Fahui Tiongkok | Berkultivasi dan Menyelamatkan Polisi Saat di Dalam Penahanan
(Minghui.org)
Salam, Guru! Salam, rekan-rekan praktisi!
Saya gembira melihat pengumuman Fahui Tiongkok tahun ini, karena ini merupakan sebuah kesempatan bagi kita untuk berbagi pengalaman dan meningkat bersama.
Saya telah berlatih hampir 20 tahun. Awalnya berjalan dengan lancar, banyak praktisi yang mengatakan saya berkultivasi dengan baik. Tetapi dalam tiga tahun terakhir ini, saya ditahan beberapa kali, melalui pengalaman itu saya merasakan perhatian Guru yang belas kasih. Sepanjang kita berpikiran lurus dan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan orang, kita akan merasakan kegembiraan dalam berkultivasi dan menyaksikan kebesaran Dafa.
Saya gembira melihat pengumuman Fahui Tiongkok tahun ini, karena ini merupakan sebuah kesempatan bagi kita untuk berbagi pengalaman dan meningkat bersama.
Saya telah berlatih hampir 20 tahun. Awalnya berjalan dengan lancar, banyak praktisi yang mengatakan saya berkultivasi dengan baik. Tetapi dalam tiga tahun terakhir ini, saya ditahan beberapa kali, melalui pengalaman itu saya merasakan perhatian Guru yang belas kasih. Sepanjang kita berpikiran lurus dan berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan orang, kita akan merasakan kegembiraan dalam berkultivasi dan menyaksikan kebesaran Dafa.
Menyelamatkan Polisi di
Sebuah Kantor Polisi
Tiga tahun yang lalu saya ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Meskipun ada kesempatan untuk meloloskan diri, saya memilih untuk tidak melakukannya, karena saya harus memberi tahu polisi apa yang benar dan apa yang salah, walaupun itu berarti saya akan ditahan. Polisi juga menggeledah rumah saya dan menyita materi Falun Gong dan uang tunai. Itu merupakan sebuah kerugian yang besar, jadi saya harus menghentikan mereka.
Di kantor polisi, mereka mengurung saya di sebuah kandang besi, memborgol tangan saya ke belakang, dan merantai kaki saya. Pikiran saya sangat teguh, “Tidak ada yang boleh menyiksa saya. Saya di sini untuk menyelamatkan orang.” Saya menyadari peranan saya dan polisi itu tidak akan berlama-lama menahan saya, jadi saya putuskan untuk memancarkan pikiran lurus dan menyingkirkan semua elemen kejahatan. Saya tahu ada kamera pengintai di atas saya, saya tidak merasa terintimidasi, karena tahu petugas-petugas yang mengawasi video juga harus mengetahui kebenaran.
Beberapa Jam kemudian beberapa petugas datang, pertama-tama mereka menginterogasi saya dan kemudian mencoba untuk membujuk: “Kami tahu kamu orang kaya. Mengapa membuang-buang waktu untuk meditasi bukannya menikmati hidup?”
Saya tahu mereka berada di sana untuk dua tujuan. Satu adalah untuk mengikuti pengaturan kekuatan lama untuk melihat apakah saya telah menyingkirkan keterikatan terhadap nama, kepentingan materi, dan lainnya. Yang kedua adalah mereka menunggu untuk mempelajari tentang Falun Gong dan diselamatkan. Saya akan berusaha sebaik mungkin.
Dari prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar hingga peningkatan kesehatan, saya menceritakan kepada mereka betapa besar rasa terima kasih saya terhadap Falun Gong. Dan bukan hanya saya. Banyak praktisi yang saya kenal menderita penyakit yang tidak terobati, semuanya sembuh berkat latihan Falun Gong. Petugas-petugas itu mengangguk-angguk setuju.
“Kita semua tahu berbuat baik akan mendapat pahala, dan berbuat jahat akan kena hukuman. Karena Falun Gong adalah kebaikan, semua orang yang mendukungnya akan mendapat berkah,” kata saya. “Karena menindas Falun Gong, Partai Komunis Tiongkok (PKT) terus-menerus mengalami kemunduran dan akan segera runtuh. Bahkan pejabat tinggi seperti, Bo Xilai atau Wang Lijun pun dihukum karena mengikuti perintah Jiang Zemin menindas Falun Gong.
