(Minghui.org) Saya pernah pergi ke pegunungan untuk memasang antena parabola. Awalnya cuaca bagus, tetapi mulai turun sepihan salju  segera setelah pemasangan. Tanpa istirahat, saya melompat ke sepeda motor dan menuruni gunung. Salju makin tebal dan saya berusaha secepat mungkin. Ban motor menjejak salju dan lumpur yang menghantam wajah serta tubuh saya dengan kencang. Segera angin bertiup bersama salju, menutupi saya dengan lumpur. Saya sangat kotor sehingga istri tidak dapat mengenali saya ketika pulang. Saya harus memberitahunya, ”Ini saya! Tanggalkan baju saya.” Jaket saya  yang berlumpur menempel di tubuh. Ia pikir rekan praktisi memberi satu set baju baru kepada saya. Sebenarnya, badai seperti di pegunungan itu biasa terjadi dan saya telah mengalaminya beberapa kali.

- Oleh penulis

Salam kepada Guru terhormat! Salam, rekan-rekan praktisi!

Berkultivasi Dafa telah mengubah saya dari seorang tua yang buta huruf menjadi orang yang berpikir dan bertindak cepat, bahkan pemuda pun tidak dapat menyamainya. Rekan-rekan praktisi menjuluki saya “Penerbang Gunung.” Saya menggunakan kesempatan konferensi Fa ini untuk pertama kalinya melaporkan kepada Guru tentang pengalaman kultivasi saya selama lebih dari sepuluh tahun ini. Mohon tunjukkan kekurangan saya.

1. Saya Mengenal Dafa ketika Sedang Menderita

Saya lahir di masa sulit di sebuah desa miskin di pegunungan pada 1952. Ibu saya meninggal dunia setelah melahirkan saya. Nenek membawa saya sambil mengemis untuk makan dan saya tumbuh sebagai pengemis. Partai jahat terus menerus memulai kampanye baru. Dengan kebijakan “Melompat Jauh ke Depan” dan hidup komunal, kehidupan keluarga miskin ini makin buruk. Kami tidak punya makanan di rumah. Perkembangan mental dan fisik saya ketinggalan jauh dari yang normal seumur saya. Saya tidak dapat bersekolah ketika umur sudah mencukupi dan tidak menyelesaikan sekolah dasar saat teman sebaya saya lulus dari sekolah menengah. Revolusi Kebudayaan sepenuhnya menghancurkan kesempatan saya untuk belajar.

Mengandalkan kerajinan dan ketulusan, saya mendapatkan pekerjaan yang memuaskan dan membangun keluarga yang bahagia. Tetapi, tidak dapat menemukan tujuan sejati dalam hidup. Saya tidak tahu siapa saya atau mengapa datang ke dunia ini. Saya bertanya apakah arti dari hidup ini. Saya adalah orang yang tertutup dan terus memikirkan pertanyaan yang tak seorangpun dapat menjawabnya.

Seiring berlalunya waktu, saya menjadi kebiasaan merokok dan menghabiskan dua sampai tiga bungkus sehari, namun itu tidak mengurangi kegelisahan saya. Sebaliknya, itu malah menyebabkan kesehatan saya memburuk. Saya menderita darah tinggi ketika berusia 30-an. Masalah kesehatan lainnya, seperti sakit kepala, kaki dan punggung sakit serta diikuti sakit perut dan harus sering ke rumah sakit. Suatu kali, istri dan saya diopname di rumah sakit bersama-sama dan saya sangat menderita. Saya bertanya apakah saya berada di dunia hanya untuk menderita penyakit-penyakit ini, dan bertanya-tanya siapa yang dapat menjelaskan arti hidup kepada saya.

Satu hari, seorang teman memberitahu saya, ”Kamu harus baca Zhuan Falun. Sangat bagus.” Saya berkata, ”Pendidikan saya kurang.” Ia menjawab, ”Kamu akan tahu ketika membacanya.” Jadi saya pergi ke toko buku dan membelinya, lalu mulai membacanya segera. Biasanya saya tidak mencuci tangan, tetapi ingin mencuci tangan lebih dulu setiap kali membaca buku ini. Saya punya kebiasaan menonton berita petang, tak peduli betapa sibuknya. Tetapi malam itu, tidak hanya tidak menonton berita, saya mengacuhkan istri ketika ia memanggil untuk makan malam. Saya terus membaca buku sampai lewat jam 21.00 dan menyelesaikannya malam itu.

