Lu Guiqin, Dianiaya di Kamp Kerja Paksa Masanjia, Kondisi Mentalnya Tidak Baik Saat Ini
Nama: Lu Guiqin
(律桂琴)
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 57
Alamat: Kota Fuxin, Provinsi Liaoning
Tanggal Penangkapan Terarkhir: 18 Desember 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Masanjia (马三家劳教所)
Kota: Shenyang
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, penggeledahan rumah, kerja paksa, pencucian otak, pemerasan
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 57
Alamat: Kota Fuxin, Provinsi Liaoning
Tanggal Penangkapan Terarkhir: 18 Desember 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Masanjia (马三家劳教所)
Kota: Shenyang
Provinsi: Liaoning
Penganiayaan yang Diderita: Penahanan, penggeledahan rumah, kerja paksa, pencucian otak, pemerasan
(Minghui.org)
Lu Guiqin ketika masih sehat
Lu Guiqin setelah mengalami gangguan mental
Lu Guiqin setelah mengalami gangguan mental
Lu Guiqin menderita esofagitis,
hyperplasia, dan banyak macam penyakit lainnya. Dia telah mencoba
berbagai macam pengobatan tetapi tidak berhasil. Dia tersiksa oleh
kondisinya. Tidak lama setelah berlatih Falun Gong pada 1997, semua
penyakitnya hilang secara ajaib. Dia juga belajar untuk mematut
diri menurut prinsip Sejati-Baik-Sabar agar menjadi orang yang baik
dan mendapatkan ketentraman batin.
Setelah Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 1999, Lu Guiqin mengalami penganiayaan yang buruk sekali. Dibawah ini adalah rinciannya.
Pada sore hari, 18 Desember 2010, Lu Guiqin dan dua praktisi lainnya sedang menjelaskan fakta kebenaran tentang penganiayaan brutal yang dilakukan oleh PKC terhadap Falun Gong di Zona Pengembangan Ekonomi di Kota Fuxin. Seorang pria yang berpura-pura menerima kalender Tahun Baru melaporkan mereka kepada Kantor Polisi Shahai. Lu dan dua praktisi lainnya kemudian ditangkap.
Setelah pihak kepolisian menginterogasinya, mereka berbohong kepada Lu dan berkata bahwa mereka akan membebaskannya. Dikepalai oleh seseorang yang mengatakan dirinya sebagai “Kepala” kantor polisi, beberapa petugas polisi pergi ke rumah Lu dan menggeledahnya. Mereka kemudian juga pergi ke rumah praktisi lain, dan menggeledah, mengambil sebuah pemutar musik MP3, lima MP5, dan dua buku Dafa. Malam itu juga, mereka menahan Lu dan praktisi lain di Pusat Penahanan Xindi di Kota Fuxin.
Pada 28 Desember, polisi berbohong kepadanya dan praktisi lain lagi, dengan mengatakan, “Bereskan barang-barang kalian dan pulanglah ke rumah.” Kemudian, delapan petugas memborgol tangan mereka dan memaksa mereka naik ke mobil mini-van hitam milik kepolisian dan membawa mereka ke Kamp Kerja Paksa Masanjia di Kota Shenyang.
Dalam perjalanan ke sana, Lu terus-menerus memberitahu fakta kebenaran kepada polisi tentang kesalahan PKC menganiaya Falun Gong dan keindahan dari berlatih Sejati-Baik-Sabar. Namun polisi menggunakan kekerasan terhadapnya. Di Kamp Kerja Paksa Masanjia, dua praktisi dibawa ke Rumah Sakit Pusat di Sistem Kamp Kerja Paksa Provinsi Liaoning untuk pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan darah, sinar X, dan tekanan darah. Karena mereka berdua memiliki tekanan darah tinggi, rumah sakit menganjurkan mereka dibebaskan, tetapi polisi bersikeras untuk tetap membawa mereka kembali ke Kamp Kerja Paksa Masanjia. Dan pada waktu itu, pihak rumah sakit bekerja sama dengan kamp kerja paksa dan bolak-balik membawa praktisi ke rumah sakit sebanyak tiga kali hanya untuk memeriksa tekanan darah mereka. Akhirnya, Lu Guiqin dijatuhi hukuman penjara di Kamp Kerja Paksa Masanjia.
