Berkultivasi Dafa Mengakhiri Leukemia Yang Diderita Selama 13 Tahun
(Minghui.org)
Berlatih Falun Gong bersama sesama
praktisi Barat di National Park akhir pekan pagi
Saya menderita leukemia
selama 13 tahun
Ketika dilahirkan berat saya kurang dari 0.5 Kg. Dokter memperkirakan bahwa saya kemungkinan tidak akan bisa bertahan hidup dan ibu saya diijinkan mempunyai anak yang lain lagi (peraturan hanya satu anak diijinkan di China). Nyatanya, hidung saya berdarah tiap hari. Darah hangat dan berbau di dalam tenggorokan sering membangunkan saya. Setiap hari saya perlu membawa sebungkus gulungan kapas dan obat-obatan China ke sekolah. Ada tetesan darah pada buku pelajaran saya, pada baju, bantal, selimut dan seprey, dan bahkan pada tembok di rumah saya. Saya juga menderita sinusitis dan mata dekat. Daya ingatan saya juga bermasalah.
Ketika dilahirkan berat saya kurang dari 0.5 Kg. Dokter memperkirakan bahwa saya kemungkinan tidak akan bisa bertahan hidup dan ibu saya diijinkan mempunyai anak yang lain lagi (peraturan hanya satu anak diijinkan di China). Nyatanya, hidung saya berdarah tiap hari. Darah hangat dan berbau di dalam tenggorokan sering membangunkan saya. Setiap hari saya perlu membawa sebungkus gulungan kapas dan obat-obatan China ke sekolah. Ada tetesan darah pada buku pelajaran saya, pada baju, bantal, selimut dan seprey, dan bahkan pada tembok di rumah saya. Saya juga menderita sinusitis dan mata dekat. Daya ingatan saya juga bermasalah.
Ketika saya berumur tujuh tahun,
saya masuk rumah sakit karena pendarahan yang berat. Saat itu saya
didiagnosa menderita leukemia. Saya dirawat di rumah sakit dan
dipindahkan beberapa kali. Keluarga saya menghabiskan banyak uang
untuk pengobatan saya. Kemudian peramal mengatakan bahwa saya hanya
dapat hidup sampai umur 13. Sebab saat itu saya sangat lemah. Saya
pingsan jika saya berdiri kena sinar matahari walau hanya sepuluh
menit. Saya merasa sangat menderita sebab kekurangan darah. Seluruh
tubuh saya merasa kesemutan dan susah bernapas. Saya tumbuh dengan
bantuan berbagai macam obat dan steroid. Ketika saya terkena flu,
saya dapat mencium bau obat yang sangat keras dari tubuh saya.
baunya sangat menyengat!
Dengan berjalannya waktu, ketika saya kelas enam, saya sangat lemah dan tidak dapat berjalan atau bernapas. Jarak sekolah sangat dekat dengan rumah saya, tapi saya sering digotong pulang ke rumah atau dibawa langsung ke rumah sakit terdekat. Saya sangat pesimis karena kondisi saya dan merasa hidup tanpa arti.
Dalam upaya memperbaiki kesehatan saya, saya mencoba seni bela diri. Namun, semakin berlatih, kondisi saya semakin memburuk. Ketika saya berlatih atau lari ringan, saya pingsan atau kejang, Kemudian saya juga berlatih Qigong lain dan menghabiskan banyak uang untuk mengganti nama saya. Namun semua tidak berguna. Kesehatan saya semakin memburuk.
Pertama saya keluar dari sekolah ketika baru berumur tujuh tahun karena saya sering masuk rumah sakit. Saat itu saya kelas satu.
Satu hal yang membuat saya lupa semua penyakit saya adalah menggambar. Saya suka menggambar dengan crayon warna tentang harapan saya. Contohnya, saya suka menggambar alam yang tertutup pelangi setelah hujan.
Ketika saya kembali ke sekolah, saya masih sering masuk rumah sakit dan tidak peduli untuk mengejar pelajaran yang tertinggal di kelas. Saya memiliki nilai rendah dan saya tidak pernah peduli dengan orang lain.
