(Minghui.org)

Ringkasan Fakta Penganiayaan Kunci:


Nama: Chen Sichang (陈四昌)
Jenis Kelamin: Wanita
Umur: 60 tahun
Alamat: Kota Chengdu, Provinsi Sichuan
Pekerjaan: Pensiunan karyawan Universitas Tibet, Fakultas Pertanian dan Peternakan
Tanggal Penangkapan Terakhir: Juni 2004
Tempat Penahanan Terakhir: Penjara Beijiao Lhasa (拉萨北郊监狱)
Kota: Lhasa
Provinis: Daerah Otonomi Tibet
Penganiayaan yang Diderita: Tidak diperbolehkan tidur, kerja paksa, vonis ilegal, pemenjaraan, rumah digeledah, interogasi, penahanan, tidak diijinkan menggunakan toilet

Chen Sichang, pensiunan karyawan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Tibet, ditangkap pada 2004 dan secara ilegal divonis 3 tahun penjara. Petugas dari Departemen Keamanan Negara Wilayah Linzhi, bersama Rong Shangui, wakil sekretarisnya, menangkap dan membawanya ke Penjara Beijiao Lhasa. Setelah pembebasannya, pihak berwenang menahan uang pensiunya. Selain itu, ia sering diganggu oleh petugas dari Komite Urusan Legislatif dan Politik Wilayah Linzhi, Kantor 610 setempat dan administrator dari Universitas Tibet.

Pengalaman Pribadi Chen

“Nama saya adalah Chen Sichang. Saya berusia 60 tahun dan pensiunan karyawan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Tibet. Saya sebelumnya menderita banyak penyakit, antara lain batu empedu, sakit pada setengah badan, infeksi saluran kencing dan infeksi ginjal. Saya telah mencari berbagai pengobatan di banyak rumah sakit namun tanpa ada hasil. Malahan penyakit saya makin memburuk. Kadang sangat menyakitkan sehingga saya hanya dapat terbaring di ranjang. Saat itu, saya hanya berharap segera meninggal sehingga tidak perlu menderita lagi.

Ketika sudah kehilangan harapan, saya diperkenalkan dengan Falun Gong pada April 1998. Melalui berlatih Falun Gong dan mematut diri sesuai persyaratan Guru, semua penyakit hilang dalam beberapa bulan.

Tekanan untuk Melepaskan Falun Gong

Ketika Partai Komunis China (PKC) melancarkan penganiayaan di seluruh negeri terhadap Falun Gong pada 20 Juli 1999, saya terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa. Beberapa administrator universitas menekan saya untuk melepaskan latihan ini.

Karena tidak belajar Fa dengan baik dan tidak sepenuhnya percaya pada Guru dan Fa, saya menulis pernyataan jaminan untuk melepaskan Falun Gong. Tetapi, ini dilakukan bertentangan dengan kehendak saya.

Saya perlahan-lahan menenangkan hati dan berulang-ulang memikir tentang penolakan saya. Saya sadar tidak ada salahnya untuk menjadi orang baik dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Saya memperoleh kesehatan melalui berlatih Falun Gong dan Guru telah sangat banyak membantu saya. Tetapi saya gagal melangkah maju dan membela Falun Gong ketika Falun Gong dianiaya dan Guru difitnah. Malahan, saya menyerah pada kehendak kejahatan. Saya sangat malu. Saya meneruskan berlatih Falun Gong setelah menyadari ini.

Kembali Berlatih

Setelah pensiun pada awal 2001, saya kembali ke Kota Chengdu. Seorang rekan praktisi menolong saya untuk mengumumkan pernyataan khidmat di situs web Minghui yang menyatakan bahwa pernyataan jaminan yang saya tanda tangani tidak berlaku dan saya bertekad untuk berlatih Falun Gong. Saya mulai bekerja sama dengan praktisi lain untuk membagikan materi klarifikasi fakta dan juga mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada teman-teman dan keluarga. Saya dilaporkan ke polisi pada 2004 setelah mengirimkan materi klarifikasi fakta dan DVD ke beberapa administrator serta rekan-rekan di Universitas Tibet.

Ditangkap dan Diinterogasi

Wakil sekretaris Kementrian Keamanan Negara Wilayah Linzhi Rong Shangui dan petugas Jia Hua dan Yu Zhen datang ke Chengdu pada Juni 2004. Setelah mendapatkan 5 polisi setempat, mereka mendobrak dan menggeledah rumah saya. Barang-barang saya seperti buku-buku Falun Gong, tape recorder dan Walkman disita. Saya ditangkap dan dibawa ke sebuah hotel di Kota Chengdu.

