Mengikut Guru dan Berkultivasi hingga Akhir
(Minghui.org)
Saya mulai berlatih Falun Gong pada akhir 2004, segera setelah saya
mundur dari Partai Komunis China (PKC) dan organisasi terkaitnya.
Dengan rajin belajar Fa, saya akhirnya menemukan jawaban yang
kucari selama bertahun-tahun. Saya menyadari semua di dunia ini
diatur oleh dewa dan manusia harus kembali ke asalnya. Saya yakin
Falun Dafa adalah apa yang saya cari.
Falun Dafa Merubah
Saya
Setelah lulus dari Sekolah Pendidikan Fisik pada 1989, saya mendapatkan pekerjaan bagus. Saya cantik dan gampang bergaul. Tetapi, saya selalu berterus terang dan tidak tertarik pada rincian kecil. Dalam pikiran saya, tidak banyak berbeda antara pria dan wanita. Julukan saya adalah “tomboy”. Meski saya kadang merasa beberapa pria tertarik pada saya, itu tidak mempengaruhi penampilanku. Setelah menikah, saya berhenti bekerja dan memulai bisnis karena ingin mencari uang. Tetapi, keadaan tidak berjalan lancar. Saya mulai minum dan bermain mahjong sepanjang hari. Meski tidak senang atas kelakuanku, suami saya diam saja karena saya yang mengurus rumah tangga. Melihat kembali, sekarang saya merasa malu karena minum-minum di muka umum sambil bermain mahjong. Akibatnya tersebar gosip tentang saya. Saya tidak suka, tetapi ketagihan dan sering tidak dapat mengontrol diri.
Saat itu, ada beberapa praktisi tinggal tidak jauh dari rumah saya. Mereka mengklarifikasi fakta Falun Dafa kepada saya dan berkata, ”Jika kamu berkultivasi dengan baik, kamu dapat menekan pikiran jahat lainnya.” (Kenyataannya, itu adalah pikiran jahatku). Saya tertarik dan memulai latihan Falun Dafa. Kemudian, saya meyakinkan ibu mertuaku ikut berlatih. Setahun setelah ayah saya meninggal dunia, ibu saya tinggal bersamaku untuk beberapa waktu. Saya juga meyakinkannya untuk ikut berlatih Falun Dafa. Maka itu, mereka berdua mulai berlatih Falun Dafa sementara saya masih terlena dan bermain mahjong setiap hari. Tetapi, saya kalah setiap kali bermain. Akibatnya kesehatanku memburuk. Ibu mertuaku menaruh buku Zhuan Falun di bantal saya. Saya tahu harus membaca buku ini. Saya membaca beberapa halaman tiap hari, tidak peduli seberapa telatnya saya pulang ke rumah. Ini adalah titik balik hidup saya. Saya tidak lagi minum atau bermain mahjong. Malah, saya mengunci di kamar dan belajar Fa. Kadang saya membaca enam bab sehari. Tetangga yang praktisi, memberikan satu tas penuh materi Falun Dafa, termasuk mingguan Minghui. Sambil membaca, saya akhirnya mulai mengerti beberapa prinsip dan gejala penyakit saya lenyap. Saya tidak lagi menderita akibat asap arang dan hernia. Saya melepaskan keterikatanku membandingkan diri saya dengan orang lain dan menjadi lebih perhatian terhadap suami saya. Saya harus belajar bagaimana cara menjadi orang yang lebih baik dan menjadi praktisi sejati. Semua tetangga berkata saya benar-benar berubah.
Bunga Kecil Mekar di Rumah Kami
Pada musim gugur 2005, seorang praktisi ditangkap, meninggalkan mesin pengganda DVD. Praktisi lain meminta saya untuk belajar cara membuat materi informasi Falun Dafa. Saya setuju karena sebenarnya memang ingin melakukannya. Dengan bantuan praktisi lain, saya dengan cepat belajar cara membuat DVD dan CD. Saya juga bisa mentransfer file ke MP3 player. Saya menjalankan bisnis pada siang hari, belajar Fa di malam hari dan kemudian membuat DVD hingga tengah malam. Saya tidak pernah merasa lelah dan berlatih lima gerakan setiap hari. Setelah menyediakan materi kepada praktisi lain, saya membagikan sisanya. Kami sering pergi keluar membagikan materi. Saya tidak pernah ragu menghadiri semua kegiatan selama merupakan kesempatan untuk membuktikan kebenaran Fa. Pada hari minggu, saya membagikan materi di daerah pinggiran dan tidak pernah merasa lelah meski telah berjalan 13-14 jam sehari.