Saya terselamatkan
Suatu hari kira-kira akhir tahun 1997 dan awal 1998 ibu memperdengarkan saya rekaman kaset. Suara Guru terdengar sangat muda, seolah-olah seperti berumur 20an. Suaranya jelas dan tembus. Saya masih jelas ingat bahwa saya merasa sangat nyaman ketika pertama mendengar kata-kata Guru. Suaranya menggema dalam tubuh saya. Saya menyelesaikan mendengar 14 kaset rekaman "Ceramah Fa di Kota Jinan" dalam seminggu. Saya mempelajari latihan dari ibu saya setiap hari. Pada minggu itu, saya tidak berdarah lagi! Tangan kiri saya patah ketika berumur tiga tahun. Namun ketika saya berlatih gerakan kedua, saya bisa mengangkat tangan saya selama satu setengah jam. Sinusitis saya juga sembuh. Bagi gadis kecil yang sudah tidak ada harapan, Guru memberikan saya kehidupan kedua. Ibu saya sering mengatakan bahwa saya tidak mungkin hidup sampai sekarang tanpa Guru dan Dafa. Guru menyelamatkan hidup saya! Sejak itu, saya tidak pernah minum obat atau steroid. Saya sungguh merasa badan saya ringan dan bebas dari penyakit.
Falun Gong berkembang ke seluruh dunia melalui mulut teman dan keluarga. Contohnya adalah saya.
Setelah berlatih Falun Gong, pandangan hidup saya berubah secara fundamental. Pesimis saya berhenti perlahan-lahan. Kemudian saya menjadi sangat kuat ketika berjumpa banyak kesusahan. Pada tahap pertama latihan, saya masih SD. Nilai pelajaran saya baik sehingga banyak orang beranggapan bahwa saya menjiplak jawaban dari siswa lain. Tapi Guru tahu dan Ibu saya tahu bahwa saya yang membuatanya. Adalah suatu keajaiban bahwa Dafa telah membawa saya! mendapat nilai 90 semua mata pelajaran di kelas saya kecuali pelajaran politik, yang mana hanya dapat nilai 60. Saya jadi gembira, percaya diri dan mulai membantu yang lain. Mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, hidup saya jadi mudah dan bahagia.
Pada saat itu, guru kesenian di SD saya, dengan rela membantu saya dalam berkarya, memberitahu saya bahwa dia mengharapkan saya berhasil melukis dan saya perlu guru yang lebih baik, karena dia tidak dapat mengajar saya terus. Kemudian Ayah saya mencarikan saya pelukis yang terbaik di kota. Setelah wawancara, ia berharap saya jadi muridnya. Kemudian ia memberitahu saya bahwa ia jarang menerima murid, terutama perempuan, dan itu adalah pengecualian sebab ia melihat saya gembira, rajin, dan berbakat dan mempunyai kesabaran untuk melukis. Segera setelah itu ia merancang tujuan dan target utama saya selanjutnya dalam hidup dan rencana yang ketat. Saya mengikuti rencana dan jadwal ini, dan saya sangat percaya dengan kemajuan saya yang mantap. Guru dan teman saya juga sangat bahagia dengan saya, mereka juga memperhatikan saya.
Itu sungguh merupakan titik balik dalam hidup saya. Tanpa Guru dan Dafa, saya mungkin tidak hidup sampai hari ini. Tanpa Guru dan Dafa, saya tidak akan pernah hidup sebagai orang normal tanpa penyakit. Tanpa Guru dan Dafa saya tidak akan pernah merubah kepribadian saya yang keras kepala. Karena saya mulai berlatih Falun Gong, saya berjumpa seorang Guru yang baik dalam keadaaan saya yang unik. Dafa dan Guru merubah hidup saya!.
Menjadi kuat selama 12 tahun penganiayaan
Sekitar 20 July 1999, ketika PKC mulai menganiaya Falun Gong, anggota komite jalan menggedor pintu kami setiap hari sebelum makan malam memberitahu kami untuk menonton berita. Kami menonton progran rekayasa yang memfitnah Guru dan Dafa. Beritanya tidak ada yang benar. Orang bebas untuk menonton TV atau tidak. Adalah tidak masuk akal untuk memaksa warga menonton TV. Dengan segera, semua buku-buku Dafa dirampas dan dibakar. Tanpa buku, orang buta akan percaya apa yang dikatakan di TV. Pada saat itu, banyak orang China dikelabui oleh propaganda. Kemudian ibu saya pergi ke Beijing untuk memohon. Dia akhirnya ditangkap, ditahan dan dipukul. Setelah itu kami mengalami penggeledahan terus-menerus dan diancam. Orang tua saya akhirnya bercerai dan keluarga kami berantakan.
