Cerita Seorang Praktisi Baru Dafa Yang Berumur 78 tahun
(Minghui.org) Ini adalah cerita mengenai
seorang wanita lanjut usia dimana ayah mertuanya adalah seorang
pejabat tinggi tingkat provinsi. Sebelum meninggal, ayah mertuanya
membuat pengaturan keuangan yang baik untuk anak-anak dan
cucu-cucunya. Wanita tua itu tidak dapat membaca, tidak mempunyai
karir yang menarik, sudah lebih dini pensiun, dan tinggal di rumah
bersama suaminya yang juga sudah pensiun. Suami istri ini saling
mencintai sejak muda, dan mereka mempunyai dua putri, satu putra,
dan beberapa cucu, seperti halnya keluarga lain di Beijing dan
Tianjin. Anak, cucu dan kerabat akan mengunjungi mereka pada hari
libur untuk bercengrama bersama mereka. Banyak orang memuji gaya
hidup mereka. Suami istri itu gembira dengan apa yang mereka miliki
– kecuali kesehatan mereka yang merosot tahun demi tahun. Dia
menderita sakit kepala kronis dan bergantung pada pengobatan medis
sehari-hari.
Ketika suaminya meninggal dunia,
dia tiba-tiba menyadari betapa singkatnya hidup. Kehilangan suami
tercinta memberi kesan yang mendalam baginya. Kenyamanan hidupnya
tidak dapat digantikan oleh kesepiannya, dan tiada yang dapat
mengisi kekosongan ini. Perawatan cinta kasih dan perhatian
anak-anaknya tidak dapat menggantikan suaminya. Sakit kepalanya
menjadi semakin memburuk. Dia menangis setiap hari dan tidak ingin
hidup lagi. Keluarganya khawatir. Mereka tidak tahu apa yang harus
dilakukan dan khawatir dia akan melakukan sesuatu yang ekstrim.
Semua orang baik ini bergantian tinggal bersamanya. Wanita itu
hampir menderita gangguan mental. Pada saat itu salah satu putrinya
yang meskipun bukan seorang praktisi, berpikir tentang Falun
Gong.
Dia mendengar manfaat berlatih Falun Gong. Tanpa keberatan dari anggota keluarga lainnya, putrinya menemui seorang praktisi Falun Gong dan membawakan sebuah buku Zhuan Falun. Dia pertama-tama membaca buku itu lalu memberi kesempatan kepada ibunya untuk mengenal Falun Gong.
Wanita tua itu pernah belajar membaca dan menulis beberapa kata saat masih muda namun telah lupa semuanya. Namun, dengan bantuan putrinya dia mulai membaca Zhuan Falun.
Segera dia menyelesaikan baca keseluruhan buku tersebut, setiap kali membaca satu halaman. Akhirnya, dia dapat membaca sendiri dengan perlahan, dimana merupakan sebuah keajaiban. Setelah membaca buku itu, dia memahami banyak hal. Dafa membuka kebijaksanaannya. Dia lebih gembira dan mengungkapkan keinginannya untuk berlatih Falun Gong.
Putrinya belajar gerakan latihan Falun Gong dari seorang praktisi, dan selanjutnya dia mengajari ibunya. Kemudian mereka menemui praktisi setempat dan membuat kelompok belajar di rumahnya. Dengan cepat, dari belajar dan berlatih Falun Gong secara berkelompok, wanita tua itu belajar bagaimana memancarkan pikiran lurus dan terlibat dalam aktivitas penyelamatan manusia.
Anaknya menyaksikan latihan itu telah merubah ibunya. Dia gembira dan sehat. Sakit kepala kronisnya lenyap, dan tidak memerlukan obat-obatan lagi. Walaupun begitu, adakalanya dia merasa tidak enak, dia akan mencari ke dalam untuk meningkatkan Xinxing (watak atau kualitas moral). Begitu Xinxingnya meningkat, gejala penyakitnya lenyap.
Dia mendapatkan manfaat besar dari kultivasi dan mengusahakan anak-anaknya untuk berlatih Falun Gong. Meskipun putrinya membantu untuk memulai berlatih, namun putrinya tidak berlatih, mengatakan sibuk. Wanita tua itu akan membacakan artikel Guru untuk putrinya, misalnya “Kesempatan hanya ada satu kali, begitu ilusi yang tak dapat dilepaskan berlalu, baru mengetahui apa yang sudah kehilangan.” (“Berkultivasi setelah Pensiun,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju 1).
Berangsur-angsur, putrinya mulai berlatih Falun Gong, melakukan dengan rajin. Anak perempuan dari putrinya bekerja di luar kota. Begitu mengetahui kebaikan Falun Gong, dia menjadi pendukung besar bagi latihan itu.
