Penelitian Terhadap 100 Keluarga Menunjukkan Bahwa Latihan Falun Gong Meningkatkan Hubungan Kekeluargaan dan Menaikkan Indeks Kebahagiaan (Bagian 2 dari 3)
(Minghui.org)
Lanjutan dari: Bagian 1
Reporter: Banyak di antara 100 keluarga ini, hubungan antara menantu perempuan dan ibu mertuanya menjadi lebih baik secara signifikan. Anda katakan bahwa hal ini karena adanya perbaikan paling tidak salah satu dari pihak yang terlibat, dan perbaikan itu dapat digambarkan sebagai satu dari enam katagori. Dapatkah anda menjelaskan lebih lanjut?
Lanjutan dari: Bagian 1
Reporter: Banyak di antara 100 keluarga ini, hubungan antara menantu perempuan dan ibu mertuanya menjadi lebih baik secara signifikan. Anda katakan bahwa hal ini karena adanya perbaikan paling tidak salah satu dari pihak yang terlibat, dan perbaikan itu dapat digambarkan sebagai satu dari enam katagori. Dapatkah anda menjelaskan lebih lanjut?
Tian (wanita):
Enam kategori ini adalah: sifat dermawan yang meningkat dan
bersikap terbuka, rasional setelah mengetahui kebenaran,
mengutamakan orang lain, melihat ke dalam jika menemui konflik,
pemaaf dan toleran, ada kemauan menerima saran untuk menjadi lebih
baik hati. Peningkatan kategori psikologis ini di saring dari 100
keluarga. Hasilnya: “mengutamakan orang lain” rangking tertinggi,
diikuti oleh “rasional setelah mengetahui kebenaran.” “Sifat
dermawan yang meningkat dan bersikap terbuka,” dan “melihat ke
dalam jika menemui konflik” keduanya termasuk rangking ketiga.
“Pemaaf dan toleran,” dan “ada kemauan menerima saran untuk menjadi
lebih baik hati” adalah rangking keempat dan kelima. Di sini, kita
dapat melihat bahwa mengutamakan orang lain memainkan peran yang
kritis dalam perbaikan hubungan antara mertua perempuan dan menantu
perempuan.
Reporter: Tadi anda memberikan tiga contoh. Dapatkah anda menjelaskan termasuk kategori yang mana?
Tian: Pada keluarga Fenghua, perubahan itu terutama datang dari “rasional setelah mengetahui kebenaran,” kategori kedua. Dahulu jika ia berselisih dengan mertuanya, orangtuanya sering menyuruhnya berhenti. Ia sangat tersinggung dan membantah: “Saya hampir mati tinggal bersama dengan keluarga mereka dan Anda tidak memperhatikan. Anda sangat egois!” Namun buku Guru Li telah menyentuhnya, dan membuatnya berpikir dua kali. Kemudian ia insyaf bahwa ini adalah bagian dari pelajaran untuk menjadi orang yang baik dan ia lalu tidak berbuat itu lagi. Proses psikologi ini menunjukkan bahwa buku-buku Guru Li telah mengubah keluarga Fenghua. Setelah memahami langkah yang benar untuk berbuat sesuatu, ia dapat menyikapi hubungan itu dengan rasional.
