Pertunjukan Pertama Divine Performing Arts Di Asia Memukau Penonton Jepang
Oleh koresponden Minghui - Li Xinmei
(Minghui.org) Pertunjukan
ke-4 dari Divine Performing Arts of New York (DPANY) di Osaka,
Jepang diakhiri dengan sukses pada malam hari tanggal 20 Februari
2008. Pertunjukan tersebut merupakan penampilan yang terakhir di
Jepang, yang merupakan negara persinggahan pertama di Asia. Para
penonton Jepang terpukau oleh kebudayaan dewata China selama
sembilan kali pagelaran.
Para penonton pada pertunjukan terakhir memberikan tepuk tangan
panjang, dan melambaikan tangan serta mengelukan para pemain
setelah pertunjukan. Mereka berterima kasih kepada DPA yang telah
memberikan kesempatan kepada khalayak Jepang untuk mengenal
keindahan yang murni dari kebudayaan China yang asli dan
mendalam.
Mr. Yokokura, anggota Dewan Daerah Osaka, menghadiri pertunjukan ke-3 di Osaka pada sore hari tanggal 20 Februari. Dia memberikan pujian tinggi bagi pertunjukan DPA-NY, karena mempromosikan kebudayaan tradisional.
Anggota Dewan Daerah Osaka - Mr. Yokokura
Mr. Yokokura berkata, "Tidak peduli di daerah atau negara mana anda hidup, saya pikir kebudayaan tradisional harus dihargai, diperkokoh, dilindungi dan dipromosikan. Hal itu sangatlah penting … Adalah luar biasa warga China yang besar dan lahir di luar negeri telah menciptakan pertunjukan yang sedemikian indah. Saya berpikir ini patut dipelajari oleh bangsa Jepang.”
Anggota Dewan Kota Osaka Junko menghadiri pertunjukan ke-3 dan berkata: “Pertunjukan yang indah! Tari-tarian dan kostumnya cantik! Acara ‘Selera Sumpit’ sangat menarik! Para penarinya sangat piawai! Untuk pertama kalinya saya menyaksikan pertunjukan kebudayaan tradisional China. Saya berpendapat pertunjukan ini luar biasa!”
Mr. Yokoyama, anggota Dewan Kota Yokoso tidak sempat menonton pertunjukan di Tokyo tetapi menempuh perjalanan ke Osaka untuk menyaksikan pertunjukan. Dia berkata penuh antusias, “Saya dapat merasakan sejarah panjang China. Panggung terlihat mengagumkan. Saya sangat terkesan dengan ‘Bunga Lotus Bermekaran’ dimana tiga perempuan dianiaya karena memegang teguh kebenaran. Kisah ini menggugah hati saya. Saya dapat sepenuhnya memahami arti dari kisah ini dari ekspresi wajah para penarinya.”
Ms. Chisako Minami mendengar pertunjukan ini dari seorang kawan. Kebetulan dia membaca berita tentang Konsulat China di Swedia mengganggu pertunjukan. Dia segera memutuskan untuk datang melihatnya.
Dia berkata dengan penuh semangat, “Ini pertunjukan yang indah! Saya terkejut melihat China memiliki tarian klasik sedemikian luar biasa. Ini pertama kalinya saya menyaksikan sebuah pertunjukan bertaraf demikian tinggi.”
Mr. Xu, asal China yang datang ke Jepang untuk riset pendidikan musik, berkata bahwa pertunjukan ini amat penuh warna, dan dia merasa tersentuh. Mr. Xu menyatakan pendapatnya tentang kondisi HAM di China dengan berkata, “Penganiayaan Falun Gong masih berlangsung di China. Saya berpikir kebahagiaan individu tidak seharusnya dikontrol oleh pemerintah. Saya harap di China akan ada kebebasan beragama dan berkeyakinan.”
Persinggahan berikut DPANY di Asia adalah Korea dan Taiwan.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2008/2/21/172881.html
English:
http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/2/23/94707.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org