(Minghui.org) Saya dan suami telah berkultivasi Falun Dafa selama 15 tahun. Setelah kami latihan, kesehatan jasmani dan rohani kami memperoleh kemajuan besar, dan kami telah menemukan arti dari kehidupan. Saya mengingat kembali saat mengikuti konferensi berbagi pengalaman ketika kami pertama kali mempelajari latihan ini dan menyaksikan beberapa kisah ajaib dalam kultivasi. Walaupun penganiayaan terjadi pada tahun 1999, kami tetap percaya Guru dan Dafa, dan tetap berkultivasi. Kami telah mengklarifikasi fakta kepada orang-orang yang ingin diselamatkan dan telah melihat orang-orang memperoleh manfaat setelah mengerti fakta kebenaran. Praktisi lain mendorong kami untuk membagikan cerita yang menyentuh ini sebagai bukti penyebaran Dafa.

1. Pengalaman Konferensi Berbagi Pengalaman Pertama Kami yang Tak Terlupakan

Sewaktu kami pertama kali belajar Falun Gong, kami bergabung dengan kelompok belajar Fa dan melakukan latihan bersama. Kami menyebarkan Fa dan berpartisipasi dalam konferensi berbagi pengalaman sesuai dengan ajaran Guru. Praktisi berkumpul dan berbagi pengalaman kultivasi mereka dan saling memberi semangat untuk gigih berkultivasi. Khususnya, saya mengingat dua konferensi besar.

Satu diadakan di auditorium sebuah pabrik yang dihadiri dua sampai tiga ribu orang. Dekorasi tempatnya sederhana, dan kebanyakan orang duduk di atas lantai. Peserta berasal dari berbagai jenis profesi: Kader Partai, guru, insinyur, teknisi, buruh, petani dan pengusaha, juga anak-anak belasan tahun serta orang tua. Suasananya khidmat dan damai.

Lebih dari duabelas orang berbicara mengenai pengalaman kultivasi mereka. Mereka menceritakan bahwa setelah berkultivasi, kesehatan tubuh mereka membaik, keadaran mereka meningkat, dan standar moralitas mereka juga meningkat. Seorang guru dan seorang kader mengaku bahwa mereka menjadi lebih bertanggung jawab pada pekerjaan mereka dan pikiran mereka sudah berubah. Yang lain mengatakan mereka menjadi sehat tanpa meminum obat. Ada juga yang mengatakan hubungan keluarga mereka menjadi lebih harmonis. Seorang insinyur (wanita) mengatakan ia telah memperlakukan ibu mertuanya yang judes dengan baik dan berangsur-angsur hubungan mereka membaik. Hasilnya ibu mertuanya menjadi seorang yang lebih baik hati.

Saya mengingat dua cerita yang sangat menyentuh. Satu mengenai seorang ibu yang tinggal dekat sebuah pertanian. Ia mengatakan, “Sepuluh tahun yang lalu sewaktu berumur 38 tahun, punggung saya menjadi bongkok karena jatuh. Saya mencari pengobatan dari beberapa dokter dan mengeluarkan biaya yang banyak. Sejalan dengan umur saya yang bertambah, punggung saya menjadi bongkok lebih dari 90 derajat. Saya seperti memberi hormat dengan membungkukkan badan kepada semua orang yang saya temui.

Saya tidak bisa melihat ke langit, hanya bisa melihat ke lantai. Itu merupakan hari-hari yang penuh penderitaan. Suatu pagi saya melihat orang-orang berlatih Falun Gong, dan saya mendengar Falun Gong ini sangat baik. Saya bertanya kepada praktisi, ‘Menurut Anda apakah punggung saya bisa membaik apabila saya berlatih Falun Gong?’ Mereka menjawab, ‘Selama Anda tidak mengejar sesuatu dan berlatih dengan sungguh sungguh, maka Anda akan mendapatkan manfaatnya.' Jadi saya ikut berlatih selama lebih dari 20 hari.

Suatu hari saat berlatih, saya merasa ada seseorang menepuk saya dan berkata, ‘Bagaimana Anda bisa berlatih dengan punggung yang bengkok? Berdirilah tegak!’ Saya menegakkan badan dan menyadari saya telah berdiri. Saya tidak lagi seorang berpunggung bongkok.” Ia menangis sambil berbicara, “Guru yang penuh dengan belas kasih telah memberikan saya kehidupan yang baru. Saya tidak tahu bagaimana berterima kasih kepadaNya.” Ia baru berlatih selama dua bulan sewaktu ia berbicara di konferensi. Orang-orang mendengar dengan tenang dan semua orang sangat terharu.

Satu cerita lain mengenai seorang petani yang tinggal di daerah pegunungan. Ia dan kerbaunya tertolong secara ajaib. Ia berbicara tentang pengalamannya, “Di malam hari setelah bekerja di ladang, saya berjalan kaki pulang dengan kerbau saya. Kami melewati lereng yang curam. Jalan tersebut sempit dan licin. Kerbau saya tergelincir dan jatuh dua meter ke bawah, mendarat di punggung bukit yang sempit.

