Perubahan Fundamental -- Dari Perempuan Pemberang menjadi Praktisi Falun Dafa
Dari Konferensi Berbagi Pengalaman via
Internet ke Delapan bagi Praktisi di China
(Minghui.org)
Salam Guru! Salam rekan-rekan praktisi!
Saya adalah perempuan berusia enam puluhan yang tinggal di pedesaan. Saya mulai berlatih Falun Dafa pada awal 1999. Sebelum memperoleh Fa, tubuhku tidak sehat dan menderita banyak penyakit, seperti batuk, infeksi saluran kencing, rematik, nyeri bahu, pembengkakan seluruh tubuh dan gejala-gejala lainnya. Dokter kemudian memberitahuku pembengkakan seluruh tubuh mungkin disebabkan oleh gejala gagal ginjal. Saat itu saya sangat menderita setiap hari. Setelah berlatih Falun Dafa, semua penyakitku hilang. Saya sungguh mengalami keadaan bebas penyakit yang menyenangkan. Saya tahu pasti akan meninggal dunia jika bukan karena Dafa. Guru yang belas kasih telah menyelamatkan saya. Guru dan Dafa memberi kehidupan baru kepada saya. Tidak hanya tubuh sehat, pikiranku juga bahagia. Standar moralku telah meningkat pesat.
Salam Guru! Salam rekan-rekan praktisi!
Saya adalah perempuan berusia enam puluhan yang tinggal di pedesaan. Saya mulai berlatih Falun Dafa pada awal 1999. Sebelum memperoleh Fa, tubuhku tidak sehat dan menderita banyak penyakit, seperti batuk, infeksi saluran kencing, rematik, nyeri bahu, pembengkakan seluruh tubuh dan gejala-gejala lainnya. Dokter kemudian memberitahuku pembengkakan seluruh tubuh mungkin disebabkan oleh gejala gagal ginjal. Saat itu saya sangat menderita setiap hari. Setelah berlatih Falun Dafa, semua penyakitku hilang. Saya sungguh mengalami keadaan bebas penyakit yang menyenangkan. Saya tahu pasti akan meninggal dunia jika bukan karena Dafa. Guru yang belas kasih telah menyelamatkan saya. Guru dan Dafa memberi kehidupan baru kepada saya. Tidak hanya tubuh sehat, pikiranku juga bahagia. Standar moralku telah meningkat pesat.
Memperbaiki Lingkungan di
Rumah untuk Menyelamatkan Makhluk Hidup
Setelah mempelajari Fa, saya mengerti arti hidup adalah untuk kembali ke jati diri yang sejati, ketimbang hanya hidup nyaman di dunia manusia. Saya teguh mengikuti permintaan Guru untuk menjadi orang baik dan menjadi praktisi yang lebih baik daripada orang baik. Saya jelas tahu tidak punya hubungan baik dengan anggota keluargaku, jadi saya mulai menangani hubungan keluarga agar menjadi lebih baik.
Sebelum berlatih Dafa, sifatku sangat buruk dan sering berkelahi dengan anggota keluargaku. Saya seperti perempuan gila dan menciptakan banyak ketegangan bagi lingkungan keluarga. Saya lahir di keluarga miskin di pedesaan. Ayahku meninggal saat saya berusia 18 tahun. Kakak sulungku kawin muda. Ibuku susah payah mengurusku, dua adik perempuan dan laki-laki. Saya mengemban tanggung jawab keluarga sejak masih kecil. Pelan-pelan, kepribadianku terbentuk menjadi tidak boleh dihina dan keras pada orang jika merasa benar, guna melindungi kepentingan keluarga dan diriku. Tetapi sejak saya mulai berkultivasi Dafa, saya melebur dengan Dafa, mengikuti ajaran Guru dan secara fundamental merubah sifat dan kepribadianku.