Suatu hari di tahun 2007, saya mengendarai sepeda untuk membagikan materi di pedesaan. Segera setelah memasuki satu desa, tujuh atau delapan penduduk mulai mengejar saya, membawa senjata di tangan mereka. Saya tidak lari, berpikir ini adalah kesempatan bagus untuk klarifikasi fakta. Saya tahu memiliki pikiran lurus yang kuat, karena sering membaca Mingguan Minghui. Praktisi lain berbalik mencari saya. Kami berbicara kepada para penduduk tentang Partai Komunis China (PKC), penindasan mahasiswa di Lapangan Tiananmen, penganiayaan Falun Gong dan rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen. Kami berkata, ”Kami mempertaruhkan nyawa untuk memberitahu fakta-fakta kebenaran ini supaya masa depan kalian cerah. Jika kami ditangkap, kami bisa dipenjarakan atau bahkan dipukuli hingga meninggal dunia. Kami tidak melakukan kejahatan dan melakukannya demi kebaikan kalian. Jika kalian tidak mau menerima brosur ini, saya bisa ambil kembali.” Beberapa penduduk berkata mereka perlu membacanya untuk memahami. Saya terus berbicara selama lebih setengah jam. Kepala kantor keamanan desa mengatakan pada saya, ”Kamu harus pergi sekarang. Jika tidak kami akan melaporkanmu.” Di bawah perlindungan Guru, kami pergi dan menyelesaikan pembagian sisa materi. Dalam perjalanan pulang, kami menulis fakta kebenaran Falun Dafa di tempat-tempat yang cocok dan menghapus slogan propaganda yang mempromosikan PKC. Kami melafalkan Fa dan berbagi pengalaman sepanjang jalan.
Guru Membantu Saya untuk Melewati Kesulitan
Pada 2008, Olimpiade digelar di China. Karena banyak keterikatan, kekuatan lama memanfaatkan celah kekosongan saya. Pada saat itu, saya tidak belajar Fa dengan rajin dan tidak memiliki pemahaman Fa yang bagus, jadi saya tidak tahu bagaimana menolak pengaturan kekuatan lama. Saya bahkan menganggap diri sendiri cukup baik. Meski saya telah membaca buku-buku Falun Dafa sekali, saya tidak benar-benar memahami apa yang saya baca. Ketika ditangkap dan ditahan, saya berpikir, ”Saatnya dengan tenang mencari ke dalam. Tidak perlu buru-buru.” Begitu saya menemukan kekurangan, saya bertekad tidak akan mengikuti jalur yang diatur oleh kekuatan lama dan saya hanya akan mengikuti jalur yang diatur oleh Guru. Karena saya ada di sana, maka, saya harus membuktikan kebenaran Falun Dafa.
Pada tahun itu, banyak praktisi setempat ditangkap dan ada 14 praktisi di dalam sel kami. Kami sepakat untuk tidak mengenakan seragam penjara, menolak melakukan kerja paksa, meneruskan belajar Fa serta melakukan latihan. Meski beberapa praktisi takut pada awalnya, mereka perlahan-lahan melangkah maju dan mulai menyanyikan lagu-lagu Dafa, sehingga membentuk satu tubuh dan menceraiberaikan setan busuk di lingkungan itu. Selama waktu istirahat di luar, kami membagikan surat ke sel pria, mendorong mereka untuk mundur dari PKC dan organisasi terkaitnya, juga mengantarkan surat yang sama kepada para penjaga. Satu penjaga terkejut setelah membacanya dan berkata, ”Ya ampun!” Empat puluh hari kemudian, saya dibawa ke kamp kerja paksa. Karena saya berlatih Gong dan menolak mengenakan seragam penjara, penjaga membawa saya ke ruang penjaga. Saya melihat enam tongkat listrik di meja dan berpikir itu bukan untuk saya. Saya kemudian memancarkan pikiran lurus dan melafalkan puisi “Tidak Tersisa” dari Hong Yin:
Hidup dengan tidak ada yang dicari.
Meninggal pun tidak menyesali yang ditinggalkan.
Padamkan semua pikiran yang berlebihan
Tidak sulit berkultivasi Buddha.