Kerbau tidak bisa memutar badannya, dan kalau pun bisa, ia akan jatuh ke jurang. Saya memegang tali dan mencoba menarik kerbau ke atas. Saya tidak percaya bisa mengangkat kerbau yang beratnya beberapa ratus kilo. Apalagi saya sudah lelah bekerja dan tidak bertenaga lagi. Tetapi terjadi keanehan: Saya menarik tali tersebut dan kerbaunya terangkat ke atas.

Saya tidak bisa percaya saya telah melakukannya karena saya tidak mempunyai kekuatan. Bisa saja kerbau itu yang menarik saya ke bawah! Lembah tersebut dalamnya belasan meter. Kami berdua bisa mati apabila saya tergelincir bersama kerbau” Ia mendesah, “Saya baru berlatih Falun Gong beberapa bulan, Guru telah melindungi saya dan menyelamatkan kerbau saya.” Ia menangis dan berterima kasih kepada Guru. Praktisi satu per satu terus membagikan pengalaman mereka. Para hadirin terharu mendengar cerita mereka.

Semua orang mempunyai perasaan baik dan hangat, seakan-akan dikelilingi oleh medan energi yang besar. Dari awal sampai akhir, tidak ada orang yang berbicara atau berjalan atau terbatuk. Kami benar-benar merasakan “Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan.” (Zhuan Falun) Suami saya berkomentar, “Sikap orang-orang yang ikut konferensi ini telah lebih teratur dari pada yang ikut di konferensi kader regional.” Ia mulai berlatih Dafa setelah mengikuti konferensi berbagi pengalaman ini. Sejak itu kami bersama-sama mengikuti semua kegiatan Falun Dafa.

2. Pengalaman Konferensi Berbagi Pengalaman Kedua Kami yang Tak Terlupakan

Pada musim semi tahun berikutnya, kami menghadiri sebuah konferensi berbagi pengalaman di sebuah desa yang berjarak 20 mil dari kota. Jalan menuju ke lokasi hanya separuh. Kami harus keluar dari mobil dan berjalan kaki lebih dari 10 mil di jalan setapak pegunungan yang berangin kencang.

Banyak orang berjalan di jalan tersebut, dan hampir semua orang ini ingin menghadiri konferensi. Setiap orang merasa senang, seakan-akan sedang merayakan hari libur. Sepasang suami istri setengah baya, kelihatan seperti petani menyapa kami. Mereka berasal dari desa yang jaraknya 100 mil dari lokasi.

Mereka berangkat dari rumah pada jam 3 pagi dan berjalan beberapa mil jauh di jalan pegunungan sebelum naik kendaraan. Lelaki ini memperkenalkan diri dan berkata, “Isteri saya telah buta beberapa tahun, ia telah mencari berbagai pengobatan tanpa hasil. Kami tidak mempunyai uang lagi, lalu kami menghentikan pengobatan. Kemudian bahkan melihat ke lantai saja ia sudah tidak bisa.

Sangat beruntung kami mendengar Falun Dafa. Setelah dua bulan berlatih, ia sudah bisa melihat. Kami telah berlatih selama enam bulan.” Saya bertanya kepada isterinya, “Bagaimana kondisi mata anda sekarang?” Ia menjawab, “Saya bisa melihat jelas rumput yang diseberang jalan.” Ia berjalan dengan langkah yang cepat dan dengan cepat melewati kami. Setelah kami melewati punggung bukit, kami sampai di sebuah lereng landai yang luas. Banyak orang di desa ini berlatih Falun Gong. Bahkan ada beberapa orang desa yang seluruh keluarganya berlatih Falun Gong.

Konferensi diadakan di dasar bendungan yang kering, di sebuah tempat yang luasnya sebesar lapangan bola basket. Di sebelahnya ada bendungan yang setinggi bangunan tiga lantai. Banyak orang di lapangan, di tangga, di dalam dan di luar bangunan. Kami naik ke atap bangunan dan dari sana bisa melihat ke sekeliling dengan jelas.

Dua sampai tiga ribu orang berkumpul di sekitar bendungan dan jalan. Kami bisa mendengar suara speaker dengan jelas. Sebagian besar praktisi yang membagikan pengalamannya adalah petani. Banyak dari mereka mengatakan kesehatan mereka membaik, pikiran mereka meningkat dan hubungan mereka dengan tetangga menjadi harmonis.

Sebagian mengatakan mereka menjadi lebih rajin bekerja dan hubungan dengan keluarga mereka menjadi lebih baik. Mereka semua berbuat sesuai dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar dan selalu mendahulukan orang lain dari pada diri sendiri. Setiap orang di konferensi membagikan kegembiraan dan kebahagiaan yang mereka dapatkan dari berlatih Dafa.

Dua cerita menarik perhatian: Yang pertama mengenai dua orang praktisi yang tinggal berdekatan. Keduanya harus berjalan satu jam untuk mencapai lokasi belajar Fa bersama, dan mereka tidak pernah terlambat. Suatu hari praktisi A terlambat. Praktisi B telah lebih dulu berangkat 40 menit sebelum Praktisi A. Ia sangat gelisah dan bertanya arah jalan kepada orang lain.

