(Minghui.org) Pada tanggal 29 Oktober 2001, di Lanzhou, ibukota Provinsi Gansu, Tiongkok, 3.000 polisi melakukan pencarian intensif terhadap individu yang dijadikan buronan. Sirene terdengar di mana-mana di kota barat laut Tiongkok yang berusia 2.500 tahun dengan populasi dua juta jiwa. Setiap persimpangan jalan dan hotel diperiksa, dan setiap bus dan stasiun kereta api berada di bawah pengawasan. Kemudian, pencarian diperluas ke kota-kota terdekat. Polisi telah diberi perintah mencari Yuan Jiang menggunakan semua yang ada.

Siapa Yuan Jiang? Sebuah dalang kriminal terkenal? Tidak, Yuan Jiang hanya seorang intelektual dan salah satu dari banyak praktisi Falun Gong yang telah dianiaya di Tiongkok.

Penganiayaan terhadap Falun Gong mencapai puncaknya pada tahun 2001, dan Yuan Jiang ditangkap. Setelah disiksa selama dua bulan, ia secara ajaib lolos, meskipun ia terluka parah.

Mengapa pelariannya membuat polisi dan rezim begitu ketakutan dan menggunakan semua yang ada? Berikut adalah cerita Yuan Jiang dari awal.

1. Sarjana Universitas Tsinghua

Yuan Jiang lahir pada tahun 1972 dari keluarga intelektual. Ayahnya seorang profesor dan ketua departemen fisika di Northwest Normal University di Lanzhou. Ibunya seorang guru sekolah dasar. Dia memiliki tiga kakak wanita. Yuan adalah seorang mahasiswa cerdas dan bekerja sangat keras. Dia memenangkan hadiah di kompetisi provinsi fisika SMA. Setelah lulus SMA, ia diterima oleh sekolah teknik terbaik di Tsinghua University Tiongkok (juga dikenal sebagai Universitas Qinghua).

Yuan menderita berbagai penyakit sejak muda. Ia menderita miokarditis(peradangan otot jantung) pada usia 17 tahun dan harus berhenti sekolah selama satu tahun. Di perguruan tinggi, ia kecanduan rokok dan alkohol, yang memperburuk kesehatannya.

Pada tahun 1993, secara kebetulan ia menghadiri workshop Falun Gong gratis, yang secara fundamental mengubah hidupnya. Semua penyakitnya sembuh tanpa pengobatan, dan ia berhenti merokok dan minum. Tidak hanya itu kesehatan fisiknya pulih, tetapi juga pikirannya segar. Setelah itu, ia berusaha untuk mengikuti ajaran Falun Gong Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pembina di Barat Laut Tiongkok

Setelah tamat kuliah, Yuan memperoleh tawaran pekerjaan dari sebuah perusahaan besar yang dijalankan oleh Biro Telekomunikasi Lanzhou. Menjadi orang tanpa pamrih, jujur, baik dan mampu, karyawan pekerja keras, ia sangat dihormati oleh rekan-rekan kerjanya dan pengawas. Dia segera dipromosikan menjadi wakil general manager perusahaan.

Yuan Jiang

Setiap pagi, ia pergi ke kampus Northwest Normal University untuk berlatih Falun Gong. Pada awalnya, hanya dia dan spanduk. Tapi semakin banyak orang bergabung dengannya. Dalam dua tahun, ada lebih dari seribu praktisi di tempat ini.

Keajaiban moral dan manfaat kesehatan tubuh akibat berlatih Falun Gong berdampak positif di masyarakat dan menyebar dari mulut ke mulut. Semakin banyak tempat latihan bermunculan. Gerakan lembut dan musik yang indah terlihat dan terdengar di seluruh kota.

Untuk membantu para praktisi baru meningkatkan diri dalam latihan mereka, Yuan mendirikan pusat bimbingan di Lanzhou dan dua lainnya, di Kota Xi'ning dan Kota Yinchuan, ibu kota dari dua provinsi barat laut, Qinghai dan Ningxia. Dia menjadi kontak untuk tiga pusat ini.

Workshop Falun Gong bebas biaya. Namun, mencetak materi dan menyewa ruang untuk Workshop mahal. Semua orang yang bekerja di pusat-pusat bimbingan sukarela berkontribusi. Yuan, seorang profesional kerah putih hidup sederhana tanpa mobil atau rumah, menyumbangkan dana yang cukup besar ke pusat-pusat setiap tahun.

Sebagai koordinator, Yuan Jiang tidak hanya memberikan kontribusi terhadap penyebaran Falun Gong di daerah barat laut, tetapi juga mencoba yang terbaik untuk menjaga reputasi Falun Gong.

