(Minghui.org) Bruges, Belgia - Teater Concertgebouw di Kota Bruges menjadi menyelenggarakan pertunjukan Shen Yun Performing Arts pada 9 Maret 2010. Di antara penonton terdapat Royce Bradshaw yang bekerja untuk NATO sebagai Pengendali Financial dan istrinya Valia Bradshaw, seorang desainer perhiasan dan pemilik Rovalia Lea Art Jewellery. Tn. dan Ny. Bradshaw melakukan perjalanan dari Brussel tempat mereka tinggal khusus untuk menonton pertunjukan tersebut.

"Bagus, bagus. Sungguh-sungguh, dan mereka menyatu didalamnya. Terutama ketika mereka turun dari surga, dan kemudian para biksu muncul," kata Tn. Bradshaw.

Ny. Bradshaw menambahkan, "Juga dengan adegan-adegan kehidupan sehari-hari, membunuh harimau, dan membunuh ibu [mengacu pada ‘Tidak Ada yang Bisa Menghalangi Jalan Dewa’].”

"Cukup bagus mereka menunjukkan sisi negatif, seperti ... salah dan benar, dan baik melawan jahat," katanya.

“Sangat menyenangkan untuk melihatnya”


Juga terdapat penonton Liv Vaudeputte, seorang penasihat pajak dan guru, dan Fred Acx, seorang mahasiswa magang.

"Musik dan pertunjukan sama-sama dimainkan dengan sangat baik," kata Vaudeputte. "Saya suka karena ini adalah sebuah bentuk sejarah. Sebuah kajian tentang cerita dan musik mereka. Sangat menyenangkan untuk melihatnya.”

"Tarian Tibet sangat mengesankan saya, karena agamanya dan juga dramatis," katanya.

Acx berkata: "Saya sangat suka karena memperlihatkan cerita China dan penganiayaan [Falun Gong]."

“Sebuah pesan yang penuh semangat hidup dan harapan”

Anne Marie Bonescu dan Dumitru Bivol, keduanya adalah asisten untuk anggota Parlemen Eropa, telah menempuh perjalanan 60 mil untuk menonton pertunjukan ini dan senang berada di antara penonton. Mereka berdua berasal dari Rumania dan memiliki minat khusus terhadap masyarakat yang masih hidup di bawah pemerintahan komunis.

Kumpulan karya Shen Yun meliputi beberapa tarian yang menggambarkan penganiayaan yang sedang terjadi terhadap orang-orang yang berlatih Falun Gong oleh rezim Komunis China.

Meskipun Bonescu tidak tumbuh besar di Rumania, ia berempati kepada mereka yang mengalami penindasan atas kebebasan pribadi mereka: "Anda tidak bisa mengatakan banyak tentang hal ini tetapi merasakannya. Saya tumbuh besar tidak di Rumania, tapi dia," katanya sambil menunjuk kepada Bivol.

Bivol berkomentar: "Ada bagian di mana saya benar-benar teringat bagaimana rasanya tinggal di negara komunis, sehingga adegan-adegan itu benar-benar berbicara kepada saya."

Bagi Bonescu, pertunjukan ini membawa pesan: "Sebuah pesan penuh semangat hidup dan penuh harapan, membawakan kembali semua tarian dan tradisi yang sekarang tidak tersedia untuk sebagian besar orang China."

Sumber:
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/31100/
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/31109/

English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/3/13/115303.html