Setelah keluarga Lu mengetahui kondisinya, mereka segera pergi ke kamp kerja paksa untuk meminta bertemu dengannya. Zhang Huan, kepala Bridgade Ke-3 di kamp, bersama petugas lain tidak memperbolehkan mereka untuk bertemu dengan Lu. Dia berkata, “Kami tidak akan membolehkan kalian bertemu Lu Guiqin jika dia tetap menolak untuk “dirubah” atau menolak untuk mengutuk Falun Gong ataupun penciptanya.” Tetapi setelah keluarganya terus-menerus meminta untuk bertemu, kamp kerja paksa akhirnya membolehkan mereka untuk bertemu Lu. Keluarga Lu melihat Lu berada dalam kondisi linglung dan meminta pembebasannya untuk mendapatkan perawatan medis. Tetapi petugas kamp kerja paksa menolak permohonan mereka. Beberapa hari kemudian, Zhang Huan menelepon keluarga Lu dan meminta tiga ribu yuan untuk biaya perawatan medis bagi Lu. Tetapi keluarganya menolak untuk memenuhi permintaan tersebut.
Sejak 20 Juli 1999, ketika PKC memulai menganiaya Falun Gong, Lu Guiqing telah ditangkap dan dianiaya sebanyak lima atau enam kali. Polisi memeras uang lebih dari 10.000 yuan dari dia dan keluarganya. Sanak saudaranya sangat prihatin apabila mereka memberikan uang kepada kamp kerja paksa untuk perawatan medis Lu, mereka yang berwenang akan tetap menganiaya dan memaksanya untuk kerja paksa sehingga mengambil keuntungan dari itu. Oleh karena itu, mereka menolak untuk memberikan uang kepada kamp kerja paksa, mereka tetap berusaha untuk bernegosiasi dengan pihak kamp demi pembebasan dirinya.
Pada 17 Maret 2011, Lu Guiqi dianiaya hingga mengalami gangguan mental. Polisi dari kamp kerja paksa memberitahu keluarganya untuk membawanya pulang. Setelah mereka tiba, Zhang Huan bersama petugas lain sekali lagi meminta uang sebesar 3.000 yuan untuk biaya perawatan medis dan syarat pembebasannya. Keluarganya tidak membawa uang sebanyak itu, namun bersama-sama mengumpulkan 1.000 yuan dan kemudian mereka menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka berhutang kepada kamp kerja paksa sebesar 2.000 yuan. Mereka kemudian baru bisa membawa Lu pulang.
Mental Lu Guiqin masih mengalami gangguan dan tidak dapat mengingat ataupun menceritakan penganiayaan yang dideritanya di Kamp Kerja Paksa Masanjia.
Beberapa tahun sebelum kejadian ini, Lu sudah dianiaya berkali-kali.
Pada 1999, Lu pergi ke Beijing untuk menuntut hak berlatih Falun Gong. Dia berharap bisa memberitahu pemerintah mengenai manfaat yang diperolehnya dari latihan Falun Gong dan kebenaran latihan tersebut. Tetapi dalam perjalanannya, dia dihentikan oleh pejabat PKC yang memperlakukannya bagaikan seorang penjahat dan mengirim kembali ke kampung halamannya.
Setelah Lu pulang ke rumah, Guo Tinglian, Liu Wei, Wang Jingchun, polisi dari Kantor Polisi Kotapraja Sihe, Distrik Xihe, Fuxin, bersama dengan petugas lain sering datang ke rumahnya untuk mengganggunya. Mereka minta dia berbohong, berlawanan dengan hati nuraninya, dan menulis pernyataan jaminan yang menyatakan bahwa dia akan melepaskan latihan Falun Gong. Tetapi dia menolak untuk memenuhi permintaan itu.
Pada 2001, dia bersama praktisi lain berbagi pengalaman kultivasi mereka, namun mereka dilaporkan oleh seorang warga desa. Petugas dari Kantor Polisi Zidutai di Kabupaten Fumeng menangkap dia dan sepuluh praktisi lainnya serta menahan mereka di Pusat Penahanan Kabupaten Fuxin. Mereka kemudian dipindahkan ke tim keamanan nasional Kabupaten Fuxin, di mana mereka harus mengalami penyiksaan lebih lanjut. Lu ditahan selama delapan bulan. Selain itu, Liu Mingyue, kepala tim dari tim keamanan nasional, dan Wang Shoujiang, asisten kepala tim, memeras uang sebanyak 8.000 yuan dari keluarga Lu Guiqin.
