Ibu Lansia Dari Seorang Praktisi Dafa di “Pusat Pendidikan dan Pelatihan Hukum” di Guiyang, Dengan Berlinang Air Mata Memohon Untuk Mengunjungi Putranya, Namun Ditolak
(Minghui.org)
Dengan air mata mengalir di wajahnya, wanita 80 tahun berdiri di
luar pintu gerbang "Pusat Pendidikan dan Pelatihan Hukum" di
Guiyang. Dia telah melakukan perjalanan ratusan kilometer untuk
melihat putranya, tapi Lu Jun, direktur pusat, menolak memberikan
ijin. Dia berkata sambil menangis,” Anak saya adalah pria yang
baik. Saya membesarkannya dan saya tahu dia. Saya berumur
80-an tahun dan sulit bagi saya untuk melakukan perjalanan. Saya
telah berjalan beberapa ratus mil untuk melihat anak saya, namun
pimpinan tidak mengijinkan saya mengunjunginya. Jika mereka
memiliki sisa rasa kemanusiaan, mereka harus mengijinkan saya
menemuinya."
Lu Jun tidak hanya menyangkal hak
ibu itu untuk bertemu anaknya, tetapi juga mengancamnya, "Jika Anda
tidak cepat pergi, saya akan memanggil seseorang untuk merekam
Anda." Kemudian pusat melaporkan usahanya untuk mengunjungi
putranya ke polisi, menyatakan bahwa ia menyebabkan gangguan.
Polisi datang dan berusaha untuk membawa ibu itu pergi. Namun,
ketika petugas polisi mendengar cerita wanita tua itu, mereka
simpatik dan atas namanya meminta pusat untuk memungkinkan dia
bertemu anaknya. Namun, dia ditolak lagi. Lu Jun dan pejabat pusat
lainnya tanpa malu-malu berteriak kepadanya, "Anda dapat menuntut
kami! Kami tidak peduli, silahkan bawa kami ke pengadilan atau
hubungi wartawan."
Akhirnya dia pergi dalam linangan air mata.
Orang yang tidak bersalah ditangkap
Pada tanggal 8 Agustus 2012, Zhong Dagang dari Jinsha County, Provinsi Guizhou, ditangkap dan ditahan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Hukum Guyang. Ia telah berada di sana selama lebih dari enam bulan. Tempat ini sebenarnya adalah sebuah fasilitas pencucian otak bagi para praktisi Falun Gong.
Selama liburan Tahun Baru China yang lalu, pusat meminta pemerintah setempat Zhong untuk membayar "biaya hidup" puluhan ribu yuan sebelum dia diizinkan pulang. Karena pemerintah setempat tidak mampu membayar sejumlah itu, Zhong tetap berada di pusat. Mencari bantuan, ibunya pergi ke kantor polisi beberapa kali untuk meminta putranya dibebaskan, tapi polisi membuat alasan untuk menghindar bertemu dengannya.
Dalam keputusasaan, ibu naik bus, menempuh perjalanan beberapa ratus kilometer ke pusat dan meminta untuk bertemu dengan putranya. Namun, direktur pusat, Lu Jun dan Ma Jixiang, menuntut dia memperoleh surat persetujuan dari Kantor 610 lokal dan menolak untuk mengijinkannya masuk karena dia tidak memiliki surat itu. Sang ibu berdiri di pintu gerbang, sambil menangis memohon untuk bertemu putranya. Permintaannya ditolak, dan dia juga diancam.
“Pusat Pendidikan Hukum” atau sebuah fasilitas untuk menganiaya praktisi?
Pusat Pelatihan dan Pendidikan Hukum Guiyang, yang terletak di Lanniguo, Kota Guiyang, adalah basis utama di mana praktisi Falun Gong di provinsi itu dianiaya. Pusat ini dijalankan oleh Kantor 610 provinsi dan kota. Di Pusat banyak praktisi dari Provinsi Guizhou menjadi sasaran penyiksaan baik mental maupun fisik. Baru-baru ini, ada empat praktisi yang dianiaya sampai meninggal. Mereka adalah: Bao Liqun (wanita), 56 tahun, seorang mantan perwira polisi dan supervisor tingkat dua di Kantor Polisi Zhongnan di Distik Nanming, Shi Tongwen (wanita), 67 tahun, pensiunan dari Rumah Sakit Umum Biro Pertambangan Lintun di Kabupaten Wudang, Gao Maosen (pria), 46 tahun, mantan karyawan Qingzhen Cotton Mill, dan Liu Yuanzhen (wanita), 62 tahun.
Bao Liqun dipulangkan ke rumah setelah dia dianiaya di pusat. Diarenya secara bertahap memburuk, dan pendengarannya mulai menurun. Kemudian dia mulai menjadi sering pusing, gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan gejala lainnya. Dia meninggal pada tanggal 20 Agustus 2005, dua bulan setelah dia dibebaskan dari pusat.
Direktur pusat Lu Jun, dalam usia 40an tahun, ingin masuk ke sistem politik dan hukum PKC. Dia menggunakan koneksi dan "hubungan khusus" untuk masuk ke sistem itu melalui pintu belakang. Berusaha untuk memajukan kariernya, ia telah melakukan banyak kejahatan dan menganiaya praktisi Falun Gong secara kejam. Sejak Pusat dibuka, Lu telah ikut campur dalam setiap aspek operasi pusat. Dia bertanggung jawab untuk mengelola keamanan dan kolaborator dan telah mengatur penganiayaan terhadap praktisi melalui cuci otak.
