(Minghui.org) Hari Raya Kuningan tahun ini jatuh pada Sabtu, 24 Oktober 2009. Pada hari libur seperti ini banyak orang berkunjung ke Pantai Pasut di wilayah Kerambitan, Tabanan – Bali. Mereka datang bersama teman sebaya, atau mengajak sanak keluarga melepaskan penat dan menikmati keindahan pemandangan laut. Kerumunan orang masih bertahan bahkan saat matahari terbenam di ufuk barat.

Langit yang muram dan awan yang menutupi matahari tidak menghalangi orang-orang berdatangan ke Pantai Pasut. Hari itu ada pemandangan unik yang mereka temui. Di area depan Pura Peninjoan tampak puluhan orang berpakaian kuning-putih sedang berlatih Falun Gong. Di sekitarnya, di atas hamparan pasir hitam barisan genderang pinggang memainkan lagu Falun Dafa Hao dan sejumlah lagu lainnya. Gemuruh alunan genderang para praktisi memukau kerumunan pengunjung sore itu. Sambil tertegun menikmati alunan musik genderang, mereka menerima informasi berharga dari sejumlah praktisi yang berkeliling membagikan brosur tentang Falun Dafa.  

Genderang pinggang

Praktisi sedang berlatih Gong

Para penonton menyaksikan penampilan praktisi

Setelah beberapa saat bermain di tempat, barisan genderang pinggang bergerak ke arah Barat menyusuri bibir pantai. Dua puluh enam orang pemain genderang yang berasal dari Tabanan, Singaraja, Denpasar, dan Kuta Selatan berbaris rapi melangkah gagah sepanjang sekitar satu kilometer. Di ujung pantai sebelah Barat terlihat kerumunan orang yang lebih banyak lagi karena ada sebuah keramaian di sana. Di sini barisan genderang pinggang kembali melakukan atraksi di tempat, persis di bibir sungai kecil yang bermuara di pantai. Kendati dipisahkan jarak puluhan meter, orang-orang tampak terkesan menyaksikan penampilan barisan genderang pinggang.

Setelah memainkan sejumlah lagu, barisan genderang pinggang kembali bergerak ke titik awal di Pantai Pasut. Para praktisi yang tengah berlatih Gong - beberapa saat lagi akan mengakhiri meditasi mereka. Dalam waktu yang tersisa ini, barisan genderang pinggang membentuk barisan setengah elips menghadap pengunjung dan memainkan beberapa lagu lagi. Sementara itu seorang praktisi dengan menggunakan pengeras suara menyapa para pengunjung pantai dan menjelaskan fakta kebenaran Falun Dafa serta penganiayaan yang terjadi di China.

Acara klarifikasi di Pantai Pasut ini diakhiri dengan pemancaran pikiran lurus. Kemudian, para praktisi kembali ke daerah masing-masing.