Keharmonisan keluarga Xiuzhen dapat dikaitkan dengan ”melihat ke dalam jika menemui konflik.” Contohnya, saudara suami Xiuzhen mengunjungi mereka. Ibu mertua Xiuzhen memberikan kue kepadanya. Ketika melihat Xiuzhen berlalu, ia berteriak: “Lihat mukanya (muka Xiuzhen)! Karena saya tidak memberinya, dia marah dan bermuka masam.” Sebagai seorang praktisi, seketika Xiuzhen memeriksa dirinya ada perasaan iri, dan benci terhadap ibu mertua. Di lain waktu ibu mertua tiba-tiba mengucapkan kata-kata buruk kepada Xiuzhen. Suaminya menenteramkan dan menanyakan masalahnya. Ibu mertua menunjukkan ujung jarinya ke muka Xiuzhen dan berkata: “Saya tahu kamu ingin agar saya cepat mati.” Ketika suaminya berusaha menengahi, ibu mertua tambah marah. Ketika Xiuzhen melihat ke dalam, diketemukan bahwa meski ia tidak mengharapkan mertuanya cepat meninggal, tetapi ia ingin hidup terpisah. Inilah, meski ia dipermukaannya bersikap hormat kepada ibu mertua, ia tidak bersikap hormat sepenuhnya sesuai kebudayaan tradisi China. Jadi setelah itu setiap kali mendapat dampratan dari ibu mertua yang merendahkan, Xiuzhen selalu melihat ke dalam, dan menyingkirkan pikiran-pikiran buruk. Hasilnya hubungan itu membaik.
Keharmonisan keluarga Zhenni datang dari: “mengutamakan orang lain.” Dahulu Zhenni menganggap melayani ibu mertua itu sangat menyusahkan. Ia sering bertanya dalam hati, mengapa ia harus merawat kedua orang mertua, mereka kan bukan orangtua yang melahirkannya? Namun setelah berlatih Falun Gong Zhenni berubah pribadinya. Ia berubah menjadi lebih tenang, baik hati, dan mengutamakan orang lain. Indeks GNH di keluarga Zhenni sangat tinggi karena Zhenni sangat mengutamakan perasaan ibu mertuanya.
Reporter: Anda menyebut GNH beberapa kali, dapatkah anda menjelaskan artinya?
Tian: GNH singkatan dari Gross National Happiness (Tingkat Kebahagiaan Nasional). Index GNH adalah suatu tolok ukur dari kepuasan seseorang terhadap kehidupannya. Yang menciptakan frasa ini adalah Raja Naga Keempat dari Bhutan, Jigme Singye Wangchuck. Dia menganggap semua kebijaksanaan politik seharusnya berhubungan dengan kebahagiaan dan membawa menuju ke kebahagiaan.
Reporter: Apakah anda berpendapat bahwa meningkatnya enam kategori yang anda jelaskan itu akan membantu meningkatkan indeks GNH keluarga?
Tian: Tentu saja. Data penelitian memuat hal ini. Secara umum indeks GNH dapat dibagi menjadi tiga kategori. Kategori A adalah kepuasan terhadap kehidupan, termasuk didalamnya kondisi dan kualitas hidup. Ini adalah persepsi seseorang terhadap faktor luar seperti perumahan, perawatan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan kesejahteraan. Kategori B adalah keadaan mental seseorang, yang mencakup derajat stres dan kesehatan. Kategori C adalah masyarakat yang harmonis. Ini berkaitan dengan hubungan antar manusia maupun harmoni antara individu dan masyarakat.
Kami menemukan bahwa kenaikan derajat keenam elemen psikologis ini secara signifikan dapat mempertinggi ketiga kategori index GNH. Inilah beberapa contohnya.
Keluarga nomor 6 adalah Li Li dari Kabupaten Fushun di Provinsi Liaoning. Karena “sifat dermawan yang meningkat dan bersikap terbuka,” hubungan dengan mertuanya membaik. Seperti yang dinyatakannya, sebelum menjadi praktisi Falun Gong ia menderita penyakit yang kronis. Penyakit-penyakit itu ialah: kelelahan mental, bronkhitis, sinusitis, penyakit kulit, kaku di bahu, uterus leiomyoma, jantung berdebar. Rasa nyeri dan proses pengobatan membuat ia sangat terganggu dan tertekan perasaannya. Akibatnya ia sering menyalahkan mertuanya dan jarang menengoknya. Suatu hari secara kebetulan ia menemukan buku Falun Gong. Ia membacanya, dan menganggap buku itu bagus sekali. Segera setelah ia berlatih, ketidaknyamanan itu lenyap. Dengan perbaikan badan dan batinnya, kehidupan keluarganya membaik. Li Li mengerjakan semua pekerjaan sehari-hari rumah tangga, hubungannya dengan mertuanya menjadi membaik.
