(Minghui.org) Kelompok belajar Falun Dafa kami dimulai saat terjadi puncak penganiayaan dan telah bertahan tanpa gangguan selama 17 tahun. Tidak peduli seberapa keras lingkungan waktu itu, praktisi lokal kami bertahan dalam belajar Fa bersama setiap malam.

Wang (nama panggilan) menawarkan rumahnya sebagai tempat belajar Fa kami 17 tahun yang lalu, namun dia ditangkap dan dibawa ke kamp kerja paksa. Dia meninggal dunia karena penyiksaan mental dan fisik, kerabatnya membenci kami.

Praktisi lokal secara sukarela membantu pemakamannya dan menggunakan kesempatan untuk mengklarifikasi fakta Dafa kepada kerabatnya serta anggota keluarga. Kami terus menerus membantu satu anggota keluarganya setelah Wang meninggal. Para tetangga semua mengatakan ia beruntung berteman dengan kami.

Anak laki-laki dari Wang memiliki kesan yang baik terhadap praktisi Dafa dan setuju membiarkan kami meneruskan belajar Fa di rumah mereka. Kemudian, suami dan putrinya mulai berlatih Falun Dafa.

Penganiayaan Falun Dafa juga mempengaruhi kota saya. Kelompok belajar Fa membantu kami untuk melihat gangguan di sekitar kami. Kami memancarkan pikiran lurus bersama setiap malam untuk membasmi penganiayaan terhadap praktisi setempat dan unsur-unsur yang mengganggu orang mengetahui kebenaran Falun Dafa. Kami terus melakukannya selama satu periode tertentu dan keseluruhan lingkungan membaik.

Membantu Rekan-rekan Praktisi

Seorang praktisi lansia, Cheng (nama panggilan) dilarang oleh anggota keluarganya untuk bergabung dalam belajar Fa bersama sejak penganiayaan dimulai pada tahun 1999. Dia mulai memperlakukan diri sendiri sebagai manusia biasa, sehingga penyakit lamanya kambuh kembali dan menderita stroke ringan.

Rekan-rekan praktisi semua ingin membantunya. Di antara mereka, Tong (nama panggilan) menaruh upaya besar untuk menghubungi Cheng. Dia mengatakan kepada anggota keluarga Cheng bahwa dia bisa menemani Cheng untuk mendapatkan bahan makanan dan berjalan-jalan. Dia menggunakan waktu untuk belajar Fa dan berbicara dengan Cheng tentang pengalaman kultivasinya. Hasilnya, Cheng kembali bergabung dengan kelompok belajar Fa kami. Kesehatannya membaik dengan cepat dan dia menawarkan diri untuk menjadi koordinator dan menjalankan sebuah proyek Dafa.

Praktisi Baru

Xin (nama panggilan) mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2008. Dia sembuh dari insomnia yang parah, hipertensi pembuluh darah dan diabetes.

Wei (nama panggilan) adalah seorang umat Buddha selama tujuh tahun dan memiliki banyak macam penyakit. Dia mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2005 dan menjadi sehat serta bertenaga. Dia sering berjalan bermil-mil atau mendaki gunung untuk menyebarkan informasi tentang Falun Dafa. Satu keluarga yang terdiri dari 88 orang merentang empat generasi. Wei mengunjungi keluarga besar itu sebanyak 18 kali untuk membantu mereka menuntut Jiang Zemin, mantan kepala Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang bertanggung jawab atas penganiayaan.

Ting (nama panggilan) menderita cacat dan harus menggunakan tongkat. Dia mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2014. Dia membuang salah satu tongkatnya pada tahun 2015 dan yang lain pada tahun 2016. Sekarang dia sibuk berbicara secara langsung dengan orang-orang untuk membantu mereka mundur dari PKT, menyebarkan informasi Falun Dafa dan mengumpulkan tanda tangan untuk petisi. Ia juga mengajukan rumahnya menjadi tempat belajar Fa bersama yang baru.

Penganiayaan di kota saya merajalela; banyak rumah praktisi digeledah dan praktisi sering ditangkap dan dipenjara. Sesi belajar Fa bersama kami kembali diuji lagi. Karena Dafa dan dukungan dari Guru sehingga membuat semua bersatu serta memungkinkan kami untuk mempertahankan kelompok belajar Fa ini.

Tim Dukungan

Wen (nama panggilan) dijatuhi hukuman satu tahun kerja paksa pada tahun 2004. Dia pulang ke rumah setelah dibebaskan dan menemukan suaminya berselingkuh dengan karyawannya.

Wen berjuang untuk waktu yang lama. Setiap hari ia bergabung dengan kelompok belajar Fa dan berkomunikasi dengan rekan-rekan praktisi. Dengan bimbingan Fa, ia berhasil melepaskan perasaannya. Dia tetap mengurus suami dan ibunya, serta melakukan pekerjaan rumah tangga. Suaminya meminta maaf dan berjanji tidak akan selingkuh lagi.

Kemudian, Wen mendirikan tempat produksi materi di rumahnya untuk mencetak Mingguan Minghui serta materi Dafa lainnya.

Dong (nama panggilan) berumur 60 tahunan ketika mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2008. Suatu hari dia kembali dari belajar Fa menemukan suaminya mabuk. Suaminya menuduhnya berselingkuh dengan beberapa tetangga yang sudah tua, tapi Dong membela diri. Tangan kanannya patah dan kepalanya terluka karena dipukuli oleh suaminya.

Dong bangkit dan terus menerus berpikir pada Fa Guru dan mengatakan pada diri sendiri: "Saya adalah seorang pengikut Dafa dan tangan saya akan baik-baik saja." Dia juga terus menerus mengucapkan: "Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik." Segera, tangannya kembali normal dan rasa sakit pun hilang. Pusingnya juga hilang.

Beberapa rekan praktisi dari kota lain datang ke kelompok belajar Fa kami untuk berkomunikasi. Dong berbicara dengan mereka dan merasa kekhawatirannya hilang. Dia tahu itu adalah pengaturan Guru.

Seorang praktisi lain di kelompok kami bangun di tengah malam untuk mencetak buku-buku baru Dafa bagi para praktisi baru.

Setiap praktisi di sesi belajar Fa kami telah membantu orang lain mengatasi kesulitan dan berkultivasi dengan gigih. Kami semua sangat menghargai kesempatan-kesempatan yang berharga ini.

Chinese version click here

English version click here