Nama: Ye Biyu (叶碧玉)
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: 50 tahun
Alamat: Kampung Songcheng, Kabupaten Xiapu, Provinsi Fujian
Tanggal Penangkapan Terakhir: 7 Mei 2003
Tempat Penahanan Terakhir: Pusat Tahanan Xiapu (霞浦看守所)
Kota: Kabupaten Xiapu
Provinsi: Fujian
Penganiayaan yang Diderita: Kerja paksa, cuci otak, vonis ilegal, penyiksaan, pemerasan, rumah digeledah, interogasi, penahanan

(Minghui.org) Ye Biyu mengalami ancaman, ditangkap, ditahan, kerja paksa dan pemenjaraan karena teguh percaya pada prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berlatih Falun Gong selama penganiayaan yang berlangsung selama sepuluh tahun ini. Delapan petugas dari Kantor 610 Kabupaten Xiapu, sub-departemen Kepolisian Songcheng dan Komunitas Junxing mendobrak masuk ke rumah Ye pada 13 Februari 2012, tanpa menunjukkan identitas ataupun dokumen sah lainnya. Mereka menyita lebih dari 40 buku Falun Dafa, foto Guru Li dan barang-barang pribadi lainnya.

Petugas Partai Komunis China (PKC) ini kemudian mendobrak masuk rumah dua praktisi lainnya di mana mereka menyita lebih banyak materi Falun Dafa dan barang-barang pribadi lainnya. Petugas dari Kantor 610 Xiapu kemudian menangkap Ye dan praktisi lainnya.

Ini adalah pengalaman pribadi Ye atas penganiayaannya:

Penyakit Sembuh Berkat Latihan Falun Gong

Saya mulai berlatih Falun Gong pada Mei 1998, setelah direkomendasikan oleh teman. Saya sebelumnya menderita penyakit jantung dan jika kambuh, butuh setahun perawatan untuk bisa mengendalikannya. Dengan bertambah tua, penyakit lebih sering kambuh dan saya harus minum obat tiap hari guna mengontrolnya. Ketika efek obatnya hilang, sakitnya tak tertahankan.

Saya pernah hampir mati karena reaksi alergi terhadap penisilin. Karena penggunaan penisilin jangka lama, tubuhku berubah bentuk akibat pembengkakan. Suamiku kebanyakan pergi bekerja dan anakku masih kecil, jadi tidak ada seorangpun yang mengurusku. Saya masih ingat ketika penyakitku kambuh ketiga kalinya pada Oktober 1998. Saya minum obat selama 20 hari tanpa hasil. Apa yang dapat kupikirkan adalah kapan penderitaan ini akan berakhir.

Dalam keputusasaanku, saya ingat Falun Gong yang direkomendasikan oleh temanku dan berpikir harus mencobanya. Saya beli buku Zhuan Falun dan mulai membacanya. Perlahan-lahan, saya tertarik pada isi buku tersebut. Makin dibaca, makin saya ingin terus melanjutkannya dan makin bahagia. Waktu berlalu tanpa sepengetahuanku. Saya lupa minum obat dan rasa sakitku. Setelah selesai membaca seluruh buku, saya merasa nyaman dan menjadi santai serta sangat bahagia. Perlahan-lahan, sakit di sendi-sendiku hilang dan saya menjadi berenergi. Saya bertanya-tanya bagaimana ini bisa terjadi – kata-kata yang tercetak di buku dapat menyembuhkan penyakitku. Ini sungguh ajaib! Saya kemudian membuang tas obat-obatan. Falun Gong telah menyebar ke seluruh negeri waktu itu, jadi saya dengan cepat dapat menemukan tempat latihan. Saya menggunakan prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk mengarahkan hidupku. Saya lebih menghargai dan memaafkan orang lain serta menunjukkan toleransi bilamana muncul masalah. Setelah beberapa bulan, kesehatanku membaik dengan ajaib. Saya tidak memerlukan obat-obatan, injeksi atau opname di rumah sakit. Keluarga, kerabat dan teman-temanku tahu aku sangat sakit dan saya telah sehat kembali dengan berlatih Falun Gong.

