(Minghui.org) Suatu sore, seorang rekan praktisi dan saya melihat dua pria tengah berbincang-bincang satu sama lain, maka kami menghampiri mereka, mempersiapkan diri untuk berbicara tentang penganiayaan Falun Gong. Namun sesaat kemudian, kami menangkap sebagian dari pembicaraan mereka. Seorang dari mereka berkata, “Partai Komunis China (PKC) telah menyudutkan Falun Gong. Saya dulu adalah seorang polisi, maka saya secara langsung menyaksikan beberapa hal yang PKC pernah lakukan.” Saat itu, kami muncul. Rekan praktisi dan saya berkomentar kepada polisi itu, “Mengapa anda tidak sebarkan hal ini secara online? Dengan cara itu orang-orang yang telah terkelabui oleh kebohongan PKC dapat membacanya.” Dia berujar, “Saya akan coba. Karena saya sudah pensiun, apa yang mereka (PKC) dapat lakukan pada saya?”


Dia melanjutkan, “Saya masih ingat suatu kali ketika kami para petugas polisi diperintahkan untuk mengenakan pakaian biasa. Kami diperintahkan naik ke kendaraan polisi dan dibawa ke sebuah apartemen. Atasan kami memberi perintah, ‘Ketika kalian memasuki apartemen, tidak peduli apa pun yang terjadi, kalian jangan bersuara.’ Kami pun masuk ke apartemen dengan agak bingung. Setelah satu menit, beberapa polisi berseragam menerjang masuk ke ruangan di mana kami berada. Beberapa dari mereka membawa kamera, dan lainnya membawa kerudung hitam. Mereka berteriak, ‘Kalian Falun Gong buat ulah lagi’ dan segera mereka menutupi kepala kami dengan kerudung hitam. Mereka meneriaki kami dan dengan kasar ‘mengawal’ kami kembali ke mobil polisi. Ada banyak warga di sekitar kami, menonton. Dalam hati saya sadar kami hanyalah para aktor yang dipekerjakan hanya untuk menghasilkan kebohongan palsu dan mengerikan untuk menipu rakyat awam. Sungguh trik yang menjijikkan! Beberapa hari kemudian, penyiar acara mengumumkan bahwa polisi telah menangkap beberapa praktisi Falun Gong yang tengah ‘mengatur rencana rahasia.’”

Dia menarik napas panjang dan melanjutkan, “Demikian juga insiden ‘Bakar Diri’ di Lapangan Tiananmen. Beberapa petugas dan saya diperintahkan agar berpatroli untuk menjaga ketertiban di Lapangan Tiananmen dan sekitarnya. Namun, kami sesungguhnya di sana untuk menjauhkan warga sipil, terutama wartawan, dari melihat kejadian yang akan segera terjadi. Meski upaya keras kami untuk menjauhkan warga sipil dari Lapangan Tiananmen, masih cukup banyak orang sibuk berada di tengah-tengah Lapangan, seolah-olah tengah mempersiapkan suatu pertunjukan. Kami para petugas secara diam-diam berspekulasi apa yang akan terjadi, bertanya-tanya hal absurd apa yang akan segera terjadi. Ketika saya melihat sandiwara ‘Bakar Diri di Lapangan Tiananmen’ di televisi, saya segera mengerti apa yang terjadi. Segalanya direkayasa untuk mencemarkan para praktisi Falun Gong dengan memanfaatkan para aktor dan diarahkan oleh PKC, seperti sebuah permainan.” Mantan polisi tersebut berhenti sejenak dan berpikir sesaat sebelum mengatakan, “Para praktisi Falun Gong adalah orang-orang baik, maka tidak ada alasan untuk menganiaya mereka.”

Rekan praktisi saya segera membantunya mengundurkan diri dari PKC, dan mantan polisi itu pun pulang ke rumah dengan gembira.

Chinese version click here
English version click here