Mengatasi “Iblis Kantuk” Agar Menjadi Lebih Rajin
(Minghui.org) Sejak waktu lama, saya
memiliki kesulitan bangun pagi. Kadangkala saya terus tidur setelah
mendengar alarm, dan kadangkala saya bahkan tidak mendengar alarm.
Saya akhirnya bangun jam 5 pagi, bukannya 3:50 pagi untuk mengikuti
latihan bersama seluruh dunia. {Catatan: Negeri China yang luas
hanya memiliki satu waktu yang sama]. Setelah latihan pagi, saya
masih merasa mengantuk dan kembali tidur. Setelah itu kepala saya
terasa berat sepanjang hari.
Saya sangat tersentuh setelah
membaca artikel rekan praktisi di internet. Beberapa praktisi
melakukan tiga hal setelah pekerjaan rutin mereka dan mengerjakan
beberapa proyek pembuktian kebenaran Fa, mengakibatkan mereka
kekurangan waktu untuk tidur. Mencari ke dalam, saya menemukan
bahwa saya memiliki masalah-masalah berikut:
Menggunakan Konsep Manusia
Saya secara salah meyakinkan diri bahwa seberapa banyak saya tidur adalah faktor yang menentukan apakah saya telah mendapat cukup istirahat, sehingga saya menciptakan sebuah alasan bagi pengejaran saya akan kenyamanan. Dikendalikan oleh konsep ini untuk waktu yang lama, saya membentuk sebuah konsep yang salah bahwa kepala saya akan terasa berat jika saya tidak kembali tidur setelah bangun melakukan latihan.
Tidak memahami Fa di atas Fa
Guru memberi tahu kita dalam ‘Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara (1998)’:
“Saya beri tahu anda sekalian, bagaimana saya mengajarkan Gong ini, kalian turut melakukannya secara demikian, dijamin tidak rugi, hanya ada manfaat. Kalian mengatakan tidak punya waktu karena sangat sibuk, sebenarnya kalian khawatir kurang istirahat. Apakah kalian pernah memikirkan, Xiulian adalah istirahat yang terbaik. Dapat mencapai istirahat yang tidak akan anda peroleh dengan tidur, tidak ada yang mengatakan bahwa karena berlatih Gong saya jadi terlalu lelah, sehingga hari ini sudah tidak dapat mengerjakan apa pun. Sebaliknya hanya dapat mengatakan: Karena berlatih Gong sekujur tubuh saya terasa ringan, semalaman tidak tidur pun saya tidak merasa ngantuk, sekujur tubuh bertenaga. Bekerja seharian sama seperti tidak terjadi apa-apa, bukankah demikian? Oleh sebab itu, mengatakan tidak punya waktu atau dengan alasan lain tidak keluar berlatih Gong, saya katakan itu semua karena pemahaman terhadap Fa tidak mendalam, semangat untuk gigih maju kurang. Tentu saja, yang dimaksud kondisi seperti praktisi lama, dalam hal ini ada perbedaan yang ketat. Tetapi jika belum mencapai kondisi tersebut, diri sendiri dengan suatu alasan lalu tidak keluar, itu tidak benar. Xiulian adalah mengultivasi diri sendiri, mengelabui orang lain berarti mengelabui diri sendiri.”
Guru dengan jelas telah memberi tahu kita bahwa melakukan latihan adalah istirahat yang terbaik. Namun, saya berpikir bangun pagi untuk berlatih akan berpengaruh buruk pada istirahat saya. Itu menunjukkan saya tidak memiliki keyakinan yang kuat pada Guru dan Dafa, belum belajar Fa dengan baik, dan tidak memiliki pemahaman yang baik atas Fa.
Keterikatan hati manusia akan kemalasan, menghindari kesulitan, dan mengejar kenyamanan
Tekad saya untuk menjadi rajin masih jauh dari cukup. Ketika menghadapi kesukaran, saya tidak menggunakan pikiran lurus. Ketika saya mengantuk, saya ingin kembali tidur. Saya mengikuti “iblis kantuk” dan mengendurkan ketekunan. Kadangkala, saya bangun terlambat dan bersikap seperti seorang manusia biasa dengan kondisi mental yang payah.