Empat bulan setelah berlatih, semua penyakitku telah hilang. Empat belas tahun telah berlalu tanpa memerlukan obat apapun. Saya sungguh berterima kasih pada Guru karena telah menyelamatkan nyawaku.

Ditangkap dan Dipukul karena Memohon di Beijing

Pada tahun pertama peringatan penganiayaan Falun Gong, saya pikir harus memohon bagi latihan ini. Jadi pada 20 Juli 2000, saya pergi ke Kantor Pengaduan di Beijing guna memberitahu pejabat pemerintah tentang fakta Falun Gong dan menceritakan pengalamanku sendiri mengenai latihan itu. Saya berharap mereka membolehkan kita mempertahankan hak paling dasar untuk mempraktekkan kepercayaan kita. Tetapi, kejujuranku berakhir dengan penganiayaan.

Ketika tiba di Lapangan Tiananmen, saya ditangkap bahkan sebelum bisa menemukan Kantor Pengaduan. Hari berikutnya, sebuah tim yang diketuai oleh Yang An dari Kampung Songcheng membawaku kembali ke Kabupaten Xiapu. Ketika tiba di Songcheng, Lin Gaoshi, mantan ketua kampung menonjokku dan hampir membuatku pingsan. Seorang temanku mencoba menghentikannya. Saya ditahan selama 15 hari dan dipaksa membayar ongkos perjalanan mereka ke Beijing untuk menjemputku, sebesar lebih dari seribu yuan. Anakku berusia 12 tahun juga ditanyai oleh petugas dari divisi keamanan domestik dan sangat ketakutan.

Divonis Satu Tahun pada Tahun 2000

Seminggu setelah saya dibebaskan pada Agustus 2000, saya ditangkap lagi dan tanpa tuduhan, dihukum di kamp kerja paksa selama satu tahun. Saya seharusnya dibawa ke Kamp Kerja Paksa Fuzhou, tetapi karena saya telah ditahan di Xiapu cukup lama, mereka memutuskan untuk menahanku di Pusat Tahanan Xiapu.

Dipenjarakan di Pusat Cuci Otak pada 2001

Pada November 2001, beberapa bulan setelah saya kembali ke rumah, Yang An sekali lagi memimpin sekelompok orang dengan paksa membawaku ke Pusat Cuci Otak Shuimokeng di Kampung Zhouyang, Xiapu. Saya ditahan di sana sebulan lebih. Selama ditahan, saya dipaksa untuk menonton video dan membaca artikel yang memfitnah, menyerang dan menghina Falun Gong. Mereka juga memaksaku menulis surat pernyataan yang berjanji tidak lagi berlatih Falun Gong. Bilamana saya tidak patuh pada penjaga, mereka akan berteriak dan mencaciku. Saya juga dimaki-maki dan dihina ketika saya menyatakan surat pernyataan paksaan itu tidak berlaku. Ketika akhirnya saya dibebaskan dan kembali ke rumah, petugas Gao Guosheng dan He Songquan dari divisi keamanan domestik terus menggangguku.  

Divonis Tiga Tahun

Petugas dari divisi keamanan publik menggeledah rumahku pada sore hari, 7 Mei 2003 dan membawaku ke Kantor Polisi Kampung Sansha. Mereka memborgol dan menggantungkan saya pada kerangkeng besi selama dua hari agar mendapat pengakuanku. Saya kemudian ditahan di Pusat Tahanan Kabupaten Tuorong. Cuaca masih sangat dingin pada awal Mei di Tuorong. Saya hanya memakai baju lengan pendek dan celana pendek, tidak disediakan selimut untuk tidur. Seorang yang baik hati berbagi selimut denganku, yang menolongku bertahan pada saat-saat sulit itu.

Setelah ditahan selama tujuh bulan, petugas Ou Xiaomin dan Ruan Shixian membawaku ke pengadilan di Xiapu. Mereka menyita lebih dari 900 yuan yang diberikan keluargaku untuk membeli makanan ekstra di pusat tahanan dan berkata akan mengembalikannya padaku ketika tiba di Xiapu. Tetapi, enam bulan kemudian, mereka masih belum mengembalikan uangnya.

