(Minghui.org) Baru-baru ini, Wu Shize, seorang petugas polisi senior Taiwan (telah berdinas selama 28 tahun), mengatakan kepada saya dengan suara tenang dan tulus, "Ini bukanlah jalan yang mudah bagi saya. Saya tidak selalu tenang dan berjiwa bebas seperti sekarang."

Polisi senior Wu Shize

Mendaftar di Akademi Kepolisian

Ketika Wu masih muda, ia percaya bahwa tidak ada zona abu-abu antara benar dan salah atau baik dan jahat. Dia sering berkata, "Hanya ada benar atau salah, tidak ada kompromi." Pada saat itu, semua orang berpikir bahwa pekerjaan polisi penuh dengan bahaya, maka hanya sedikit orang ingin menjadi penegak hukum sebagai karir. Wu menjelaskan, "Ketika saya kesulitan mencari lowongan kerja maka saya bergabung dengan kepolisian. Setelah lulus dari akademi kepolisian, saya disewa oleh sebuah perusahaan swasta. Saya benar-benar percaya dalam hati saya bahwa saya tengah melakukan hal yang baik."

Menurut Wu, pekerjaan polisi adalah membosankan, sulit, dan berbahaya. Petugas harus berurusan dengan pencurian, pembunuhan, perampokan, dan kecelakaan lalu lintas, demikian pula masalah bisnis dan isu-isu pelanggan. Kadang-kadang mereka bahkan harus memainkan peran sebagai penengah antara pihak yang bertikai.

"Kami selalu terjebak antara peraturan negara, tuntutan pekerjaan, dan harapan masyarakat umum. Kami selalu di bawah tekanan yang luar biasa. Kami tidak bekerja jam yang biasa atau memiliki jadwal libur tetap, sehingga sulit bagi kami untuk rekreasi dan bersantai seperti orang lain. Ini mungkin menyebabkan mengapa sebagian besar petugas terlihat lebih tua dari usia sebenarnya," lanjut Wu.

Merasa Tidak Nyaman Setiap Hari

Pada tahun 1997, sebagai supervisor kepolisian, atasan Wu menuntut banyak dan dia selalu di bawah banyak tekanan. Kesehatannya mulai memburuk dengan cepat. "Kulit saya gelap, saya bisa merasakan benjolan keras di daerah hati saya, saya terjangkit hepatitis, saya kehilangan berat hampir 30 kilogram dalam waktu yang relatif singkat, kulit saya tampak seperti telah terbakar, dan saya tidak bisa berkeringat tidak peduli seberapa panasnya. Dan yang membuat masalah lebih buruk, saya diharuskan memakai rompi tahan peluru kedap udara saat saya bertugas. Terasa sulit bagi saya melalui hari demi hari, dan saya selalu merasa sangat lelah!"

Pada saat itu, anak-anak Wu masih kecil, sehingga istrinya sangat mengkhawatirkan kesehatannya dan mulai menderita insomnia parah. Wu ingat, "Setiap malam istri saya lelah setengah mati setelah bekerja, karena dia tidak tidur malam sebelumnya. Jadi saya harus buru-buru pulang dari kerja saat makan malam, membeli beberapa makanan, menjemput anak-anak, memandikan mereka. Lalu saya harus lekas kembali bekerja!" Dia menambahkan, "Semakin istri melihat saya tergesa-gesa seperti itu,  dia semakin khawatir pada saya, dan semakin sakit-sakitan, yang bahkan membuat saya semakin stres. Itu benar-benar lingkaran setan."

Pada 1998, Wu dipromosikan, tapi bukannya gembira dengan posisi barunya, ia malah mengkhawatirkan kesehatannya semakin memburuk dan masa depan anak-anaknya. "Saya memaksakan diri setiap hari, namun tahu bahwa saya bisa saja ambruk setiap saat."

Menemukan Cahaya di Akhir Terowongan

Pada tahun 2000, setelah melihat kesehatan Wu, seorang rekan kerja bercerita tentang kekuatan penyembuhan Falun Dafa yang ajaib. Wu teringat bahwa ia pernah mendengar tentang Falun Dafa di TV, dan banyak orang di China berlatih karena kekuatannya yang menakjubkan. "Setelah rekan kerja saya mengingatkan saya tentang Falun Dafa, saya merasa seperti saya telah diberikan pelampung penyelamat," seru Wu.

Wu membaca Zhuan Falun dan belajar lima perangkat latihan. "Itu tidak mudah bagi saya. Pada awalnya, tubuh saya sangat kaku, jadi ketika melakukan meditasi, saya  merasakan sakit yang hebat," kenangnya. Tapi dia terus menjaga kakinya dalam posisi lotus penuh selama latihan. Wu mengatakan bahwa ia tidak akan menurunkan kakinya, karena itu berarti semua usahanya sia-sia. Ketika ia mulai berkeringat deras – setelah tidak bisa berkeringat cukup lama - ia tahu kerja keras dan ketekunannya telah membuahkan hasil.