“Bo seorang raja kecil berasal dari keluarga yang terhormat, tetapi ia dihukum penjara seumur hidup. Wang adalah polisi teladan, banyak mendapatkan penghargaan untuk strateginya yang tangguh. Ia pun tidak bisa lolos. Dibandingkan mereka, apa yang akan kalian hadapi jika kalian menyiksa praktisi Falun Gong? Siapa yang akan merawat keluarga kalian?”
Ketiga petugas itu setuju dan berhenti melakukan hal-hal buruk, mereka bersedia untuk memutuskan hubungan mereka dengan organisasi PKT.
Petugas yang memborgol saya datang meminta maaf. Saya tahu ia pasti telah mendengar percakapan ini dari kamera pengintai. Kami berbincang-bincang sebentar, dan ia memutuskan untuk mundur dari PKT, juga.
Mencari Ke Dalam untuk Menemukan Konsep Manusia
Pada malam hari, saya memancarkan pikiran lurus, lalu melihat ke dalam untuk memeriksa keterikatan apa yang menyebabkan saya ditangkap. Dalam “Jangan Bersedih” di Hong Yin II, Guru menulis,
Tiga tahun yang lalu saya ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Meskipun ada kesempatan untuk meloloskan diri, saya memilih untuk tidak melakukannya, karena saya harus memberi tahu polisi apa yang benar dan apa yang salah, walaupun itu berarti saya akan ditahan. Polisi juga menggeledah rumah saya dan menyita materi Falun Gong dan uang tunai. Itu merupakan sebuah kerugian yang besar, jadi saya harus menghentikan mereka.
Di kantor polisi, mereka mengurung saya di sebuah kandang besi, memborgol tangan saya ke belakang, dan merantai kaki saya. Pikiran saya sangat teguh, “Tidak ada yang boleh menyiksa saya. Saya di sini untuk menyelamatkan orang.” Saya menyadari peranan saya dan polisi itu tidak akan berlama-lama menahan saya, jadi saya putuskan untuk memancarkan pikiran lurus dan menyingkirkan semua elemen kejahatan. Saya tahu ada kamera pengintai di atas saya, saya tidak merasa terintimidasi, karena tahu petugas-petugas yang mengawasi video juga harus mengetahui kebenaran.
Beberapa Jam kemudian beberapa petugas datang, pertama-tama mereka menginterogasi saya dan kemudian mencoba untuk membujuk: “Kami tahu kamu orang kaya. Mengapa membuang-buang waktu untuk meditasi bukannya menikmati hidup?”
Saya tahu mereka berada di sana untuk dua tujuan. Satu adalah untuk mengikuti pengaturan kekuatan lama untuk melihat apakah saya telah menyingkirkan keterikatan terhadap nama, kepentingan materi, dan lainnya. Yang kedua adalah mereka menunggu untuk mempelajari tentang Falun Gong dan diselamatkan. Saya akan berusaha sebaik mungkin.
Dari prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar hingga peningkatan kesehatan, saya menceritakan kepada mereka betapa besar rasa terima kasih saya terhadap Falun Gong. Dan bukan hanya saya. Banyak praktisi yang saya kenal menderita penyakit yang tidak terobati, semuanya sembuh berkat latihan Falun Gong. Petugas-petugas itu mengangguk-angguk setuju.
“Kita semua tahu berbuat baik akan mendapat pahala, dan berbuat jahat akan kena hukuman. Karena Falun Gong adalah kebaikan, semua orang yang mendukungnya akan mendapat berkah,” kata saya. “Karena menindas Falun Gong, Partai Komunis Tiongkok (PKT) terus-menerus mengalami kemunduran dan akan segera runtuh. Bahkan pejabat tinggi seperti, Bo Xilai atau Wang Lijun pun dihukum karena mengikuti perintah Jiang Zemin menindas Falun Gong.