Setelah tiba di hotel, saya diborgol ke rangka besi ranjang. Saya tidak dapat berdiri tegak dan harus tetap dalam posisi membungkuk. Saya tidak dapat menggerakkan tangan karena borgolnya akan makin mengencang, sampai melukai daging. Polisi berteriak, mengutuk, mengebrak meja bahkan melempar kursi. Mereka menginterogasi saya selama 48 jam, di mana saya tidak diberi makanan atau air dan juga tidak diperbolehkan tidur.

Karena menolak bekerja sama, saya dibawa ke Pusat Tahanan Wilayah Linzhi pada hari ketiga. Saat tiba, Zhang Shenglong, direktur dan Liu Jingshou, wakil direktur, menginterogasi saya hingga tengah malam.

Ketika saya berteriak “Falun Dafa Hao (Falun Dafa baik)” dalam penerbangan dari Chengdu ke Tibet, Rong Shangui, Jia Hua dan Yu Zhen melompat dari bangku mereka, menghantam mulut saya. Beberapa gigi saya menjadi goyang dan mulut membengkak dipenuhi darah.

Rong sangat puas diri dan bertanya, ”Mengapa tidak ada seorangpun menolong kamu ketika kamu berteriak ‘Falun Dafa Hao?’” Mereka mengikat saya dengan tali.

Saat berada di pusat tahanan, petugas dari Kementrian Keamanan Negara Wilayah Linzhi, Keamanan Publik dan Kejaksaan menginterogasi saya tiap hari. Saya menolak bekerja sama dan dikurung di sel tanpa jendela. Tiga wanita pembunuh berbagi sel dengan saya. Saya diberi makanan sangat sedikit dan semua kegiatan sehari-hari dibatasi dalam sel, termasuk buang air besar dan kecil.

Penjaga menginterogasi saya selama lima bulan dan memaksa saya melepaskan Falun Gong. Mereka mengancam akan menghukum saya jika menolak. Saya sangat teguh dan memberi tahu mereka, ”Saya tidak akan menulis tiga pernyataan meski saya dihukum.”

Menderita Ancaman Dalam Penyiksaan

Saya dihukum tiga tahun penjara dan dipindahkan ke Penjara Beijiao Lhasa. Di sana ada 9 skuadron di penjara dan semua tahanan wanita ditahan di Skuadron No. 3 atau Bangsal No. 3.

Segera setelah tiba, saya ditelanjangi dan digeledah oleh penjaga dan tahanan. Ketika saya menolak untuk memakai seragam penjara, penjaga berteriak, ”Sekarang berada di sini kamu harus mematuhi peraturan, jika tidak kamu akan sengsara!” Beberapa penjaga memakaikan seragam pada saya.

Pada malam yang sama, kepada Bangsal No. 3, Sang Jie, membawa saya ke kantornya, menghina dan memaksa saya untuk menulis tiga pernyataan. Saya menolak dan berkata, ”Saya tidak melakukan apapun yang salah dalam mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berusaha menjadi orang baik. Kamu membuat saya begitu menderita dan begitu kejam terhadap orang baik, membiarkan kriminal sebenarnya tidak dihukum. Falun Gong telah menyebar ke seluruh dunia dan ada banyak orang berlatih Falun Gong di Hong Kong dan Taiwan. Praktisi dilindungi oleh pemerintah mereka dan hanya di China yang dianiaya. Apakah ini normal?”

Saya mengatakan padanya bahwa praktisi ingin menjadi orang baik. Falun Gong dan praktisi hanya membawa manfaat dan tidak membahayakan negara serta masyarakat. Saya juga berkata, ”Tidakkah latihan ini bagus? Pemerintah seharusnya mendukung, alih-alih menganiaya kami. Bukankah ini irasional? Saya sebelumnya menderita banyak penyakit dan tidak ada obatnya. Tetapi, setelah berlatih Falun Gong, semua penyakit menghilang dalam beberapa bulan. Bukankah ini ajaib? Kamu tidak dapat memaksa saya berhenti berlatih Falun Gong.”