Zhuan Falun menjawab semua pertanyaan dan menyelesaikan kebingungan saya tentang kehidupan. Saya mengetahui arti hidup saya dan menyadari siapa saya. Saya sangat ketagihan pada rokok dan berpikir akan merokok ketika sedang membaca, tetapi kotak rokok berada di samping saya, saya tidak dapat mengambilnya. Saya menyadari bahwa Guru tidak ingin saya merokok, jadi saya berhenti dan tidak pernah merokok lagi.

Hari berikutnya saya membaca buku lagi. Perasaan berbeda dari hari sebelumnya. Ingus dan air mata mengucur dan saya pergi ke kamar kecil sebanyak lima kali hari itu. Saya tahu Guru telah membersihkan tubuh saya. Ada lubang besar di jalan menuju ke kantor saya. Beberapa hari setelah membaca buku, penutup lubang itu patah namun tidak seorangpun menyadarinya. Dua rekan saya terjatuh pada waktu berbeda. Saya yang ketiga menginjak tutup itu. Tutupnya terlipat tetapi saya malah berdiri di sampingnya. Semuanya penasaran, tetapi saya tahu itu Guru yang melindungi saya. Setelah itu, saya kesulitan untuk menuruni tangga. Bukannya turun malah saya selalu mengapung naik dan harus memegangi pinggiran tangga untuk turun. Saya tahu Guru telah membersihkan saya melalui Zhou Tian (meridian). Dafa begitu mengagumkan: Semua penyakit saya hilang dan saya dapat melayang setelah membaca buku selama beberapa hari.

Mulai sejak itu, saya berada di jalur kultivasi. Saya pergi ke toko buku dan membeli semua buku  Dafa. Melalui ilustrasi di buku Falun Gong, saya mempelajari latihan sendiri. Pertama-tama, saya menutup pintu dan menyembunyikannya dari istri. Kemudian ia mengetahuinya. Melihat perubahan besar pada saya, ia mulai berlatih Falun Gong juga. Sejak itu, kami berdua kurang memperhatikan hal lain dan berkonsentrasi hanya pada Dafa. Kami tidak tahu apa yang terjadi di sekitar lingkungan kami. Sampai Agustus, ketika kami menyadari bahwa perlu menghadiri kelompok latihan bersama, kami mencari tempat latihan setempat dan mengetahui apa yang telah terjadi.

2. Memasang Antena Parabola untuk Menyelamatkan Makhluk Hidup

Pada 2006, seorang rekan praktisi dari luar kota menyarankan, ”Mengapa kamu tidak membantu orang-orang untuk memasang piringan parabola?” Saya berkata, ”Ini adalah barang berteknologi tinggi. Saya tidak begitu berpendidikan dan tidak dapat melakukannya.” Ia berkata, ”Untuk menyelamatkan makhluk hidup, pengikut Dafa dapat melakukan apapun.” Saya memikirkannya berkali-kali setelah pulang, menjadi jernih setelah membaca Fa dan memutuskan untuk ikut mengemban tanggung jawab. Saya telah memasang antena parabola sejak 2006. Saya mulai dari parabola besar dan kemudian yang lebih kecil, menurut kebutuhan atas perubahan signal NTDTV. Wilayah yang saya garap cukup luas. Saya harus melepaskan hidup dan mati sejak mulai memasang parabola dan saya lakukan dengan sepenuh hati. Saya pergi ke mana pun saya dibutuhkan, hujan atau terik.

Saya tidak menagih apapun untuk upah kerja, dan bagi praktisi terutama yang membutuhkan saya berikan materi secara gratis. Beberapa rekan praktisi melihat kerja keras saya dan menyarankan saya mengambil 30 yuan sebagai upah kerja, seperti orang lain. Saya berkata, ”Saya menyelamatkan orang. Mengumpulkan uang adalah mencerminkan hati saya tidak murni. Saya tidak memasang parabola bagi orang biasa. Saya harus berhenti kerja untuk melakukan ini dan pastinya tidak akan berusaha mengambil 30 yuan dari rekan praktisi.” Sebenarnya, ketika baru memutuskan untuk mengemban tanggung jawab memasang parabola, tetangga mencarikan pekerjaan mudah yang bergaji bagus dekat rumah untuk saya. Sebelum saya menjawab, istri menolaknya dan mengatakan kepada saya, ”Ini adalah ujian. Pekerjaan begitu bagus tidak ada sebelumnya tetapi langsung ada ketika kita memutuskan untuk memasang parabola.” Dalam beberapa tahun terakhir, saya mengikuti permintaan Guru untuk menyelamatkan orang dengan hati murni. Kemanapun saya pergi, makin banyak orang meminta saya untuk memasang parabola. Waktu istirahat saya sangat sedikit.