Empat penjaga bersamaan menyetrum saya dengan tongkat listrik. Melihat saya tidak bereaksi, mereka mencopot jaket saya dan terus menyetrumku. Saya memancarkan pikiran lurus, memerintahkan listrik berbalik kepada mereka yang menyiksa saya. Saya juga meminta Guru supaya mereka tidak menghasilkan karma. Pada saat itu, saya melihat tangan direktur tiba-tiba bergoyang. Mereka semua berhenti. Direktur menjambak tangan saya, melihat dan menaruhnya kembali. Setelah itu, mereka menekan saya ke bawah dan dan menutup kepala saya dengan pakaian. Mereka mengikat saya di alat penyiksa ranjang kematian selama lima bulan. Suatu kali ketika mereka membebaskan saya untuk membersihkan saya, saya pingsan dan terjatuh. Saya mendengar penjaga berteriak kencang, ”Ceraiberaikanlah!” Saya mulai memancarkan pikiran lurus untuk menceraiberaikan setan busuk. Saya siuman setelah beberapa waktu. Penjaga sekali lagi mengikat saya di ranjang kematian. Seseorang kemudian memberitahu saya bahwa Guru yang memberikan isyarat melalui mulutnya. Keajaiban yang sama terjadi banyak kali. Suatu kali, kaki saya diikat kencang dengan ban kulit. Tetapi, ketika penjaga memeriksanya, ban itu kendor. Ia berkata, ”Tidak seorangpun diperkenankan menyentuh ban kulit atau masa hukumannya akan diperpanjang.” Ia mengencangkannya lagi. Tetapi ketika ia memeriksanya, kendor lagi. Kemudian ia memerintahkan tahanan lain untuk mengencangkannya dan tidak peduli untuk memeriksanya lagi. Praktisi lain mengatakan pada saya, ”Ban kulit itu tidak dapat melukaimu. Guru mengawasimu.” Tetapi saya tidak sadar waktu itu. Saya sadar sekarang bahwa Guru menolong saya, jika tidak saya tidak akan selamat dari penyiksaan tersebut.
Pada waktu lain, saya tidak dapat tidur karena rasa sakit yang amat sangat. Saya merasa ada seseorang yang tinggi merangkulku, menepukku dan berkata, ”Tidurlah sebentar.” Saya tertidur. Ketika bangun, saya tahu itu adalah Guru. Perlindungan Guru menguatkan tekadku bahwa saya harus keluar dari sini dengan bermartabat. Selama penahanan, saya terus menerus memancarkan pikiran lurus dan mencari ke dalam. Maka, waktu itu rasanya biasa saja. Karena saya tidak pernah menandatangani dokumen apapun, mereka ingin memperpanjang masa tahananku. Saya menyadari, ”Apapun yang kamu katakan tidak berarti,. Saya harus pulang ke rumah. Guru saya akan mengatur segalanya untuk saya. Saya harus bertindak benar dan bertanggung jawab sehingga keluarga saya tidak khawatir pada saya.” Dengan pikiran seperti itu, saya pulang ke rumah.
Ikut dalam Pelurusan Fa
Setelah pulang ke rumah pada Juli 2009, saya belajar Fa dengan giat dan cepat bergabung dalam upaya membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Dengan bantuan rekan-rekan praktisi, saya telah menulis informasi Falun Gong di uang kertas yang saya berikan kepada penjual. Terdiri dari beberapa ribu yuan setiap minggu musim semi lalu hingga 20.000 yuan seminggu saat ini. Rekan-rekan praktisi semuanya ikut berpartisipasi. Awalnya, saya agak sedikit ragu. Tetapi saya sekarang melakukannya dengan sangat baik karena tahu Guru selalu bersamaku. Beberapa penjual mengingatkan saya untuk berhati-hati atas besarnya jumlah uang ini. Saya tersenyum dan berterima kasih pada mereka. Kadang saya juga memberi mereka materi klarifikasi fakta Falun Dafa. Beberapa penjual bahkan memintanya. Ada yang memanggil saya “kakak kecil dari Falun Dafa” dan berkata “Falun Dafa Hao (baik).” Pertamanya, seorang penjual tidak tahu fakta tentang Falun Dafa dan tidak mengerti apa yang kami lakukan. Sekarang ia mengerti dan sangat mendukung. Karena banyak penjual yang ingin tukar uang denganku, saya biasanya sangat sibuk. Makhluk hidup telah tersadarkan. Saya menyadari belajar Fa adalah hal yang paling penting.