Kejadian kacau balau ini terjadi ketika saya berumur 15 tahun, dan saya tidak mengerti apa yang terjadi saat itu. Berbagai tekanan dari keluarga dan dari masyarakat mengakibatkan saya mengalami kehancuran mental. Saya menderita kehilangan ingatan dan tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi. Saya hanya mempunyai beberapa sisa memori mengerikan tentang periode waktu itu. Saya hanya ingat bahwa saya tidak bisa latihan dan semua buku saya dirampas. Pada malam hari polisi datang dan memaksa saya pergi bersama mereka dimana ibu saya ditahan, untuk menekan ibu saya agar melepaskan Falun Gong. Saya bersikeras untuk terus berlatih Falun Gong, jadi mereka membawa saya pergi. Saya sungguh takut, Ayah saya menjanjikan mereka bahwa saya tidak akan berlatih. Kemudian Ayah saya jarang pulang. Pada tahun baru, hanya ada saya, adik dan nenek di rumah. Kami diawasi dan diikuti. Selama 12 tahun berikutnya, keluarga kami tidak pernah bersama, bahkan sebelum malam tahun baru, sebab polisi menangkap praktisi pada sekitar tahun baru.
Ada saat ketika saya punya kunci untuk pulang tapi tidak berani menggunakannya. Kemudian dengan menerobos blokade internet, saya melihat lukisan luar negeri oleh Shen Daci. Yang disebut "Tanpa tempat tinggal" dan memperlihatkan seorang gadis kecil memegang kunci tapi dia tidak bisa masuk rumah. Bukankah gadis kecil dalam lukisan itu merupakan gambaran tetang saya? Penganiayaan tehadap lukanya nurani melebihi dari pada sakitnya fisik!
Saya tidak pernah membuat satu lukisanpun setelah penganiayaan dimulai. Ketika itu terjadi pada saya, bahwa saya bisa mengambil kuas, saya merasa saya tidak tahu apa-apa tentang melukis. Kemudian guru melukis saya memberitahu, bahwa saya seperti anak yang hilang dan ia tidak dapat memahami mengapa. Ia pikir apa yang terjadi padanya selama Revolusi Besar Kebudayaan terjadi pada saya, seorang gadis muda berusia 15-16 tahun. Saya mengerti bahwa karena saya tidak diijinkan berlatih Dafa atau menjadi orang baik. Saya tidak punya masa depan. Saya hendak minum obat melebihi ketentuan tapi anggota keluarga saya tak mengijinkan. Saya menyadari bahwa bunuh diri adalah salah dan akan membuat buruk nama Dafa. Saya harus jalan terus, betapapun buruk jadinya hidup saya.
Karena saya telah kehilangan ingatan, saya terpaksa berhenti sekolah sebelum tamat SD. Nilai raport saya rendah dan tidak ada SMP yang mau menerima saya. Ayah saya mencoba membantu saya dengan menyuap sekolah SMP seni untuk menerima saya. Saya tidak setuju dengan apa yang ia lakukan karena alasan berikut: Saya tidak memiliki nilai yang dibutuhkan untuk memasuki sekolah tersebut; menyuap adalah pelanggaran Dafa; tidak benar untuk mengambil kesempatan milik orang lain; meminjam uang untuk membantu saya akan menciptakan utang yang sangat besar bagi keluarga saya; dan bahkan orang biasa akan mengatakan bahwa menyuap akan memperpendek umur seseorang. Pada saat itu saya tidak bisa melihat masa depan saya sendiri dan menolak menuruti ayah, tapi ia tidak mengerti atau menerina posisi saya.
Ini adalah kedua kalinya saya drop out dari sekolah. Penganiayaan oleh Partai Komunis China (PKC) menyebabkan saya mengalami gangguan syaraf dan kehilangan ingatan. Sejak itu saya tidak bisa bersekolah.
Kembali pada Dafa dan membangun kepercayaan
Saya tidak ingat ketika saya kembali pada Dafa. Mungkin kira-kira satu setengah tahun setelah saya sembuh dari ingatan saya dan keadaan tubuh saya membaik. Saya mengerti bahwa penganiayaan itu karena kecemburuan seorang diktator yang senang menggunakan kekuasaannya untuk menganiaya warga negara yang tidak punya cara untuk mempertahankan dirinya. Saya tahu bahwa saya bisa memilih jalan hidup saya sendiri. Ibu saya tidak pernah menyerah terhadap latihan Dafa, dan saya telah membaca artikelnya yang dibawa ke rumah, jadi saya tahu apa yang harus saya pilih. Untuk waktu yang lama saya telah berlatih Dafa dengan ibu saya. Kami menyiapkan meteri klarifikasi fakta bersama, keluar bersama memasang poster "Falun Dafa is baik" dan “Sejati-Baik-Sabar adalah baik," membagikan brosur, dsb. Sambil berjalan kami sering melafalkan Hong Yin. Ibu saya beberapa kali pergi ke Lapangan Tiananmen dan bisa pulang ke rumah dengan selamat. Ketika saya tahu maksud ibu saya, saya menyiapkan banner untuknya. Keajaiban terjadi lagi pada saya. Saya bisa berjalan jauh ke Gunung Taihang untuk melukis tanpa merasa lelah. Ketika saya pergi keluar ke suatu tempat dengan sekelompok orang, saya berangkat paling akhir, tapi tiba duluan. Ketika saya naik kereta api dari Beijing ke Wuhan, butuh waktu 19 jam dan dari Nanjing ke Beijing butuh waktu 14 jam, tapi saya tidak merasa lelah.