“Bo seorang raja kecil berasal dari keluarga yang terhormat, tetapi ia dihukum penjara seumur hidup. Wang adalah polisi teladan, banyak mendapatkan penghargaan untuk strateginya yang tangguh. Ia pun tidak bisa lolos. Dibandingkan mereka, apa yang akan kalian hadapi jika kalian menyiksa praktisi Falun Gong? Siapa yang akan merawat keluarga kalian?”
Ketiga petugas itu setuju dan berhenti melakukan hal-hal buruk, mereka bersedia untuk memutuskan hubungan mereka dengan organisasi PKT.
Petugas yang memborgol saya datang meminta maaf. Saya tahu ia pasti telah mendengar percakapan ini dari kamera pengintai. Kami berbincang-bincang sebentar, dan ia memutuskan untuk mundur dari PKT, juga.
Mencari Ke Dalam untuk Menemukan Konsep Manusia
Pada malam hari, saya memancarkan pikiran lurus, lalu melihat ke dalam untuk memeriksa keterikatan apa yang menyebabkan saya ditangkap. Dalam “Jangan Bersedih” di Hong Yin II, Guru menulis,
“Renungkan
dengan tenang berapa banyak hal-hal keterikatan
Lenyapkan sifat hati manusia,
kejahatan dengan sendirinya pasti kalah”
Lenyapkan sifat hati manusia,
kejahatan dengan sendirinya pasti kalah”
Saya tahu semua akan berjalan
mulus jika saya melakukan dengan baik, karena Guru selalu menjaga
saya.
Berpikir lebih jauh lagi, saya menemukan banyak keterikatan yang telah saya sadari tetapi belum disingkirkan. Antara lain, iri hati, mentalitas pamer, kegembiraan hati, dan qing (perasaan). Selain itu, saya sering mengkritik kekurangan praktisi lain tetapi tidak mau menerima komentar yang negatif.
Saya pikir masalah ini muncul karena saya pikir saya telah berkultivasi dengan baik dan mempunyai tanggung jawab untuk membantu orang lain. Tanpa melihat ke dalam, saya kutang memperhatikan konsep manusia saya, yang akhirnya menciptakan celah bagi kekuatan lama untuk mengambil keuntungan.
Alasan lainnya mengapa saya bisa ditangkap mungkin adalah karena saya tidak memancarkan pikiran lurus dengan baik. Saya biasanya memancarkan pikiran lurus empat kali pada malam hari untuk memusnahkan elemen-elemen jahat di wilayah lokal. Saya sudah beberapa waktu tidak melalukan itu. Bahkan sesungguhnya, saya belum melakukan dengan baik dalam hal memancarkan pikiran lurus empat kali sehari dan tidak dapat memusatkan perhatian. Memancarkan pikiran lurus adalah salah satu dari tiga hal yang Guru minta kita lakukan, dan masalah bisa terjadi jika kita mengendur.
Alasan ketiga adalah keterikatan yang sulit terlihat, yang berhubungan dengan keselamatan dan mengambil kesempatan, menganggap segalanya akan lancar. Karena saya memproduksi materi Falun Gong di rumah, saya memiliki beberapa printer, bahan baku, dan uang tunai. Kami lima orang praktisi juga secara rutin bertemu di rumah saya untuk belajar Fa.
Kami tidak menyangka, tidak siap dan juga belum pernah membicarakan kemungkinan itu bisa terjadi. Polisi menyita banyak barang-barang itu saat mereka menggeledah rumah saya. Walaupun saya bertanggung jawab penuh saat diinterogasi dan tidak menyebutkan praktisi lain, tetapi tetap saja ini merupakan kerugian yang besar.
Sehubungan dengan masalah ini, saya sering merasa diri saya lebih unggul dari orang lain dan sering memandang rendah mereka. Saat saya melihat konsep manusia yang ada pada praktisi lain, saya sering menunjukkannya langsung, bahkan kadang-kadang dengan kasar, tanpa mempertimbangkan orang lain. Walaupun mungkin saja niat saya baik, hasilnya jauh dari ideal. Kekurangan ini, sama seperti kurangnya belas kasih, mungkin berasal dari sifat egois di tingkatan yang lebih dalam.