Sebagai contoh, kedua adik perempuanku dan saya membantu ibu membesarkan adik laki-laki dan membantunya membangun rumah baru dan menikah. Tetapi, setelah ia menikah, ia dan istrinya memperlakukan ibuku dengan buruk dan sering mengomeli bahkan memukulnya. Saya tidak dapat mentolerir kelakuannya dan mencoba mendisiplinkan mereka. Mereka tidak hanya tidak mendengarkan, tetapi juga mengomeliku dan dua adik perempuanku dengan kasar. Saya menuntut secara hokum terhadap adikku dan istrinya. Adikku menyuap hakim tetapi saya tidak. Akhirnya saya kalah. Saya sangat marah. Saya membawa ibuku ke pengadilan dan berteriak kepada wakil hakim. Bilamana memikirkan ini, saya akan menderita darah tinggi dan perlu perawatan medis. Saya tidak dapat melewati kesengsaraan ini selama hampir 20 tahun. Setelah berlatih Falun Dafa, saya berubah. Saya membakar “surat gugatan” yang kusimpan bertahun-tahun. Pada saat yang sama, saya berinisiatif memperbaiki hubungan dengan adikku dan istrinya. Juga membantu keluarga mereka mundur dari Partai Komunis China (PKC) dan organisasi terkaitnya. Karena perubahanku, mereka menyaksikan kekuatan Falun Dafa. Selain itu, ketika keluarga adikku pergi bekerja, mereka mengijinkan saya dan suamiku mengurus rumah dan tinggal di situ. Ini tidak akan terjadi sebelum saya berkultivasi Dafa.
Sebelumnya, saya mengalami banyak konflik dengan dua keluarga pamanku. Bibiku ke empat memperkenalkan keponakannya kepada adik perempuan ketigaku dan mereka menikah. Tetapi mereka sering saling bertengkar setelah menikah. Adikku menjadi gila karena tekanan mental. Ia sering kabur keluar rumah di musim dingin. Saya sangat marah karenanya. Saya selalu bertengkar dengan bibi ke empat dan membenci keluarga paman ke empat selama bertahun-tahun lamanya. Kami tidak saling berbicara dan tidak mengunjungi. Setelah berkultivasi, saya memperbaiki hubunganku dengan keluarga paman ke empat. Ketika pamanku sakit, suami dan saya membeli hadiah dan mengunjunginya. Kami juga berbicara dengan kelima anaknya. Hubungan kami membaik. Saya juga menyarankan seluruh keluarganya mundur dari PKC.
Sepupu dari paman kedua pernah menggamparku belum lama setelah ayahku meninggal karena saya mengucapkan sesuatu. Saya mengomeli dan membencinya. Setelah berkultivasi Dafa, saya berbaikan dengannya dan juga menyarankan dia keluar dari PKC.
Saya juga memiliki hubungan buruk dengan ibu mertuaku. Kami bahkan saling mengomeli. Saya benar-benar pemberang saat itu. Setelah berkultivasi Falun Dafa, saya mematut diri dengan ketat, mengikuti prinsip “Sejati-Baik-Sabar”. Saya menyadari bahwa saya melakukan banyak kesalahan di masa lalu, dan berhenti mengomeli ibu mertuaku. Bahkan ketika ia meneriakiku, saya tidak berkata apapun. Selain itu, saya meminta ibu mertuaku tinggal bersamaku supaya dapat menjaganya. Ketika ibu mertuaku sakit dan lumpuh, saya menyuapinya setiap hari. Kadang ketika menyuapinya, ia meludahi wajahku. Saya hanya tersenyum dan menahannya.
Ibu mertuaku punya banyak anak, termasuk dua putra dan empat putri. Hubungan keluarganya rumit. Saya tidak akur dengan mereka karena saya marah, mereka tidak membantu untuk mengurus ibunya. Setelah berkultivasi Fa dan meningkatkan Xinxing (watak, kualitas moral), semuanya berubah. Saya berinsiatif mengurus ibu mertuaku, ini menggugah mereka. Mereka semua memberikan uang, tetapi saya tidak menerimanya dan berkata, ”Tidak perlu biaya banyak mengurus ibu mertuaku. Kalian tenang saja. Kami akan mengurusnya dengan baik.” Kakak iparku berkata, ”Kalian praktisi Falun Gong semuanya orang baik. Saya juga ingin menjadi orang baik.” Suatu kali ketika ia pergi untuk mengambil gaji, kantor membuat kesalahan dan memberikan seribu yuan lebih banyak. Ketika ia mengetahuinya setelah pulang ke rumah, ia kembali dan mengembalikan uangnya. Kami mengklarifikasi fakta kepada semua anggota keluarga dan menyarankan mereka keluar dari PKC.
Saya juga tidak akur dengan suamiku sebelum berkultivasi Dafa. Saya menyakitinya dengan kata-kata kasar. Tidak peduli di mana pun, ada banyak orang, bilamana tidak setuju dengannya, saya meneriakinya dengan keras dan kadang mengancam menceraikannya. Saya tidak mau mendengar saran orang lain. Sejak kami berkultivasi Fa, kami mengerti prinsip menjadi orang baik. Saya tahu salah dan tidak lagi beradu mulut dengannya. Kadang suamiku bergurau ia ingin saya mengomelinya. Saya tersenyum, ”Tidak mau. Saya tidak akan memberikan De saya kepadamu.”