Awalnya, saya tidak bisa dan tidak kenal dengan geografi. Saya juga tidak menaruh perhatian pada keselamatan. Saya memodifikasi sepeda tiga roda dengan menambahkan motor listrik dan memuat antena parabola serta peralatan di gerobak tanpa tutup. Suatu hari, tidak menemukan tempat yang saya tuju, saya memarkir di pinggir jalan untuk menelepon. Empat mobil polisi datang dan mengelilingi saya dan polisi memeriksa materi yang ada di sepeda. Ketika saya mencoba menyalakan sepeda setelah selesai menelepon, empat petugas berdiri diam di sana, menghadap arah lain. Saya tahu adalah Guru yang menolong saya dan membuat mereka tak bergerak di sana. Saya berkonsentrasi penuh pada pemasangan parabola dan tidak khawatir terhadap penganiayaan jahat. Melihat saya memiliki hati sangat murni, Guru membubarkan polisi-polisi itu. Seperti yang Guru katakan: ”Dapat melepaskan hidup atau mati, anda adalah Shen (dewa), tidak mampu melepas hidup atau mati, anda adalah manusia. Inilah perbedaannya.” (Ceramah Fa di New York– 1997)

Saya banyak belajar Fa sebelum memasang parabola, sehingga semua pikiran saya tahu bagaimana menyelamatkan makhluk hidup. Saya harus melepaskan hidup dan mati serta tanpa pamrih. Saya sungguh melakukan pekerjaan dewa dengan tubuh manusia. Kejadian itu memperkuat kepercayaan saya pada Guru dan Dafa serta membuat saya makin percaya diri akan kemampuan saya memasang parabola.

Suatu kali saya pergi ke pegunungan bersama dengan dua praktisi. Cuaca di pegunungan berubah dengan cepat. Matahari bersinar cerah ketika kami berangkat, tetapi segera turun salju. Saat kami selesai bekerja, salju sudah satu kaki tingginya. Bis yang membawa kami telah berhenti operasi. Praktisi lain menginginkan kami tetap tinggal di sana. Tetapi akan membutuhkan paling sedikit tiga minggu sebelum salju mencair dan bis baru bisa beroperasi  lagi, jadi kami harus pergi. Kami bertiga memulai perjalanan panjang menuruni gunung berselimut salju 30 mil dari rumah. Salju masih turun, kami saling berpegangan tangan dan mulai bergulingan. Segera kami berubah menjadi manusia salju. Kadang kami merangkak dan kadang hanya bisa bergulingan. Kami melafalkan puisi Guru:

“Sang Maha Sadar tidak takut pada penderitaan
Tekadnya bagaikan dilebur dari intan
Tiada keterikatan pada hidup dan mati
Dengan lapang hati menelusuri jalan Pelurusan Fa”
(“Pikiran Lurus dan Perbuatan Lurus,” Hong Yin II)

Hari makin gelap. Kami telah berjalan 15 mil, masih ada 15 mil lagi. Ketika kami sudah kelelahan, tiba-tiba taksi muncul di depan kami. Kami semuanya terkejut dan yakin adalah Guru yang mengirim taksi untuk menyelamatkan kami. Bagaimana mungkin ada taksi muncul di pegunungan yang diselimuti salju? Kami sangat berterima kasih dan berlinangan air mata. Kejadian ini membantu kami menjadi lebih gigih dalam perjalanan pelurusan Fa, dengan tanpa halangan yang menghentikan kami.

