Praktisi Barat:
Mengklarifikasi Fakta Pada Saat Transit
Oleh praktisi Polandia
(Minghui.org) Setelah saya mendengar Ceramah Guru pada Konferensi Fa bulan April 2007 di New York, saya menyadari bahwa saya harus berbagi pengalaman dengan sesama praktisi tentang beberapa pengalaman saya mengklarifikasi fakta ketika sedang melakukan perjalanan.
Di New York, Guru berkata:
“Peningkatan Xiulian pribadi dari pengikut Dafa sudah bukan masalah
lagi, pencapaian kesempurnaan dari pengikut Dafa juga sudah bukan
masalah lagi, satu hal penting yang dewasa ini harus dilakukan
adalah bagaimana lebih banyak menyelamatkan makhluk hidup, ini juga
merupakan sesuatu yang harus dirampungkan sekarang dalam proses
kesempurnaan pengikut Dafa” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New
York, 2007)
Kata-kata Guru memberikan kesan yang mendalam kepada saya bahwa pengikut Dafa seharusnya melakukan klarifikasi fakta setiap saat; kita tidak seharusnya “beristirahat sejenak” dari misi kita untuk menyelamatkan mahkluk hidup.
Dalam pemahaman saya, proses klarifikasi fakta untuk menyelamatkan makhluk hidup selalu merupakan sebuah aspek kunci dalam kultivasi kita, dan di sini Guru telah menyampaikan kepada kita penekanan yang lebih kuat lagi perihal tersebut.
Selama tahun-tahun terakhir ini, saya mempunyai kesempatan untuk bepergian ke segala penjuru dunia untuk mengklarifikasi fakta. Untuk melakukannya, saya harus bepergian menempuh jarak yang jauh dengan pesawat terbang, kereta api dan mobil, yang juga berarti saya menghabiskan banyak waktu ketika transit. Pada setiap perjalanan panjang saya selalu merencanakan bahwa saya akan belajar Fa, tetapi hal tersebut tidak selalu berhasil. Namun, dalam hampir setiap perjalanan saya mempunyai kesempatan untuk duduk di sebelah orang lain yang tidak saya kenal, setidaknya satu orang. Betapa suatu kesempatan yang bagus sekali untuk mengklarifikasi fakta!
Dengan cepat, saya menyiapkan sebuah sistim mendasar bagi diri sendiri untuk mempersiapkan suatu perjalanan. Saya selalu berusaha untuk berpakaian rapi dan bersih sebelum saya berangkat menuju bandara. Saya selalu menyematkan sebuah pin bertuliskan “Falun Dafa Baik” di tas saya, yang bentuknya agak besar sehingga semua orang dapat melihat – khususnya yang bertuliskan huruf Mandarin “Falun Dafa Hao” di atasnya. Ini tidak berarti saya harus selalu memakainya, terkadang ketika saya sedang mendekati turis Tionghoa, saya akan melepaskannya, sehingga saya dapat mulai suatu pembicaraan dengan suatu topik yang berbeda. Tapi dalam banyak situasi, pin tersebut selalu siap saya kenakan.
Ketika tiba di counter check-in, saya selalu minta tempat duduk yang saya inginkan. Setelah beberapa kali penerbangan, saya menyadari bahwa tempat duduk yang terbaik adalah yang di tengah – karena hal ini memungkinkan orang yang berada di sebelah kanan dan kiri saya memperoleh kesempatan untuk diselamatkan. Bangku di bagian tengah umumnya tersedia, karena biasanya orang-orang lebih memilih untuk duduk di dekat jendela. Dalam beberapa peristiwa, petugas check-in kaget dengan pilihan saya, dan saya akan berkata, “Saya tidak keberatan duduk di tengah, karena orang lain menyukai bangku-bangku yang ditepi.”
Saya putuskan untuk selalu mencoba memberikan beberapa materi klarifikasi kepada setiap petugas bandara yang saya temui. Biasanya mereka akan mengambil materi tersebut, dan seringkali kami mengakhiri pembicaraan kami mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh PKC terhadap para praktisi Falun Gong di China. Pada umumnya, pembicaraan yang sama terjadi lebih sedikit dengan para penjaga ketika saya melalui pemeriksaan keamanan. Saya juga mencoba untuk meletakkan beberapa materi klarifikasi pada bagian luar koper tangan saya; beberapa kali terjadi ketika tas saya diperiksa, petugas melihat materi ini dan menanyakan hal tersebut, dan seringkali dia membacanya sendiri. Secara keseluruhan, sangat jarang sekali ada petugas yang menolak materi-materi ini, termasuk petugas penjaga perbatasan yang memeriksa paspor saya ketika saya memasuki sebuah negara baru.