Sejak berkultivasi, saya juga memperbaiki hubunganku dengan tetangga. Ketika ibu mertuaku masih hidup, ia digigit oleh anjing tetangga. Kami tidak meminta tetangga untuk membayar biaya pengobatan. Malahan, suami dan saya membawa ibu mertua ke dokter.
Penduduk desa semuanya menyaksikan perubahan fundamental saya setelah berlatih kultivasi Falun Dafa. Mereka berkata saya menjadi orang yang berbeda sama sekali.
Saya menyadari bahwa di dunia rusak ini, jika orang sepertiku tidak belajar Dafa, tak terkatakan betapa jahatnya kita. Saya benar-benar mengerti bahwa Guru menyelamatkan saya dan kekuatan tak terbatas Dafa merubahku. Hanya Dafa yang dapat merubahku. Saya sangat beruntung telah bertemu Guru dan Dafa dalam kehidupan ini.
Mengkultivasi Diri dengan Baik agar Bisa Menyelamatkan Makhluk Hidup dengan Lebih Baik
Selama sepuluh tahun lebih, suami dan saya tidak berhenti berkultivasi. Kadang kami melakukan dengan baik, kadang tidak. Tetapi kami jelas tahu tanggung jawab besar kami untuk melakukan tiga hal dengan baik, terutama mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup. Kami juga mengerti harus mengkultivasi diri dengan baik supaya bisa menyelamatkan makhluk hidup dengan lebih baik.
Tidak lama setelah berkultivasi Dafa, semua penyakitku lenyap. Tetapi kemudian tubuhku mendapat reaksi karma penyakit. Saya biasanya mendapat satu atau dua gejala radang trakhea setiap tahun. Awalnya kupikir Guru menyingkirkan karmaku. Tetapi kemudian setelah saya belajar dan lebih mengerti prinsip Fa, saya mengerti semua gejala karma penyakit adalah ilusi selama periode Pelurusan Fa. Itu karena saya punya keterikatan dan dimanfaatkan oleh kekuatan lama untuk menganiaya saya. Jadi saya belajar Fa dengan pikiran tenang dan mencari ke dalam. Guru juga menyadarkan saya dalam mimpi dan membantu saya untuk melihat kekuranganku dalam “kesabaran”. Saya mencari ke dalam dan menemukan saya tidak memenuhi permintaan Guru dalam hal kesabaran dalam melakukan sesuatu. Kadang saya masih marah ketika memikirkan suatu hal. Dengan menjadi marah, saya masih memiliki mentalitas bersaing. Setelah menemukan mentalitas bersaing, saya juga menemukan masih ada kebencian terhadap beberapa orang. Guru mengajarkan kita di buku Zhuan Falun mengenai prinsip Fa bahwa selama orang masih memiliki karma, mereka akan memiliki penyakit. Pemahamanku adalah “karma” yang Guru bicarakan termasuk “karma” yang diciptakan ketika seseorang marah. Materi tidak murni itu masih ada dalam tubuhku, yang menjadi alasan bagi ilusi karma penyakit.
Saya pikir telah menyingkirkan keterikatan setelah sekian lama. Satu hari saya berbicara dengan seorang non-praktisi. Meski katak-kataku bagus untuknya, tetapi tiba-tiba ia menjadi kesal. Saya mulai mencari ke dalam. Saya terkejut atas apa yang kutemukan. Saya masih punya keterikatan mendasar pada ketenaran, keuntungan dan rasa sayang, bercampur dengan kebencian dan kemarahan. Setelah menemukan keterikatanku, saya bertekad untuk menyingkirkannya.
Setelah belajar Fa dan mencari ke dalam, saya menemukan akar dari sebab mengapa saya memiliki gejala radang trakhea. Saya bahkan memperkuat pikiran lurusku untuk berkultivasi Dafa. Setelah perubahan ini, saya tidak lagi memiliki gejala tersebut. Melalui bertahun-tahun kultivasi, saya tahu harus memperhatikan setiap pikiranku dan melenyapkan semua pikiran dan niat buruk. Saya harus berkultivasi dengan teguh dan sejati serta meletakkan landasan kokoh untuk melakukan tiga hal dengan baik.
Karena rejim Jiang berkolusi dengan PKC untuk menganiaya Falun Gong, beberapa praktisi di desa kami juga diganggu dan dianiaya. Tetapi, suami dan saya tidak pernah meninggalkan Dafa. Kami tidak kendur melakukan tiga hal, terutama dalam klarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup.