Bantuan dari Guru
Dalam mimpi saya melihat sebuah dinding raksasa tebal berwarna merah muda. Dinding itu tiba-tiba retak di bagian bawah dan terbukalah sebuah pintu. Saya masuk ke dalam pintu itu dan menemukan diri saya sendiri sedang berlari di sebuah jalan besar. Di depan saya ada sangat banyak robot tak terhitung jumlahnya, setiap robot mempunyai sayap seperti lalat. Saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan mereka, tetapi robot-robot itu terus saja berdatangan, ada yang dari jalan dan ada yang dari angkasa. Saya terus memancarkan pikiran lurus, tetapi robot-robot juga semakin banyak yang berdatangan.
Pada saat itu, saya mulai merindukan praktisi lain. Jika mereka tahu di mana saya, mereka akan memancarkan pikiran lurus untuk membantu saya dan benda-benda itu akan musnah. Saya merasa lelah, tetapi tidak berani berhenti. Saya terus saja memancarkan pikiran lurus, dan unsur-unsur jahat itu semakin sedikit.
Seiring saya terus berlari, robot-robot itu juga sudah tidak ada lagi. Dalam pikiran, saya tahu ini adalah jalur yang digunakan oleh Guru untuk menyelamatkan saya. Tidak peduli betapa panjangnya atau betapa banyaknya unsur-unsur kejahatan yang ada, saya harus melewatinya dengan pikiran lurus.
Saya terus berjalan, sampai jalan besar itu berakhir dan berubah menjadi jalan kecil, tidak beraspal. Saya berjalan lebih jauh lagi, sampai di ujung jalan. Di sana saya melihat sebuah pohon raksasa, penuh dengan bunga merah muda bermekaran. Sebuah pohon persik, saya kira.
Saya lalu terbangun dan menyadari Guru sedang membantu saya. Tetapi jalur itu tidak mudah, karena banyak unsur-unsur kejahatan yang sedang menunggu saya. Namun demikian, hasil akhirnya baik. Saya berterima kasih kepada Guru dan memutuskan untuk selalu berusaha sebaik mungkin, tetap rajin, dan menentang semua pengaturan kekuatan lama.
Pusat Penahanan
Dari pembicaraan yang tersebar antar petugas, saya mendengar bahwa mereka menganggap ini adalah sebuah kasus Falun Gong yang besar. Mereka berencana untuk mengirim saya ke pusat penahanan, saya akan menghadapi tuntutan pidana dan diadili.
Saya putuskan untuk menentang semua pengaturan ini. Walaupun tekanan darah saya normal hari itu, hari berikutnya tercatat mencapai lebih dari 200. Petugas tetap saja membawa saya ke pusat penahanan dan tekanan darah saya tetap tinggi.
Di dalam pusat penahanan, saya melihat lalat seperti robot lagi di lorong. Saya segera memusnahkan mereka dengan pikiran lurus. Di ujung lorong yang sempit ada enam orang penjaga, semuanya menatap saya. Saat memancarkan pikiran lurus, saya berpikir apakah saya perlu memberi tahu mereka tentang Falun Gong: sepertinya mereka tidak terima, saya sedikit gelisah. Di samping itu, saya tahu ini adalah ujian yang diatur oleh kekuatan lama. Jadi saya putuskan: saya tidak peduli apa yang akan terjadi kemudian, karena saya sudah berada di sini, saya akan memberi tahu mereka fakta Falun Gong.
Saya menghampiri para penjaga itu, duduk bersama mereka, dan berbicara tentang Falun Gong. Mengobrol dengan mereka, saya dengar pejabat pusat penahanan sudah memutuskan untuk tidak menerima saya, tetapi seorang petugas, Liu, tidak menyerah dan ingin berbicara dengan pejabat lainnya.
Saat Liu datang, saya berkata kepadanya, “Kesehatan saya buruk dan sudah tidak diterima. Mengapa kamu berusaha untuk mencelakai saya? Kamu tahu kebaikan akan mendapat pahala, dan kejahatan akan mendapat hukuman.”