Ini semua adalah keajaiban dari melakukan latihan Dafa. Saya lebih sehat dari manusia biasa karena Dafa!.
Kemudian guru melukis saya berusaha membantu saya dan menyuruh saya datang ke ruangannya. Saya belajar keras dan kemudian bisa masuk universitas. Saya mengklarifikasi fakta Dafa dari sudut pandang penonton. Nilai saya cukup bagus. Saya mengikuti Sejati-Baik-Sabar dan sebisa mungkin berusaha membantu orang lain. Sering kali universitas memberitahu saya agar saya pindah tingkat dalam system mereka, tapi saya tidak pernah menghadiri atau bersaing dalam pemilihan apapun. Sewaktu di universitas, saya mendengarkan ceramah Dafa selama setengah jam setiap hari, berlatih menulis dengan kuas sampai larut malam, dan melakukan latihan duduk meditasi. Saya tidurnya sedikit sekali, tapi merasa cukup bersemangat. Banyak dari teman kelas saya mengetahui gaya hidup saya dan merasa heran. Ini semua benar, dan saya tahu itu karena saya berlatih Dafa.
Ketika artikel ini dipublikasikan, setiap orang di dunia akan bisa melihatnya. Orang-orang yang mengetahui saya akan teringat apa yang terjadi saat itu. Itu karena latihan Dafa bahwa sekarang saya mempunyai badan sehat dan pikiran jernih. Saya bisa memaafkan orang yang ingin melaporkan saya ke PKC. Jika saya tidak berlatih Dafa, saya mungkin akan mengambil keuntungan atas orang lain. Guru saya mengajarkan untuk menjadi lebih mulia, lebih sabar, dan lebih sehat.
Setelah lulus dari universitas saya kembali ke rumah dan sekali lagi menemukan bahwa ibu saya telah ditangkap oleh polisi setempat tanpa ada bukti atau berbuat salah. Petugas mengatakan bahwa dia adalah orang yang mereka cari sejak lama. Ayah saya mempertimbangkan untuk mengirim saya keluar negeri. Saya tidak memilih subjek yang saya sukai (pematung atau arsitek) di universitas. Sebaliknya, saya memilih daerah yang saya pikir bisa membantu saya klarifikasi fakta.
Setelah saya meninggalkan China dan tiba disebuah kota di luar negeri, saya mencoba mencari praktisi melalui internet. Saya tidak melihat satupun tempat latihan Dafa, jadi saya membeli printer dan menggunakan semua kesempatan yang saya punya untuk menyebarkan fakta tentang Dafa. Kemudian ketika saya menyaksikan Shen Yun, saya bertemu beberapa praktisi.
Pada musim panas 2010 saya melihat di website Minghui/Clearwisdom bahwa Jiang Zemin yang memulai penganiayaan telah pergi ke kampung halaman saya. Sebelum ia pergi, lebih dari 100 praktisi ditangkap, dihukum, dan dikirim ke kamp kerja paksa. Orang-orang yang tidak tahu tentang fakta sebenarnya masih membantu Jiang menganiaya. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada ibu saya karena dia dibawa pergi dari rumah. Teman praktisi memberitahu saya bahwa kendaraan polisi diparkir di rumah saya dan banyak praktisi di sana serta ibu saya juga ditangkap, dihukum, dan dikirim ke kamp kerja paksa. Akhirnya saya mendengar bahwa ibu saya dalam keadaan kritis. Dia sudah berlatih Dafa selama lebih dari sepuluh tahun dan kesehatannya selalu sangat bagus. Namun, setelah dia dibawa pergi oleh petugas polisi komunis, saya tidak tahu apa yang terjadi padanya. Dengan penganiayaan yang masih berlangsung dan tekanan ekonomi, saya drop out sekolah lagi.