Kemajuan kondisi badan Li Li mengubah kehidupannya, indeks kategori A GNH naik. Ketegangan mental diganti dengan kebahagiaan, index kategori B GNH naik. Hasilnya, dorongan mengkritik dan menghindari ibu mertuanya berubah. Ia mengerjakan semua pekerjaan sehari-hari rumah tangga, dan hubungannya dengan mertuanya membaik. Ini menunjukkan indeks kategori C GNH naik.
Keluarga nomor 42 adalah Feng Shuimei (wanita) dari Provinsi Jilin. Ini adalah tipikal kasus “rasional setelah mengetahui kebenaran.” Feng hidup bersama dengan ibu mertuanya, yang memperlakukan dia sangat buruk sejak perkawinannya, dan meminta suaminya agar menceraikannya. Ketika ia membicarakannya dengan ibu mertua, ibu mertua menjadi lebih marah dan melabraknya. Akibatnya mereka saling menyumpahi. Setelah mulai berlatih pada musim semi tahun 1999, Feng mulai berubah. Ia sering mengunjungi ibu mertua, dan akhirnya kembali hidup serumah lagi. Ketika ibu mertua menderita kemunduran syaraf dan sering mengompol di tempat tidur, ia merawatnya dan selalu membersihkannya. Ketika teman suaminya berkunjung dan melihat apartmen itu bersih dan rapi, dia sangat terkesan dan mengatakan: “Falun Gong sangat bagus.” Ketika menyaksikan Feng mengganti alas tempat tidur karena basah oleh ibu mertuanya, pemilik apartemen sangat tergerak hatinya hingga menyuruh menantunya untuk belajar Falun Gong.
Saya kira ini adalah tipikal kasus “rasional setelah mengetahui kebenaran,” karena keluarga Feng mendapat keuntungan dari sikap ini. Feng merawat ibu mertuanya, anggota keluarga mendapat kehidupan yang baik (kategori A) dengan kebahagiaan (kategori B). Kebaikan hati Feng memperoleh pujian dari orang lain, membuat masyarakat lebih harmonis (kategori C).
Reporter: Apakah ada contoh perbaikan tingkat psikologis yang terjadi pada kedua pihak, ibu mertua dan menantu?
Tian: Ada. Salah satu contoh adalah keluarga nomor 7, Chang Xiuling (wanita) dari Kabupaten Qingyang provinsi Gangsu. Chang dan ibu mertuanya dulu sering bercekcok mengenai apapun. Setelah semua anggota keluarga menjadi praktisi Falun Gong pada tahun 1996, sikap mental keduanya berubah menjadi lebih baik. Hubungan yang tegang lenyap, dan seluruh keluarga hidup dengan harmonis.
Reporter: Apakah alasan pokok meningkatnya indeks GNH dalam 100 keluarga ini?
Tian: Peningkatan dari kesemua enam derajat psikologis ini berkaitan dengan latihan Falun Gong. Hal ini adalah fenomena umum, dan terjadi pada setiap keluarga yang kami teliti.
(Bersambung)
Reporter: Tadi anda memberikan tiga contoh. Dapatkah anda menjelaskan termasuk kategori yang mana?
Tian: Pada keluarga Fenghua, perubahan itu terutama datang dari “rasional setelah mengetahui kebenaran,” kategori kedua. Dahulu jika ia berselisih dengan mertuanya, orangtuanya sering menyuruhnya berhenti. Ia sangat tersinggung dan membantah: “Saya hampir mati tinggal bersama dengan keluarga mereka dan Anda tidak memperhatikan. Anda sangat egois!” Namun buku Guru Li telah menyentuhnya, dan membuatnya berpikir dua kali. Kemudian ia insyaf bahwa ini adalah bagian dari pelajaran untuk menjadi orang yang baik dan ia lalu tidak berbuat itu lagi. Proses psikologi ini menunjukkan bahwa buku-buku Guru Li telah mengubah keluarga Fenghua. Setelah memahami langkah yang benar untuk berbuat sesuatu, ia dapat menyikapi hubungan itu dengan rasional.