Liu terlihat gelisah dan berkata ia hanya ingin menanyakan atasannya. Saya lanjutkan, “Tolong jangan berkonsultasi dengan atasanmu. Jika kamu menanyakan kepadanya apakah saya masih harus di terima di sini atau tidak, itu artinya kamu sedang merekomendasikan. Kamu sedang membahayakan masa depan kamu sendiri dengan mencelakan orang yang tidak bersalah.” Liu tidak berkata apa-apa setelah itu dan tidak lagi menelepon keluar.
Setelah beberapa jam, beberapa orang penjaga pergi dan dua orang petugas lain datang. Salah satu dari mereka terlihat sangat kuat dan tegap, seperti pegulat. Tetapi saya tidak terintimidasi. Dan saya memberi tahunya tentang Falun Gong sambil memancarkan pikiran lurus.
Beberapa menit kemudian, seorang penjaga memberi tahu bahwa saya akan dibebaskan. Dokter pusat penahanan kemudian meminta saya menandatangani sebuah formulir. Saya menolaknya ketika saya melihat tulisan dalam formulir itu, “Tanda tangan narapidana.” Saya memberi tahu dia bahwa saya bukan narapidana. Dokter itu mengatakan itu adalah prosedur wajib, tetapi saya tidak menurutinya. Ia berusaha membujuk saya lagi, tetapi disela oleh seorang penjaga, yang berkata, “Jangan buang-buang waktu, ia tidak pernah menandatangani apa pun.” Saya tahu Guru sedang membantu saya.
Perpisahan
Hari sudah hampir berakhir, dan semua petugas sudah kembali ke kantor polisi, semuanya berjumlah 20 orang. Saya melihat ke papan buletin di sana terdapat rincian daftar nama, pangkat dan foto-foto mereka.
Saya berbalik dan melihat Liu. “Hai!” kata saya, “Sekarang saya tahu namamu.” Semua petugas tertawa, dan wajah Liu memerah. Ia bertanya, “Mengapa kamu ingin tahu nama saya?”
Sebelum saya berkata sesuatu, seorang petugas menyela, “Ia akan mengirim namamu ke website Minghui. Dan kamu akan masuk ke dalam daftar polisi jahat!”
Semua petugas tertawa lagi. Liu terlihat malu dan berkata kepada petugas lain, “Bukan hanya saya. Kamu juga terlibat.”
“Saya tidak melakukan apa pun. Saya lihat dia sedang mencari sumpit untuk makan pangsit, jadi mengambilkannya sepasang. Benarkan?” Ia melihat ke saya.
“Iya benar,” saya mengangguk sambil tersenyum.
“Pahamkan, nama mu harus masuk ke Minghui, karena kamu pantas mendapatkannya!” kata petugas pertama tadi ke Liu lagi.
Saya gembira melihat petugas-petugas lainnya itu. Saya beberapa kali ditangkap lagi setelah itu, tetapi tidak pernah melihat Liu lagi. Mungkin ia sudah tidak lagi melakukan perbuatan buruk.
Setelah saya pulang, polisi menyuruh putra saya untuk mengawasi saya sepanjang waktu. Saya mengabaikannya dan tetap melakukan apa yang telah saya rencanakan. Sejak itu semua telah berjalan normal kembali.
Sekitar satu minggu kemudian, seorang petugas meminta saya datang ke kantor polisi, mengatakan bahwa mereka harus meninjau kembali kasus itu. Saya pergi dan melihat seorang petugas baru. Saya memberi tahu dia tentang Falun Gong sebelum ia mengajukan pertanyaan, dan ia mengangguk.
Ia lalu menanyakan nama saya, alamat, dan seterusnya. Saya menjawab “Falun Dafa baik” untuk semua pertanyaan. Ia berhenti setelah mengajukan enam pertanyaan dan berkata, “Saya tidak bisa lanjut, kamu sudah mengacaukan saya, saya jadi tidak ingat harus menanyakan apa.”
Ia lalu memperlihatkan saya catatan interogasi itu: Enam jawaban “Falun Dafa baik,” hanya itu yang ada di kertas. Saya tahu Dafa telah memusnahkan pikiran jahatnya.