Kini adalah ketiga kalinya saya drop out dari sekolah. Dua dari tiga kali telah secara langsung atau tidak langsung karena penganiayaan
Kesimpulan
Di atas adalah sebuah perbandingan yang jelas antara berlatih Dafa dan tidak berlatih Dafa serta bagaimana hal itu telah berdampak pada tubuh saya dan pencapaian akademik saya. Saya telah melihat keajaiban Dafa dan contoh hidup dari berlatih Dafa. Tanpa Guru saya mungkin tidak akan hidup hari ini. Bagaimana bisa ada alasan bagi saya untuk tidak berlatih Dafa?
Saya telah menderita leukemia selama 13 tahun dan sembuh dengan kondisi kesehatan yang baik setelah berlatih Dafa. Juga saya telah mengalami kemajuan besar dibidang akademik. Dampak Dafa tak terlupakan. Dua belas tahun penganiayaan mengakibatkan hilangnya ingatan saya dan mengalami gangguan syaraf. Ini juga tak terlupakan. Keluarga dan anak-anak yang tak terhitung telah dirusak karena penganiyaan ini. Saya telah tumbuh dari badis kecil di keluarga biasa ke orang dewasa namun penganiayaan masih berlanjut. Tidak ada lagi keluarga merana, tidak ada lagi derita, penganiayaan harus dihentikan.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/10/3/修炼大法使我摆脱13年白血病折磨-246913.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/2/129151.html
Dengan berjalannya waktu, ketika saya kelas enam, saya sangat lemah dan tidak dapat berjalan atau bernapas. Jarak sekolah sangat dekat dengan rumah saya, tapi saya sering digotong pulang ke rumah atau dibawa langsung ke rumah sakit terdekat. Saya sangat pesimis karena kondisi saya dan merasa hidup tanpa arti.
Dalam upaya memperbaiki kesehatan saya, saya mencoba seni bela diri. Namun, semakin berlatih, kondisi saya semakin memburuk. Ketika saya berlatih atau lari ringan, saya pingsan atau kejang, Kemudian saya juga berlatih Qigong lain dan menghabiskan banyak uang untuk mengganti nama saya. Namun semua tidak berguna. Kesehatan saya semakin memburuk.
Pertama saya keluar dari sekolah ketika baru berumur tujuh tahun karena saya sering masuk rumah sakit. Saat itu saya kelas satu.
Satu hal yang membuat saya lupa semua penyakit saya adalah menggambar. Saya suka menggambar dengan crayon warna tentang harapan saya. Contohnya, saya suka menggambar alam yang tertutup pelangi setelah hujan.
Ketika saya kembali ke sekolah, saya masih sering masuk rumah sakit dan tidak peduli untuk mengejar pelajaran yang tertinggal di kelas. Saya memiliki nilai rendah dan saya tidak pernah peduli dengan orang lain.
Saya terselamatkan
Suatu hari kira-kira akhir tahun 1997 dan awal 1998 ibu memperdengarkan saya rekaman kaset. Suara Guru terdengar sangat muda, seolah-olah seperti berumur 20an. Suaranya jelas dan tembus. Saya masih jelas ingat bahwa saya merasa sangat nyaman ketika pertama mendengar kata-kata Guru. Suaranya menggema dalam tubuh saya. Saya menyelesaikan mendengar 14 kaset rekaman "Ceramah Fa di Kota Jinan" dalam seminggu. Saya mempelajari latihan dari ibu saya setiap hari. Pada minggu itu, saya tidak berdarah lagi! Tangan kiri saya patah ketika berumur tiga tahun. Namun ketika saya berlatih gerakan kedua, saya bisa mengangkat tangan saya selama satu setengah jam. Sinusitis saya juga sembuh. Bagi gadis kecil yang sudah tidak ada harapan, Guru memberikan saya kehidupan kedua. Ibu saya sering mengatakan bahwa saya tidak mungkin hidup sampai sekarang tanpa Guru dan Dafa. Guru menyelamatkan hidup saya! Sejak itu, saya tidak pernah minum obat atau steroid. Saya sungguh merasa badan saya ringan dan bebas dari penyakit.
Falun Gong berkembang ke seluruh dunia melalui mulut teman dan keluarga. Contohnya adalah saya.
Setelah berlatih Falun Gong, pandangan hidup saya berubah secara fundamental. Pesimis saya berhenti perlahan-lahan. Kemudian saya menjadi sangat kuat ketika berjumpa banyak kesusahan. Pada tahap pertama latihan, saya masih SD. Nilai pelajaran saya baik sehingga banyak orang beranggapan bahwa saya menjiplak jawaban dari siswa lain. Tapi Guru tahu dan Ibu saya tahu bahwa saya yang membuatanya. Adalah suatu keajaiban bahwa Dafa telah membawa saya! mendapat nilai 90 semua mata pelajaran di kelas saya kecuali pelajaran politik, yang mana hanya dapat nilai 60. Saya jadi gembira, percaya diri dan mulai membantu yang lain. Mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, hidup saya jadi mudah dan bahagia.
