(Minghui.org) Baru-baru ini karena tidak bisa melepaskan masalah kehidupan pribadi seorang rekan praktisi, sehingga membuat emosi tidak stabil, merasa sangat tidak benar, oleh karena itu bermaksud menganalisanya.

Rekan praktisi dikarenakan masalah ekonomi selalu menganggap pernikahan adalah sebuah permainan, karena saya kenal dengannya sudah cukup lama, dalam hal ini telah berkali-kali menasehatinya, namun tidak pernah berhasil mencegahnya. Setiap kali saya selalu sangat emosi, merasa hal seperti itu telah membuat noda pada Dafa! Baru-baru ini, perasaan semacam ini semakin berat, berkembang hingga bukan hanya mengomel pada yang bersangkutan saja, tetapi juga dalam kondisi yang bersangkutan tidak di tempat, menggerutu pada rekan praktisi lain, sehingga membuat mereka tidak ingin mendengarnya, kadangkala membuat mereka sangat kesal, dan merasa sesak, tidak ingin mendengar. Saya juga tahu tidak seharusnya bicara begitu, namun secara tidak sadar akan teringat lagi, bahkan ketika sedang memancarkan pikiran lurus tiba-tiba teringat lagi, adakalanya saya memperpanjangnya 10 menit, berkembang sampai ketika berbicara dengan manusia biasa selalu teringat hal ini, mendiskusikannya seperti sebuah hal di masyarakat umum tanpa menyebut nama, seperti merasa prihatin. Kehidupan diri sendiri, pekerjaan, kultivasi semua terpengaruh dalam porsi berbeda. Sepertinya tiba-tiba ekonomi diri sendiri juga bermasalah, tempat produksi materi klarifikasi fakta di rumah juga merasa terancam, timbul banyak sekali pemikiran yang melenceng.

Saya baru memahami ini sudah bukan masalah orang lain lagi, adalah diri sendiri yang bermasalah.

Saya mulai menganalisa sumber emosi diri sendiri berasal dari mana? Apakah benar-benar takut nama Dafa tercoreng? Sepertinya tidak, maka harus serius memancarkan pikiran lurus dan tidak seharusnya marah. Apakah benar takut rekan praktisi jatuh? Sepertinya diri sendiri juga tidak demikian belas kasih, “Emosi” juga tidak bisa membantu rekan praktisi, dia juga tidak pernah mendengar saran saya. Akhirnya saya menemukan sumber akar emosi: “Mengapa dia selalu tidak mendengar kata-kata saya!” Bermaksud mengubah pikiran orang lain secara paksa, menggunakan kata-kata manusia biasa beranggapan prinsip diri sendiri sangat benar. Berketerikatan terhadap pendapat diri sendiri, karena pendapat diri sendiri tidak diterima merasa kesal. Saya semenjak awal telah menggunakan hati manusia biasa menghadapi masalah rekan praktisi, berpendapat menggunakan konsep manusia biasa sudah dapat mengikat prilaku orang.

Masalah kultivasi benar-benar luar biasa, tidak dapat secara sederhana menentukan salah dan benar, hal yang sama menggunakan pendapat yang berbeda mempunyai perbedaan yang sangat besar. Terhadap majalah mingguan minghui yang seharusnya sering di baca, saya berkali-kali secara tegas mengatakan pada rekan praktisi yang bersangkutan, dia selalu menutup telinga, tidak peduli: Ketika rekan praktisi lain hanya mengatakan satu kali padanya, sikapnya langsung berubah, juga sering secara positif meminta majalah mingguan minghui untuk dibaca, membacanya dengan sangat serius. Setelah dipikir kembali, ternyata dulu kata-kata saya terdapat nada yang menyalahkan, kesal, nada memerintah, bagaimana bisa demikian? Hal-hal yang dilihat sepertinya benar, sepertinya sedang melindungi Fa, sebenarnya sedang melindungi prinsip manusia yang diri sendiri anggap benar, oleh karena itu tidak bisa mencapai hasil yang sakral.

Baru-baru ini, ketika terhadap berita masyarakat umum juga muncul perasaan yang seperti itu. Sekali masuk internet memboroskan banyak waktu membaca berita, apakah benar semua demi mencari informasi untuk mengklarifikasi fakta? Belum tentu, sebenarnya hati yang tidak stabil lebih banyak. Waktu belajar Fa tidak lebih banyak daripada waktu internetan, ketika belajar Fa tidak ada perasaan seperti sedang internetan, tidak merasa waktu telah bergulir, bisa dibayangkan hati ini telah digunakan di mana?

Kultivasi adalah serius, menggunakan hati manusia terhadap kultivasi akhirnya semua tanpa hasil, manggunakan hati manusia membantu rekan praktisi makin membantu akan semakin sibuk, masih akan mempengaruhi diri sendiri. Semua yang kita lihat sepertinya benar ternyata tidak bisa mengubah hati manusia, jika bisa berefek, orang sekarang sudah tidak demikian lagi. Kita semua adalah kultivator yang mendapatkan Fa, menilai semua hal harus menggunakan Fa, bertemu masalah harus melihat diri sendiri, baru benar-benar adalah prinsip sejati!  Waktu itu tidak gigih maju karena terbalik menggunakan prinsip Fa, menulis ini untuk berbagi dengan rekan praktisi, jika ada yang kurang harap dengan belas kasih menunjukkannya, terima kasih.


Chinese version click here