Lim Wenhui dari Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, Meninggal Setelah Mengalami Pelecehan di Kamp Kerja Paksa
Nama: Lin Wenhui
(林文辉)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: Tidak diketahui
Alamat: Daerah Denhua, Kota Quanzhou,Provinsi Fujian
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Kematian: 10 Maret 2012
Tanggal Penangkapan Terakhir: 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Tumuji di Jalaid Banner, Hinggan League, Mongolia Dalam (内蒙古兴安盟图牧吉劳教所)
Kota: Quanzhou
Provinsi: Fujian
Penganiayaan Yang Diderita: Setrum listrik, kerja paksa, penahanan ilegal, pemukulan, pembatasan fisik
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur: Tidak diketahui
Alamat: Daerah Denhua, Kota Quanzhou,Provinsi Fujian
Pekerjaan: Tidak diketahui
Tanggal Kematian: 10 Maret 2012
Tanggal Penangkapan Terakhir: 2010
Tempat Penahanan Terakhir: Kamp Kerja Paksa Tumuji di Jalaid Banner, Hinggan League, Mongolia Dalam (内蒙古兴安盟图牧吉劳教所)
Kota: Quanzhou
Provinsi: Fujian
Penganiayaan Yang Diderita: Setrum listrik, kerja paksa, penahanan ilegal, pemukulan, pembatasan fisik
(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Lin
Wenhui menjadi sasaran penahanan jangka panjang oleh pihak
berwenang. Sebelum Olimpiade Beijing 2008, ia dibawa ke kamp kerja
paksa di Mongolia Dalam dan ditahan selama dua tahun. Tidak lama
setelah pembebasannya, ia ditangkap lagi dan dibawa ke kamp kerja
paksa yang lain. Ia didiagnosa menderita asitis liver. Pihak
berwenang kamp tidak ingin bertanggung jawab atas keadaan ini dan
melepasnya dengan pembebasan bersyarat. Lin meninggal pada tanggal
10 Maret 2012
Ketika rezim komunis memulai menganiaya Falun Gong di tahun 1999, Lin tercatat secara internal sebagai salah satu di antara enam orang penting di Provinsi Fujian. Ia telah dipenjarakan sejak dimulainya penganiayaan Falun Gong. Dalam jangka waktu yang lama, ia ditahan dalam fasilitas di sebuah gunung dan terisolasi dari dunia luar. Ia diawasi dan tidak diijinkan berhubungan keluar. Ia memperoleh kemerdekaannya di tahun 2008
Setelah Lin dibebaskan, ia pergi ke Beijing untuk berbisnis. Namun ketika mendekati Olimpiade Beijing 2008, polisi provinsi Fujian pergi ke Beijing untuk membawanya kembali ke Fujian, dengan tujuan "mengamankan" Olimpiade. Lin tidak ingin kembali tapi dibawa ke Pusat Penahanan Pengtai di Beijing. Ia kemudian dihukum dua tahun kerja paksa dan dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Tumuji di Jalaid Banner, Hinggan League, Mongolia Dalam.
Pada 27 Februari 2009, di Kamp Kerja Paksa Tumuji, praktisi lain, Song Zhiyu (pria), dipukuli oleh para penjaga. Penjaga Chen Qiang memborgol tangannya ke belakang punggung dan menguncinya ke pipa pemanas di lorong lantai empat. Song tidak diijinkan turun untuk makan siang.
Ketika rezim komunis memulai menganiaya Falun Gong di tahun 1999, Lin tercatat secara internal sebagai salah satu di antara enam orang penting di Provinsi Fujian. Ia telah dipenjarakan sejak dimulainya penganiayaan Falun Gong. Dalam jangka waktu yang lama, ia ditahan dalam fasilitas di sebuah gunung dan terisolasi dari dunia luar. Ia diawasi dan tidak diijinkan berhubungan keluar. Ia memperoleh kemerdekaannya di tahun 2008
Setelah Lin dibebaskan, ia pergi ke Beijing untuk berbisnis. Namun ketika mendekati Olimpiade Beijing 2008, polisi provinsi Fujian pergi ke Beijing untuk membawanya kembali ke Fujian, dengan tujuan "mengamankan" Olimpiade. Lin tidak ingin kembali tapi dibawa ke Pusat Penahanan Pengtai di Beijing. Ia kemudian dihukum dua tahun kerja paksa dan dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Tumuji di Jalaid Banner, Hinggan League, Mongolia Dalam.
