Melepaskan Konsep Manusia Dan Berkoordinasi Dengan Baik
(Minghui.org) Saya
mulai berlatih Falun Dafa di tahun 1997. Ketika pelurusan Fa terus
melaju, para koordinator dari wilayah yang berdekatan sering datang
untuk berbagi pemahaman dengan saya dan memberi tahu bahwa saya
seharusnya tidak hanya bekerja sendiri. Kami semua tahu bahwa
seseorang perlu mengoordinasi pekerjaan klarifikasi di wilayah
kami, namun saya enggan berpartisipasi karena keterikatan
hati.
Merubah konsep manusia
Tiga koordinator suatu ketika bersama-sama mengunjungi suatu wilayah, seseorang dari mereka baru diganti beberapa hari sebelumnya. Praktisi ini memiliki kesalahpahaman dengan koordinator yang baru dan masih ingin tetap menjadi koordinator. Nada bicara dan sikapnya membuat saya merasa dia memiliki mentalitas bersaing yang kuat dan sangat ingin membuktikan kebenaran diri sendiri. Saya agak bingung, dan berpikir bahwa seorang praktisi seharusnya melakukan apa yang mereka seharusnya lakukan, mengapa dia malah ingin bersaing untuk posisi koordinator?
Masalah ini selalu mengusik saya. Guru berkata tidak ada yang kebetulan selama proses kultivasi kita. Jika saya menemui situasi ini, maka itu pasti ada keterkaitan dengan kultivasi saya. Guru sedang memberi saya isyarat, dan saya tidak seharusnya memandang rekan-rekan praktisi dengan konsep manusia. Jika saya melihatnya dari perspektif Fa, pandangan saya terhadap praktisi ini berubah terkait dengan peran koordinator. Prilakunya merupakan manifestasi dari keterikatan saya, karena saya tidak ingin mengambil peran ini. Ketika saya menyadari hal ini, saya melihat pada hati dan dirinya ada keinginan untuk berkorban demi makhluk hidup dan tubuh kesatuan praktisi.
Saya mulai berpikir bahwa saya seharusnya berkoordinasi dengan baik. Saya juga merupakan partikel Dafa. Guru, Dafa dan praktisi lain adalah bersama saya. Saya seharusnya mengambil tanggung jawab bagi makhluk hidup, sebagaimana ini juga merupakan permintaan Guru terhadap para praktisi.
Membentuk kelompok belajar Fa
Ketika kami memulai kelompok belajar Fa, sebagaimana diminta Guru untuk kita lakukan, banyak praktisi dari daerah kami bergabung, dan para praktisi yang tidak dapat menemukan kelompok belajar atau belum melangkah keluar karena berbagai alasan secara bertahap mulai bergabung. Para praktisi yang bergabung dengan kelompok belajar Fa di daerah lain juga kembali. Dalam waktu singkat, lebih dari 10 kelompok belajar Fa terbentuk. Para koordinator dari masing-masing kelompok sering berkumpul dan berbagi pengalaman, maka kami dapat meningkat dan meluruskan berbagai hal pada waktunya.
Saya suatu kali bergabung dengan sebuah kelompok untuk belajar Fa, di sana biasanya ada lima atau enam praktisi. Tetapi hari itu lebih dari 10 orang datang. Selama sharing pengalaman, beberapa praktisi mengusulkan agar kita pecah kelompok ini karena alasan keamanan. Ini segera menimbulkan perdebatan. Praktisi yang menyediakan tempat, dan pernah dianiaya setahun sebelumnya, berkata, “Saya tidak takut kita memiliki banyak orang di sini. Mengapa anda takut?” Banyak keterikatan hati terungkap dalam diskusi. Beberapa praktisi belakangan berkomentar kepada saya bahwa seorang praktisi tertentu kurang hati-hati dan tidak memikirkan masalah keamanan, dan seorang praktisi lain merasa kuatir.