Setelah pulang, saya menghabiskan waktu untuk belajar Fa dan menggunakan setiap kesempatan untuk menyingkirkan keterikatan. Tidak lama kemudian, saya bermimpi, saya sedang berjalan ke atas, walaupun setiap anak tangga terpisah jauh, tidak sulit bagi saya untuk memanjatnya. Lalu sebuah eskalator membawa saya ke tempat yang lebih tinggi. Dari sana, Falun membawa saya ke tempat yang lebih-lebih tinggi lagi...
Sekarang, saya tidak ingat kesulitan dan penderitaan yang saya alami saat ditahan, karena sekarang mereka sepertinya sangat jauh dari saya. Saya hanya tahu kesakralan kultivasi, dan kebahagiaan peningkatan xinxing. Saya sangat berterima kasih kepada Guru untuk segalanya.
Berpikir lebih jauh lagi, saya menemukan banyak keterikatan yang telah saya sadari tetapi belum disingkirkan. Antara lain, iri hati, mentalitas pamer, kegembiraan hati, dan qing (perasaan). Selain itu, saya sering mengkritik kekurangan praktisi lain tetapi tidak mau menerima komentar yang negatif.
Saya pikir masalah ini muncul karena saya pikir saya telah berkultivasi dengan baik dan mempunyai tanggung jawab untuk membantu orang lain. Tanpa melihat ke dalam, saya kutang memperhatikan konsep manusia saya, yang akhirnya menciptakan celah bagi kekuatan lama untuk mengambil keuntungan.
Alasan lainnya mengapa saya bisa ditangkap mungkin adalah karena saya tidak memancarkan pikiran lurus dengan baik. Saya biasanya memancarkan pikiran lurus empat kali pada malam hari untuk memusnahkan elemen-elemen jahat di wilayah lokal. Saya sudah beberapa waktu tidak melalukan itu. Bahkan sesungguhnya, saya belum melakukan dengan baik dalam hal memancarkan pikiran lurus empat kali sehari dan tidak dapat memusatkan perhatian. Memancarkan pikiran lurus adalah salah satu dari tiga hal yang Guru minta kita lakukan, dan masalah bisa terjadi jika kita mengendur.
Alasan ketiga adalah keterikatan yang sulit terlihat, yang berhubungan dengan keselamatan dan mengambil kesempatan, menganggap segalanya akan lancar. Karena saya memproduksi materi Falun Gong di rumah, saya memiliki beberapa printer, bahan baku, dan uang tunai. Kami lima orang praktisi juga secara rutin bertemu di rumah saya untuk belajar Fa.
Kami tidak menyangka, tidak siap dan juga belum pernah membicarakan kemungkinan itu bisa terjadi. Polisi menyita banyak barang-barang itu saat mereka menggeledah rumah saya. Walaupun saya bertanggung jawab penuh saat diinterogasi dan tidak menyebutkan praktisi lain, tetapi tetap saja ini merupakan kerugian yang besar.
Sehubungan dengan masalah ini, saya sering merasa diri saya lebih unggul dari orang lain dan sering memandang rendah mereka. Saat saya melihat konsep manusia yang ada pada praktisi lain, saya sering menunjukkannya langsung, bahkan kadang-kadang dengan kasar, tanpa mempertimbangkan orang lain. Walaupun mungkin saja niat saya baik, hasilnya jauh dari ideal. Kekurangan ini, sama seperti kurangnya belas kasih, mungkin berasal dari sifat egois di tingkatan yang lebih dalam.
Bantuan dari Guru
Dalam mimpi saya melihat sebuah dinding raksasa tebal berwarna merah muda. Dinding itu tiba-tiba retak di bagian bawah dan terbukalah sebuah pintu. Saya masuk ke dalam pintu itu dan menemukan diri saya sendiri sedang berlari di sebuah jalan besar. Di depan saya ada sangat banyak robot tak terhitung jumlahnya, setiap robot mempunyai sayap seperti lalat. Saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan mereka, tetapi robot-robot itu terus saja berdatangan, ada yang dari jalan dan ada yang dari angkasa. Saya terus memancarkan pikiran lurus, tetapi robot-robot juga semakin banyak yang berdatangan.