Pada saat itu, guru kesenian di SD saya, dengan rela membantu saya dalam berkarya, memberitahu saya bahwa dia mengharapkan saya berhasil melukis dan saya perlu guru yang lebih baik, karena dia tidak dapat mengajar saya terus. Kemudian Ayah saya mencarikan saya pelukis yang terbaik di kota. Setelah wawancara, ia berharap saya jadi muridnya. Kemudian ia memberitahu saya bahwa ia jarang menerima murid, terutama perempuan, dan itu adalah pengecualian sebab ia melihat saya gembira, rajin, dan berbakat dan mempunyai kesabaran untuk melukis. Segera setelah itu ia merancang tujuan dan target utama saya selanjutnya dalam hidup dan rencana yang ketat. Saya mengikuti rencana dan jadwal ini, dan saya sangat percaya dengan kemajuan saya yang mantap. Guru dan teman saya juga sangat bahagia dengan saya, mereka juga memperhatikan saya.
Itu sungguh merupakan titik balik dalam hidup saya. Tanpa Guru dan Dafa, saya mungkin tidak hidup sampai hari ini. Tanpa Guru dan Dafa, saya tidak akan pernah hidup sebagai orang normal tanpa penyakit. Tanpa Guru dan Dafa saya tidak akan pernah merubah kepribadian saya yang keras kepala. Karena saya mulai berlatih Falun Gong, saya berjumpa seorang Guru yang baik dalam keadaaan saya yang unik. Dafa dan Guru merubah hidup saya!.
Menjadi kuat selama 12 tahun penganiayaan
Sekitar 20 July 1999, ketika PKC mulai menganiaya Falun Gong, anggota komite jalan menggedor pintu kami setiap hari sebelum makan malam memberitahu kami untuk menonton berita. Kami menonton progran rekayasa yang memfitnah Guru dan Dafa. Beritanya tidak ada yang benar. Orang bebas untuk menonton TV atau tidak. Adalah tidak masuk akal untuk memaksa warga menonton TV. Dengan segera, semua buku-buku Dafa dirampas dan dibakar. Tanpa buku, orang buta akan percaya apa yang dikatakan di TV. Pada saat itu, banyak orang China dikelabui oleh propaganda. Kemudian ibu saya pergi ke Beijing untuk memohon. Dia akhirnya ditangkap, ditahan dan dipukul. Setelah itu kami mengalami penggeledahan terus-menerus dan diancam. Orang tua saya akhirnya bercerai dan keluarga kami berantakan.
Kejadian kacau balau ini terjadi ketika saya berumur 15 tahun, dan saya tidak mengerti apa yang terjadi saat itu. Berbagai tekanan dari keluarga dan dari masyarakat mengakibatkan saya mengalami kehancuran mental. Saya menderita kehilangan ingatan dan tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi. Saya hanya mempunyai beberapa sisa memori mengerikan tentang periode waktu itu. Saya hanya ingat bahwa saya tidak bisa latihan dan semua buku saya dirampas. Pada malam hari polisi datang dan memaksa saya pergi bersama mereka dimana ibu saya ditahan, untuk menekan ibu saya agar melepaskan Falun Gong. Saya bersikeras untuk terus berlatih Falun Gong, jadi mereka membawa saya pergi. Saya sungguh takut, Ayah saya menjanjikan mereka bahwa saya tidak akan berlatih. Kemudian Ayah saya jarang pulang. Pada tahun baru, hanya ada saya, adik dan nenek di rumah. Kami diawasi dan diikuti. Selama 12 tahun berikutnya, keluarga kami tidak pernah bersama, bahkan sebelum malam tahun baru, sebab polisi menangkap praktisi pada sekitar tahun baru.
Ada saat ketika saya punya kunci untuk pulang tapi tidak berani menggunakannya. Kemudian dengan menerobos blokade internet, saya melihat lukisan luar negeri oleh Shen Daci. Yang disebut "Tanpa tempat tinggal" dan memperlihatkan seorang gadis kecil memegang kunci tapi dia tidak bisa masuk rumah. Bukankah gadis kecil dalam lukisan itu merupakan gambaran tetang saya? Penganiayaan tehadap lukanya nurani melebihi dari pada sakitnya fisik!