Tugas utama saya adalah memasang parabola besar dan kebanyakan bekerja di luar ruangan. Istri mengambil alih semua pekerjaan di rumah dan mendukung saya dengan sepenuh hati. Setiap hari setelah kami selesai melakukan latihan secara global, ia memastikan saya belajar Fa sambil menyiapkan sarapan pagi dan mengerjakan hal lainnya. Guru telah menekankan pentingnya belajar Fa di setiap ceramah, memberitahu kita perlu belajar Fa tak peduli betapa sibuknya dan belajar Fa dengan baik adalah jaminan untuk melakukan semua dengan baik. Jadi saya belajar paling sedikit satu ceramah Fa sebelum meninggalkan rumah setiap hari. Saya tidak istirahat di musim panas atau musim dingin. Pekerjaan pertanian berhenti waktu musim dingin. Banyak praktisi petani ingin memasang parabola pada waktu itu dan itu saat yang paling sibuk. Saya bekerja di atap atau tempat tinggi lainnya dan angin membekukan tangan saya. Tangan saya membengkak seperti dua bakpao besar. Telapak saya pecah-pecah dengan yang terpanjang melintasi telapak tangan dan yang terpendek beberapa mili. Sakitnya tak terkatakan.

3. Belajar Keahlian dan Menolong Rekan-rekan Praktisi

Karena saya memasang parabola di mana-mana, saya bertemu dengan banyak praktisi. Dalam berbagi pemahaman/pengalaman dengan mereka, saya mengetahui bahwa sekelompok besar praktisi di daerah tertentu terseret di jalan yang salah dan berdampak sangat buruk. Guru berkata: ”Pengikut Dafa di daerah manapun, pada dasarnya kalian adalah harapan bagi mahluk hidup di daerah tersebut untuk dapat tertolong, lagipula harapan satu-satunya.” (“Tanya Jawab Pada Konferensi Fa di New York Tahun 2004”) Guru juga berkata: ”Anda sekalian juga tidak dapat sembarangan mencampakkan seseorang dari saya, tak peduli orang tersebut mempunyai kesalahan apa pun, dia adalah seorang yang bagaimanapun, saya selalu ingin memberi mereka kesempatan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Chicago tahun 2004”) Saya tahu tidak mudah untuk menarik para praktisi ini kembali, tetapi saya adalah praktisi sejati dan akan melakukan apa yang Guru ingin saya lakukan. Jadi saya tidak punya pilihan selain membantu untuk  membangunkan mereka, karena masing-masing dari mereka berhubungan dengan banyak makhluk hidup. Jika mereka semuanya berkesadaran sesat, maka tidak akan ada makhluk hidup di daerah itu akan terselamatkan. Untuk menyelamatkan orang, saya perlu menarik praktisi ini kembali ke Dafa. Saya sudah pasti ingin makhluk hidup di wilayah itu punya kesempatan untuk diselamatkan. Saya membuat janji bertemu dengan mereka di pegunungan tetapi saya tiba-tiba sakit perut di dalam bis. Begitu menyakitkan hingga tidak dapat bangun dan meminta supir menurunkan saya. Supir berkata, ”Saya tidak boleh menurunkan kamu di wilayah terpencil ini. Tidak ada seorangpun yang akan mengurus kamu. Saya tidak bisa.” Tetapi saya bersikeras dan akhirnya ia menurunkan saya.

Saya bergulingan di pinggir jalan. Saya berkata kepada Guru: ”Guru, saya perlu membantu orang-orang ini. Saya tidak dapat menolong mereka jika tidak bertemu mereka. Tolong bantu saya melewati kesengsaraan ini.” Dengan pikiran ini, sakitnya berkurang dan saya perlahan-lahan duduk. Tetapi, tempat itu 10 mil dari stasiun. Saya tidak dapat hanya duduk dan menunggu, jadi saya mencoba berjalan. Setelah berjalan cukup jauh, bis datang dan berhenti  serta membuka pintunya, sepertinya supir bis tahu saya dalam kesulitan dan datang menjemput saya. Ketika tiba di puncak gunung, ada belasan orang telah menunggu. Saya memberitahu mereka apa yang terjadi di jalan dan jika bukan karena pertolongan Guru, saya tidak akan bisa bertemu hari itu. Mereka semuanya tersentuh dan menghargai belas kasih Guru terhadap mereka. Dengan Guru mendukung kami, saya memancarkan pikiran lurus yang kuat dan bertekad menarik para praktisi ini dari kesesatan. Guru berkata:

“Pikiran lurus yang teguh tak terhancurkan terhadap prinsip kebenaran alam semesta telah membentuk tubuh intan yang kokoh bagaikan batu karang dari pengikut Dafa yang bajik, membuat segenap kejahatan kecut gemetar, cahaya kebenaran yang dipancarkan keluar membuat unsur pikiran yang tidak lurus dari semua kehidupan tercerai-berai.” (“Selingan dua-tiga Patah Kata Pula,” Petunjuk Penting Gigih Maju II)

Mengandalkan kekuatan Dafa dan belas kasih dari prinsip Fa, para praktisi ini yang tersesat jalan semuanya kembali dan bergabung kembali dalam pelurusan Fa dan sekarang menggunakan kemampuan mereka untuk menyelamatkan makhluk hidup.

