Praktisi Dafa Yang Guifang dan Putrinya dari Daerah Gucheng, Provinsi Hebei Keduanya Dihukum Kamp Kerja Paksa
Nama: Guifang
Yang (杨桂芳)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 46
Alamat: Daerah Gucheng, Provinsi Hebei
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Penangkapan Terakhir: 25 Januari 2008
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Wanita Hohhot, Mongolia Bagian dalam (内蒙古 呼和浩特 女子 劳教所)
Kota: Hohhot
Provinsi: Mongolia Bagian dalam
Penganiayaan yang diderita: Penahanan, penggeledahan rumah, cuci otak, pengasingan, pengurangan waktu tidur, kerja paksa.
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 46
Alamat: Daerah Gucheng, Provinsi Hebei
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Penangkapan Terakhir: 25 Januari 2008
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Wanita Hohhot, Mongolia Bagian dalam (内蒙古 呼和浩特 女子 劳教所)
Kota: Hohhot
Provinsi: Mongolia Bagian dalam
Penganiayaan yang diderita: Penahanan, penggeledahan rumah, cuci otak, pengasingan, pengurangan waktu tidur, kerja paksa.
(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Yang
Guifang dan keluarganya tinggal di Beijing. Mereka bekerja sebagai
buruh. Dari 23 Januari – 25 Januari 2008, personil PKC di Beijing
tiba-tiba menangkap lebih dari 40 praktisi. Yang Guifang dan putri
tertuanya, Liu Yan ditangkap oleh polisi dari Kantor Keamanan Umum
Distrik Dongcheng Beijing. Mereka ditahan selama dua bulan di
Beijing dan dijatuhi hukuman di kamp kerja paksa. Yang dijatuhi
hukuman dua setengah tahun, dan putrinya dihukum dua tahun. Mereka
kemudian dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Hohhot di
Mongolia.
Yang Guifang menderita kanker payudara sebelum mulai berlatih Falun Gong dan sedang sekarat. Dia sangat beruntung mendapatkan Dafa, setelah tiga bulan, kankernya hilang dan ia memperoleh kesehatannya kembali.
Dalam rangka mengekspos kebohongan PKC, Yang Guifang pergi ke desa kelahirannya membagikan materi informasi Falun Gong, dan ditangkap oleh polisi dari Kantor Polisi Kota Wuguanzai di Daerah Gucheng bersama Kantor Keamanan Umum Daerah. Ia ditahan di Pusat Penahanan Daerah Gucheng selama tujuh bulan. Sementara di sana, dia menderita penyakit parah dan kudis di sekujur tubuhnya. Otoritas pusat penahanan takut penyakitnya menular jadi melepaskannya. Selama dia di dalam tahanan, ibunya yang telah berumur 70 tahun dan dua anak perempuan kecilnya tidak ada yang menjaga dan tidak memiliki dukungan keuangan sama sekali.
Ditangkap di Beijing
Pada bulan Juni 2007, Yang Guifang membawa dua putrinya untuk bergabung dengan suaminya di Beijing. Pada tanggal 24 Januari 2008, putrinya, yang bekerja di sebuah perusahaan di Beijing, tiba-tiba dibawa pergi oleh polisi dari Kantor Keamanan Umum dari Daerah Dongcheng. Keesokan harinya, tak lama setelah tengah malam, Yang dan suaminya terbangun ketika mereka tiba-tiba mendengar putri bungsu mereka mengetuk pintu. Begitu mereka membuka pintu, lima polisi menerobos masuk. Tiga polisi menahan keluarganya sementara dua lainnya menggeledah rumah tersebut. Mereka mengaduk-aduk seisi rumah, namun tetap tidak menemukan apa-apa. Mereka kemudian membawa Yang Guifang pergi. Suaminya berusaha menghentikan, mereka hampir membawa dia juga. Keluarga Nyonya Yang mengetahui bahwa polisi telah menipu putri bungsu mereka dan mengikutinya untuk mencari tempat tinggal mereka. Setelah polisi menangkap putri mereka, polisi mengatakan kepada yang lebih muda, yang baru saja berusia tujuh belas, "Ini 20 yuan, kamu bisa pulang." Polisi kemudian mengikuti gadis itu pulang.
Yang Guifang dan putrinya yang lebih tua Liu Yan ditahan di Pusat Penahanan Qinghe Beijing selama 34 hari. Pada tanggal 28 Februari 2007, mereka dipindahkan ke fasilitas transisi selama satu bulan lagi. Pada akhir Maret, mereka dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Hohhot di Mongolia Dalam.