Keharmonisan keluarga Xiuzhen dapat dikaitkan dengan ”melihat ke dalam jika menemui konflik.” Contohnya, saudara suami Xiuzhen mengunjungi mereka. Ibu mertua Xiuzhen memberikan kue kepadanya. Ketika melihat Xiuzhen berlalu, ia berteriak: “Lihat mukanya (muka Xiuzhen)! Karena saya tidak memberinya, dia marah dan bermuka masam.” Sebagai seorang praktisi, seketika Xiuzhen memeriksa dirinya ada perasaan iri, dan benci terhadap ibu mertua. Di lain waktu ibu mertua tiba-tiba mengucapkan kata-kata buruk kepada Xiuzhen. Suaminya menenteramkan dan menanyakan masalahnya. Ibu mertua menunjukkan ujung jarinya ke muka Xiuzhen dan berkata: “Saya tahu kamu ingin agar saya cepat mati.” Ketika suaminya berusaha menengahi, ibu mertua tambah marah. Ketika Xiuzhen melihat ke dalam, diketemukan bahwa meski ia tidak mengharapkan mertuanya cepat meninggal, tetapi ia ingin hidup terpisah. Inilah, meski ia dipermukaannya bersikap hormat kepada ibu mertua, ia tidak bersikap hormat sepenuhnya sesuai kebudayaan tradisi China. Jadi setelah itu setiap kali mendapat dampratan dari ibu mertua yang merendahkan, Xiuzhen selalu melihat ke dalam, dan menyingkirkan pikiran-pikiran buruk. Hasilnya hubungan itu membaik.
Keharmonisan keluarga Zhenni datang dari: “mengutamakan orang lain.” Dahulu Zhenni menganggap melayani ibu mertua itu sangat menyusahkan. Ia sering bertanya dalam hati, mengapa ia harus merawat kedua orang mertua, mereka kan bukan orangtua yang melahirkannya? Namun setelah berlatih Falun Gong Zhenni berubah pribadinya. Ia berubah menjadi lebih tenang, baik hati, dan mengutamakan orang lain. Indeks GNH di keluarga Zhenni sangat tinggi karena Zhenni sangat mengutamakan perasaan ibu mertuanya.
Reporter: Anda menyebut GNH beberapa kali, dapatkah anda menjelaskan artinya?
Tian: GNH singkatan dari Gross National Happiness (Tingkat Kebahagiaan Nasional). Index GNH adalah suatu tolok ukur dari kepuasan seseorang terhadap kehidupannya. Yang menciptakan frasa ini adalah Raja Naga Keempat dari Bhutan, Jigme Singye Wangchuck. Dia menganggap semua kebijaksanaan politik seharusnya berhubungan dengan kebahagiaan dan membawa menuju ke kebahagiaan.
Reporter: Apakah anda berpendapat bahwa meningkatnya enam kategori yang anda jelaskan itu akan membantu meningkatkan indeks GNH keluarga?
Tian: Tentu saja. Data penelitian memuat hal ini. Secara umum indeks GNH dapat dibagi menjadi tiga kategori. Kategori A adalah kepuasan terhadap kehidupan, termasuk didalamnya kondisi dan kualitas hidup. Ini adalah persepsi seseorang terhadap faktor luar seperti perumahan, perawatan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan kesejahteraan. Kategori B adalah keadaan mental seseorang, yang mencakup derajat stres dan kesehatan. Kategori C adalah masyarakat yang harmonis. Ini berkaitan dengan hubungan antar manusia maupun harmoni antara individu dan masyarakat.
Kami menemukan bahwa kenaikan derajat keenam elemen psikologis ini secara signifikan dapat mempertinggi ketiga kategori index GNH. Inilah beberapa contohnya.