Dalam “Ceramah Fa di New York 2007”, Guru juga
berkata,
“Maka dapat dikatakan, segala sesuatu yang dilakukan oleh pengikut
Dafa sekarang ini, tak peduli anda berpartisipasi dalam pekerjaan
apapun, atau anda sendiri mengklarifikasi fakta, membagikan brosur
di jalan, atau duduk di depan konsulat Tiongkok menyingkap
kejahatan, semua itu berarti anda sedang mengultivasi diri sendiri,
sedang membuktikan kebenaran Fa, bersamaan juga sedang menolong
orang-orang di dunia.”
Ketika saya memiliki pikiran lurus yang kuat dan merencanakan
sesuatu, beberapa pengaturan ajaib dapat terjadi.
Bulan Juli yang lalu saya sedang dalam penerbangan dari Kanada menuju ke Konferensi Berbagi Pengalaman di Washington DC, seorang praktisi lainnya dan saya telah melakukan banyak klarifikasi fakta dengan sukses kepada para staf bandara. Ketika saya tiba di gerbang keberangkatan, petugas gerbang melihat ke arah saya dengan tatapan yang aneh dan menanyakan nama saya. Dia lalu merobek karcis keberangkatan saya. Saya memancarkan pikiran lurus, kemudian dia dengan segera menggantikannya dengan yang baru. Saya tidak berdebat atau menanyakan pertanyaan-pertanyaan, tetapi ketika saya tiba di kokpit, saya baru tahu bahwa saya ditempatkan di kelas satu dalam pesawat.
Tidak lama kemudian, saya memulai pembicaraan dengan seorang wanita yang duduk di sebelah saya. Ternyata dia adalah seorang direktur provinsi salah satu jaringan televisi terbesar di Kanada. Dalam pembicaraan kami, dia mengatakan bahwa dia sedang merencanakan liburan di provinsi Newfoundland, Kanada dalam waktu dekat ini. Kebetulan saya baru saja menulis sebuah artikel tentang pariwisata di Newfoundland, yang diterbitkan di surat kabar minggu lalu, saya dapat menawarkan fotokopi surat kabar yang berisikan artikel tersebut, berikut beberapa petunjuk / saran untuk bepergian di Newfoundland. Lebih lanjut, saya dapat berbicara dengannya mengenai ‘Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis,’ sekaligus juga tentang pengunduran diri secara massal dari partai, yang sekarang sedang terjadi di China. Ketika saya menerima kartu namanya, saya dapat mengirimkan lebih banyak lagi informasi secara rinci tentang pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi pada para praktisi Falun Dafa di China sekarang ini. Melalui keseluruhan pengalaman ini saya memiliki perasaan yang kuat bahwa saya tengah mengikuti pengaturan Guru dalam segala hal yang saya lakukan.
Di lain waktu, ada hal-hal yang tidak berjalan dengan mulus pada awalnya. Saya sedang dalam penerbangan dari Delhi menuju Bangkok, ketika naik ke pesawat, saya segera menyadari bahwa banyak sekali orang-orang Tionghoa di pesawat. Setelah bertanya, saya menyadari bahwa pesawat sedang menuju ke Shanghai, dan Bangkok hanyalah merupakan tempat transit saja. Dengan jantung berdebar, selagi saya sedang mencari-cari di tas saya, saya menemukan persis empat materi klarifikasi berbahasa Mandarin di dalam tas saya. Saya mulai agak panik sedikit. Bagaimana saya dapat menyelamatkan orang-orang ini? “Guru, saya gagal di sini, tetapi tolong bantu saya menyelamatkan orang-orang yang berharga ini!” demikian saya berkata dalam pikiran saya. Saya menenangkan diri dan melafalkan Lunyu, dan mulai memancarkan pikiran lurus.