Pada kesempatan lain, di tahun 2003, Guo Tinglian bersama petugas dari Kantor Polisi Sihe pergi ke rumah Lu untuk mengganggunya karena Guo melihat Lu bersama praktisi lain dari desa yang sama membaca buku Falun Dafa. Guo ingin menangkap Lu, tetapi Lu menolak untuk pergi bersamanya. Guo Tinglian kemudian meminta bantuan Kantor Polisi Sihe, mereka menyeret Lu ke dalam mobil polisi dan membawanya ke kantor polisi. Pada waktu itu, Meng Qinyan, kepala Kantor Polisi Sihe, mencoba untuk memeras 10.000 yuan dari keluarganya. Melalui negosiasi panjang, keluarganya memberikan lebih dari 6.000 yuan, baru kemudian mereka dapat membawa Lu pulang ke rumah.
Pada Agustus 2005, 18 praktisi di Kota Fuxin ditangkap. Lu juga termasuk salah satu diantara mereka. Kepolisian dari tim keamanan nasional Distrik Xihen, Kota Fuxin, memeras uang 5.000 yuan lagi dari keluarganya.
Pada Juli 2007, Liu Wei, seorang petugas polisi dari Kantor Polisi Sihe, bersama dengan petugas lain menangkap seorang praktisi Falun Gong. Mereka kemudian menangkap Lu lagi dan membawanya ke kantor polisi. Pang Haipo, kepala kantor polisi, mencoba untuk memeras 10.000 yuan dari keluarganya. Keluarga Lu tidak memiliki uang sebanyak itu tetapi akhirnya berhasil mengumpulkan 5.000 yuan, lalu mereka berikan kepada Pang. Lalu Lu dibebaskan.
Unit-unit kerja yang secara langsung terlibat dalam penganiayaan praktisi Falun Gong Lu Guiqin:
Setelah Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 1999, Lu Guiqin mengalami penganiayaan yang buruk sekali. Dibawah ini adalah rinciannya.
Pada sore hari, 18 Desember 2010, Lu Guiqin dan dua praktisi lainnya sedang menjelaskan fakta kebenaran tentang penganiayaan brutal yang dilakukan oleh PKC terhadap Falun Gong di Zona Pengembangan Ekonomi di Kota Fuxin. Seorang pria yang berpura-pura menerima kalender Tahun Baru melaporkan mereka kepada Kantor Polisi Shahai. Lu dan dua praktisi lainnya kemudian ditangkap.
Setelah pihak kepolisian menginterogasinya, mereka berbohong kepada Lu dan berkata bahwa mereka akan membebaskannya. Dikepalai oleh seseorang yang mengatakan dirinya sebagai “Kepala” kantor polisi, beberapa petugas polisi pergi ke rumah Lu dan menggeledahnya. Mereka kemudian juga pergi ke rumah praktisi lain, dan menggeledah, mengambil sebuah pemutar musik MP3, lima MP5, dan dua buku Dafa. Malam itu juga, mereka menahan Lu dan praktisi lain di Pusat Penahanan Xindi di Kota Fuxin.
Pada 28 Desember, polisi berbohong kepadanya dan praktisi lain lagi, dengan mengatakan, “Bereskan barang-barang kalian dan pulanglah ke rumah.” Kemudian, delapan petugas memborgol tangan mereka dan memaksa mereka naik ke mobil mini-van hitam milik kepolisian dan membawa mereka ke Kamp Kerja Paksa Masanjia di Kota Shenyang.
Dalam perjalanan ke sana, Lu terus-menerus memberitahu fakta kebenaran kepada polisi tentang kesalahan PKC menganiaya Falun Gong dan keindahan dari berlatih Sejati-Baik-Sabar. Namun polisi menggunakan kekerasan terhadapnya. Di Kamp Kerja Paksa Masanjia, dua praktisi dibawa ke Rumah Sakit Pusat di Sistem Kamp Kerja Paksa Provinsi Liaoning untuk pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan darah, sinar X, dan tekanan darah. Karena mereka berdua memiliki tekanan darah tinggi, rumah sakit menganjurkan mereka dibebaskan, tetapi polisi bersikeras untuk tetap membawa mereka kembali ke Kamp Kerja Paksa Masanjia. Dan pada waktu itu, pihak rumah sakit bekerja sama dengan kamp kerja paksa dan bolak-balik membawa praktisi ke rumah sakit sebanyak tiga kali hanya untuk memeriksa tekanan darah mereka. Akhirnya, Lu Guiqin dijatuhi hukuman penjara di Kamp Kerja Paksa Masanjia.
