(Minghui.org) Puluhan praktisi Falun Dafa melakukan klarifikasi fakta dengan nyala lilin di Pantai Kuta. Acara ini diadakan setelah melakukan latihan rutin pada Minggu sore, 19 Desember 2010. Menurut koordinator kegiatan, aksi ini untuk mengenang rekan-rekan praktisi yang telah meninggal dunia karena dianiaya di China, hanya karena mereka ingin menjadi orang sehat dan baik sesuai prinsip universal Sejati-Baik-Sabar.

Tampak di depan praktisi spanduk kuning bertuliskan ‘Stop CCP’s Harvesting organ from living Falun Gong Practitioners in China.’ Dua spanduk lain adalah poster penyebaran Falun Dafa di seluruh dunia, juga foto-foto kekejaman PKC yang terbentang dalam spanduk ‘Bukti-bukti kekejaman Partai Komunis China.’ Semuanya terbentang di atas pasir. Masih ada satu lagi spanduk berdiri membentang dalam bahasa Mandarin dan Inggris: ’Falun Dafa is Good.’



Praktisi melakukan klarifikasi fakta di Pantai Kuta, Bali

Pada sore harinya, di pantai  yang tidak pernah sepi ini, para praktisi melakukan latihan perangkat gerakan dan meditasi. Cuaca setengah mendung, memberikan suasana yang sangat sakral di tengah hiruk pikuk turis yang lalu lalang. Banyak pengunjung mengambil foto. Beberapa pengunjung minta diajarkan dan ikut berlatih gerakan.

Seorang turis mengabadikan kegiatan praktisi



Seorang turis ikut belajar latihan Falun Gong

Hayder Al Hajjaj (56), seorang turis keturunan Arab yang tinggal di Perth, Australia mengatakan, ”Saya sangat menyukai latihannya, saya percaya ini menyehatkan, saya akan datang kemari setiap hari Kamis dan Minggu.” Lebih lanjut pensiunan yang tinggal tiga bulan di Bali dan tiga bulan di Australia mengatakan, “Saya akan  membeli alas duduk untuk latihan minggu depan.”

Para praktisi tidak hanya menjelaskan fakta tentang Falun Dafa dan penindasan di Tiongkok, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para pengunjung yang ingin memberikan dukungan dengan menandatangani petisi yang menghimbau agar penganiayaan di China segera diakhiri.

Nyala lilin malam untuk mengenang para praktisi yang meninggal dunia karena penganiayaan di China

Alunan musik Dafa dan deburan ombak membuat suasana nyala lilin semakin sendu menjelang gelapnya malam, serta menjadi perhatian para pengunjung yang masih menikmati keindahan pantai selepas matahari terbenam. Aksi ini berakhir sekitar jam 19.