Praktisi Falun Gong Lu Mei Melancarkan Mogok Makan Untuk Memprotes Penahanan Dirinya dan Dipaksa Makan Kotoran Anjing
Nama: Lu Mei (路梅)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 43 tahun
Alamat: Tidak diketahui
Pekerjaan: Karyawan departemen padi
Tanggal Penangkapan Terakhir: 18 Mei 2008
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan Biro Kehutanan Suileng ( 綏棱林業局林源派出所)
Kota: Suihua
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang diderita: Penahanan, pemukulan, interogasi, digantung, dipaksa makan (dicekok).
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 43 tahun
Alamat: Tidak diketahui
Pekerjaan: Karyawan departemen padi
Tanggal Penangkapan Terakhir: 18 Mei 2008
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Penahanan Biro Kehutanan Suileng ( 綏棱林業局林源派出所)
Kota: Suihua
Provinsi: Heilongjiang
Penganiayaan yang diderita: Penahanan, pemukulan, interogasi, digantung, dipaksa makan (dicekok).
(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong, Lu Mei (wanita) dari Kabupaten Suileng,
Provinsi Heilongjiang adalah mantan karyawan pada pangkalan garam
dari departemen padi di Kabupaten Suileng. Pada tanggal 18 Mei
2008, Lu ditangkap petugas polisi dari Kantor Polisi Linyuan
dari Biro Kehutanan Suileng saat dia menempelkan poster-poster yang
bertuliskan klarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Gong. Dia
ditahan selama semalam di Kantor Polisi Linyuan dan dikirim ke
Pusat Penahanan Biro Kehutanan Suileng sekitar jam 6 sore keesokan
harinya. Di sana dia diborgol, dipukuli, dan dianiaya untuk dipaksa
“mengaku,” agar polisi bisa memberatkan dirinya dengan tuduhan
palsu.
Saat Lu tiba di pusat penahanan, petugas Gao Kejun menampar dirinya untuk memperingatkan agar tidak berbicara mengenai Falun Gong kepada siapapun. Zhang Weizhe, kepala Kantor Polisi Linyuan, memerintahkan petugas Lu Yingbin dan Zhang Jianguo untuk memborgol dan menginterogasi. Mereka memaksanya untuk menjawab darimana asal materi-materi Falun Gong dan siapa yang terlibat.
Setelah dua minggu, Lu mulai melancarkan mogok makan untuk memprotes penahanan dirinya. Keesokan dirinya, Cai Yongshan, kepala pusat penahanan, menggunakan pipa plastik keras untuk memukul dengan brutal sambil berteriak, “Kamu harus makan, jika tidak, saya akan memaksamu makan kotoran anjing.”
Pada hari ketiga, Zhang Weizhe, Lu Yingbin, dan Zhang Jianbo menginterogasi Lu lagi. Mereka menutup pintu dan jendela serta menggantung Lu hingga hanya jari kakinya yang menyentuh tanah. Mereka tetap menggantungnya seperti ini selama 24 jam.
Setelah Lu melancarkan mogok makan selama sebulan, Gao Kejun menyiksanya lebih lanjut. Dia memegang tubuh Lu sementara Cao Yongshan memaksanya makan dengan campuran kotoran anjing dan air dengan memaksa memasukkan pipa ke dalam kerongkongannya. Mereka berteriak pada Lu apakah dia ingin makan malam. Saat Lu menolak untuk menjawabnya, Cao Yongshan menendangnya dengan keras sambil mencacinya. Ketika Lu melanjutkan mogok makan keesokan harinya, Cao Yongshan mengancamnya untuk mencekok dia lagi.
Keesokan paginya, Lu Mei dan praktisi Falun Gong lainnya dikirim ke Pusat Rehabilitasi Obat-obatan Kota Harbin, dimana penganiayaan psikiatri digunakan terhadap para praktisi Falun Gong. Penganiayaan rutin jenis ini termasuk menggunakan bahan-bahan kimia yang menyebabkan kerusakan saraf pusat. Bagaimanapun, mereka menolak menerima Lu setelah memeriksanya di rumah sakit. Polisi harus membawanya kembali ke Pusat Penahanan Suileng. Cao Yongshan mencoba memaksa Lu untuk makan, namun dia melanjutkan mogok makan. Keesokan paginya, Cao Yongshan mengancamnya dengan suntikan ke dalam pembuluh darah. Lu tidak menyerah pada ancamannya, dan dia dijemput oleh keluarganya sore itu.
Saat Lu tiba di pusat penahanan, petugas Gao Kejun menampar dirinya untuk memperingatkan agar tidak berbicara mengenai Falun Gong kepada siapapun. Zhang Weizhe, kepala Kantor Polisi Linyuan, memerintahkan petugas Lu Yingbin dan Zhang Jianguo untuk memborgol dan menginterogasi. Mereka memaksanya untuk menjawab darimana asal materi-materi Falun Gong dan siapa yang terlibat.
Setelah dua minggu, Lu mulai melancarkan mogok makan untuk memprotes penahanan dirinya. Keesokan dirinya, Cai Yongshan, kepala pusat penahanan, menggunakan pipa plastik keras untuk memukul dengan brutal sambil berteriak, “Kamu harus makan, jika tidak, saya akan memaksamu makan kotoran anjing.”
Pada hari ketiga, Zhang Weizhe, Lu Yingbin, dan Zhang Jianbo menginterogasi Lu lagi. Mereka menutup pintu dan jendela serta menggantung Lu hingga hanya jari kakinya yang menyentuh tanah. Mereka tetap menggantungnya seperti ini selama 24 jam.
Setelah Lu melancarkan mogok makan selama sebulan, Gao Kejun menyiksanya lebih lanjut. Dia memegang tubuh Lu sementara Cao Yongshan memaksanya makan dengan campuran kotoran anjing dan air dengan memaksa memasukkan pipa ke dalam kerongkongannya. Mereka berteriak pada Lu apakah dia ingin makan malam. Saat Lu menolak untuk menjawabnya, Cao Yongshan menendangnya dengan keras sambil mencacinya. Ketika Lu melanjutkan mogok makan keesokan harinya, Cao Yongshan mengancamnya untuk mencekok dia lagi.
Keesokan paginya, Lu Mei dan praktisi Falun Gong lainnya dikirim ke Pusat Rehabilitasi Obat-obatan Kota Harbin, dimana penganiayaan psikiatri digunakan terhadap para praktisi Falun Gong. Penganiayaan rutin jenis ini termasuk menggunakan bahan-bahan kimia yang menyebabkan kerusakan saraf pusat. Bagaimanapun, mereka menolak menerima Lu setelah memeriksanya di rumah sakit. Polisi harus membawanya kembali ke Pusat Penahanan Suileng. Cao Yongshan mencoba memaksa Lu untuk makan, namun dia melanjutkan mogok makan. Keesokan paginya, Cao Yongshan mengancamnya dengan suntikan ke dalam pembuluh darah. Lu tidak menyerah pada ancamannya, dan dia dijemput oleh keluarganya sore itu.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2010/4/10/221297.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/4/22/116256.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org