“Pusat Pelatihan dan Pendidikan Hukum” ini tidak sah. Menurut tulisan di pintu gerbang, tempat itu adalah "Kantor Polisi Kota Jinzhu Tempat Pelaporan Ketiga."
Artikel terkait:
“Police Supervisor Passes Away Due to Persecution in" Legal System Education Center (Photo) http://en.minghui.org/emh/articles/2006/1/8/68781.html
“Ms. Shi Tongwen, 67, Has Died as a Result of Torture by Police in Guiyang City, Guizhou Province” http://en.minghui.org/emh/articles/2007/6/2/86371.html
“Practitioner Mr. Gao Maosen from Qing Town, Guizhou Province Died at 46 As a Result of Persecution” http://en.minghui.org/emh/articles/2007/1/8/81530.html
“Ms. Liu Yuanzhen Arrested and Brainwashed – Dies After Long Term Persecution by 610 Office” http://en.minghui.org/emh/articles/2006/6/25/74804.html
Akhirnya dia pergi dalam linangan air mata.
Orang yang tidak bersalah ditangkap
Pada tanggal 8 Agustus 2012, Zhong Dagang dari Jinsha County, Provinsi Guizhou, ditangkap dan ditahan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Hukum Guyang. Ia telah berada di sana selama lebih dari enam bulan. Tempat ini sebenarnya adalah sebuah fasilitas pencucian otak bagi para praktisi Falun Gong.
Selama liburan Tahun Baru China yang lalu, pusat meminta pemerintah setempat Zhong untuk membayar "biaya hidup" puluhan ribu yuan sebelum dia diizinkan pulang. Karena pemerintah setempat tidak mampu membayar sejumlah itu, Zhong tetap berada di pusat. Mencari bantuan, ibunya pergi ke kantor polisi beberapa kali untuk meminta putranya dibebaskan, tapi polisi membuat alasan untuk menghindar bertemu dengannya.
Dalam keputusasaan, ibu naik bus, menempuh perjalanan beberapa ratus kilometer ke pusat dan meminta untuk bertemu dengan putranya. Namun, direktur pusat, Lu Jun dan Ma Jixiang, menuntut dia memperoleh surat persetujuan dari Kantor 610 lokal dan menolak untuk mengijinkannya masuk karena dia tidak memiliki surat itu. Sang ibu berdiri di pintu gerbang, sambil menangis memohon untuk bertemu putranya. Permintaannya ditolak, dan dia juga diancam.
“Pusat Pendidikan Hukum” atau sebuah fasilitas untuk menganiaya praktisi?
Pusat Pelatihan dan Pendidikan Hukum Guiyang, yang terletak di Lanniguo, Kota Guiyang, adalah basis utama di mana praktisi Falun Gong di provinsi itu dianiaya. Pusat ini dijalankan oleh Kantor 610 provinsi dan kota. Di Pusat banyak praktisi dari Provinsi Guizhou menjadi sasaran penyiksaan baik mental maupun fisik. Baru-baru ini, ada empat praktisi yang dianiaya sampai meninggal. Mereka adalah: Bao Liqun (wanita), 56 tahun, seorang mantan perwira polisi dan supervisor tingkat dua di Kantor Polisi Zhongnan di Distik Nanming, Shi Tongwen (wanita), 67 tahun, pensiunan dari Rumah Sakit Umum Biro Pertambangan Lintun di Kabupaten Wudang, Gao Maosen (pria), 46 tahun, mantan karyawan Qingzhen Cotton Mill, dan Liu Yuanzhen (wanita), 62 tahun.
Bao Liqun dipulangkan ke rumah setelah dia dianiaya di pusat. Diarenya secara bertahap memburuk, dan pendengarannya mulai menurun. Kemudian dia mulai menjadi sering pusing, gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan gejala lainnya. Dia meninggal pada tanggal 20 Agustus 2005, dua bulan setelah dia dibebaskan dari pusat.
Direktur pusat Lu Jun, dalam usia 40an tahun, ingin masuk ke sistem politik dan hukum PKC. Dia menggunakan koneksi dan "hubungan khusus" untuk masuk ke sistem itu melalui pintu belakang. Berusaha untuk memajukan kariernya, ia telah melakukan banyak kejahatan dan menganiaya praktisi Falun Gong secara kejam. Sejak Pusat dibuka, Lu telah ikut campur dalam setiap aspek operasi pusat. Dia bertanggung jawab untuk mengelola keamanan dan kolaborator dan telah mengatur penganiayaan terhadap praktisi melalui cuci otak.
“Pusat Pelatihan dan Pendidikan Hukum” ini tidak sah. Menurut tulisan di pintu gerbang, tempat itu adalah "Kantor Polisi Kota Jinzhu Tempat Pelaporan Ketiga."
Artikel terkait:
“Police Supervisor Passes Away Due to Persecution in" Legal System Education Center (Photo) http://en.minghui.org/emh/articles/2006/1/8/68781.html
“Ms. Shi Tongwen, 67, Has Died as a Result of Torture by Police in Guiyang City, Guizhou Province” http://en.minghui.org/emh/articles/2007/6/2/86371.html
“Practitioner Mr. Gao Maosen from Qing Town, Guizhou Province Died at 46 As a Result of Persecution” http://en.minghui.org/emh/articles/2007/1/8/81530.html
“Ms. Liu Yuanzhen Arrested and Brainwashed – Dies After Long Term Persecution by 610 Office” http://en.minghui.org/emh/articles/2006/6/25/74804.html
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org