(Minghui.org) Setelah menghabiskan 12 tahun siksaan di penjara, Li Yushu kembali ke rumahnya di kota Amur di Provinsi Heilongjiang pada Bulan Mei 2014.

Hanya satu minggu setelah dibebaskan dari penjara, setengah dari tubuhnya tiba-tiba berubah kaku dan seluruh tubuhnya menjadi bengkak. Dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Hal ini menyebabkan dia mengingat putaran terakhir cekok paksa makan pada hari ia akan dibebaskan dari penjara.

Li Yushu sebelum mengalami penganiayaan


Li, seminggu setelah dia dibebaskan. Setengah dari wajah, mulut, bahunya cacat dan melorot


Li kurus setelah kembali ke rumah dan seminggu kemudian, seluruh tubuhnya menjadi bengkak

Beberapa jam sebelum Li akan dibebaskan, pada pagi hari tanggal 18 Mei 2014, Penjara Wanita Heilongjiang di Kota Harbin membuat putaran terakhir cekok paksa makan.

Para pejabat penjara telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mencekok paksa makan pada hari pembebasannya. Bahkan para penjaga yang bertugas terkejut dan bertanya-tanya, "Bukankah sudah diputuskan untuk tidak mencekok paksa makan hari ini?" Para perawat yang melakukan cekok paksa makan juga bingung dan berkata, "Kami diberitahu tidak akan ada lagi cekok paksa makan. Kenapa tiba-tiba kami harus mencekok paksa makan lagi?"

Li dan teman-temannya juga curiga bahwa ada sesuatu yang salah dengan putaran terakhir cekok paksa makan. Mereka percaya bahwa ada beberapa obat yang dicekok untuk dimakan. Obat ini merusak tubuhnya. Ada banyak preseden tindakan serupa terhadap banyak praktisi Falun Gong.

Gejala Muncul Tiba-tiba

Pada tanggal 26 Mei, seminggu setelah dia dibebaskan dari penjara, Li tiba-tiba tidak bisa berdiri. Dia jatuh setiap kali dia mencoba untuk berdiri dan setengah dari tubuhnya tidak bisa berfungsi secara normal. Sisi kiri wajah dan mulutnya terlihat mencong. Dia harus merangkak ke kamar mandi, tetapi tidak memiliki kekuatan untuk naik ke tempat tidur.

Pejabat dari Departemen Kehutanan Amur di mana Li bekerja telah memasang kamera pengintai di rumahnya untuk mengawasi sepanjang hari. Mereka bisa melihatnya merangkak di lantai dari dan ke kamar mandi.

Keluarga Li dan teman-teman menyarankan agar mereka membawanya ke rumah sakit. Mereka yang ditempatkan di luar rumahnya menjawab, "Kita tidak bisa membuat keputusan ini." Mereka segera melaporkan ke otoritas yang lebih tinggi. Pejabat di berbagai tingkatan yang lebih tinggi mengetahui situasi Li, namun mereka menolak untuk memberikan instruksi yang jelas.

Kemudian, Li mulai gemetar dan gemetar tak terkendali. Dia menjadi lumpuh lebih dari setengah bagian tubuhnya. Dia mati rasa dari lidah hingga dagunya. Dia tidak bisa mendengar atau melihat dengan jelas. Seluruh tubuhnya menjadi bengkak. Butuh dua orang untuk membantunya dalam berpakaian, membuka baju, dan membawa dia ke tempat tidur.

Paha dan kaki Li bengkak


Luka di lutut Li karena jatuh ke lantai

Selama 10 tahun berturut-turut dari 12 tahun penahanan, Li dicekok paksa makan secara brutal tiga kali sehari. Setiap pencekokan makan seakan mendorongnya ke ambang kematian. Saluran pernapasan, hidung, dan kerongkongannya terluka. Semuanya sangat bengkak sehingga selang makanan tidak bisa dimasukkan ke dalamnya. Tapi otoritas penjara terus mencekok paksa makan, walau membahayakan hidupnya.

Sekarang, sudah lebih dari satu bulan sejak kepulangan Li. Dia tidak bisa lagi menelan makanan dan sulit bahkan hanya minum air. Dia dibawa ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Keponakan dan kakaknya yang berusia hampir 80 tahun berada di rumah sakit merawatnya.

24 Jam Pengawasan dan Pelecehan

Li Yushu butuh lebih dari 24 jam untuk kembali ke kampung halamannya dari penjara pada tanggal 19 Mei 2014. Dia terkejut menemukan bahwa sebelum dia dibebaskan, pejabat dari Departemen Kehutanan Amur telah memasang sembilan kamera dari pintu masuk bangunan dan lantai dasarnya, sepanjang jalan ke lantai dua di mana dia tinggal. Perangkat pengawasan audio dan video dipasang di apartemennya.

Li mengamati, "Saya tidak berharap akan dimasukkan di penjara kecil setelah meninggalkan penjara besar."

Semua pejabat tinggi dari Departemen Kehutanan Amur dijadwalkan dalam shift yang berbeda untuk mengawasinya. Tim personil pengawas duduk di kendaraan yang diparkir di depan dan belakang gedung apartemennya. Laporan disajikan dan disampaikan ke berbagai tingkat otoritas yang lebih tinggi.