Beberapa kata muncul di benak saya – “hambatan paling besar dan paling fatal.” Saya kemudian kembali mempelajari kata-kata Guru:
“Jika kita dapat mengevaluasi dari aspek kita sendiri disaat menjumpai masalah apa pun, saya katakan bahwa orang tersebut sungguh luar biasa, di jalan anda mencapai kesempurnaan niscaya tidak ada rintangan apa pun yang dapat menghalangi anda. Kita umumnya disaat menjumpai masalah apa pun, selalu memandang keluar, mengapa kamu memperlakukan saya seperti ini? Dalam hati merasa telah diperlakukan tidak adil, bukan sebaliknya memeriksa diri sendiri, ini merupakan hambatan paling besar dan paling fatal bagi semua mahluk hidup.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Singapura)
Saya menemukan keterikatan hati saya yang tersembunyi terkait keluhan terhadap rekan-rekan, berdebat, membuktikan kebenaran diri sendiri dan tidak belas kasih dalam nada bicara. Ketika saya diskusikan masalah ini dengan rekan-rekan praktisi, saya diberitahu bahwa seorang praktisi pulang ke rumah dan membaca artikel yang sama. Mereka berkata, “Ketika saya melihat kekurangan orang lain, hal itu ternyata merupakan hal-hal yang persis sama dimana saya perlu meningkatkan diri.” Lainnya berkata, “Saya tidak menyadari keterikatan iri hati saya sebelumnya. Sekarang saya melihatnya.” Setelah setiap orang mencari ke dalam, konflik kami secara cepat terselesaikan dan kelompok kami menjadi kembali harmonis.
Bunga-bunga bermekaran
Pembentukan kelompok belajar Fa telah meletakkan dasar yang baik bagi pembentukan tempat produksi materi klarifikasi fakta Falun Dafa. Setelah mendiskusikan berbagai proyek pembuktian Fa, beberapa praktisi menjalankan proyek klarifikasi fakta melalui telepon. Beberapa praktisi lanjut usia yang tidak menguasai pengoperasian komputer dan telepon genggam juga berpartisipasi, dengan dorongan dari rekan-rekan yang lebih muda. Mereka juga berbagi pengalaman mereka secara online untuk memberi semangat rekan-rekan lain agar melangkah keluar menyelamatkan makhluk hidup.
Karena semakin banyak kelompok belajar terbentuk, permintaan akan materi klarifikasi fakta juga meningkat. Banyak praktisi menyadari kita perlu melenyapkan keterikatan kita hanya bersikap pasif atau menunggu, atau menggantungkan diri pada orang lain, praktisi lain, dan mulai memproduksi materi klarifikasi sendiri. Sekarang hampir setiap kelompok belajar memiliki tempat produksi materi klarifikasi sendiri. Para praktisi dapat membaca artikel-artikel terbaru Guru dan terdapat cukup materi klarifikasi fakta untuk memenuhi kebutuhan kelompok. Kadangkala materi ini bahkan diteruskan ke rekan-rekan di daerah pedesaan yang berdekatan.
Pembentukan kelompok-kelompok belajar ini dapat berjalan berkat perlindungan Guru dan ketidakpamrihan dari para praktisi. Dafa tanpa batas dan belas kasih Guru tak terhingga. Dalam tahap akhir ini, kita seharusnya menjadi dewasa dan memenuhi janji prasejarah kita.
Tiga koordinator suatu ketika bersama-sama mengunjungi suatu wilayah, seseorang dari mereka baru diganti beberapa hari sebelumnya. Praktisi ini memiliki kesalahpahaman dengan koordinator yang baru dan masih ingin tetap menjadi koordinator. Nada bicara dan sikapnya membuat saya merasa dia memiliki mentalitas bersaing yang kuat dan sangat ingin membuktikan kebenaran diri sendiri. Saya agak bingung, dan berpikir bahwa seorang praktisi seharusnya melakukan apa yang mereka seharusnya lakukan, mengapa dia malah ingin bersaing untuk posisi koordinator?
Masalah ini selalu mengusik saya. Guru berkata tidak ada yang kebetulan selama proses kultivasi kita. Jika saya menemui situasi ini, maka itu pasti ada keterkaitan dengan kultivasi saya. Guru sedang memberi saya isyarat, dan saya tidak seharusnya memandang rekan-rekan praktisi dengan konsep manusia. Jika saya melihatnya dari perspektif Fa, pandangan saya terhadap praktisi ini berubah terkait dengan peran koordinator. Prilakunya merupakan manifestasi dari keterikatan saya, karena saya tidak ingin mengambil peran ini. Ketika saya menyadari hal ini, saya melihat pada hati dan dirinya ada keinginan untuk berkorban demi makhluk hidup dan tubuh kesatuan praktisi.
Saya mulai berpikir bahwa saya seharusnya berkoordinasi dengan baik. Saya juga merupakan partikel Dafa. Guru, Dafa dan praktisi lain adalah bersama saya. Saya seharusnya mengambil tanggung jawab bagi makhluk hidup, sebagaimana ini juga merupakan permintaan Guru terhadap para praktisi.