Saya tidak pernah membuat satu lukisanpun setelah penganiayaan dimulai. Ketika itu terjadi pada saya, bahwa saya bisa mengambil kuas, saya merasa saya tidak tahu apa-apa tentang melukis. Kemudian guru melukis saya memberitahu, bahwa saya seperti anak yang hilang dan ia tidak dapat memahami mengapa. Ia pikir apa yang terjadi padanya selama Revolusi Besar Kebudayaan terjadi pada saya, seorang gadis muda berusia 15-16 tahun. Saya mengerti bahwa karena saya tidak diijinkan berlatih Dafa atau menjadi orang baik. Saya tidak punya masa depan. Saya hendak minum obat melebihi ketentuan tapi anggota keluarga saya tak mengijinkan. Saya menyadari bahwa bunuh diri adalah salah dan akan membuat buruk nama Dafa. Saya harus jalan terus, betapapun buruk jadinya hidup saya.
Karena saya telah kehilangan ingatan, saya terpaksa berhenti sekolah sebelum tamat SD. Nilai raport saya rendah dan tidak ada SMP yang mau menerima saya. Ayah saya mencoba membantu saya dengan menyuap sekolah SMP seni untuk menerima saya. Saya tidak setuju dengan apa yang ia lakukan karena alasan berikut: Saya tidak memiliki nilai yang dibutuhkan untuk memasuki sekolah tersebut; menyuap adalah pelanggaran Dafa; tidak benar untuk mengambil kesempatan milik orang lain; meminjam uang untuk membantu saya akan menciptakan utang yang sangat besar bagi keluarga saya; dan bahkan orang biasa akan mengatakan bahwa menyuap akan memperpendek umur seseorang. Pada saat itu saya tidak bisa melihat masa depan saya sendiri dan menolak menuruti ayah, tapi ia tidak mengerti atau menerina posisi saya.
Ini adalah kedua kalinya saya drop out dari sekolah. Penganiayaan oleh Partai Komunis China (PKC) menyebabkan saya mengalami gangguan syaraf dan kehilangan ingatan. Sejak itu saya tidak bisa bersekolah.
Kembali pada Dafa dan membangun kepercayaan
Saya tidak ingat ketika saya kembali pada Dafa. Mungkin kira-kira satu setengah tahun setelah saya sembuh dari ingatan saya dan keadaan tubuh saya membaik. Saya mengerti bahwa penganiayaan itu karena kecemburuan seorang diktator yang senang menggunakan kekuasaannya untuk menganiaya warga negara yang tidak punya cara untuk mempertahankan dirinya. Saya tahu bahwa saya bisa memilih jalan hidup saya sendiri. Ibu saya tidak pernah menyerah terhadap latihan Dafa, dan saya telah membaca artikelnya yang dibawa ke rumah, jadi saya tahu apa yang harus saya pilih. Untuk waktu yang lama saya telah berlatih Dafa dengan ibu saya. Kami menyiapkan meteri klarifikasi fakta bersama, keluar bersama memasang poster "Falun Dafa is baik" dan “Sejati-Baik-Sabar adalah baik," membagikan brosur, dsb. Sambil berjalan kami sering melafalkan Hong Yin. Ibu saya beberapa kali pergi ke Lapangan Tiananmen dan bisa pulang ke rumah dengan selamat. Ketika saya tahu maksud ibu saya, saya menyiapkan banner untuknya. Keajaiban terjadi lagi pada saya. Saya bisa berjalan jauh ke Gunung Taihang untuk melukis tanpa merasa lelah. Ketika saya pergi keluar ke suatu tempat dengan sekelompok orang, saya berangkat paling akhir, tapi tiba duluan. Ketika saya naik kereta api dari Beijing ke Wuhan, butuh waktu 19 jam dan dari Nanjing ke Beijing butuh waktu 14 jam, tapi saya tidak merasa lelah.
Ini semua adalah keajaiban dari melakukan latihan Dafa. Saya lebih sehat dari manusia biasa karena Dafa!.
Kemudian guru melukis saya berusaha membantu saya dan menyuruh saya datang ke ruangannya. Saya belajar keras dan kemudian bisa masuk universitas. Saya mengklarifikasi fakta Dafa dari sudut pandang penonton. Nilai saya cukup bagus. Saya mengikuti Sejati-Baik-Sabar dan sebisa mungkin berusaha membantu orang lain. Sering kali universitas memberitahu saya agar saya pindah tingkat dalam system mereka, tapi saya tidak pernah menghadiri atau bersaing dalam pemilihan apapun. Sewaktu di universitas, saya mendengarkan ceramah Dafa selama setengah jam setiap hari, berlatih menulis dengan kuas sampai larut malam, dan melakukan latihan duduk meditasi. Saya tidurnya sedikit sekali, tapi merasa cukup bersemangat. Banyak dari teman kelas saya mengetahui gaya hidup saya dan merasa heran. Ini semua benar, dan saya tahu itu karena saya berlatih Dafa.