Setelah keluarga Lu mengetahui kondisinya, mereka segera pergi ke kamp kerja paksa untuk meminta bertemu dengannya. Zhang Huan, kepala Bridgade Ke-3 di kamp, bersama petugas lain tidak memperbolehkan mereka untuk bertemu dengan Lu. Dia berkata, “Kami tidak akan membolehkan kalian bertemu Lu Guiqin jika dia tetap menolak untuk “dirubah” atau menolak untuk mengutuk Falun Gong ataupun penciptanya.” Tetapi setelah keluarganya terus-menerus meminta untuk bertemu, kamp kerja paksa akhirnya membolehkan mereka untuk bertemu Lu. Keluarga Lu melihat Lu berada dalam kondisi linglung dan meminta pembebasannya untuk mendapatkan perawatan medis. Tetapi petugas kamp kerja paksa menolak permohonan mereka. Beberapa hari kemudian, Zhang Huan menelepon keluarga Lu dan meminta tiga ribu yuan untuk biaya perawatan medis bagi Lu. Tetapi keluarganya menolak untuk memenuhi permintaan tersebut.
Sejak 20 Juli 1999, ketika PKC memulai menganiaya Falun Gong, Lu Guiqing telah ditangkap dan dianiaya sebanyak lima atau enam kali. Polisi memeras uang lebih dari 10.000 yuan dari dia dan keluarganya. Sanak saudaranya sangat prihatin apabila mereka memberikan uang kepada kamp kerja paksa untuk perawatan medis Lu, mereka yang berwenang akan tetap menganiaya dan memaksanya untuk kerja paksa sehingga mengambil keuntungan dari itu. Oleh karena itu, mereka menolak untuk memberikan uang kepada kamp kerja paksa, mereka tetap berusaha untuk bernegosiasi dengan pihak kamp demi pembebasan dirinya.
Pada 17 Maret 2011, Lu Guiqi dianiaya hingga mengalami gangguan mental. Polisi dari kamp kerja paksa memberitahu keluarganya untuk membawanya pulang. Setelah mereka tiba, Zhang Huan bersama petugas lain sekali lagi meminta uang sebesar 3.000 yuan untuk biaya perawatan medis dan syarat pembebasannya. Keluarganya tidak membawa uang sebanyak itu, namun bersama-sama mengumpulkan 1.000 yuan dan kemudian mereka menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka berhutang kepada kamp kerja paksa sebesar 2.000 yuan. Mereka kemudian baru bisa membawa Lu pulang.
Mental Lu Guiqin masih mengalami gangguan dan tidak dapat mengingat ataupun menceritakan penganiayaan yang dideritanya di Kamp Kerja Paksa Masanjia.
Beberapa tahun sebelum kejadian ini, Lu sudah dianiaya berkali-kali.
Pada 1999, Lu pergi ke Beijing untuk menuntut hak berlatih Falun Gong. Dia berharap bisa memberitahu pemerintah mengenai manfaat yang diperolehnya dari latihan Falun Gong dan kebenaran latihan tersebut. Tetapi dalam perjalanannya, dia dihentikan oleh pejabat PKC yang memperlakukannya bagaikan seorang penjahat dan mengirim kembali ke kampung halamannya.
Setelah Lu pulang ke rumah, Guo Tinglian, Liu Wei, Wang Jingchun, polisi dari Kantor Polisi Kotapraja Sihe, Distrik Xihe, Fuxin, bersama dengan petugas lain sering datang ke rumahnya untuk mengganggunya. Mereka minta dia berbohong, berlawanan dengan hati nuraninya, dan menulis pernyataan jaminan yang menyatakan bahwa dia akan melepaskan latihan Falun Gong. Tetapi dia menolak untuk memenuhi permintaan itu.
Pada 2001, dia bersama praktisi lain berbagi pengalaman kultivasi mereka, namun mereka dilaporkan oleh seorang warga desa. Petugas dari Kantor Polisi Zidutai di Kabupaten Fumeng menangkap dia dan sepuluh praktisi lainnya serta menahan mereka di Pusat Penahanan Kabupaten Fuxin. Mereka kemudian dipindahkan ke tim keamanan nasional Kabupaten Fuxin, di mana mereka harus mengalami penyiksaan lebih lanjut. Lu ditahan selama delapan bulan. Selain itu, Liu Mingyue, kepala tim dari tim keamanan nasional, dan Wang Shoujiang, asisten kepala tim, memeras uang sebanyak 8.000 yuan dari keluarga Lu Guiqin.