Pada Juli 1998, surat kabar terbesar di Gansu, harian Gansu, menerbitkan sebuah artikel memfitnah Falun Gong. Yuan Jiang berbicara dengan para editor dan wartawan, dan berbagi pengalamannya sendiri memperoleh manfaat dari berlatih Falun Gong. Ketulusan dan kisahnya sangat menyentuh staf surat kabar, yang mengubah sikap mereka terhadap Falun Gong. Surat kabar itu kemudian menerbitkan sebuah permintaan maaf.

Falun Gong diterima dengan baik di masyarakat, dan jumlah praktisi di Barat Laut Tiongkok meningkat pesat.

3. Penganiayaan Nasional Dimulai

Popularitas yang luar biasa dari Falun Gong di Tiongkok membuat para pemimpin partai komunis iri hati. Jiang Zemin, diktator komunis Tiongkok, takut terhadap Falun Gong, seolah-olah itu menjadi ancaman bagi kekuasaannya. Pada tanggal 20 Juli 1999, ia dan geng meluncurkan penganiayaan nasional terhadap Falun Gong.

Setiap aspek dari masyarakat dieksploitasi untuk menganiaya dan memfitnah Falun Gong. Kontak person Falun Gong di pusat bimbingan di kota-kota dan kabupaten di seluruh negeri ditangkap pada hari yang sama.

Yuan tidak terkecuali. Dia dan teman-temannya dipenjara di sebuah kamar di Hotel Lanzhou, yang diawasi ketat 24 jam. Mereka dipaksa membaca dan menonton materi yang memfitnah Falun Gong. Cuci otak berlangsung selama enam bulan sebelum mereka dibebaskan.

Bos Yuan menurunkan jabatannya dari posisi wakil general manager. Karena ia adalah seorang karyawan penting, mereka mengangkatnya sebagai kepala teknologi. Namun, ia dipaksa lapor ke kantor polisi setempat seminggu sekali.

Pada Januari 2001, polisi setempat menangkap Yuan lagi dan membawanya ke pusat pencucian otak.

Pusat pencucian otak, juga dikenal sebagai "Penjara Hitam," telah didirikan di seluruh Tiongkok untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Setelah dibebaskan, Yuan harus meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Ia menjelajah seluruh Tiongkok, tunawisma, mengklarifikasi fakta kebenaran tentang Falun Gong kepada orang-orang dalam perlawanan damai menentang penganiayaan.

4. Disiksa

Pada tanggal 30 Agustus 2001, Yuan ditangkap lagi di bus dekat Dunhuang di Provinsi Gansu. Saat itu, polisi susah payah memeriksa penumpang untuk identifikasi pada semua bus melintasi koridor Gansu. Mereka ingin menjaga praktisi pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Memeriksa identitas juga cara bagi mereka untuk menangkap praktisi.

Yuan tidak memiliki ID. Polisi mengetahui dia sebagai orang yang diinginkan dan penghubung utama Falun Gong di provinsi barat laut. Berita penangkapannya membuat orang-orang di departemen kepolisian Provinsi Gansu gembira. Mereka melihat penangkapannya sebagai jalan promosi dan imbalan keuangan.

Apa yang terjadi dengan Yuan sesudahnya sangat brutal. Dia digantung di sebuah pusat penahanan di Dunhuang dan dipukuli dengan brutal. Kemudian ia dikirim ke Pusat Penahanan Si'ergou di Distrik Xigu di Lanzhou. Polisi segera menyadari bahwa penyiksaan fisik tidak berfungsi pada Yuan Jiang. Dia menolak untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.

Peragaan Penyiksaan : Digantung dan dipukuli

Untuk polisi Tiongkok, penyiksaan fisik, terutama memukul, adalah pendekatan "normal" untuk memaksa yang ditangkap menyerah. Tapi mereka tidak mau bertanggung jawab sendiri dalam kasus Yuan jika meninggal akibat pemukulan, sehingga mereka mencoba untuk melibatkan mantan bosnya.

Tunduk pada tuntutan polisi, Biro Telekomunikasi membuatkan tempat di taman milikinya belakang Gunung Baitashan di Kota Lanzhou. Kota ini terletak lima kilometer dari pusat kota, dikelilingi oleh pegunungan ditutupi dengan hutan. Cuaca sangat dingin dan tidak ada pengunjung, jadi itu adalah tempat yang ideal bagi polisi untuk menyiksa Yuan. Mereka dengan cepat pindah, dengan membawa dua truk instrumen penyiksaan.

Polisi ingin mendapatkan informasi dari dia, seperti apa yang telah dilakukannya setelah dia meninggalkan rumah, kota mana yang ia kunjungi, siapa yang dia hubungi, dan di mana mereka bisa menemukan kontak orang Falun Gong lainnya. Mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk menyiksanya, tapi tidak memperoleh apapun dari dia. Menurut orang dalam, meskipun Yuan tampak lemah di permukaan, keberanian dan ketangguhannya bahkan disegani oleh petugas kepolisian.

bersambung

Chinese version click here
English version click here