Setiap praktisi membutuhkan banyak materi informasi Dafa untuk menyelamatkan makhluk hidup. Agar mengoperasikan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat materi ini (komputer, printer dan pengganda DVD) membutuhkan keahlian. Saya selalu merasa tidak dapat melakukannya. Tetapi, sekali saya belajar bagaimana menaruh DVD, saya tidak lagi takut. Suatu kali saya melihat seorang yang lebih tua dari saya berselancar di Kafe Internet, yang makin menguatkan keyakinan saya. Saya lebih muda darinya dan jika ia dapat melakukannya, saya juga bisa. Lebih lagi, saya adalah pengikut Dafa, yang dapat melakukan semuanya. Segera setelah saya berpikir begini, Guru membawa seorang praktisi yang bisa komputer ke rumah saya dan menolong saya untuk membeli peralatan yang dibutuhkan. Saya bahkan tidak punya ijasah SD, tetapi sekarang rumah saya dipenuhi barang-barang teknologi tinggi, termasuk komputer, printer, mesin foto copy dan pengganda DVD. Tidak hanya saya bisa memasang parabola, tetapi juga ahli membuat materi informasi. Saya membuat sangat banyak materi setiap akhir minggu dan memberikan kepada praktisi yang membutuhkannya.

Praktisi dari luar kota berpikir saya berpendidikan tinggi setelah membaca materi yang saya buat. Saya berkata bahwa saya tidak mengenyam pendidikan tinggi tetapi Gurulah yang memberikan kebijakan dan keahlian sehingga saya dapat mengkultivasikan diri saya dalam Dafa dan menolong Guru meluruskan Fa.

Karena saya mengenal banyak praktisi dan banyak berhubungan dengan mereka, saya mendapatkan banyak informasi tentang apa yang terjadi. Saya menganggap masalah rekan praktisi seperti masalah saya dan menolong mereka sepenuh hati. Dengan begini, kami semua bersatu. Tidak hanya praktisi setempat bersatu, saya juga sangat menaruh perhatian pada praktisi yang dipaksa pergi dari rumah dan berada di wilayah kami serta berusaha sebaik mungkin untuk menolong mereka.

Seorang praktisi yang meninggalkan rumahnya dan datang ke wilayah kami. Ia bekerja dengan praktisi setempat dan pergi ke pegunungan terpencil untuk memberitahu orang-orang tentang fakta kebenaran. Setelah saya tahu ia perlu peta dan peralatan, saya menyiapkannya pada hari berikutnya. Ia sangat gembira dan berkata, ”Sungguh sangat membantu saya. Peralatan ini sangat mahal dan saya bahkan tidak sanggup membelinya. Kamu sungguh murah hati.” Ia dipaksa meninggalkan rumah karena melawan penganiayaan dan menyelamatkan makhluk hidup. Ia juga tetap gigih bahkan dalam kesulitan seperti itu. Saya merasa harus memberikan senjata Fa terbaik untuknya supaya dapat memanfaatkan kemampuannya untuk menyelamatkan makhluk hidup dan membantu Guru.

Dalam sepuluh tahun terakhir, saya telah mengikuti permintaan Guru dan dengan setia mengkultivasikan diri sendiri. Selama proses melawan penganiayaan, menyelamatkan makhluk hidup dan membantu perjalanan Guru di dunia manusia, saya hanya mengucapkan hal-hal yang perlu diucapkan dan tidak mengucapkan hal-hal yang tidak ada kaitan dengan kultivasi saya. Saya selalu menyelesaikan hal-hal yang perlu saya lakukan dan tidak membanggakan diri. Hal terpenting adalah selalu memiliki Fa di dalam hati dan mengikut permintaan Guru dalam segala hal, dan selalu memperlakukan diri sebagai pengikut Dafa.

Chinese version click here
English version click here