Menuliskan artikel ini juga bagian dari kultivasi saya. Diperlukan dua hari untuk menulisnya, dan “iblis kantuk” juga mengganggu. Ketika itu terjadi, saya berhasil tidak kembali tidur, sebaliknya melakukan latihan. Saya juga bertekad mengatasi rintangan ini. Anggota keluarga dan saya terus saling memberi semangat satu sama lain bahwa melakukan latihan adalah hal terbaik dan lebih baik dari segala bentuk istirahat.
Menggunakan Konsep Manusia
Saya secara salah meyakinkan diri bahwa seberapa banyak saya tidur adalah faktor yang menentukan apakah saya telah mendapat cukup istirahat, sehingga saya menciptakan sebuah alasan bagi pengejaran saya akan kenyamanan. Dikendalikan oleh konsep ini untuk waktu yang lama, saya membentuk sebuah konsep yang salah bahwa kepala saya akan terasa berat jika saya tidak kembali tidur setelah bangun melakukan latihan.
Tidak memahami Fa di atas Fa
Guru memberi tahu kita dalam ‘Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara (1998)’:
“Saya beri tahu anda sekalian, bagaimana saya mengajarkan Gong ini, kalian turut melakukannya secara demikian, dijamin tidak rugi, hanya ada manfaat. Kalian mengatakan tidak punya waktu karena sangat sibuk, sebenarnya kalian khawatir kurang istirahat. Apakah kalian pernah memikirkan, Xiulian adalah istirahat yang terbaik. Dapat mencapai istirahat yang tidak akan anda peroleh dengan tidur, tidak ada yang mengatakan bahwa karena berlatih Gong saya jadi terlalu lelah, sehingga hari ini sudah tidak dapat mengerjakan apa pun. Sebaliknya hanya dapat mengatakan: Karena berlatih Gong sekujur tubuh saya terasa ringan, semalaman tidak tidur pun saya tidak merasa ngantuk, sekujur tubuh bertenaga. Bekerja seharian sama seperti tidak terjadi apa-apa, bukankah demikian? Oleh sebab itu, mengatakan tidak punya waktu atau dengan alasan lain tidak keluar berlatih Gong, saya katakan itu semua karena pemahaman terhadap Fa tidak mendalam, semangat untuk gigih maju kurang. Tentu saja, yang dimaksud kondisi seperti praktisi lama, dalam hal ini ada perbedaan yang ketat. Tetapi jika belum mencapai kondisi tersebut, diri sendiri dengan suatu alasan lalu tidak keluar, itu tidak benar. Xiulian adalah mengultivasi diri sendiri, mengelabui orang lain berarti mengelabui diri sendiri.”
Guru dengan jelas telah memberi tahu kita bahwa melakukan latihan adalah istirahat yang terbaik. Namun, saya berpikir bangun pagi untuk berlatih akan berpengaruh buruk pada istirahat saya. Itu menunjukkan saya tidak memiliki keyakinan yang kuat pada Guru dan Dafa, belum belajar Fa dengan baik, dan tidak memiliki pemahaman yang baik atas Fa.
Keterikatan hati manusia akan kemalasan, menghindari kesulitan, dan mengejar kenyamanan
Tekad saya untuk menjadi rajin masih jauh dari cukup. Ketika menghadapi kesukaran, saya tidak menggunakan pikiran lurus. Ketika saya mengantuk, saya ingin kembali tidur. Saya mengikuti “iblis kantuk” dan mengendurkan ketekunan. Kadangkala, saya bangun terlambat dan bersikap seperti seorang manusia biasa dengan kondisi mental yang payah.
Menuliskan artikel ini juga bagian dari kultivasi saya. Diperlukan dua hari untuk menulisnya, dan “iblis kantuk” juga mengganggu. Ketika itu terjadi, saya berhasil tidak kembali tidur, sebaliknya melakukan latihan. Saya juga bertekad mengatasi rintangan ini. Anggota keluarga dan saya terus saling memberi semangat satu sama lain bahwa melakukan latihan adalah hal terbaik dan lebih baik dari segala bentuk istirahat.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2010/6/24/225901.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/7/10/118474.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org