Masih ada begitu banyak yang harus diceritakan. Kata-kata tidak dapat mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Guru. Tanpa perlindungan Guru, saya tidak akan selamat hingga hari ini.
Chinese version click here
English version click here
Setelah lulus dari Sekolah Pendidikan Fisik pada 1989, saya mendapatkan pekerjaan bagus. Saya cantik dan gampang bergaul. Tetapi, saya selalu berterus terang dan tidak tertarik pada rincian kecil. Dalam pikiran saya, tidak banyak berbeda antara pria dan wanita. Julukan saya adalah “tomboy”. Meski saya kadang merasa beberapa pria tertarik pada saya, itu tidak mempengaruhi penampilanku. Setelah menikah, saya berhenti bekerja dan memulai bisnis karena ingin mencari uang. Tetapi, keadaan tidak berjalan lancar. Saya mulai minum dan bermain mahjong sepanjang hari. Meski tidak senang atas kelakuanku, suami saya diam saja karena saya yang mengurus rumah tangga. Melihat kembali, sekarang saya merasa malu karena minum-minum di muka umum sambil bermain mahjong. Akibatnya tersebar gosip tentang saya. Saya tidak suka, tetapi ketagihan dan sering tidak dapat mengontrol diri.
Saat itu, ada beberapa praktisi tinggal tidak jauh dari rumah saya. Mereka mengklarifikasi fakta Falun Dafa kepada saya dan berkata, ”Jika kamu berkultivasi dengan baik, kamu dapat menekan pikiran jahat lainnya.” (Kenyataannya, itu adalah pikiran jahatku). Saya tertarik dan memulai latihan Falun Dafa. Kemudian, saya meyakinkan ibu mertuaku ikut berlatih. Setahun setelah ayah saya meninggal dunia, ibu saya tinggal bersamaku untuk beberapa waktu. Saya juga meyakinkannya untuk ikut berlatih Falun Dafa. Maka itu, mereka berdua mulai berlatih Falun Dafa sementara saya masih terlena dan bermain mahjong setiap hari. Tetapi, saya kalah setiap kali bermain. Akibatnya kesehatanku memburuk. Ibu mertuaku menaruh buku Zhuan Falun di bantal saya. Saya tahu harus membaca buku ini. Saya membaca beberapa halaman tiap hari, tidak peduli seberapa telatnya saya pulang ke rumah. Ini adalah titik balik hidup saya. Saya tidak lagi minum atau bermain mahjong. Malah, saya mengunci di kamar dan belajar Fa. Kadang saya membaca enam bab sehari. Tetangga yang praktisi, memberikan satu tas penuh materi Falun Dafa, termasuk mingguan Minghui. Sambil membaca, saya akhirnya mulai mengerti beberapa prinsip dan gejala penyakit saya lenyap. Saya tidak lagi menderita akibat asap arang dan hernia. Saya melepaskan keterikatanku membandingkan diri saya dengan orang lain dan menjadi lebih perhatian terhadap suami saya. Saya harus belajar bagaimana cara menjadi orang yang lebih baik dan menjadi praktisi sejati. Semua tetangga berkata saya benar-benar berubah.
Bunga Kecil Mekar di Rumah Kami
Pada musim gugur 2005, seorang praktisi ditangkap, meninggalkan mesin pengganda DVD. Praktisi lain meminta saya untuk belajar cara membuat materi informasi Falun Dafa. Saya setuju karena sebenarnya memang ingin melakukannya. Dengan bantuan praktisi lain, saya dengan cepat belajar cara membuat DVD dan CD. Saya juga bisa mentransfer file ke MP3 player. Saya menjalankan bisnis pada siang hari, belajar Fa di malam hari dan kemudian membuat DVD hingga tengah malam. Saya tidak pernah merasa lelah dan berlatih lima gerakan setiap hari. Setelah menyediakan materi kepada praktisi lain, saya membagikan sisanya. Kami sering pergi keluar membagikan materi. Saya tidak pernah ragu menghadiri semua kegiatan selama merupakan kesempatan untuk membuktikan kebenaran Fa. Pada hari minggu, saya membagikan materi di daerah pinggiran dan tidak pernah merasa lelah meski telah berjalan 13-14 jam sehari.