Saya duduk di deretan bangku paling tengah, dengan seorang wanita Tionghoa setengah baya duduk di samping saya. Sambil menunjuk ke lencana Falun Dafa saya, saya berkata padanya, “Falun Dafa dizi” (“Dizi” dalam bahasa Mandarin berarti pengikut). Dia melihat ke arah saya dengan mata terbuka lebar, dan mulai bicara dengan semangat, tetapi sambil berbisik, menunjuk pada dirinya sendiri dan putranya. Saya berkata, “Hen Hao” (baik sekali), dan dia merespon dengan mengacungkan jempolnya dan tersenyum. Tiba-tiba, dia meraih tangan saya dan mulai meremas daerah antara jempol dan telunjuk saya. Ini benar-benar hal yang sangat menyakitkan. Saya dapat menahannya, dan dia segera menghentikannya, menganggukkan kepalanya sambil terkagum. Pada saat itu seorang pramugari berbicara kepada saya, menanyakan apakah saya bersedia berganti tempat duduk dengan seorang pria yang ingin duduk di dekat ayahnya. Menyadari bahwa ini adalah merupakan pengaturan Guru, saya pun bersedia pindah tempat.
Saya pindah ke kursi di pinggir dengan seorang pria Tionghoa gemuk duduk di sebelah saya. Saya mulai sedikit khawatir karena tidak lama setelah saya duduk di situ, dia memesan 3 gelas whiskey, dan mulai terlihat rona kemerahan di bagian pipinya.
Lagi, sambil menunjukkan lencana Falun Dafa saya, saya berkata, “Falun Dafa dizi,” sambil mengambil salah satu dari empat materi klarifikasi yang ada pada saya. Dia melihat ke arah saya, menunjuk ke arah dada saya, dan saya mengangguk. Kemudian dia tersenyum, dan mulai membaca materi yang saya berikan dari awal hingga akhir, hingga akhirnya dia berseru dengan suara keras “Falun Dafa dizi” ke semua orang yang ada di sekitar kami, dimana semuanya adalah orang-orang Tionghoa.
Kegemparan terjadi di sekitar kami, dan mereka bangkit dari tempat duduk mereka masing-masing berusaha melihat ke arah saya, meminta kepada saya agar memberikan kepada mereka materi-materi klarifikasi fakta. Saya dengan segera membagi-bagikan 3 materi yang tersisa, dan menyibukkan diri dengan terus memancarkan pikiran lurus. Saya perhatikan materi tersebut terus dibaca dan diberikan kepada yang lainnya. Segera, seorang lelaki yang duduk beberapa bangku di belakang saya memperkenalkan dirinya dan berbicara dalam bahasa Inggris, “Anda bisa dapat masalah gara-gara ini.” Saya terus mengklarifikasi fakta kepadanya, tentang sifat jahat PKC dan kebaikan Falun Dafa. Banyak orang menjadi tertarik dengan pembicaraan kami, dan segera dia menerjemahkan segala yang saya katakan ke dalam bahasa Mandarin sehingga semua orang dapat mengerti.
Meskipun saya tidak mempersiapkan diri, Guru telah membantu saya dalam memberikan suatu pengaturan setidaknya bagi para makhluk hidup yang berharga ini. Hati saya dipenuhi dengan rasa syukur atas belas kasih Shifu dan mata saya dipenuhi air mata. Setelah diskusi selesai, saya pun melanjutkan membaca Fa.
“Jadi sebenarnya Falun Dafa itu apa?” sebuah suara bertanya dari arah kanan saya. Duduk berseberangan dengan saya seorang perempuan yang kelihatannya seperti orang Thailand atau Tionghoa, tetapi saya segera mengetahui bahwa dia adalah campuran antara Mexico dan Jepang. Kami pun mulai berbicara. Saya mengetahui bahwa dia akan pergi ke India untuk “mencari jati dirinya,” dia telah mencoba beberapa metode latihan, dan menemukan bahwa untuk mencapai “tingkat yang lebih tinggi” dengan menggunakan metode tersebut, dia harus membayar lebih banyak uang lagi. Suatu hari, dia mendapatkan dorongan yang kuat di hatinya untuk pergi ke Bangkok dengan segera, lalu dia pun membeli sebuah tiket dan menaiki pesawat ini.
Saya mulai berbicara tentang Falun Dafa dan penganiayaan dari tingkat dasar, tetapi segera menemukan diri saya sedang berbicara tentang aspek berbeda dari kultivasi, dan membacakan beberapa kutipan dari Zhuan Falun agar saya yakin bahwa saya tidak salah mengutip kata-kata Guru. Segala yang dia dengar, dia anggukan kepalanya dengan pengertian. Di satu titik dia berkata, “Sepertinya saya pernah mendengar ini semua.” Kami berbicara dan berbagi pengalaman mungkin kira-kira 2 jam lamanya.