Keluarga nomor 6 adalah Li Li dari Kabupaten Fushun di Provinsi Liaoning. Karena “sifat dermawan yang meningkat dan bersikap terbuka,” hubungan dengan mertuanya membaik. Seperti yang dinyatakannya, sebelum menjadi praktisi Falun Gong ia menderita penyakit yang kronis. Penyakit-penyakit itu ialah: kelelahan mental, bronkhitis, sinusitis, penyakit kulit, kaku di bahu, uterus leiomyoma, jantung berdebar. Rasa nyeri dan proses pengobatan membuat ia sangat terganggu dan tertekan perasaannya. Akibatnya ia sering menyalahkan mertuanya dan jarang menengoknya. Suatu hari secara kebetulan ia menemukan buku Falun Gong. Ia membacanya, dan menganggap buku itu bagus sekali. Segera setelah ia berlatih, ketidaknyamanan itu lenyap. Dengan perbaikan badan dan batinnya, kehidupan keluarganya membaik. Li Li mengerjakan semua pekerjaan sehari-hari rumah tangga, hubungannya dengan mertuanya menjadi membaik.
Kemajuan kondisi badan Li Li mengubah kehidupannya, indeks kategori A GNH naik. Ketegangan mental diganti dengan kebahagiaan, index kategori B GNH naik. Hasilnya, dorongan mengkritik dan menghindari ibu mertuanya berubah. Ia mengerjakan semua pekerjaan sehari-hari rumah tangga, dan hubungannya dengan mertuanya membaik. Ini menunjukkan indeks kategori C GNH naik.
Keluarga nomor 42 adalah Feng Shuimei (wanita) dari Provinsi Jilin. Ini adalah tipikal kasus “rasional setelah mengetahui kebenaran.” Feng hidup bersama dengan ibu mertuanya, yang memperlakukan dia sangat buruk sejak perkawinannya, dan meminta suaminya agar menceraikannya. Ketika ia membicarakannya dengan ibu mertua, ibu mertua menjadi lebih marah dan melabraknya. Akibatnya mereka saling menyumpahi. Setelah mulai berlatih pada musim semi tahun 1999, Feng mulai berubah. Ia sering mengunjungi ibu mertua, dan akhirnya kembali hidup serumah lagi. Ketika ibu mertua menderita kemunduran syaraf dan sering mengompol di tempat tidur, ia merawatnya dan selalu membersihkannya. Ketika teman suaminya berkunjung dan melihat apartmen itu bersih dan rapi, dia sangat terkesan dan mengatakan: “Falun Gong sangat bagus.” Ketika menyaksikan Feng mengganti alas tempat tidur karena basah oleh ibu mertuanya, pemilik apartemen sangat tergerak hatinya hingga menyuruh menantunya untuk belajar Falun Gong.
Saya kira ini adalah tipikal kasus “rasional setelah mengetahui kebenaran,” karena keluarga Feng mendapat keuntungan dari sikap ini. Feng merawat ibu mertuanya, anggota keluarga mendapat kehidupan yang baik (kategori A) dengan kebahagiaan (kategori B). Kebaikan hati Feng memperoleh pujian dari orang lain, membuat masyarakat lebih harmonis (kategori C).
Reporter: Apakah ada contoh perbaikan tingkat psikologis yang terjadi pada kedua pihak, ibu mertua dan menantu?
Tian: Ada. Salah satu contoh adalah keluarga nomor 7, Chang Xiuling (wanita) dari Kabupaten Qingyang provinsi Gangsu. Chang dan ibu mertuanya dulu sering bercekcok mengenai apapun. Setelah semua anggota keluarga menjadi praktisi Falun Gong pada tahun 1996, sikap mental keduanya berubah menjadi lebih baik. Hubungan yang tegang lenyap, dan seluruh keluarga hidup dengan harmonis.
Reporter: Apakah alasan pokok meningkatnya indeks GNH dalam 100 keluarga ini?
Tian: Peningkatan dari kesemua enam derajat psikologis ini berkaitan dengan latihan Falun Gong. Hal ini adalah fenomena umum, dan terjadi pada setiap keluarga yang kami teliti.
(Bersambung)
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org