Sebuah Blewah Manis Menghidupkan Saya Kembali
(Minghui.org)
Karena berlatih Falun Dafa, saya dipenjarakan di kamp kerja paksa
kota Baiquan di Liaoyuan, provinsi Liaoning pada tahun 2001. Kami
yang ditahan di sana dipaksa menggali parit untuk kabel baja
militer di Changtu pada April dan Mei 2001.
Saya waktu itu sangat lemah.
Penjaga memerintahkan tahanan untuk menyiksa saya karena saya tidak
meninggalkan Falun Dafa. Akibat penyiksaan, tubuh saya tumbuh
jerawat, saya mengalami deman tinggi dan badan terasa sakit sekali.
Walaupun demikian, saya hanya diberikan sedikit air untuk
minum.
Walaupun saya hanya sisa kulit dan tulang dan merasa akhir hidup saya sudah semakin dekat, penjaga memaksa saya menggali parit.
Saya tidak ingat tanggal berapa, tetapi sekitar akhir Mei 2001, kami berada di Maojiadian, perbatasan antara Changtu dan Siping. Kami sedang duduk di sepanjang jalan raya dan menunggu pemasangan pipa. Penjaga memerintahkan kami untuk menundukan kepala melihat ke tanah dan dilarang melihat ke jalan raya.
Hadiah Berharga dari Langit
Sewaktu saya dalam keadaan hampir pingsan, seseorang menepuk bahu saya dan berkata, “Ini blewah buat kamu.”
Saya mengangkat kepala saya dan melihat sebuah mobil mewah. Jendelanya terbuka. Orang yang di dalam berbadan tinggi dan memakai pakaian biru dan berdasi.
Saya terkejut. Orang itu dengan pelan berkata kepada saya, “Ini blewah untuk kamu. Sangat manis.”
Tahanan sekeliling saya dan penjaga semua berkata, “Saudara kamu memberikan kamu sebuah melon. Ambilah.”
Saya mengambil blewah itu. Sebelum saya ucapkan terima kasih, jendela mobil sudah ditutup dan mobilnya jalan pergi dengan pelan.
Berat melon itu sekitar 700 gram, sangat manis. Begitu segar dan enak. Seluruh badan saya merasakan manisnya. Setelah selesai makan, saya merasa segar, damai dan demam saya hilang. Setelah saya bangun keesokan harinya, seluruh jerawat di tubuh saya hilang.
Dalam perjalanan kembali ke kamp kerja paksa, saya menjelaskan episode ini kepada seorang praktisi Falun Dafa. Ia kagum dan berkata, “Itu adalah dari Guru. Guru melihat kamu berada di antara hidup dan mati. Kelihatannya seperti blewah, sebenarnya adalah hadiah berharga dari langit. Itu adalah obat mujarab untuk kehidupan.”
Mulai hari itu, setiap hari kesehatan saya membaik dan saya menjadi semakin sehat dalam satu bulan.
Makanan di kamp kerja paksa berbau tidak enak. Roti dibuat dari gandum berkualitas buruk. Tetapi saya tetap segar dengan pipi kemerahan.
Perubahan besar dalam kesehatan saya menarik perhatian pejabat kamp, dari kepala penjara sampai penjaga. Mereka datang bertanya pada saya mengenai Falun Dafa dan memuji kekuatannya yang menakjubkan.
Walaupun saya hanya sisa kulit dan tulang dan merasa akhir hidup saya sudah semakin dekat, penjaga memaksa saya menggali parit.
Saya tidak ingat tanggal berapa, tetapi sekitar akhir Mei 2001, kami berada di Maojiadian, perbatasan antara Changtu dan Siping. Kami sedang duduk di sepanjang jalan raya dan menunggu pemasangan pipa. Penjaga memerintahkan kami untuk menundukan kepala melihat ke tanah dan dilarang melihat ke jalan raya.
Hadiah Berharga dari Langit
Sewaktu saya dalam keadaan hampir pingsan, seseorang menepuk bahu saya dan berkata, “Ini blewah buat kamu.”
Saya mengangkat kepala saya dan melihat sebuah mobil mewah. Jendelanya terbuka. Orang yang di dalam berbadan tinggi dan memakai pakaian biru dan berdasi.
Saya terkejut. Orang itu dengan pelan berkata kepada saya, “Ini blewah untuk kamu. Sangat manis.”
Tahanan sekeliling saya dan penjaga semua berkata, “Saudara kamu memberikan kamu sebuah melon. Ambilah.”
Saya mengambil blewah itu. Sebelum saya ucapkan terima kasih, jendela mobil sudah ditutup dan mobilnya jalan pergi dengan pelan.
Berat melon itu sekitar 700 gram, sangat manis. Begitu segar dan enak. Seluruh badan saya merasakan manisnya. Setelah selesai makan, saya merasa segar, damai dan demam saya hilang. Setelah saya bangun keesokan harinya, seluruh jerawat di tubuh saya hilang.
Dalam perjalanan kembali ke kamp kerja paksa, saya menjelaskan episode ini kepada seorang praktisi Falun Dafa. Ia kagum dan berkata, “Itu adalah dari Guru. Guru melihat kamu berada di antara hidup dan mati. Kelihatannya seperti blewah, sebenarnya adalah hadiah berharga dari langit. Itu adalah obat mujarab untuk kehidupan.”
Mulai hari itu, setiap hari kesehatan saya membaik dan saya menjadi semakin sehat dalam satu bulan.
Makanan di kamp kerja paksa berbau tidak enak. Roti dibuat dari gandum berkualitas buruk. Tetapi saya tetap segar dengan pipi kemerahan.
Perubahan besar dalam kesehatan saya menarik perhatian pejabat kamp, dari kepala penjara sampai penjaga. Mereka datang bertanya pada saya mengenai Falun Dafa dan memuji kekuatannya yang menakjubkan.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org