Pada saat yang sama, Liu Yan, bersama dengan belasan praktisi, diberikan berbagai hukuman. Liu Yan dihukum dua tahun, juga dipindahkan ke ke Kamp Kerja Paksa Wanita Hohhot di Mongolia Dalam.
Mengalami Penganiayaan di Kamp Kerja Wanita Hohhot di Mongolia Dalam
Keesokan harinya setelah mereka tiba di kamp kerja paksa, penjaga memaksa keduanya untuk menulis "Surat Jaminan". Mereka juga memerintahkan tahanan untuk mengawasi praktisi siang dan malam serta berusaha untuk "mengubah" mereka. Jika praktisi menolak untuk "berubah", mereka akan ditahan di pengasingan, dipaksa untuk berdiri selama berhari-hari dan menjadi sasaran pemukulan. Mereka menggunakan tongkat listrik dan mengikat mereka dengan tali. Mereka yang mulai mogok makan disuap paksa. Yang Guifang ditahan di sel isolasi selama 15 hari dan dipotong waktu tidurnya. Para penjaga yang bernama, Chang Hong, Huang Xuhong dan Wang Dongyun mengancam dia, berkata, "Jika kamu masih menolak untuk menulis surat jaminan, ada tongkat listrik, tongkat polisi dan perpanjangan hukuman sedang menunggu kamu."
Sementara itu, mereka juga menyiksa praktisi Liang Lifen, Yang Liping, Jiaping Song, Kang Dongqing dan Zhao Yan. Mereka semua dipotong waktu tidurnya. Para narapidana akan segera memukul mereka begitu mereka tertidur. Liang Lifen dan Zhao Yan disiksa selama 22 hari. Lengan dan kaki mereka terikat ke sebuah tiang, mereka juga mengikatkan tongkat listrik ke tangan mereka dan di antara kaki mereka. Mereka memperpanjang hukuman Liang Lifen dan Song Jiaping selama empat bulan. Yang lain diperpanjang dari setengah bulan sampai dua bulan.
Pada tanggal 20 Juli 2009, semua praktisi melakukan mogok makan selama sehari. Mereka juga berhenti bekerja selama satu hari, untuk memprotes penganiayaan.
Praktisi dipaksa untuk berkerja, termasuk bekerja di unit listrik, memproduksi sumpit sekali pakai, mencuci piring, merajut sarung tangan, membuat sarung tangan kulit, merajut sweater, menjahit kantong, membuat penutup botol anggur, merajut syal dan membuat bunga kertas. Mereka dipaksa untuk bekerja lebih dari sepuluh jam sehari, jika mereka tidak menyelesaikan sebuah tugas, mereka dipaksa untuk bekerja lebih lama lagi. Yang Guifang bekerja di unit elektronik, pergelangan tangannya membengkak, berubah bentuk dan melepuh.
Dalam perjalanan mereka untuk bekerja, praktisi dipaksa menyanyikan lagu-lagu pujian PKC. Jika mereka menolak, mereka akan caci maki atau dihukum berdiri dalam jangka waktu yang lama. Pada tanggal 3 Februari 2010, kelompok Falun Gong dipaksa untuk berdiri selama setengah jam. Pada tanggal 2 Maret 2010, baru saja turun salju, cuaca sangat dingin. Penjaga memaksa Liu Yan, Yan Meiqing, dan Ping An untuk berdiri di salju selama 20 menit. Praktisi Dong Shirong, 63 tahun, berteriak, "Falun Dafa baik" dan disiksa selama empat hari berturut-turut dalam kurungan. Para penjaga bernama Yuan Mengqin dan Dan Na menampar wajahnya, mencubit leher dan memaksanya untuk menulis surat penyesalan. Pada bulan Maret tahun 2009, praktisi Dafa Wang Guihong menolak untuk menulis sebuah "surat jaminan" tidak berlatih Falun Gong. Para penjaga menghasut narapidana untuk memukulnya jatuh ke lantai dan menginjak lehernya. Mereka tidak berhenti sampai ia pingsan.