Pada kesempatan lain, di tahun 2003, Guo Tinglian bersama petugas dari Kantor Polisi Sihe pergi ke rumah Lu untuk mengganggunya karena Guo melihat Lu bersama praktisi lain dari desa yang sama membaca buku Falun Dafa. Guo ingin menangkap Lu, tetapi Lu menolak untuk pergi bersamanya. Guo Tinglian kemudian meminta bantuan Kantor Polisi Sihe, mereka menyeret Lu ke dalam mobil polisi dan membawanya ke kantor polisi. Pada waktu itu, Meng Qinyan, kepala Kantor Polisi Sihe, mencoba untuk memeras 10.000 yuan dari keluarganya. Melalui negosiasi panjang, keluarganya memberikan lebih dari 6.000 yuan, baru kemudian mereka dapat membawa Lu pulang ke rumah.
Pada Agustus 2005, 18 praktisi di Kota Fuxin ditangkap. Lu juga termasuk salah satu diantara mereka. Kepolisian dari tim keamanan nasional Distrik Xihen, Kota Fuxin, memeras uang 5.000 yuan lagi dari keluarganya.
Pada Juli 2007, Liu Wei, seorang petugas polisi dari Kantor Polisi Sihe, bersama dengan petugas lain menangkap seorang praktisi Falun Gong. Mereka kemudian menangkap Lu lagi dan membawanya ke kantor polisi. Pang Haipo, kepala kantor polisi, mencoba untuk memeras 10.000 yuan dari keluarganya. Keluarga Lu tidak memiliki uang sebanyak itu tetapi akhirnya berhasil mengumpulkan 5.000 yuan, lalu mereka berikan kepada Pang. Lalu Lu dibebaskan.
Unit-unit kerja yang secara langsung terlibat dalam penganiayaan praktisi Falun Gong Lu Guiqin:
Kantor Polisi Sihe, Biro Keamanan
Publik Distrik Xihe di Kota Fuxin
Kantor Polisi Shahai di Zona Pengembangan Ekonomi Biro Kemanan Publik Kota Fuxin
Kantor Cabang Polisi di Zona Pengembangan Ekonomi Kota Fuxin
Kamp Kerja Paksa Masanjia, Provinsi Liaoning
Rumah Sakit Pusat Kamp Kerja Paksa Provinsi Liaoning
Mini-van yang digunakan untuk membawa praktisi Falun Gong
Kantor Polisi Shahai di Zona Pengembangan Ekonomi Biro Kemanan Publik Kota Fuxin
Kantor Cabang Polisi di Zona Pengembangan Ekonomi Kota Fuxin
Kamp Kerja Paksa Masanjia, Provinsi Liaoning
Rumah Sakit Pusat Kamp Kerja Paksa Provinsi Liaoning
Mini-van yang digunakan untuk membawa praktisi Falun Gong
Petugas Polisi dan Nomor
Identitas para petugas di Bridgade Ke-3, Kamp Kerja Paksa
Masanjia:
Zhang Jun, Kapten Jenderal: 2108050
Zhang Huan, kepala Pasukan “Transformasi”: 2108455
Zhang Zhuohui, instruktur bidang politik: 2108469
Zhang Lei: : 2108456
Zhang Jun, Kapten Jenderal: 2108050
Zhang Huan, kepala Pasukan “Transformasi”: 2108455
Zhang Zhuohui, instruktur bidang politik: 2108469
Zhang Lei: : 2108456
Zhang Jun, kepala Bridgade
Ke-3
Zhang Huan, kepala Bridgade “Transformasi” Ke-3
Zhang Lei
Zhang Huan, kepala Bridgade “Transformasi” Ke-3
Zhang Lei
Artikel terkait:
http://clearwisdom.net/html/articles/2011/4/20/124537.html
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/4/5/238606.html
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/4/25/律桂琴被马三家劳教所迫害致精神失常(图)-239531.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/11/125067.html
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/4/5/238606.html
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/4/25/律桂琴被马三家劳教所迫害致精神失常(图)-239531.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/5/11/125067.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org