Orang-orang mengikuti Li kemanapun dia pergi. Ketika dia pergi ke rumah seorang praktisi, mereka mengikutinya ke ruangan. Dia berkata kepada mereka, "Saya harus belajar Fa dengan dia!" Mereka menjawab, "Kalian berdua pergi ke depan dan belajar, kami hanya akan menunggu di sini." Mereka duduk di sana dan menonton. Ketika dia pergi, mereka juga ikut pergi.

Suatu hari, seorang teman datang untuk mengunjungi Li. Li bertanya bagaimana anggota keluarga teman melakukannya. Ketika teman pulang ke rumah, dia terkejut karena diberitahu oleh suaminya bahwa polisi telah datang dan membual tentang keberadaan anggota keluarganya. Para petugas telah mendengar seluruh percakapan antara dia dan Li.

Pengawasan semacam ini telah memberikan banyak tekanan pada keluarga Li dan teman-teman.

Praktisi Lokal Dilecehkan

Sebelum Li dibebaskan, Polisi Amur mulai mengawasi, melecehkan, dan mengancam praktisi Falun Gong setempat.

Hal ini membutuhkan lebih dari satu hari naik kereta dari kampung halaman Li Amur ke Harbin, di mana dia dipenjarakan. Takut bahwa praktisi akan pergi ke Harbin untuk menyambut Li, Zhou Weijun, direktur Kantor Polisi Amur, petugas Wang Zhaohui, dan lain-lain menunggu di stasiun kereta api untuk mencegat praktisi pada tanggal 16 Mei 2014, hari pembebasan Li. Mereka berkata, "Terlepas dari kemana anda akan pergi, tak ada praktisi Falun Gong yang diizinkan untuk naik kereta hari ini!" Praktisi Deng Shujie dan Wang Xiuxia terlihat di stasiun kereta api. Beberapa petugas polisi menyeret mereka ke rumahnya.

Praktisi Guo Fengying dan suaminya melihat kendaraan polisi dikemudikan bolak-balik di luar rumah mereka pada tanggal 16 Mei 2014.

Petugas dari Kantor Polisi Changying pergi ke rumah praktisi Hou Fengmei dan melecehkannya. Mereka menuntut untuk mengambil foto, memeriksa kartu identitas dan kemudian menggeledah rumahnya. Para petugas mengancam bahwa mereka akan menangkapnya jika mereka menemukan buku-buku Falun Dafa atau materi informasi. Hou menghentikan mereka dan meminta penjelasan. Mereka menjawab, "Karena Li Yushu telah pulang dan kami mendengar bahwa anda mempelajari Falun Gong."

Tidak Ada Gaji dalam Lima Belas Tahun; Tidak ada Sumber Penghasilan

Li Yushu belum menerima gaji dari Departemen Kehutanan sejak tanggal 20 Juli 1999.

Ketika dia dianiaya di Penjara Wanita Heilongjiang, petugas Jia Wenjun mencuri kartu debit dan menghabiskan lebih dari 10.000 yuan uangnya. Tabungannya semua habis. Saat ini, dia tidak memiliki penghasilan sama sekali.

Ketika ia ditahan di kamp kerja paksa, polisi memeras 3.000 yuan dari suaminya untuk "denda."

Nasib Keluarga

Sejak penangkapan dan hukuman Li, selama bertahun-tahun, suaminya mengajukan permohonan ke berbagai departemen atas namanya. Ia menderita masalah hati dan tidak bisa mendapatkan pengobatan tepat waktu. Dia meninggal pada musim gugur 2013.

Ayah mertuanya yang berusia 90 tahun telah kehilangan penglihatan di salah satu matanya. Ibu mertuanya menderita kanker kolorektal. Pasangan lansia ini tidak bisa mengurus diri sendiri.

Adik iparnya, berusia 79 tahun, melakukan beberapa perjalanan kereta api untuk mengunjungi Li di Penjara Wanita Heilongjiang di Kota Harbin. Dia sedih setiap saat.

Seorang Pendidik yang Berprestasi

Li Yushu, berusia 64 tahun, adalah sekretaris Komisi Pendidikan di Departemen Kehutanan Amur, Provinsi Heilongjiang. Dia diakui sebagai pekerja keras dengan prestasi yang luar biasa, dan dipromosikan dari seorang guru biasa menjadi direktur utama dari Komisi Pendidikan dan kemudian menjadi sekretaris Komisi Pendidikan.

Selama 15 tahun penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong, Li ditangkap secara ilegal dan ditahan beberapa kali. Dia dibawa ke Kamp Kerja Shuanghe di Kota Qiqihar pada tahun 2000 untuk menjalani hukuman satu tahun kerja paksa. Setelah dia ditangkap lagi pada Bulan Mei 2002, dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh Pengadilan Distrik Jiagedaqi.

Di Penjara Wanita Heilongjiang, Li menolak untuk melepaskan keyakinannya pada prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar. Dia dimasukkan ke dalam sel isolasi. Dalam waktu yang lama, ia diikat, dipukuli dan ditendang. Wajahnya dipukul dengan sapu. Dia diikat dengan borgol di lantai dan mengalami jenis penyiksaan yang lain. Dia menjadi sasaran hukuman cekok paksa makan dalam satu dekade dan menjadi kurus.

Artikel terkait:
Li Yushu Disiksa Dengan Brutal di Penjara Wanita Heilongjiang

Chinese version click here
English version click here