Adanya kerjasama antara Kantor 610, kepolisian, kejaksaan dan pengadilan, beberapa praktisi dan saya divonis tiga tahun penjara. Setelah Imlek 2004, seorang praktisi dan saya dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Fujian, yang terkenal kejam menganiaya praktisi. Pemeriksaan fisik menunjukkan saya menderita darah tinggi dan jantung, jadi saya dikembalikan ke Pusat Tahanan Xiapu. Tidak lama kemudian, saya dibawa kembali ke Penjara Wanita Fujian. Saya gagal lagi dalam pemeriksaan fisik dan dikembalikan ke Pusat Tahanan Xiapu, di mana saya ditahan selama tiga tahun.

Hanya ada satu sel dialokasikan untuk wanita di Pusat Tahanan Xiapu, dengan luas hanya beberapa meter persegi. Namun, terkadang 12 orang dimasukkan ke sana. Kami harus tidur menyamping pada malam hari, hanya itu cara satu-satunya supaya semuanya bisa tidur di lantai. Jika seseorang pergi ke toilet, hampir tidak mungkin baginya mencari tempat untuk berbaring lagi. Situasi ini makin memburuk saat musim panas. Hanya ada sebuah kipas listrik rusak yang sangat berisik. Kami bisa mendengar suara makian dan orang menangis hampir sepanjang waktu dan dipaksa bekerja selama lebih dari sepuluh jam sehari.

Saya melakukan latihan Falun Dafa setiap hari selama masa tahananku dan tekanan darah tinggi serta sakit jantung segera hilang, tanpa obat-obatan. Wajahku bersinar cerah dan penuh vitalitas. Tahanan sekitarku berpikir Falun Dafa supernormal dan saya bisa memberitahu mereka fakta tentang latihan ini dan penganiayaan. Saya juga memberitahu mereka perbuatan baik dan jahat akan dibalas setimpal. Banyak tahanan percaya Falun Dafa dan berkata akan menjadi orang baik setelah pulang ke rumah. Beberapa bahkan ingin belajar latihan, sementara lainnya keluar dari PKC dan organisasi terkaitnya.

Terus Diganggu di Rumah

Ketika saya dibebaskan pada Juni 2006 setelah beberapa tahun penganiayaan, saya pikir dapat hidup normal kembali. Tetapi, gangguan tidak pernah berhenti. Teleponku disadap dan saya diikuti ke manapun pergi. Gangguan itu makin memburuk pada saat ‘tanggal sensitif’. Suamiku telah menyaksikan perubahaan hebat pada diriku, baik secara fisik dan mental, jadi ia membelaku untuk menentang penganiayaan. Ia bahkan berdebat dengan pihak berwenang untuk melindungiku. Petugas juga pergi ke rumah orangtuaku dan menantunya untuk mengganggu dan mengancam mereka. Akibatnya, orangtua, kakak lelaki dan perempuanku menjadi sangat stress.

Rumah Digeledah pada 2012

Delapan petugas dipimpin oleh agen dari Kantor 610 dan petugas dari Sub-kepolisian Songcheng serta anggota Komunitas Junxing mendobrak masuk rumah pada  suatu pagi dan melakukan penggeledahan. Mereka mengobrak-abrik setiap kamar. Kemudian tahu ada satu kamar yang terkunci, menyuruh saya untuk membukanya tetapi saya menolak. Saya mencoba mengklarifikasi fakta kepada mereka tetapi mereka tidak mau mendengar. Mereka menemukan kuncinya dan menyita lebih dari 40 buku Falun Dafa, foto Guru Li, perhiasan dan barang pribadi lainnya yang ditaruh dalam kamar. Kemudian mereka pergi tanpa memberikan tanda bukti barang sitaan.

Kebebasan berkeyakinan adalah hak universal yang diakui seluruh dunia, tetapi PKC mengabaikan hukum dan kepantasan dalam menganiaya praktisi Falun Gong. Sejak penganiayaan dimulai pada 1999, banyak rekan praktisi di Kabupaten Xiapu telah ditahan, dibawa ke kamp kerja paksa, dipenjarakan, menderita penyiksaan atau rumah mereka digeledah. Beberapa bahkan telah terbunuh.

Chinese version click here
English version click here