(Minghui.org) Pada 6 Agustus 2009, Shao Yuhua, seorang praktisi Falun Gong Taiwan yang dipenjarakan oleh Pemerintah China selama seminggu, kembali ke kediamannya di Hsingchu, Taiwan. Ms. Shao menyatakan di bandara, “Para praktisi Falun Gong seharusnya memiliki kebebasan berkeyakinan.” Dia menghimbau orang-orang agar membantu menyelamatkan para praktisi yang tengah dianiaya di China.

Shao Yuhua (berjaket merah) kembali ke rumah setelah seminggu ditahan di China

Ms. Shao Yuhua menikah dengan pria Taiwan dan pindah ke Taiwan dari China sebelas tahun yang lalu. Pada 2007, dia mulai berlatih Falun Gong. Bulan Juli 2009, Ms. Shao pergi mengunjungi keluarganya di China bersama putrinya yang berusia 10 tahun. Pada 31 Juli, dia ditahan oleh polisi komunis China.

Beberapa organisasi dan pejabat pemerintah Taiwan terlibat dalam penyelamatan Shao Yuhua. Pada 6 Agustus, dia dibebaskan dan kembali ke rumah. Di bandara, dia dan suaminya, Cheng Shuda, menyatakan penghargaan mereka kepada para praktisi Falun Gong, pemerintah Taiwan dan organisasi-organisasi lainnya yang telah membantu membebaskannya.

Ms. Shao berkata, “Saya bebas sekarang, tetapi ribuan praktisi di China masih sedang dianiaya. Orang-orang tidak dapat membayangkan betapa buruk situasi mereka. Saya harap organisasi-organisasi internasional dan masyarakat Taiwan dapat membantu mereka, seperti mereka telah membantu saya.”

Ms. Chu Wanchi, seorang pengacara HAM terkenal, berbicara selama tiga jam dengan Ms. Shao setelah pembebasannya. Dia mendengarkan sejumlah rincian dari apa yang Ms. Shao alami ketika ditahan di China. Ms. Chu berkata, “Shao Yuhua ditahan hanya karena dia berlatih Falun Gong. Dia dilarang tidur. Polisi mencoba memaksanya untuk menulis sebuah surat pernyataan bahwa dia berjanji tidak akan berlatih lagi. Dia dan keluarganya diancam.”

Polisi mencoba memaksa Ms. Shao menulis surat pernyataan melepas Falun Gong, dan membuat tekanan agar Ms. Shao menurut

Mr. David Kilgour, mantan anggota parlemen Kanada, telah menulis kepada para pejabat Taiwan, meminta bantuan mereka untuk menyelamatkan Ms. Shao Yuhua. Pusat Informasi Falun Dafa (FDI) juga meminta beberapa organisasi internasional, seperti Amnesty International dan Human Rights Watch, untuk membantu. Banyak organisasi dan pejabat pemerintah Taiwan secara aktif membantu menyelamatkan Ms. Shao.

Ms. Shao Yuhua dan keluarga tinggal di Hsinchu. Chang Bichin, jurubicara Dewan Kota Hsingchu, berkata bahwa mertua perempuannya juga seorang praktisi Falun Gong, dan dia mengetahui bahwa Falun Gong bermanfaat bagi orang-orang. Chiu Jingchun, anggota Dewan Kota Hsinchu lainnya, menghimbau pemerintah China agar memulihkan kebebasan berkeyakinan dan membebaskan semua praktisi Falun Gong yang ditahan secara ilegal.

Pada 5 Agustus, harian Taipei Times meliput kasus Shao Yuhua.

Ms. Shao berterima kasih kepada setiap orang atas bantuan mereka dalam membebaskan dirinya dan meminta perhatian lebih besar agar diarahkan kepada mereka yang masih dianiaya di China.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2009/8/7/206106.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2009/8/10/109921.html