Sang Jie merespon, ”Saya ditransfer ke sini dari Kamp Kerja Paksa Kota Lhasa. Di sini, semua praktisi diubah dan tidak ada yang keras kepala seperti kamu.” Saya mengatakan padanya, ”Saya telah mendapatkan begitu banyak manfaat dari berlatih Falun Gong. Bagaimana saya mungkin mengkhianati latihan ini? Bahkan orang yang punya sedikit hati nurani tidak akan melakukan hal tersebut.”

Ia kelihatan menjadi paham dan berkata dengan suara rendah, ”Tidak ada yang bisa kami lakukan. Kami harus mengikuti instruksi atasan kami. Mengapa kamu harus berlatih Falun Gong? Ada begitu banyak latihan lain.” Saya menjawab, ”Tidak ada latihan lain yang lebih bagus dari Falun Gong. Falun Gong dianiaya hanya karena kecemburuan Jiang Zemin.”

Pada hari kedua, Sang Jie memerintahkan beberapa tahanan agar memaksa saya melakukan latihan militer. Saya dijemur sepanjang siang. Lhasa adalah “kota siang.” Siangnya panjang dan sinar ultra violetnya sangat tajam. Hanya sehari di luar, wajah saya berubah menjadi merah dan kulit mulai mengelupas. Setelah dijemur sepanjang hari selama beberapa hari, kulit muka saya melepuh.

Tangan dan kaki saya harus lurus ketika berdiri dan selembar kertas kecil dijepit di ketiak. Jika bergerak sedikit saja atau menjatuhkan kertas itu, tahanan Yang Kaixiu, yang ditugaskan untuk mengawasi, akan menendang kaki atau menghantam punggung saya. Keringat, air mata dan darah menetes dari wajah saya. Sangat menyakitkan dan sehari seperti setahun lamanya. Saya memberi tahu penjaga dan tahanan mengapa saya berlatih Falun Gong, bagaimana saya memperoleh manfaat darinya dan bagaimana saya dianiaya. Akhirnya latihan militer dihentikan, tetapi mereka tidak menyerah. Saya dipindahkan ke sel yang berisi para tahanan Tibet yang ditugaskan untuk mengawasi saya. Saya tidak diperkenankan untuk menggunakan toilet sendirian dan tidak diberikan air bersih sedikitpun.

Memahami Fakta Kebenaran Falun Gong

Saya dipaksa melakukan kerja buruh. Awalnya, saya ditugaskan untuk merajut baju hangat dan kuota saya adalah merajut 5,5 kg benang wol per bulan. Tidak peduli bagaimana, saya tidak sanggup memenuhi kuota tersebut.

Saya mengklarifikasi fakta kebenaran Falun Gong kepada penjaga dan tahanan, setelah mengetahui fakta sebenarnya, penjaga berkata, ”PKC akan segera runtuh.” Ia menyuruh saya merajut sebanyak yang sanggup saya kerjakan. Kami menjadi teman dan setelah dibebaskan, ia mengunjungi saya di Chengdu selama liburan. Ketika saya meminta ia keluar dari PKC dan organisasi terkaitnya, ia menolak karena takut. Tetapi ia dengan gembira menerima Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis yang saya berikan dan berjanji untuk mengingat, ”Falun Gong adalah baik. Sejati-Baik-Sabar adalah baik.”

Keadaan Makin Memburuk Setelah Dipindahkan

Saya kemudian dipindahkan ke sel lain dan penjaga Li Guilin ditugaskan mengawasi saya. Saya harus menjahit pakaian. Dalam dua hari pertama, saya harus menjahit 10 pakaian dalam sehari dan kemudian kuota saya dinaikkan menjadi 15, 20 dan bahkan 30. Jika kami tidak bisa memenuhi kuota, kami sering dipaksa bekerja hingga tengah malam. Kami juga dipaksa bekerja pada akhir minggu atau hari libur.

Kepala bangsal berkata, ”Bukannya saya tidak memberikan hari libur. Ini karena kamu tidak memenuhi kuota. Saya harus berada di sini di hari libur saya, jadi apa yang kamu keluhkan?”

Tidak ada air bersih untuk minum dan kami hanya diperkenankan menggunakan wc sekali pada pagi dan sore hari secara kelompok.

Pakaian itu utamanya dijual di Lhasa dan kabupaten sekitarnya. Beberapa diekspor ke negara lain, termasuk Nepal dan India.