Awalnya, saya menggunakan kesempatan untuk mengurus mertuaku agar dapat mengklarifikasi fakta kepada kerabat dan tetangga yang datang berkunjung. Kemudian, suami dan saya, juga praktisi lain, keluar bersama untuk klarifikasi fakta. Selama beberapa tahun ini, kami berbicara kepada setiap keluarga di desa kami, sekitar 1500 orang. Ketika bertemu orang yang datang ke desa untuk berbisnis, saya juga aktif berbicara dengan mereka tentang Falun Gong. Kami juga pergi ke pasar petani untuk mengklarifikasi fakta. Selama perjalanan mengklarifikasi fakta, saya melalui proses dari tidak tahu sampai tahu harus bicara apa dan dari rasa takut sampai berbicara terus terang dan penuh martabat. Dalam proses menyarankan orang lain keluar dari PKC, ada yang keluar ada juga yang tidak. Saya merasa sangat tidak nyaman pada awalnya ketika mereka berkata tidak mau keluar dari PKC. Dengan berlalunya waktu saya telah belajar untuk tenang.
Ketika saya bertemu orang asing, saya pertama berbicara dengannya untuk mengurangi jarak di antara kami. Dan kemudia saya akan menanyakan tentang sekolahnya dan apakah mereka bergabung dengan PKC dan organisasi afiliasinya. Jika ia tidak ikut organisasi apapun, saya akan memberitahunya untuk mengucapkan “Falun Dafa adalah baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik.” Jika ia bergabung dengan satu atau lebih organisasi ini dan belum keluar, saya memperkenalkan Sembilan Komentar kepadanya dan memintanya keluar dari PKC. Banyak orang keluar, kebanyakan menggunakan nama samaran, meski beberapa menggunakan nama asli mereka.
Saya tidak gelisah ketika berbicara dengan orang yang tidak mau keluar. Contohnya, saya berbicara kepada seorang gadis tentang keluar dari PKC dan organisasi afiliasinya. Setelah mendengar apa yang kukatakan, ia setuju untuk keluar. Tetapi, setelah ia pulang dan berbicara dengan orangtuanya tentang hal ini, ayahnya menjadi sangat marah, berkata sekolahnya akan mengeluarkannya jika ia mundur. Ayahnya datang ke rumahku dan tidak setuju anaknya keluar tak peduli apapun yang kukatakan. Akhirnya, saya menghapus nama putrinya dari daftar di depannya. Selang beberapa waktu, saya berbicara lagi dengannya tentang keluar dari PKC. Saya berkata, ”Kamu lihat, ada begitu banyak bencana alam dan buatan manusia. Putrimu hendak keluar dari organisasi jahat. Tidak perlu mengumumkannya di sekolah.” Ayahnya akhirnya setuju.
Selama perjalanan mengklarifikasi fakta, saya selalu mengingat kata-kata Guru, ”Dengan akal budi membuktikan kebenaran Fa, dengan kebijaksanaan mengklarifikasi fakta, dengan belas kasih menyebarkan Fa dan menyelamatkan manusia di dunia,” (“Rasional,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II). Saya juga bertemu orang-orang yang tidak mau mendengar kebenaran. Contohnya, saya bertemu dengan seorang wanita di pasar petani. Ketika saya mulai berbicara dengannya tentang kebenaran, ia berteriak, “Partai baik. Tidak ada biaya menanam di ladang. Kamu melawan partai...” Tidak peduli apa yang kukatakan padanya, ia tidak mau mendengarnya. Saya harus pergi dan menunggu kesempatan lain untuk menolongnya di masa depan. Hari lain, saya bertemu seorang pemuda berusia tiga puluhan ketika saya mengunjungi kerabatku. Ketika saya berbicara kepadanya tentang Falun Gong, ia segera mengeluarkan hpnya, berkata akan melaporkanku kepada polisi. Saya berkata bahwa saya berbuat demi kebaikannya, tetapi ia tidak mau mendengarkan. Ketika menemui situasi itu, saya menggunakan rasio dan kebijakan yang diberikan Guru untuk menghindari kerugian tidak perlu.
Di samping berbicara langsung megnenai fakta kebenaran, saya juga membagikan materi dengan beberapa praktisi lain. Tahun ini kami membagikan DVD Shen Yun. Pada saat yang sama, kami menemukan waktu untuk belajar Fa dengan tenang. Kami saling berbagi pemahaman ketika terjadi masalah. Sekarang, kami juga mendorong praktisi yang tertinggal untuk mengejar ketinggalan. Kami berencana untuk membentuk kelompok belajar Fa.