Suatu hari di tahun 2007, saya mengendarai sepeda untuk membagikan materi di pedesaan. Segera setelah memasuki satu desa, tujuh atau delapan penduduk mulai mengejar saya, membawa senjata di tangan mereka. Saya tidak lari, berpikir ini adalah kesempatan bagus untuk klarifikasi fakta. Saya tahu memiliki pikiran lurus yang kuat, karena sering membaca Mingguan Minghui. Praktisi lain berbalik mencari saya. Kami berbicara kepada para penduduk tentang Partai Komunis China (PKC), penindasan mahasiswa di Lapangan Tiananmen, penganiayaan Falun Gong dan rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen. Kami berkata, ”Kami mempertaruhkan nyawa untuk memberitahu fakta-fakta kebenaran ini supaya masa depan kalian cerah. Jika kami ditangkap, kami bisa dipenjarakan atau bahkan dipukuli hingga meninggal dunia. Kami tidak melakukan kejahatan dan melakukannya demi kebaikan kalian. Jika kalian tidak mau menerima brosur ini, saya bisa ambil kembali.” Beberapa penduduk berkata mereka perlu membacanya untuk memahami. Saya terus berbicara selama lebih setengah jam. Kepala kantor keamanan desa mengatakan pada saya, ”Kamu harus pergi sekarang. Jika tidak kami akan melaporkanmu.” Di bawah perlindungan Guru, kami pergi dan menyelesaikan pembagian sisa materi. Dalam perjalanan pulang, kami menulis fakta kebenaran Falun Dafa di tempat-tempat yang cocok dan menghapus slogan propaganda yang mempromosikan PKC. Kami melafalkan Fa dan berbagi pengalaman sepanjang jalan.
Guru Membantu Saya untuk Melewati Kesulitan
Pada 2008, Olimpiade digelar di China. Karena banyak keterikatan, kekuatan lama memanfaatkan celah kekosongan saya. Pada saat itu, saya tidak belajar Fa dengan rajin dan tidak memiliki pemahaman Fa yang bagus, jadi saya tidak tahu bagaimana menolak pengaturan kekuatan lama. Saya bahkan menganggap diri sendiri cukup baik. Meski saya telah membaca buku-buku Falun Dafa sekali, saya tidak benar-benar memahami apa yang saya baca. Ketika ditangkap dan ditahan, saya berpikir, ”Saatnya dengan tenang mencari ke dalam. Tidak perlu buru-buru.” Begitu saya menemukan kekurangan, saya bertekad tidak akan mengikuti jalur yang diatur oleh kekuatan lama dan saya hanya akan mengikuti jalur yang diatur oleh Guru. Karena saya ada di sana, maka, saya harus membuktikan kebenaran Falun Dafa.
Pada tahun itu, banyak praktisi setempat ditangkap dan ada 14 praktisi di dalam sel kami. Kami sepakat untuk tidak mengenakan seragam penjara, menolak melakukan kerja paksa, meneruskan belajar Fa serta melakukan latihan. Meski beberapa praktisi takut pada awalnya, mereka perlahan-lahan melangkah maju dan mulai menyanyikan lagu-lagu Dafa, sehingga membentuk satu tubuh dan menceraiberaikan setan busuk di lingkungan itu. Selama waktu istirahat di luar, kami membagikan surat ke sel pria, mendorong mereka untuk mundur dari PKC dan organisasi terkaitnya, juga mengantarkan surat yang sama kepada para penjaga. Satu penjaga terkejut setelah membacanya dan berkata, ”Ya ampun!” Empat puluh hari kemudian, saya dibawa ke kamp kerja paksa. Karena saya berlatih Gong dan menolak mengenakan seragam penjara, penjaga membawa saya ke ruang penjaga. Saya melihat enam tongkat listrik di meja dan berpikir itu bukan untuk saya. Saya kemudian memancarkan pikiran lurus dan melafalkan puisi “Tidak Tersisa” dari Hong Yin:
Hidup dengan tidak ada yang dicari.
Meninggal pun tidak menyesali yang ditinggalkan.
Padamkan semua pikiran yang berlebihan
Tidak sulit berkultivasi Buddha.