Membentuk kelompok belajar Fa
Ketika kami memulai kelompok belajar Fa, sebagaimana diminta Guru untuk kita lakukan, banyak praktisi dari daerah kami bergabung, dan para praktisi yang tidak dapat menemukan kelompok belajar atau belum melangkah keluar karena berbagai alasan secara bertahap mulai bergabung. Para praktisi yang bergabung dengan kelompok belajar Fa di daerah lain juga kembali. Dalam waktu singkat, lebih dari 10 kelompok belajar Fa terbentuk. Para koordinator dari masing-masing kelompok sering berkumpul dan berbagi pengalaman, maka kami dapat meningkat dan meluruskan berbagai hal pada waktunya.
Saya suatu kali bergabung dengan sebuah kelompok untuk belajar Fa, di sana biasanya ada lima atau enam praktisi. Tetapi hari itu lebih dari 10 orang datang. Selama sharing pengalaman, beberapa praktisi mengusulkan agar kita pecah kelompok ini karena alasan keamanan. Ini segera menimbulkan perdebatan. Praktisi yang menyediakan tempat, dan pernah dianiaya setahun sebelumnya, berkata, “Saya tidak takut kita memiliki banyak orang di sini. Mengapa anda takut?” Banyak keterikatan hati terungkap dalam diskusi. Beberapa praktisi belakangan berkomentar kepada saya bahwa seorang praktisi tertentu kurang hati-hati dan tidak memikirkan masalah keamanan, dan seorang praktisi lain merasa kuatir.
Beberapa kata muncul di benak saya – “hambatan paling besar dan paling fatal.” Saya kemudian kembali mempelajari kata-kata Guru:
“Jika kita dapat mengevaluasi dari aspek kita sendiri disaat menjumpai masalah apa pun, saya katakan bahwa orang tersebut sungguh luar biasa, di jalan anda mencapai kesempurnaan niscaya tidak ada rintangan apa pun yang dapat menghalangi anda. Kita umumnya disaat menjumpai masalah apa pun, selalu memandang keluar, mengapa kamu memperlakukan saya seperti ini? Dalam hati merasa telah diperlakukan tidak adil, bukan sebaliknya memeriksa diri sendiri, ini merupakan hambatan paling besar dan paling fatal bagi semua mahluk hidup.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Singapura)
Saya menemukan keterikatan hati saya yang tersembunyi terkait keluhan terhadap rekan-rekan, berdebat, membuktikan kebenaran diri sendiri dan tidak belas kasih dalam nada bicara. Ketika saya diskusikan masalah ini dengan rekan-rekan praktisi, saya diberitahu bahwa seorang praktisi pulang ke rumah dan membaca artikel yang sama. Mereka berkata, “Ketika saya melihat kekurangan orang lain, hal itu ternyata merupakan hal-hal yang persis sama dimana saya perlu meningkatkan diri.” Lainnya berkata, “Saya tidak menyadari keterikatan iri hati saya sebelumnya. Sekarang saya melihatnya.” Setelah setiap orang mencari ke dalam, konflik kami secara cepat terselesaikan dan kelompok kami menjadi kembali harmonis.
Bunga-bunga bermekaran
Pembentukan kelompok belajar Fa telah meletakkan dasar yang baik bagi pembentukan tempat produksi materi klarifikasi fakta Falun Dafa. Setelah mendiskusikan berbagai proyek pembuktian Fa, beberapa praktisi menjalankan proyek klarifikasi fakta melalui telepon. Beberapa praktisi lanjut usia yang tidak menguasai pengoperasian komputer dan telepon genggam juga berpartisipasi, dengan dorongan dari rekan-rekan yang lebih muda. Mereka juga berbagi pengalaman mereka secara online untuk memberi semangat rekan-rekan lain agar melangkah keluar menyelamatkan makhluk hidup.
Karena semakin banyak kelompok belajar terbentuk, permintaan akan materi klarifikasi fakta juga meningkat. Banyak praktisi menyadari kita perlu melenyapkan keterikatan kita hanya bersikap pasif atau menunggu, atau menggantungkan diri pada orang lain, praktisi lain, dan mulai memproduksi materi klarifikasi sendiri. Sekarang hampir setiap kelompok belajar memiliki tempat produksi materi klarifikasi sendiri. Para praktisi dapat membaca artikel-artikel terbaru Guru dan terdapat cukup materi klarifikasi fakta untuk memenuhi kebutuhan kelompok. Kadangkala materi ini bahkan diteruskan ke rekan-rekan di daerah pedesaan yang berdekatan.
Pembentukan kelompok-kelompok belajar ini dapat berjalan berkat perlindungan Guru dan ketidakpamrihan dari para praktisi. Dafa tanpa batas dan belas kasih Guru tak terhingga. Dalam tahap akhir ini, kita seharusnya menjadi dewasa dan memenuhi janji prasejarah kita.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/11/1/231776.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/11/15/121432.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org