Dafa memiliki kekuatan tak terbatas. Dafa dapat merubah segalanya dan meluruskan yang tidak benar. Inilah mengapa saya menjadi pengikut Dafa, di mana saya dahulu berwatak berangasan. Saya dengan tulus mengungkapkan penghargaanku atas penyelamatan belas kasih Guru.
Meski saya telah membuktikan kebenaran Fa dan melakukan tiga hal dengan cukup baik, saya tahu masih jauh dari apa yang diminta Guru. Saya berharap bisa melakukan semua apa yang Guru minta, ”.. Xiulian-lah seperti pada saat awalnya...” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Great New York Tahun 2009)
Saya juga memahami pentingnya tanggung jawabku melalui belajar Fa. Misi praktisi Dafa adalah membantu Guru dalam pelurusan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Pada momen akhir ini, saya hanya pantas bergelar pengikut Dafa dengan berbuat lebih baik.
Heshi.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/30/明慧法会-从泼妇到大法徒的根本转变-249211.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/6/129886.html
Setelah mempelajari Fa, saya mengerti arti hidup adalah untuk kembali ke jati diri yang sejati, ketimbang hanya hidup nyaman di dunia manusia. Saya teguh mengikuti permintaan Guru untuk menjadi orang baik dan menjadi praktisi yang lebih baik daripada orang baik. Saya jelas tahu tidak punya hubungan baik dengan anggota keluargaku, jadi saya mulai menangani hubungan keluarga agar menjadi lebih baik.
Sebelum berlatih Dafa, sifatku sangat buruk dan sering berkelahi dengan anggota keluargaku. Saya seperti perempuan gila dan menciptakan banyak ketegangan bagi lingkungan keluarga. Saya lahir di keluarga miskin di pedesaan. Ayahku meninggal saat saya berusia 18 tahun. Kakak sulungku kawin muda. Ibuku susah payah mengurusku, dua adik perempuan dan laki-laki. Saya mengemban tanggung jawab keluarga sejak masih kecil. Pelan-pelan, kepribadianku terbentuk menjadi tidak boleh dihina dan keras pada orang jika merasa benar, guna melindungi kepentingan keluarga dan diriku. Tetapi sejak saya mulai berkultivasi Dafa, saya melebur dengan Dafa, mengikuti ajaran Guru dan secara fundamental merubah sifat dan kepribadianku.
Sebagai contoh, kedua adik perempuanku dan saya membantu ibu membesarkan adik laki-laki dan membantunya membangun rumah baru dan menikah. Tetapi, setelah ia menikah, ia dan istrinya memperlakukan ibuku dengan buruk dan sering mengomeli bahkan memukulnya. Saya tidak dapat mentolerir kelakuannya dan mencoba mendisiplinkan mereka. Mereka tidak hanya tidak mendengarkan, tetapi juga mengomeliku dan dua adik perempuanku dengan kasar. Saya menuntut secara hokum terhadap adikku dan istrinya. Adikku menyuap hakim tetapi saya tidak. Akhirnya saya kalah. Saya sangat marah. Saya membawa ibuku ke pengadilan dan berteriak kepada wakil hakim. Bilamana memikirkan ini, saya akan menderita darah tinggi dan perlu perawatan medis. Saya tidak dapat melewati kesengsaraan ini selama hampir 20 tahun. Setelah berlatih Falun Dafa, saya berubah. Saya membakar “surat gugatan” yang kusimpan bertahun-tahun. Pada saat yang sama, saya berinisiatif memperbaiki hubungan dengan adikku dan istrinya. Juga membantu keluarga mereka mundur dari Partai Komunis China (PKC) dan organisasi terkaitnya. Karena perubahanku, mereka menyaksikan kekuatan Falun Dafa. Selain itu, ketika keluarga adikku pergi bekerja, mereka mengijinkan saya dan suamiku mengurus rumah dan tinggal di situ. Ini tidak akan terjadi sebelum saya berkultivasi Dafa.