Pada saat itu, saya mulai merindukan praktisi lain. Jika mereka tahu di mana saya, mereka akan memancarkan pikiran lurus untuk membantu saya dan benda-benda itu akan musnah. Saya merasa lelah, tetapi tidak berani berhenti. Saya terus saja memancarkan pikiran lurus, dan unsur-unsur jahat itu semakin sedikit.
Seiring saya terus berlari, robot-robot itu juga sudah tidak ada lagi. Dalam pikiran, saya tahu ini adalah jalur yang digunakan oleh Guru untuk menyelamatkan saya. Tidak peduli betapa panjangnya atau betapa banyaknya unsur-unsur kejahatan yang ada, saya harus melewatinya dengan pikiran lurus.
Saya terus berjalan, sampai jalan besar itu berakhir dan berubah menjadi jalan kecil, tidak beraspal. Saya berjalan lebih jauh lagi, sampai di ujung jalan. Di sana saya melihat sebuah pohon raksasa, penuh dengan bunga merah muda bermekaran. Sebuah pohon persik, saya kira.
Saya lalu terbangun dan menyadari Guru sedang membantu saya. Tetapi jalur itu tidak mudah, karena banyak unsur-unsur kejahatan yang sedang menunggu saya. Namun demikian, hasil akhirnya baik. Saya berterima kasih kepada Guru dan memutuskan untuk selalu berusaha sebaik mungkin, tetap rajin, dan menentang semua pengaturan kekuatan lama.
Pusat Penahanan
Dari pembicaraan yang tersebar antar petugas, saya mendengar bahwa mereka menganggap ini adalah sebuah kasus Falun Gong yang besar. Mereka berencana untuk mengirim saya ke pusat penahanan, saya akan menghadapi tuntutan pidana dan diadili.
Saya putuskan untuk menentang semua pengaturan ini. Walaupun tekanan darah saya normal hari itu, hari berikutnya tercatat mencapai lebih dari 200. Petugas tetap saja membawa saya ke pusat penahanan dan tekanan darah saya tetap tinggi.
Di dalam pusat penahanan, saya melihat lalat seperti robot lagi di lorong. Saya segera memusnahkan mereka dengan pikiran lurus. Di ujung lorong yang sempit ada enam orang penjaga, semuanya menatap saya. Saat memancarkan pikiran lurus, saya berpikir apakah saya perlu memberi tahu mereka tentang Falun Gong: sepertinya mereka tidak terima, saya sedikit gelisah. Di samping itu, saya tahu ini adalah ujian yang diatur oleh kekuatan lama. Jadi saya putuskan: saya tidak peduli apa yang akan terjadi kemudian, karena saya sudah berada di sini, saya akan memberi tahu mereka fakta Falun Gong.
Saya menghampiri para penjaga itu, duduk bersama mereka, dan berbicara tentang Falun Gong. Mengobrol dengan mereka, saya dengar pejabat pusat penahanan sudah memutuskan untuk tidak menerima saya, tetapi seorang petugas, Liu, tidak menyerah dan ingin berbicara dengan pejabat lainnya.
Saat Liu datang, saya berkata kepadanya, “Kesehatan saya buruk dan sudah tidak diterima. Mengapa kamu berusaha untuk mencelakai saya? Kamu tahu kebaikan akan mendapat pahala, dan kejahatan akan mendapat hukuman.”
Liu terlihat gelisah dan berkata ia hanya ingin menanyakan atasannya. Saya lanjutkan, “Tolong jangan berkonsultasi dengan atasanmu. Jika kamu menanyakan kepadanya apakah saya masih harus di terima di sini atau tidak, itu artinya kamu sedang merekomendasikan. Kamu sedang membahayakan masa depan kamu sendiri dengan mencelakan orang yang tidak bersalah.” Liu tidak berkata apa-apa setelah itu dan tidak lagi menelepon keluar.
Setelah beberapa jam, beberapa orang penjaga pergi dan dua orang petugas lain datang. Salah satu dari mereka terlihat sangat kuat dan tegap, seperti pegulat. Tetapi saya tidak terintimidasi. Dan saya memberi tahunya tentang Falun Gong sambil memancarkan pikiran lurus.