Praktisi dipaksa untuk bekerja selama berjam-jam, mereka diberi makan makanan berjamur atau rusak. Selama Festival Perahu Naga (jatuh pada hari kelima bulan lunar kelima), mereka diberi makan tahu berjamur, menyebabkan keracunan makanan. 80% orang terkena diare dan kram perut. Yang Guifang mengalami diare tujuh hingga delapan kali pada hari itu, dan banyak orang tidak bisa bangun keesokan harinya. Situasi ini dilaporkan pada menjaga, Peng Yumei, yang takut bertanggung jawab dan mengancam para praktisi Dafa, "Tidak ada yang boleh mengungkapkan bahwa tahu itu yang menyebabkan diare. Siapapun yang tertangkap melakukan hal ini, hukuman mereka akan diperpanjang. "
Praktisi Falun Gong yang ditahan di sana menderita penganiayaan baik mental maupun fisik. Para penjaga seringkali memeras uang mereka dengan mengatasnamakan sumbangan untuk bencana alam. Kejahatan yang dilakukan di kamp kerja paksa terjadi terus-menerus. Setiap praktisi membawa bekas luka di tubuh mereka dan mengalami berbagai macam penyakit. Ketika Yang Guifang dan putrinya pulang, mereka tinggal tengkorak belaka. Kedua tangan mereka cacat dan kaki Yang Guifang dipenuhi dengan kudis. Mereka telah pulang selama beberapa bulan, namun masih belum pulih.
Chinese:
http://www.minghui.org/mh/articles/2010/12/18/河北故城县杨桂芳母女同遭劳教迫害-233818.htmlYang Guifang menderita kanker payudara sebelum mulai berlatih Falun Gong dan sedang sekarat. Dia sangat beruntung mendapatkan Dafa, setelah tiga bulan, kankernya hilang dan ia memperoleh kesehatannya kembali.
Dalam rangka mengekspos kebohongan PKC, Yang Guifang pergi ke desa kelahirannya membagikan materi informasi Falun Gong, dan ditangkap oleh polisi dari Kantor Polisi Kota Wuguanzai di Daerah Gucheng bersama Kantor Keamanan Umum Daerah. Ia ditahan di Pusat Penahanan Daerah Gucheng selama tujuh bulan. Sementara di sana, dia menderita penyakit parah dan kudis di sekujur tubuhnya. Otoritas pusat penahanan takut penyakitnya menular jadi melepaskannya. Selama dia di dalam tahanan, ibunya yang telah berumur 70 tahun dan dua anak perempuan kecilnya tidak ada yang menjaga dan tidak memiliki dukungan keuangan sama sekali.
Ditangkap di Beijing
Pada bulan Juni 2007, Yang Guifang membawa dua putrinya untuk bergabung dengan suaminya di Beijing. Pada tanggal 24 Januari 2008, putrinya, yang bekerja di sebuah perusahaan di Beijing, tiba-tiba dibawa pergi oleh polisi dari Kantor Keamanan Umum dari Daerah Dongcheng. Keesokan harinya, tak lama setelah tengah malam, Yang dan suaminya terbangun ketika mereka tiba-tiba mendengar putri bungsu mereka mengetuk pintu. Begitu mereka membuka pintu, lima polisi menerobos masuk. Tiga polisi menahan keluarganya sementara dua lainnya menggeledah rumah tersebut. Mereka mengaduk-aduk seisi rumah, namun tetap tidak menemukan apa-apa. Mereka kemudian membawa Yang Guifang pergi. Suaminya berusaha menghentikan, mereka hampir membawa dia juga. Keluarga Nyonya Yang mengetahui bahwa polisi telah menipu putri bungsu mereka dan mengikutinya untuk mencari tempat tinggal mereka. Setelah polisi menangkap putri mereka, polisi mengatakan kepada yang lebih muda, yang baru saja berusia tujuh belas, "Ini 20 yuan, kamu bisa pulang." Polisi kemudian mengikuti gadis itu pulang.
Yang Guifang dan putrinya yang lebih tua Liu Yan ditahan di Pusat Penahanan Qinghe Beijing selama 34 hari. Pada tanggal 28 Februari 2007, mereka dipindahkan ke fasilitas transisi selama satu bulan lagi. Pada akhir Maret, mereka dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Hohhot di Mongolia Dalam.
Pada saat yang sama, Liu Yan, bersama dengan belasan praktisi, diberikan berbagai hukuman. Liu Yan dihukum dua tahun, juga dipindahkan ke ke Kamp Kerja Paksa Wanita Hohhot di Mongolia Dalam.
Mengalami Penganiayaan di Kamp Kerja Wanita Hohhot di Mongolia Dalam
Keesokan harinya setelah mereka tiba di kamp kerja paksa, penjaga memaksa keduanya untuk menulis "Surat Jaminan". Mereka juga memerintahkan tahanan untuk mengawasi praktisi siang dan malam serta berusaha untuk "mengubah" mereka. Jika praktisi menolak untuk "berubah", mereka akan ditahan di pengasingan, dipaksa untuk berdiri selama berhari-hari dan menjadi sasaran pemukulan. Mereka menggunakan tongkat listrik dan mengikat mereka dengan tali. Mereka yang mulai mogok makan disuap paksa. Yang Guifang ditahan di sel isolasi selama 15 hari dan dipotong waktu tidurnya. Para penjaga yang bernama, Chang Hong, Huang Xuhong dan Wang Dongyun mengancam dia, berkata, "Jika kamu masih menolak untuk menulis surat jaminan, ada tongkat listrik, tongkat polisi dan perpanjangan hukuman sedang menunggu kamu."