Putri kedua dari wanita tua itu memiliki seorang suami dan putri. Mereka bertiga menjadi praktisi setelah menyaksikan perubahan ibunya. Mereka berlatih dengan rajin. Mata Ketiga (Tianmu) putrinya terbuka saat pertama kali berlatih. Dia pikir setiap praktisi juga seperti itu. Suatu ketika saat berbagi pengalaman kultivasi dengan ibunya, dia menemukan mata ketiga ibunya tidak terbuka. Cucu perempuan itu melahirkan dan membiarkan anaknya mendengar ceramah Guru dan musik Dafa.
Putra wanita tua dan menantu laki-lakinya adalah pejabat pemerintah. Menantu laki-laki itu juga bertugas di Kantor 610. Pada awalnya, dia tidak percaya apa yang mereka lihat. Ibu mereka, istrinya dan saudarinya terus menerus menceritakan kepadanya, akhirnya dia mengakui kebaikan Falun Gong. Sekarang, semua orang di keluarganya telah keluar dari PKC.
Wanita tua itu terus menawarkan penyelamatan kepada lebih banyak orang dan mempunyai lingkungan lurus di sekelilingnya.
Dia mendengar manfaat berlatih Falun Gong. Tanpa keberatan dari anggota keluarga lainnya, putrinya menemui seorang praktisi Falun Gong dan membawakan sebuah buku Zhuan Falun. Dia pertama-tama membaca buku itu lalu memberi kesempatan kepada ibunya untuk mengenal Falun Gong.
Wanita tua itu pernah belajar membaca dan menulis beberapa kata saat masih muda namun telah lupa semuanya. Namun, dengan bantuan putrinya dia mulai membaca Zhuan Falun.
Segera dia menyelesaikan baca keseluruhan buku tersebut, setiap kali membaca satu halaman. Akhirnya, dia dapat membaca sendiri dengan perlahan, dimana merupakan sebuah keajaiban. Setelah membaca buku itu, dia memahami banyak hal. Dafa membuka kebijaksanaannya. Dia lebih gembira dan mengungkapkan keinginannya untuk berlatih Falun Gong.
Putrinya belajar gerakan latihan Falun Gong dari seorang praktisi, dan selanjutnya dia mengajari ibunya. Kemudian mereka menemui praktisi setempat dan membuat kelompok belajar di rumahnya. Dengan cepat, dari belajar dan berlatih Falun Gong secara berkelompok, wanita tua itu belajar bagaimana memancarkan pikiran lurus dan terlibat dalam aktivitas penyelamatan manusia.
Anaknya menyaksikan latihan itu telah merubah ibunya. Dia gembira dan sehat. Sakit kepala kronisnya lenyap, dan tidak memerlukan obat-obatan lagi. Walaupun begitu, adakalanya dia merasa tidak enak, dia akan mencari ke dalam untuk meningkatkan Xinxing (watak atau kualitas moral). Begitu Xinxingnya meningkat, gejala penyakitnya lenyap.
Dia mendapatkan manfaat besar dari kultivasi dan mengusahakan anak-anaknya untuk berlatih Falun Gong. Meskipun putrinya membantu untuk memulai berlatih, namun putrinya tidak berlatih, mengatakan sibuk. Wanita tua itu akan membacakan artikel Guru untuk putrinya, misalnya “Kesempatan hanya ada satu kali, begitu ilusi yang tak dapat dilepaskan berlalu, baru mengetahui apa yang sudah kehilangan.” (“Berkultivasi setelah Pensiun,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju 1).
Berangsur-angsur, putrinya mulai berlatih Falun Gong, melakukan dengan rajin. Anak perempuan dari putrinya bekerja di luar kota. Begitu mengetahui kebaikan Falun Gong, dia menjadi pendukung besar bagi latihan itu.
Putri kedua dari wanita tua itu memiliki seorang suami dan putri. Mereka bertiga menjadi praktisi setelah menyaksikan perubahan ibunya. Mereka berlatih dengan rajin. Mata Ketiga (Tianmu) putrinya terbuka saat pertama kali berlatih. Dia pikir setiap praktisi juga seperti itu. Suatu ketika saat berbagi pengalaman kultivasi dengan ibunya, dia menemukan mata ketiga ibunya tidak terbuka. Cucu perempuan itu melahirkan dan membiarkan anaknya mendengar ceramah Guru dan musik Dafa.
Putra wanita tua dan menantu laki-lakinya adalah pejabat pemerintah. Menantu laki-laki itu juga bertugas di Kantor 610. Pada awalnya, dia tidak percaya apa yang mereka lihat. Ibu mereka, istrinya dan saudarinya terus menerus menceritakan kepadanya, akhirnya dia mengakui kebaikan Falun Gong. Sekarang, semua orang di keluarganya telah keluar dari PKC.
Wanita tua itu terus menawarkan penyelamatan kepada lebih banyak orang dan mempunyai lingkungan lurus di sekelilingnya.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/1/28/194372.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/3/22/105814.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org