Kehidupan yang Sama Sekali Baru

Tak lama setelah Wu mulai berlatih Dafa, ia merasa dingin, muntah-muntah, dan diare selama tujuh hari berturut-turut. Itu terjadi selama Tahun Baru Imlek ketika ia memiliki banyak kerja ekstra untuk melakukan patroli. Agar tetap hangat, ia mengenakan syal dan berlapis-lapis pakaian di bawah seragamnya. Setelah seminggu penuh kesengsaraan, Wu merasakan kenyamanan yang belum pernah ia alami sebelumnya. Kulitnya berubah kemerahan, benjolan keras di daerah hatinya menghilang, dan kulitnya kembali normal.

Wu merasakan energi tak terbatas, sehingga ia tahu bahwa ia telah melewati kesengsaraan. Melihat pemulihan dramatisnya, istri Wu juga mulai berlatih Falun Dafa. Suatu hari, Wu menemukan istrinya telah tertidur di sofa - dalam posisi duduk! Dia kagum, "Setelah menderita insomnia (sulit tidur) selama bertahun-tahun, sekarang dia bisa tidur nyenyak sambil duduk. Sungguh menakjubkan!"

Perubahan Hati

Sebelum Wu berlatih Falun Dafa, dia sering marah. Dia sangat mudah tersinggung dan sering memukuli anak-anaknya karena frustrasi. Kadang-kadang, dia menjadi sangat marah pada istrinya hingga ia menendang pintu. Suatu kali, seorang gadis yang tengah mengendarai skuter secara kebetulan menyalib jalannya. Dia berteriak begitu keras sehingga motor gadis itu berjalan oleng ketakutan. Ketika ia sedang bertugas, dia sering berteriak pada siapa saja yang melanggar hukum.

Wu sekarang jauh lebih rasional dan tenang. Dia berkata, "Berlatih Falun Dafa secara pasti akan merubah sifat buruk seseorang."

Menjadi Pelayan Masyarakat

Sebagai pelayan masyarakat, Wu mentaati baik aturan maupun semangat hukum. Dia percaya bahwa tidak ada alasan yang baik untuk melanggar hukum, dan dia bekerja dengan rajin untuk meningkatkan kinerjanya. Setelah berlatih Falun Dafa, dia memandang berbagai masalah secara berbeda dan menjadi lebih toleran pada orang lain.

Setelah berlatih Dafa, ia memperlakukan bawahannya lebih baik dan mencoba untuk mendorong mereka, tidak memerintahkan mereka berkeliling. Ketika dia terpaksa menjatuhkan denda tertentu karena pedagang kaki lima yang melanggar peraturan kota, ia pertama-tama memikirkan tentang situasi keuangan mereka. Bukannya memberi mereka tilang seperti dulu, ia memberi mereka peringatan terlebih dahulu. Jika harus, ia akan menetapkan denda paling kecil yang dia dapat kenakan. Sebelum berlatih Falun Dafa, dia selalu menetapkan tilang termahal yang dia bisa, berharap bahwa ini akan menakuti mereka  mengulangi kesalahan mereka.

Wu berbicara tentang godaan yang dihadapinya sebagai polisi. "Beberapa bisnis ilegal mencoba untuk menyuap Anda selama liburan, berharap Anda akan patroli ke arah lain ketika mereka melanggar hukum. Sekarang, setelah berlatih Dafa, tidak ada yang mencoba menyuap saya. Orang sering mengatakan bahwa Falun Dafa adalah Tanah Suci. Memang benar!"

Sangat Mudah Menyesuaikan Latihan Falun Dafa dengan Jadwal Tugas

Wu mengatakan, "Kami menjalankan shift 24 jam di sini, dan kami selalu di bawah banyak tekanan untuk menangani sejumlah kasus pidana. Falun Dafa telah membantu saya menghadapi tekanan dan stres dari pekerjaan. Saya bisa berlatih lebih banyak ketika saya memiliki waktu luang, dan sedikit berlatih ketika saya sedang sibuk. Jika saya tidak bisa tidur, saya membaca Zhuan Falun dan melakukan latihan. Buku ini memberi tahu saya bagaimana menjadi orang yang baik dan memberikan saya tubuh yang sehat. Kehidupan keluarga saya dan lingkungan kerja sangat meningkat, karena saya sekarang berprilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar."

Perbedaan Antara Polisi di Taiwan dan Daratan China

Wu berbicara tentang bagaimana polisi di China memperlakukan praktisi Falun Dafa. "Seorang polisi pernah mengatakan kepada praktisi, ‘Jika Anda berhenti berlatih Falun Dafa, Anda boleh menjadi seorang pencuri atau melakukan kejahatan dan saya akan membiarkan Anda.’"

"Pemerintah China telah melakukan banyak tekanan pada polisi agar menindas Falun Dafa. Para petugas didorong untuk menangkapi praktisi, karena mereka mendapatkan bonus besar jika melakukannya. Dengan demikian, banyak petugas menganiaya praktisi, walau mengetahui itu adalah sesuatu yang salah untuk dilakukan.”

"Kami memiliki Klub Falun Dafa di  Kepolisian Kota Keelung. Saya menemukan sangatlah  luar biasa bahwa polisi Taiwan berlatih Falun Dafa, sementara polisi di China menangkapi para praktisi. Betapa kontrasnya!"


Chinese version click here
English version click here