Keluarga Ditolak Mengunjungi Gao Zeng di Kamp Kerja Paksa Handan
(Minghui.org) Gao Zeng [pria] umur 31
tahun, adalah seorang praktisi Falun Gong di Chen’an, Kota Handan,
Provinsi Hebei. Dia dikenakan hukuman ilegal kerja paksa satu
setengah tahun pada Oktober 2011, dan sekarang berada di Kamp Kerja
Paksa Handan.
Untuk membiayai keluarganya ia
bekerja sebagai penata interior. Ia mempunyai tiga orang anak dan
kedua orang tuanya sudah lanjut usia. Karena berkultivasi Sejati –
Baik – Sabar, Gao pada 2 September 2011 ditahan di Kepolisian
Kabupaten Cheng’an. Isteri Gao, tidak memedulikan tekanan,
mengambil resiko pergi ke Kantor Kepolisian Kawasan Industri
Chengxi, menemui Kepala Kantor Yang Hongbin di rumahnya, juga ke
Divisi Keamanan Domestik Cheng’an dan Kantor 610 Kabupaten, memohon
agar suaminya dibebaskan. Para pejabat itu menolak permohonan
pembebasan Gao, sebaliknya mereka mengancam akan menghukum keluarga
Gao. Awalnya Gao dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa, tetapi
para pelaku kejahatan ini menambahkan enam bulan, hingga hukumannya
menjadi satu setengah tahun.
Gao disiksa dengan kejam selama di kamp kerja paksa. Beberapa bulan telah berlalu, tetapi otoritas masih melarang pihak keluarga untuk menjenguknya.
Akhirnya keluarga Gao mengetahui bahwa tanggal 15 April adalah “hari kunjungan”. Ayah Gao yang sudah lanjut usia, isteri dan ketiga anaknya, pagi-pagi berangkat ke kamp, sangat mengharapkan dapat bertemu dengan Gao. Ketiga anaknya sangat rindu dengan ayahnya, tidak melihatnya sejak setahun yang lalu. Di perjalanan mereka sangat gembira dan terus berujar, “Hari ini kita akan bertemu ayah.”
Ketika sampai di kamp, pejabat kamp menolak mereka bertemu Gao, dan juga menolak kiriman barang-barang yang mereka bawakan untuk Gao. Ketika mendengar tidak dapat bertemu ayahnya, ketiga anak itu menangis. Melalui seorang temannya berkali-kali isteri Gao memohonnya, tetapi tetap ditolak, dengan dalih bahwa Gao menolak untuk “dirubah.” Salah seorang petugas mengatakan: “Gao Zeng itu tahanan politik, harus ditangani lebih keras daripada seorang pembunuh.” Dengan sedih dan kecewa keluarga Gao kembali pulang.
English version click here
Gao disiksa dengan kejam selama di kamp kerja paksa. Beberapa bulan telah berlalu, tetapi otoritas masih melarang pihak keluarga untuk menjenguknya.
Akhirnya keluarga Gao mengetahui bahwa tanggal 15 April adalah “hari kunjungan”. Ayah Gao yang sudah lanjut usia, isteri dan ketiga anaknya, pagi-pagi berangkat ke kamp, sangat mengharapkan dapat bertemu dengan Gao. Ketiga anaknya sangat rindu dengan ayahnya, tidak melihatnya sejak setahun yang lalu. Di perjalanan mereka sangat gembira dan terus berujar, “Hari ini kita akan bertemu ayah.”
Ketika sampai di kamp, pejabat kamp menolak mereka bertemu Gao, dan juga menolak kiriman barang-barang yang mereka bawakan untuk Gao. Ketika mendengar tidak dapat bertemu ayahnya, ketiga anak itu menangis. Melalui seorang temannya berkali-kali isteri Gao memohonnya, tetapi tetap ditolak, dengan dalih bahwa Gao menolak untuk “dirubah.” Salah seorang petugas mengatakan: “Gao Zeng itu tahanan politik, harus ditangani lebih keras daripada seorang pembunuh.” Dengan sedih dan kecewa keluarga Gao kembali pulang.
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org
Kategori: Laporan Penganiayaan