Ia berpikir, “Saya perlu jalan lebih cepat karena saya tidak ingin terlambat.” Begitu ia berpikir, ia tiba di tempat belajar Fa dengan sekejab, sebelum belajar Fa dimulai. Praktisi B yang telah berangkat dari rumah lebih awal, tiba 10 menit setelah praktisi A. Bagaimana ini terjadi? Praktisi A tidak tahu bagaimana ia bisa datang begitu cepat. Ia hanya mengetahui Guru telah membantunya. Praktisi lain menyadari ia telah datang ke sini melalui dimensi lain.

Cerita lain mengenai seorang Praktisi yang membawa seekor babi ke sebuah pasar untuk dijual. Ia berencana akan membeli pupuk dari hasil penjualan babi. Setelah ia meraba kantongnya, ia tidak menemukan dompetnya. Tercengang ia berpikir, “Saya kehilangan uang dari hasil penjualan babi. Bagaimana saya bisa membeli pupuk? Tanpa pupuk saya tidak bisa menanam gandum untuk membiayai keluarga saya.

“Ia menyalahkan dirinya sendiri tidak hati-hati dan merasa sangat sedih atas kehilangan uang dan ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan. Lalu ia mengingat kata-kata Guru dalam Zhuan Falun : “Yang semestinya milik anda tidak akan hilang, yang bukan milik anda juga tidak akan dapat direbut.”

Pikirannya menjadi lebih jernih dan ia berjalan menyusuri balik ke tempat ia menjual babi. Tiba-tiba ia melihat dompetnya ada di jalan. Sangat terkejut dan merenung, “Jalan ini pasti telah dilewati ratusan orang tetapi tidak ada orang yang melihat dan mengambilnya.”

Ia mengingat kata Guru, “Tetapi kita selaku praktisi Gong, sesuai prinsip adalah ditangani oleh Fashen Guru, orang lain ingin mengambil milik anda pun tak mampu.” (Zhuan Falun) Ia mengetahui Guru telah menjaganya sehingga orang-orang tidak bisa melihat dompet tersebut. Ia mengatakan dengan penuh perasaan, “Guru telah melindungi pendapatan keluarga saya. Semua orang di keluarga saya sangat berterima kasih.”

3. Api Berganti Arah

Kejadian ini terjadi pada musim panas tahun 1997, di sebuah kota yang dekat dengan Sungai Yangtze. Suatu hari di alun-alun kota saya mendengar orang-orang mengatakan: “Semalam lebih dari dua lusin rumah terbakar. Tetapi ada dua buah rumah ditengah-tengahnya tidak tersentuh api.” Saya ingin mengetahuinya dan mengikuti mereka menuju ke lokasi. Rumah tua yang dibangun dari kayu sudah menjadi abu, tetapi di sana ada dua buah rumah kayu bertingkat dua hingga tiga masih berdiri tanpa ada kerusakkan. Bagaimana ini bisa terjadi?

Kejadiannya seperti ini: Semalam, sebuah rumah di sudut terbakar. Begitu angin berhembus, api membakar rumah disebelahnya satu per satu. Ini adalah rumah toko. Karena rumah toko ini akan dibongkar, orang-orang sudah tidak tinggal di sana pada malam hari. Ah Yuan (wanita) tinggal di sana di tingkat atas pada malam itu.

Ia bangun dan melihat ada api. Ah Yuan seorang praktisi Falun Gong, ia melompat bangun dari ranjang dan tidak sempat lagi memakai jaketnya. Ia membawa foto dan buku-buku Guru, lalu lari ke bawah sambil mengulangi, “Guru, tolong.” Ia berdiri di jalan dan melihat ganasnya api membakar rumah tetangga. Ia terus berbicara “Guru, tolonglah.”

Orang yang tinggal di dekat sana datang melihat kebakaran. Tiba-tiba, berhembus angin yang keras mendorong api ke bawah. Api berganti arah dan membakar rumah di seberang jalan. Setelah membakar beberapa unit, api berganti arah lagi dan berbalik, setelah melompati rumah Ah Yuan dan rumah disebelah kirinya, kebakarannya berlanjut.

Kemudian, orang-orang memperhatikan Ah Yuan sedang memegang foto guru dan beberapa buku, serta mendengar ia sedang berguman. Mereka menanyakan apa yang ia katakan. Ah Yuan menjawab, “Saya berlatih Falun Gong, dan saya meminta pertolongan Guru.” Semua orang ikut bergabung meminta pertolongan Guru. Semakin banyak orang yang berkumpul, suara mereka menjadi lebih besar. Sangat cepat api telah padam dan berhenti menyebar. Pemadam kebakaran kemudian tiba dan memadamkan api. Semua orang kagum dengan keajaiban dua unit rumah yang tidak terbakar.


Chinese version click here
English version click here