Kemudian diketahui ternyata dia tidak mempunyai tempat untuk tinggal, lalu saya menyarankan agar kami naik taksi bersama menuju kota dan saya dapat membantunya mencarikan tempat dekat sebuah taman luas, tempat di mana praktisi Dafa di Bangkok biasa berlatih, dengan demikian dia dapat bergabung berlatih bersama pada keesokan paginya.
Ketika kami tiba, saya memperkenalkan dia kepada salah seorang praktisi perempuan yang tinggal di daerah kami, seorang pengungsi dari China yang telah mengalami hal-hal yang mengerikan di tangan PKC jahat. Segera, disepakati bahwa dia akan tinggal bersama praktisi tersebut malam itu. Dia langsung mulai membaca buku Zhuan Falun, berdiskusi bersama dengan praktisi pengungsi lainnya sampai jauh tengah malam, dan mempelajari gerakan latihan pada pagi hari berikutnya. Dia dapat mempelajarinya dengan cepat, seolah-olah sepertinya dia sudah mengetahui gerakan ini sebelumnya. Ketika terakhir saya bertemu dengannya, dia berkata bahwa dia sepenuhnya mengetahui bahwa dia adalah seorang praktisi Xiulian, dan dia tidak punya kata-kata untuk bagaimana mengucapkan terima kasihnya pada saya. Saya katakan padanya, “Ini semua adalah pengaturan dari Guru” dan dia pun menangis.
Saya menceritakan kisah ini dengan beberapa praktisi lainnya sebelumnya, karena bahkan apabila saya mengenangnya, saya sendiri menjadi terinspirasi untuk terus melanjutkan klarifikasi fakta dimana pun saya berada. Pengaturan Guru memiliki semua bentuk yang tak terduga-duga dan saya tidak ingin kehilangan kesempatan tersebut sedikitpun meskipun sedang dalam situasi terganggu atau terusik oleh sesuatu.
Rekan-rekan praktisi, pastikanlah selalu pikiranmu untuk tetap selalu lurus. Jangan sampai kehilangan kesempatan yang muncul di antara pekerjaan-pekerjaanmu dan di antara kegiatan-kegiatanmu. Beberapa dari itu semua dapat menjadi sangat ajaib, penuh inspirasi, dan saat-saat yang paling efektif di dalam kultivasi kita.
Tentu saja, kita dapat tersandung-sandung beberapa kali. Pada lebih dari beberapa penerbangan, saya pernah asyik nonton film beberapa jam hingga film itu selesai, dimana selama jam-jam tersebut, menyebabkan pikiran saya menyimpang dari pikiran lurus. Saya kehilangan beberapa kesempatan yang berharga karenanya.
Dalam “Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York
2007”, Guru berkata,
“Namun Dewa yang tak terhitung, sejak dulu belum pernah ada Dewa
yang begitu banyak, semua sedang mengamati Triloka. Seandainya
manusia benar-benar telah melihat akan merasa bukan main
menakutkan. Setiap niat dan pikiran manusia, bahkan sekelumit
pemikiran, juga tidak bisa lolos dari pengamatan para Dewa. Oleh
sebab itu manusia melakukan hal apa dalam masa periode ini,
semuanya juga berupa penentuan masa depan bagi diri sendiri.”
Dalam pemahaman saya, hal yang sama berlaku bagi para pengikut
Dafa. Ketika pikiran kita menyimpang, kita menuruti keduniawian,
atau kita beristirahat sejenak dari melakukan tiga hal dan
kultivasi, kita menciptakan celah kekosongan bagi kejahatan untuk
menyusup. Penyebab dari penyelamatan makhluk hidup menjadi
terganggu.
Tetapi ketika di antara manusia biasa kita tetap ingat, selalu dengan pikiran, “Saya ingin menyelamatkan kamu!” kita menjadi serba mampu untuk berbagi dengan mereka hal-hal yang dapat menjamin mereka memiliki masa depan yang cerah. Kebenaran. Dan hasrat untuk menyelamatkan seluruh makhluk hidup, ini juga akan dapat membawa kita ke dalam saat-saat yang lebih pribadi. Kemudian, disaksikan oleh seluruh dewa di alam semesta, kita dapat memenuhi pengaturan yang terbaik, yang Guru telah berikan bagi alam semesta dan bagi kita semua. Terima kasih Guru. Terima kasih para pengikut Dafa.
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/5/27/86151.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org
Kategori: Perspektif