Beberapa menit kemudian, seorang penjaga memberi tahu bahwa saya akan dibebaskan. Dokter pusat penahanan kemudian meminta saya menandatangani sebuah formulir. Saya menolaknya ketika saya melihat tulisan dalam formulir itu, “Tanda tangan narapidana.” Saya memberi tahu dia bahwa saya bukan narapidana. Dokter itu mengatakan itu adalah prosedur wajib, tetapi saya tidak menurutinya. Ia berusaha membujuk saya lagi, tetapi disela oleh seorang penjaga, yang berkata, “Jangan buang-buang waktu, ia tidak pernah menandatangani apa pun.” Saya tahu Guru sedang membantu saya.
Perpisahan
Hari sudah hampir berakhir, dan semua petugas sudah kembali ke kantor polisi, semuanya berjumlah 20 orang. Saya melihat ke papan buletin di sana terdapat rincian daftar nama, pangkat dan foto-foto mereka.
Saya berbalik dan melihat Liu. “Hai!” kata saya, “Sekarang saya tahu namamu.” Semua petugas tertawa, dan wajah Liu memerah. Ia bertanya, “Mengapa kamu ingin tahu nama saya?”
Sebelum saya berkata sesuatu, seorang petugas menyela, “Ia akan mengirim namamu ke website Minghui. Dan kamu akan masuk ke dalam daftar polisi jahat!”
Semua petugas tertawa lagi. Liu terlihat malu dan berkata kepada petugas lain, “Bukan hanya saya. Kamu juga terlibat.”
“Saya tidak melakukan apa pun. Saya lihat dia sedang mencari sumpit untuk makan pangsit, jadi mengambilkannya sepasang. Benarkan?” Ia melihat ke saya.
“Iya benar,” saya mengangguk sambil tersenyum.
“Pahamkan, nama mu harus masuk ke Minghui, karena kamu pantas mendapatkannya!” kata petugas pertama tadi ke Liu lagi.
Saya gembira melihat petugas-petugas lainnya itu. Saya beberapa kali ditangkap lagi setelah itu, tetapi tidak pernah melihat Liu lagi. Mungkin ia sudah tidak lagi melakukan perbuatan buruk.
Setelah saya pulang, polisi menyuruh putra saya untuk mengawasi saya sepanjang waktu. Saya mengabaikannya dan tetap melakukan apa yang telah saya rencanakan. Sejak itu semua telah berjalan normal kembali.
Sekitar satu minggu kemudian, seorang petugas meminta saya datang ke kantor polisi, mengatakan bahwa mereka harus meninjau kembali kasus itu. Saya pergi dan melihat seorang petugas baru. Saya memberi tahu dia tentang Falun Gong sebelum ia mengajukan pertanyaan, dan ia mengangguk.
Ia lalu menanyakan nama saya, alamat, dan seterusnya. Saya menjawab “Falun Dafa baik” untuk semua pertanyaan. Ia berhenti setelah mengajukan enam pertanyaan dan berkata, “Saya tidak bisa lanjut, kamu sudah mengacaukan saya, saya jadi tidak ingat harus menanyakan apa.”
Ia lalu memperlihatkan saya catatan interogasi itu: Enam jawaban “Falun Dafa baik,” hanya itu yang ada di kertas. Saya tahu Dafa telah memusnahkan pikiran jahatnya.
Setelah pulang, saya menghabiskan waktu untuk belajar Fa dan menggunakan setiap kesempatan untuk menyingkirkan keterikatan. Tidak lama kemudian, saya bermimpi, saya sedang berjalan ke atas, walaupun setiap anak tangga terpisah jauh, tidak sulit bagi saya untuk memanjatnya. Lalu sebuah eskalator membawa saya ke tempat yang lebih tinggi. Dari sana, Falun membawa saya ke tempat yang lebih-lebih tinggi lagi...
Sekarang, saya tidak ingat kesulitan dan penderitaan yang saya alami saat ditahan, karena sekarang mereka sepertinya sangat jauh dari saya. Saya hanya tahu kesakralan kultivasi, dan kebahagiaan peningkatan xinxing. Saya sangat berterima kasih kepada Guru untuk segalanya.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org