Sementara itu, mereka juga menyiksa praktisi Liang Lifen, Yang Liping, Jiaping Song, Kang Dongqing dan Zhao Yan. Mereka semua dipotong waktu tidurnya. Para narapidana akan segera memukul mereka begitu mereka tertidur. Liang Lifen dan Zhao Yan disiksa selama 22 hari. Lengan dan kaki mereka terikat ke sebuah tiang, mereka juga mengikatkan tongkat listrik ke tangan mereka dan di antara kaki mereka. Mereka memperpanjang hukuman Liang Lifen dan Song Jiaping selama empat bulan. Yang lain diperpanjang dari setengah bulan sampai dua bulan.
Pada tanggal 20 Juli 2009, semua praktisi melakukan mogok makan selama sehari. Mereka juga berhenti bekerja selama satu hari, untuk memprotes penganiayaan.
Praktisi dipaksa untuk berkerja, termasuk bekerja di unit listrik, memproduksi sumpit sekali pakai, mencuci piring, merajut sarung tangan, membuat sarung tangan kulit, merajut sweater, menjahit kantong, membuat penutup botol anggur, merajut syal dan membuat bunga kertas. Mereka dipaksa untuk bekerja lebih dari sepuluh jam sehari, jika mereka tidak menyelesaikan sebuah tugas, mereka dipaksa untuk bekerja lebih lama lagi. Yang Guifang bekerja di unit elektronik, pergelangan tangannya membengkak, berubah bentuk dan melepuh.
Dalam perjalanan mereka untuk bekerja, praktisi dipaksa menyanyikan lagu-lagu pujian PKC. Jika mereka menolak, mereka akan caci maki atau dihukum berdiri dalam jangka waktu yang lama. Pada tanggal 3 Februari 2010, kelompok Falun Gong dipaksa untuk berdiri selama setengah jam. Pada tanggal 2 Maret 2010, baru saja turun salju, cuaca sangat dingin. Penjaga memaksa Liu Yan, Yan Meiqing, dan Ping An untuk berdiri di salju selama 20 menit. Praktisi Dong Shirong, 63 tahun, berteriak, "Falun Dafa baik" dan disiksa selama empat hari berturut-turut dalam kurungan. Para penjaga bernama Yuan Mengqin dan Dan Na menampar wajahnya, mencubit leher dan memaksanya untuk menulis surat penyesalan. Pada bulan Maret tahun 2009, praktisi Dafa Wang Guihong menolak untuk menulis sebuah "surat jaminan" tidak berlatih Falun Gong. Para penjaga menghasut narapidana untuk memukulnya jatuh ke lantai dan menginjak lehernya. Mereka tidak berhenti sampai ia pingsan.
Praktisi dipaksa untuk bekerja selama berjam-jam, mereka diberi makan makanan berjamur atau rusak. Selama Festival Perahu Naga (jatuh pada hari kelima bulan lunar kelima), mereka diberi makan tahu berjamur, menyebabkan keracunan makanan. 80% orang terkena diare dan kram perut. Yang Guifang mengalami diare tujuh hingga delapan kali pada hari itu, dan banyak orang tidak bisa bangun keesokan harinya. Situasi ini dilaporkan pada menjaga, Peng Yumei, yang takut bertanggung jawab dan mengancam para praktisi Dafa, "Tidak ada yang boleh mengungkapkan bahwa tahu itu yang menyebabkan diare. Siapapun yang tertangkap melakukan hal ini, hukuman mereka akan diperpanjang. "
Praktisi Falun Gong yang ditahan di sana menderita penganiayaan baik mental maupun fisik. Para penjaga seringkali memeras uang mereka dengan mengatasnamakan sumbangan untuk bencana alam. Kejahatan yang dilakukan di kamp kerja paksa terjadi terus-menerus. Setiap praktisi membawa bekas luka di tubuh mereka dan mengalami berbagai macam penyakit. Ketika Yang Guifang dan putrinya pulang, mereka tinggal tengkorak belaka. Kedua tangan mereka cacat dan kaki Yang Guifang dipenuhi dengan kudis. Mereka telah pulang selama beberapa bulan, namun masih belum pulih.
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2010/12/29/122170.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org