Sebelumnya, saya mengalami banyak konflik dengan dua keluarga pamanku. Bibiku ke empat memperkenalkan keponakannya kepada adik perempuan ketigaku dan mereka menikah. Tetapi mereka sering saling bertengkar setelah menikah. Adikku menjadi gila karena tekanan mental. Ia sering kabur keluar rumah di musim dingin. Saya sangat marah karenanya. Saya selalu bertengkar dengan bibi ke empat dan membenci keluarga paman ke empat selama bertahun-tahun lamanya. Kami tidak saling berbicara dan tidak mengunjungi. Setelah berkultivasi, saya memperbaiki hubunganku dengan keluarga paman ke empat. Ketika pamanku sakit, suami dan saya membeli hadiah dan mengunjunginya. Kami juga berbicara dengan kelima anaknya. Hubungan kami membaik. Saya juga menyarankan seluruh keluarganya mundur dari PKC.
Sepupu dari paman kedua pernah menggamparku belum lama setelah ayahku meninggal karena saya mengucapkan sesuatu. Saya mengomeli dan membencinya. Setelah berkultivasi Dafa, saya berbaikan dengannya dan juga menyarankan dia keluar dari PKC.
Saya juga memiliki hubungan buruk dengan ibu mertuaku. Kami bahkan saling mengomeli. Saya benar-benar pemberang saat itu. Setelah berkultivasi Falun Dafa, saya mematut diri dengan ketat, mengikuti prinsip “Sejati-Baik-Sabar”. Saya menyadari bahwa saya melakukan banyak kesalahan di masa lalu, dan berhenti mengomeli ibu mertuaku. Bahkan ketika ia meneriakiku, saya tidak berkata apapun. Selain itu, saya meminta ibu mertuaku tinggal bersamaku supaya dapat menjaganya. Ketika ibu mertuaku sakit dan lumpuh, saya menyuapinya setiap hari. Kadang ketika menyuapinya, ia meludahi wajahku. Saya hanya tersenyum dan menahannya.
Ibu mertuaku punya banyak anak, termasuk dua putra dan empat putri. Hubungan keluarganya rumit. Saya tidak akur dengan mereka karena saya marah, mereka tidak membantu untuk mengurus ibunya. Setelah berkultivasi Fa dan meningkatkan Xinxing (watak, kualitas moral), semuanya berubah. Saya berinsiatif mengurus ibu mertuaku, ini menggugah mereka. Mereka semua memberikan uang, tetapi saya tidak menerimanya dan berkata, ”Tidak perlu biaya banyak mengurus ibu mertuaku. Kalian tenang saja. Kami akan mengurusnya dengan baik.” Kakak iparku berkata, ”Kalian praktisi Falun Gong semuanya orang baik. Saya juga ingin menjadi orang baik.” Suatu kali ketika ia pergi untuk mengambil gaji, kantor membuat kesalahan dan memberikan seribu yuan lebih banyak. Ketika ia mengetahuinya setelah pulang ke rumah, ia kembali dan mengembalikan uangnya. Kami mengklarifikasi fakta kepada semua anggota keluarga dan menyarankan mereka keluar dari PKC.
Saya juga tidak akur dengan suamiku sebelum berkultivasi Dafa. Saya menyakitinya dengan kata-kata kasar. Tidak peduli di mana pun, ada banyak orang, bilamana tidak setuju dengannya, saya meneriakinya dengan keras dan kadang mengancam menceraikannya. Saya tidak mau mendengar saran orang lain. Sejak kami berkultivasi Fa, kami mengerti prinsip menjadi orang baik. Saya tahu salah dan tidak lagi beradu mulut dengannya. Kadang suamiku bergurau ia ingin saya mengomelinya. Saya tersenyum, ”Tidak mau. Saya tidak akan memberikan De saya kepadamu.”
Sejak berkultivasi, saya juga memperbaiki hubunganku dengan tetangga. Ketika ibu mertuaku masih hidup, ia digigit oleh anjing tetangga. Kami tidak meminta tetangga untuk membayar biaya pengobatan. Malahan, suami dan saya membawa ibu mertua ke dokter.
Penduduk desa semuanya menyaksikan perubahan fundamental saya setelah berlatih kultivasi Falun Dafa. Mereka berkata saya menjadi orang yang berbeda sama sekali.
Saya menyadari bahwa di dunia rusak ini, jika orang sepertiku tidak belajar Dafa, tak terkatakan betapa jahatnya kita. Saya benar-benar mengerti bahwa Guru menyelamatkan saya dan kekuatan tak terbatas Dafa merubahku. Hanya Dafa yang dapat merubahku. Saya sangat beruntung telah bertemu Guru dan Dafa dalam kehidupan ini.