Ketika artikel ini dipublikasikan, setiap orang di dunia akan bisa melihatnya. Orang-orang yang mengetahui saya akan teringat apa yang terjadi saat itu. Itu karena latihan Dafa bahwa sekarang saya mempunyai badan sehat dan pikiran jernih. Saya bisa memaafkan orang yang ingin melaporkan saya ke PKC. Jika saya tidak berlatih Dafa, saya mungkin akan mengambil keuntungan atas orang lain. Guru saya mengajarkan untuk menjadi lebih mulia, lebih sabar, dan lebih sehat.
Setelah lulus dari universitas saya kembali ke rumah dan sekali lagi menemukan bahwa ibu saya telah ditangkap oleh polisi setempat tanpa ada bukti atau berbuat salah. Petugas mengatakan bahwa dia adalah orang yang mereka cari sejak lama. Ayah saya mempertimbangkan untuk mengirim saya keluar negeri. Saya tidak memilih subjek yang saya sukai (pematung atau arsitek) di universitas. Sebaliknya, saya memilih daerah yang saya pikir bisa membantu saya klarifikasi fakta.
Setelah saya meninggalkan China dan tiba disebuah kota di luar negeri, saya mencoba mencari praktisi melalui internet. Saya tidak melihat satupun tempat latihan Dafa, jadi saya membeli printer dan menggunakan semua kesempatan yang saya punya untuk menyebarkan fakta tentang Dafa. Kemudian ketika saya menyaksikan Shen Yun, saya bertemu beberapa praktisi.
Pada musim panas 2010 saya melihat di website Minghui/Clearwisdom bahwa Jiang Zemin yang memulai penganiayaan telah pergi ke kampung halaman saya. Sebelum ia pergi, lebih dari 100 praktisi ditangkap, dihukum, dan dikirim ke kamp kerja paksa. Orang-orang yang tidak tahu tentang fakta sebenarnya masih membantu Jiang menganiaya. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada ibu saya karena dia dibawa pergi dari rumah. Teman praktisi memberitahu saya bahwa kendaraan polisi diparkir di rumah saya dan banyak praktisi di sana serta ibu saya juga ditangkap, dihukum, dan dikirim ke kamp kerja paksa. Akhirnya saya mendengar bahwa ibu saya dalam keadaan kritis. Dia sudah berlatih Dafa selama lebih dari sepuluh tahun dan kesehatannya selalu sangat bagus. Namun, setelah dia dibawa pergi oleh petugas polisi komunis, saya tidak tahu apa yang terjadi padanya. Dengan penganiayaan yang masih berlangsung dan tekanan ekonomi, saya drop out sekolah lagi.
Kini adalah ketiga kalinya saya drop out dari sekolah. Dua dari tiga kali telah secara langsung atau tidak langsung karena penganiayaan
Kesimpulan
Di atas adalah sebuah perbandingan yang jelas antara berlatih Dafa dan tidak berlatih Dafa serta bagaimana hal itu telah berdampak pada tubuh saya dan pencapaian akademik saya. Saya telah melihat keajaiban Dafa dan contoh hidup dari berlatih Dafa. Tanpa Guru saya mungkin tidak akan hidup hari ini. Bagaimana bisa ada alasan bagi saya untuk tidak berlatih Dafa?
Saya telah menderita leukemia selama 13 tahun dan sembuh dengan kondisi kesehatan yang baik setelah berlatih Dafa. Juga saya telah mengalami kemajuan besar dibidang akademik. Dampak Dafa tak terlupakan. Dua belas tahun penganiayaan mengakibatkan hilangnya ingatan saya dan mengalami gangguan syaraf. Ini juga tak terlupakan. Keluarga dan anak-anak yang tak terhitung telah dirusak karena penganiyaan ini. Saya telah tumbuh dari badis kecil di keluarga biasa ke orang dewasa namun penganiayaan masih berlanjut. Tidak ada lagi keluarga merana, tidak ada lagi derita, penganiayaan harus dihentikan.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2011/10/3/修炼大法使我摆脱13年白血病折磨-246913.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/11/2/129151.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org