Li Guilin sangat kejam. Ia sering menghina dan berusaha untuk memaksa saya melepaskan keyakinan saya. Suatu hari, ia menyeret saya ke lapangan dan saya dijemur supaya saya menulis tiga pernyataan. Ketika saya menolak, ia mengancam, ”Jika kamu tidak menulisnya, masa hukuman kamu akan diperpanjang. Kamu tidak akan dibebaskan pada akhir masa hukuman.” Kemudian ia memaksa tahanan lain berdiri di lapangan untuk mendengarkan penghinaannya terhadap saya selama dua jam.

Hari berikutnya saya ingin menemuinya. Ia menyuruh saya ke kantornya berpikir saya akhirnya mau menulis tiga pernyataan. Sepanjang jalan menuju ke kantornya, saya memancarkan pikiran lurus untuk menceraiberaikan kejahatan di belakangnya. Setelah sampai di kantornya, segera saya mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepadanya. Meski tidak menerima fakta, ia tidak lagi berusaha memaksa saya untuk melepaskan latihan.

Berbohong kepada Dunia Luar

Ketika penjara diinspeksi, menu makanan bernutrisi, tetapi segera setelah pengunjung pergi, makanan itu menghilang dari menu dan kami sekali lagi diberi kubis rebus China dan roti tak beragi.

Suatu kali, wartawan asing mengunjungi penjara, sekelompok tahanan termasuk saya dikirim ke lokasi lain untuk sementara. Ketika wartawan menanyakan apakah ada tahanan lain yang ditahan di situ, penjaga berkata, ”Tidak ada. Ini penjara contoh.”

Gangguan Berlanjut setelah Pembebasan

Saya dibebaskan pada Juni 2007. Tetapi, penganiayaan tidak berhenti - pejabat dari Komite Urusan Legislatif dan Politik Wilayah Linzhi dan Kantor 610 menahan uang pension saya.

Mereka juga memerintahkan pejabat dari Komite Lingkungan Permukiman mengawasi saya. Pejabat Komite Lingkungan Permukiman Wang Chun dan Yang Rui, Zhang Suhong, petugas polisi setempat, Zhang Yiding, wakil sekretaris Komite Urusan Legislatif dan Politik Wilayah Linzhi, Liu Zongchang, direktur Kantor Pemeliharaan Stabilitas dan petugas Long Xioamin terus mengganggu saya.

Bertahun-tahun setelah saya dipenjara karena mengirim materi klarifikasi fakta dan menelepon untuk mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong, mereka akhirnya mulai membayar 500 yuan per bulan mulai Juli 2011 untuk biaya hidup saya, tetapi masih menahan uang pension saya.

Penderitaan Praktisi Lain

Dua praktisi telah ditahan secara ilegal di Penjara Beijiao Lhasa, Bangsal No. 3.

Seorang praktisi adalah guru fisika di Sekolah Menengah Lhasa bernama Hu. Ia berusia 30-an dan divonis empat tahun penjara.

Praktisi lain adalah Za Sang (bukan nama lengkapnya), adalah mantan karyawan Akademi Ilmu Pertanian dan Peternakan Tibet. Ia pindah ke Kota Chengdu bersama dengan suaminya setelah pensiun dan dibawa kembali ke Lhasa setelah ditangkap oleh petugas dari Kementrian Keamanan Negara. Kemudian ia dibebaskan karena kesehatannya buruk. Pejabat partai akademi mengawasinya sepanjang waktu, mencegahnya berlatih Falun Gong. Kanker payudaranya kambuh kembali dan ia meninggal pada 18 Oktober 2003.

Pihak-pihak yang terlibat dalam penganiayaan saya:

Zhang Yiding, wakil sekretaris Komite Urusan Legislatif dan Politik Wilayah, +86-13908948210 (selular)
Liu Zongchang, direktur Kantor Pemeliharaan Stabilitas, +86-13908943556 (selular)
Long Xiaomin, Kantor Pemeliharaan Stabilitas, +86-13989048828 (selular)
Ji Jianzhou, sekretaris partai Universitas Tibet, Fakultas Pertanian dan Peternakan, +86-13908904343 (selular)
Cidan Pingcuo, presiden Universitas Tibet, Fakultas Pertanian dan Peternakan, +86-15889091313 (selular)
Xie Jinchuan, wakil sekretaris partai Universitas Tibet, Fakultas Pertanian dan Peternakan, +86-13908941359 (selular)

Chinese version click here
English version click here