Mengkultivasi Diri dengan Baik agar Bisa Menyelamatkan Makhluk Hidup dengan Lebih Baik
Selama sepuluh tahun lebih, suami dan saya tidak berhenti berkultivasi. Kadang kami melakukan dengan baik, kadang tidak. Tetapi kami jelas tahu tanggung jawab besar kami untuk melakukan tiga hal dengan baik, terutama mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup. Kami juga mengerti harus mengkultivasi diri dengan baik supaya bisa menyelamatkan makhluk hidup dengan lebih baik.
Tidak lama setelah berkultivasi Dafa, semua penyakitku lenyap. Tetapi kemudian tubuhku mendapat reaksi karma penyakit. Saya biasanya mendapat satu atau dua gejala radang trakhea setiap tahun. Awalnya kupikir Guru menyingkirkan karmaku. Tetapi kemudian setelah saya belajar dan lebih mengerti prinsip Fa, saya mengerti semua gejala karma penyakit adalah ilusi selama periode Pelurusan Fa. Itu karena saya punya keterikatan dan dimanfaatkan oleh kekuatan lama untuk menganiaya saya. Jadi saya belajar Fa dengan pikiran tenang dan mencari ke dalam. Guru juga menyadarkan saya dalam mimpi dan membantu saya untuk melihat kekuranganku dalam “kesabaran”. Saya mencari ke dalam dan menemukan saya tidak memenuhi permintaan Guru dalam hal kesabaran dalam melakukan sesuatu. Kadang saya masih marah ketika memikirkan suatu hal. Dengan menjadi marah, saya masih memiliki mentalitas bersaing. Setelah menemukan mentalitas bersaing, saya juga menemukan masih ada kebencian terhadap beberapa orang. Guru mengajarkan kita di buku Zhuan Falun mengenai prinsip Fa bahwa selama orang masih memiliki karma, mereka akan memiliki penyakit. Pemahamanku adalah “karma” yang Guru bicarakan termasuk “karma” yang diciptakan ketika seseorang marah. Materi tidak murni itu masih ada dalam tubuhku, yang menjadi alasan bagi ilusi karma penyakit.
Saya pikir telah menyingkirkan keterikatan setelah sekian lama. Satu hari saya berbicara dengan seorang non-praktisi. Meski katak-kataku bagus untuknya, tetapi tiba-tiba ia menjadi kesal. Saya mulai mencari ke dalam. Saya terkejut atas apa yang kutemukan. Saya masih punya keterikatan mendasar pada ketenaran, keuntungan dan rasa sayang, bercampur dengan kebencian dan kemarahan. Setelah menemukan keterikatanku, saya bertekad untuk menyingkirkannya.
Setelah belajar Fa dan mencari ke dalam, saya menemukan akar dari sebab mengapa saya memiliki gejala radang trakhea. Saya bahkan memperkuat pikiran lurusku untuk berkultivasi Dafa. Setelah perubahan ini, saya tidak lagi memiliki gejala tersebut. Melalui bertahun-tahun kultivasi, saya tahu harus memperhatikan setiap pikiranku dan melenyapkan semua pikiran dan niat buruk. Saya harus berkultivasi dengan teguh dan sejati serta meletakkan landasan kokoh untuk melakukan tiga hal dengan baik.
Karena rejim Jiang berkolusi dengan PKC untuk menganiaya Falun Gong, beberapa praktisi di desa kami juga diganggu dan dianiaya. Tetapi, suami dan saya tidak pernah meninggalkan Dafa. Kami tidak kendur melakukan tiga hal, terutama dalam klarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup.
Awalnya, saya menggunakan kesempatan untuk mengurus mertuaku agar dapat mengklarifikasi fakta kepada kerabat dan tetangga yang datang berkunjung. Kemudian, suami dan saya, juga praktisi lain, keluar bersama untuk klarifikasi fakta. Selama beberapa tahun ini, kami berbicara kepada setiap keluarga di desa kami, sekitar 1500 orang. Ketika bertemu orang yang datang ke desa untuk berbisnis, saya juga aktif berbicara dengan mereka tentang Falun Gong. Kami juga pergi ke pasar petani untuk mengklarifikasi fakta. Selama perjalanan mengklarifikasi fakta, saya melalui proses dari tidak tahu sampai tahu harus bicara apa dan dari rasa takut sampai berbicara terus terang dan penuh martabat. Dalam proses menyarankan orang lain keluar dari PKC, ada yang keluar ada juga yang tidak. Saya merasa sangat tidak nyaman pada awalnya ketika mereka berkata tidak mau keluar dari PKC. Dengan berlalunya waktu saya telah belajar untuk tenang.