Pada 27 Februari 2009, di Kamp Kerja Paksa Tumuji, praktisi lain, Song Zhiyu (pria), dipukuli oleh para penjaga. Penjaga Chen Qiang memborgol tangannya ke belakang punggung dan menguncinya ke pipa pemanas di lorong lantai empat. Song tidak diijinkan turun untuk makan siang.
Peragaan penganiayaan tangan diborgol ke punggung belakang
Pada sore hari, sembilan praktisi
termasuk Lin Wenhui, Wang Zhanging (pria), Li Jianqing (pria), dan
Wu Nanjie (pria), mengetahui apa yang terjadi pada Song dan meminta
melihatnya. Para penjaga tidak menjawabnya dan praktisi menolak
untuk bekerja. Para penjaga memukulnya dengan tongkat listrik dan
tongkat karet.
Peragaan penganiayaan disetrum dengan tongkat listrik
Setelah pemukulan, para penjaga
mengunci Lin Wenhui, Wang Zhanqing, Li Jianqing, Wu Nanjie, Ma You
(pria), dan Zheng Jun (pria) ke dalam sel yang kecil di lantai
bawah. Dua praktisi digabung jadi satu dengan borgol. Penjaga Chen
Qiang melucuti pakaian mereka, hanya menyisakan pakaian dalam. Itu
terjadi di bulan Februari di Tumuji, ketika ada salju atau es di
lantai. Kemudian pemanas geothermal dihidupkan berganti-ganti
antara panas dan dingin. Tidak ada tempat tidur atau selimut dalam
sel. Pada hari-hari berikutnya, penjaga Chen Qiang dan Ketua Yang
mengikat Wang Zhanqing, Li Jianqing dan Wu Nanjie ke batang besi di
pintu. Banyak narapidana melihat hal ini, dan beberapa bahkan ada
yang sampai meneteskan air mata. Praktisi yang lain dikunci di sel
mereka tidak diijinkan berbaring. Ketika ketua pergi bekerja,
praktisi harus berdiri menghadap tembok, Jika tidak mematuhi,
mereka disetrum dengan tongkat listrik
Setelah dua tahun mengalami pelecehan di kamp kerja paksa di Mongolia Dalam, Lin kembali ke kampung halaman di Provnsi Fujian. Satu bulan kemudian, ketika Lin menumpang kereta api, seorang penjaga keamanan di dalam kereta menemukan buku Falun Dafa dan menangkapnya.
Lin lagi dikirim ke kamp kerja paksa. Sewaktu dipenjarakan saat ini, ia didiagnosa menderita asitis liver. Petugas kamp tidak ingin bertanggung jawab atas keadaan ini dan melepasnya dengan pembebasan bersyarat. Lin masuk rumah sakit dan didiagnosa menderita kanker hati stadium akhir. Tiga bulan setelah pembebasan, Lin meninggal dunia pada tanggal 10 Maret 2012.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2012/4/11/%E7%A6%8F%E5%BB%BA%E6%B3%89%E5%B7%9E%E5%B8%82%E6%9E%97%E6%96%87%E8%BE%89%E8%A2%AB%E5%8A%B3%E6%95%99%E8%BF%AB%E5%AE%B3%E8%87%B4%E6%AD%BB-255494.html
English: http://en.minghui.org/html/articles/2012/4/17/132755.html#.T42Qu9nBvIU
Setelah dua tahun mengalami pelecehan di kamp kerja paksa di Mongolia Dalam, Lin kembali ke kampung halaman di Provnsi Fujian. Satu bulan kemudian, ketika Lin menumpang kereta api, seorang penjaga keamanan di dalam kereta menemukan buku Falun Dafa dan menangkapnya.
Lin lagi dikirim ke kamp kerja paksa. Sewaktu dipenjarakan saat ini, ia didiagnosa menderita asitis liver. Petugas kamp tidak ingin bertanggung jawab atas keadaan ini dan melepasnya dengan pembebasan bersyarat. Lin masuk rumah sakit dan didiagnosa menderita kanker hati stadium akhir. Tiga bulan setelah pembebasan, Lin meninggal dunia pada tanggal 10 Maret 2012.
Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2012/4/11/%E7%A6%8F%E5%BB%BA%E6%B3%89%E5%B7%9E%E5%B8%82%E6%9E%97%E6%96%87%E8%BE%89%E8%A2%AB%E5%8A%B3%E6%95%99%E8%BF%AB%E5%AE%B3%E8%87%B4%E6%AD%BB-255494.html
English: http://en.minghui.org/html/articles/2012/4/17/132755.html#.T42Qu9nBvIU
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org