Empat penjaga bersamaan menyetrum saya dengan tongkat listrik. Melihat saya tidak bereaksi, mereka mencopot jaket saya dan terus menyetrumku. Saya memancarkan pikiran lurus, memerintahkan listrik berbalik kepada mereka yang menyiksa saya. Saya juga meminta Guru supaya mereka tidak menghasilkan karma. Pada saat itu, saya melihat tangan direktur tiba-tiba bergoyang. Mereka semua berhenti. Direktur menjambak tangan saya, melihat dan menaruhnya kembali. Setelah itu, mereka menekan saya ke bawah dan dan menutup kepala saya dengan pakaian. Mereka mengikat saya di alat penyiksa ranjang kematian selama lima bulan. Suatu kali ketika mereka membebaskan saya untuk membersihkan saya, saya pingsan dan terjatuh. Saya mendengar penjaga berteriak kencang, ”Ceraiberaikanlah!” Saya mulai memancarkan pikiran lurus untuk menceraiberaikan setan busuk. Saya siuman setelah beberapa waktu. Penjaga sekali lagi mengikat saya di ranjang kematian. Seseorang kemudian memberitahu saya bahwa Guru yang memberikan isyarat melalui mulutnya. Keajaiban yang sama terjadi banyak kali. Suatu kali, kaki saya diikat kencang dengan ban kulit. Tetapi, ketika penjaga memeriksanya, ban itu kendor. Ia berkata, ”Tidak seorangpun diperkenankan menyentuh ban kulit atau masa hukumannya akan diperpanjang.” Ia mengencangkannya lagi. Tetapi ketika ia memeriksanya, kendor lagi. Kemudian ia memerintahkan tahanan lain untuk mengencangkannya dan tidak peduli untuk memeriksanya lagi. Praktisi lain mengatakan pada saya, ”Ban kulit itu tidak dapat melukaimu. Guru mengawasimu.” Tetapi saya tidak sadar waktu itu. Saya sadar sekarang bahwa Guru menolong saya, jika tidak saya tidak akan selamat dari penyiksaan tersebut.
Pada waktu lain, saya tidak dapat tidur karena rasa sakit yang amat sangat. Saya merasa ada seseorang yang tinggi merangkulku, menepukku dan berkata, ”Tidurlah sebentar.” Saya tertidur. Ketika bangun, saya tahu itu adalah Guru. Perlindungan Guru menguatkan tekadku bahwa saya harus keluar dari sini dengan bermartabat. Selama penahanan, saya terus menerus memancarkan pikiran lurus dan mencari ke dalam. Maka, waktu itu rasanya biasa saja. Karena saya tidak pernah menandatangani dokumen apapun, mereka ingin memperpanjang masa tahananku. Saya menyadari, ”Apapun yang kamu katakan tidak berarti,. Saya harus pulang ke rumah. Guru saya akan mengatur segalanya untuk saya. Saya harus bertindak benar dan bertanggung jawab sehingga keluarga saya tidak khawatir pada saya.” Dengan pikiran seperti itu, saya pulang ke rumah.
Ikut dalam Pelurusan Fa
Setelah pulang ke rumah pada Juli 2009, saya belajar Fa dengan giat dan cepat bergabung dalam upaya membuktikan kebenaran Fa dan menyelamatkan makhluk hidup. Dengan bantuan rekan-rekan praktisi, saya telah menulis informasi Falun Gong di uang kertas yang saya berikan kepada penjual. Terdiri dari beberapa ribu yuan setiap minggu musim semi lalu hingga 20.000 yuan seminggu saat ini. Rekan-rekan praktisi semuanya ikut berpartisipasi. Awalnya, saya agak sedikit ragu. Tetapi saya sekarang melakukannya dengan sangat baik karena tahu Guru selalu bersamaku. Beberapa penjual mengingatkan saya untuk berhati-hati atas besarnya jumlah uang ini. Saya tersenyum dan berterima kasih pada mereka. Kadang saya juga memberi mereka materi klarifikasi fakta Falun Dafa. Beberapa penjual bahkan memintanya. Ada yang memanggil saya “kakak kecil dari Falun Dafa” dan berkata “Falun Dafa Hao (baik).” Pertamanya, seorang penjual tidak tahu fakta tentang Falun Dafa dan tidak mengerti apa yang kami lakukan. Sekarang ia mengerti dan sangat mendukung. Karena banyak penjual yang ingin tukar uang denganku, saya biasanya sangat sibuk. Makhluk hidup telah tersadarkan. Saya menyadari belajar Fa adalah hal yang paling penting.
Masih ada begitu banyak yang harus diceritakan. Kata-kata tidak dapat mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Guru. Tanpa perlindungan Guru, saya tidak akan selamat hingga hari ini.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org