Ketika saya bertemu orang asing, saya pertama berbicara dengannya untuk mengurangi jarak di antara kami. Dan kemudia saya akan menanyakan tentang sekolahnya dan apakah mereka bergabung dengan PKC dan organisasi afiliasinya. Jika ia tidak ikut organisasi apapun, saya akan memberitahunya untuk mengucapkan “Falun Dafa adalah baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik.” Jika ia bergabung dengan satu atau lebih organisasi ini dan belum keluar, saya memperkenalkan Sembilan Komentar kepadanya dan memintanya keluar dari PKC. Banyak orang keluar, kebanyakan menggunakan nama samaran, meski beberapa menggunakan nama asli mereka.
Saya tidak gelisah ketika berbicara dengan orang yang tidak mau keluar. Contohnya, saya berbicara kepada seorang gadis tentang keluar dari PKC dan organisasi afiliasinya. Setelah mendengar apa yang kukatakan, ia setuju untuk keluar. Tetapi, setelah ia pulang dan berbicara dengan orangtuanya tentang hal ini, ayahnya menjadi sangat marah, berkata sekolahnya akan mengeluarkannya jika ia mundur. Ayahnya datang ke rumahku dan tidak setuju anaknya keluar tak peduli apapun yang kukatakan. Akhirnya, saya menghapus nama putrinya dari daftar di depannya. Selang beberapa waktu, saya berbicara lagi dengannya tentang keluar dari PKC. Saya berkata, ”Kamu lihat, ada begitu banyak bencana alam dan buatan manusia. Putrimu hendak keluar dari organisasi jahat. Tidak perlu mengumumkannya di sekolah.” Ayahnya akhirnya setuju.
Selama perjalanan mengklarifikasi fakta, saya selalu mengingat kata-kata Guru, ”Dengan akal budi membuktikan kebenaran Fa, dengan kebijaksanaan mengklarifikasi fakta, dengan belas kasih menyebarkan Fa dan menyelamatkan manusia di dunia,” (“Rasional,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II). Saya juga bertemu orang-orang yang tidak mau mendengar kebenaran. Contohnya, saya bertemu dengan seorang wanita di pasar petani. Ketika saya mulai berbicara dengannya tentang kebenaran, ia berteriak, “Partai baik. Tidak ada biaya menanam di ladang. Kamu melawan partai...” Tidak peduli apa yang kukatakan padanya, ia tidak mau mendengarnya. Saya harus pergi dan menunggu kesempatan lain untuk menolongnya di masa depan. Hari lain, saya bertemu seorang pemuda berusia tiga puluhan ketika saya mengunjungi kerabatku. Ketika saya berbicara kepadanya tentang Falun Gong, ia segera mengeluarkan hpnya, berkata akan melaporkanku kepada polisi. Saya berkata bahwa saya berbuat demi kebaikannya, tetapi ia tidak mau mendengarkan. Ketika menemui situasi itu, saya menggunakan rasio dan kebijakan yang diberikan Guru untuk menghindari kerugian tidak perlu.
Di samping berbicara langsung megnenai fakta kebenaran, saya juga membagikan materi dengan beberapa praktisi lain. Tahun ini kami membagikan DVD Shen Yun. Pada saat yang sama, kami menemukan waktu untuk belajar Fa dengan tenang. Kami saling berbagi pemahaman ketika terjadi masalah. Sekarang, kami juga mendorong praktisi yang tertinggal untuk mengejar ketinggalan. Kami berencana untuk membentuk kelompok belajar Fa.
Dafa memiliki kekuatan tak terbatas. Dafa dapat merubah segalanya dan meluruskan yang tidak benar. Inilah mengapa saya menjadi pengikut Dafa, di mana saya dahulu berwatak berangasan. Saya dengan tulus mengungkapkan penghargaanku atas penyelamatan belas kasih Guru.
Meski saya telah membuktikan kebenaran Fa dan melakukan tiga hal dengan cukup baik, saya tahu masih jauh dari apa yang diminta Guru. Saya berharap bisa melakukan semua apa yang Guru minta, ”.. Xiulian-lah seperti pada saat awalnya...” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Great New York Tahun 2009)
Saya juga memahami pentingnya tanggung jawabku melalui belajar Fa. Misi praktisi Dafa adalah membantu Guru dalam pelurusan Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Pada momen akhir ini, saya hanya pantas bergelar pengikut Dafa dengan berbuat lebih baik.
Heshi.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/11/30/明慧法会-从泼妇到大法徒的根本转变-249211.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/12/6/129886.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org