(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Irlandia Utara mengunjungi Sekolah Bela Diri Cambudo untuk memperkenalkan Falun Gong (juga dikenal dengan Falun Dafa) pada tanggal 3 Juli 2016. Kepala perguruan dan para murid bersama-sama mempelajari latihan ini. Mereka juga mempelajari mengapa latihan kultivasi damai ini dianiaya dengan parah oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), dan banyak yang menandatangani petisi untuk mendukung upaya mengakhiri penganiayaan tersebut.

Kepala sekolah bela diri dan murid-murid sedang menyaksikan video instruksi latihan dari Guru Li Hongzhi
Kepala sekolah bela diri dan murid-murid sedang menyaksikan video instruksi latihan dari Guru Li Hongzhi

Para murid dan instruktur mempelajari metode latihan kedua Falun Gong

Para murid dan instruktur mempelajari metode latihan kedua Falun Gong

Tom Campbell, Guru Besar dan kepala perguruan, merasa sangat berterima kasih bahwa istrinya membawa pulang brosur Falun Gong, sehingga dia berkesempatan untuk mengundang praktisi setempat untuk memperkenalkan latihan Falun Gong di perguruannya.

Campbell mengatakan bahwa dia sudah lama mencari latihan kultivasi sejati dalam sepanjang  kehidupannya, dan dia telah mengundang latihan kultivasi aliran lain untuk datang dan berbagi di perguruannya. Namun dia menyadari bahwa Falun Gong adalah Dafa (Maha Hukum) ortodoks yang telah lama dicarinya.

Setelah mempelajari lima metode latihan, Campbell mengatakan keseluruhan proses pembelajaran merupakan pengalaman yang fantastis. Chris, seorang murid mengatakan bahwa dia merasakan energi yang kuat di tangannya saat mempelajari latihan. “Sejati-Baik-Sabar diperlukan oleh semua orang di dunia!” katanya.

Setelah mempelajari latihan, praktisi seni bela diri membentangkan spanduk “Falun Dafa Hao (baik)” untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Falun Gong

Setelah mempelajari latihan, praktisi seni bela diri membentangkan spanduk “Falun Dafa Hao (baik)” untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Falun Gong

Para murid menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan di Tiongkok, khususnya pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong yang masih hidup dan tahanan tidak bersalah

Para murid menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan di Tiongkok, khususnya pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong yang masih hidup dan tahanan tidak bersalah

Campbell merasa senang saat diberi buku Falun Gong, karya Guru Li Hongzhi, dan mengatakan akan membaca buku itu dengan saksama. Dia percaya bahwa latihan ini akan sangat berguna  dalam kehidupannya dan penelitian seni bela diri. Dia juga berharap praktisi akan datang lagi untuk mengajarkan latihan pada bulan berikutnya saat lebih banyak murid kembali dari liburan musim panas mereka.

Chris mengatakan bahwa dia diliputi kesedihan beberapa tahun lalu karena orang yang dicintainya tiba-tiba meninggal dunia. Dia berharap dengan mempelajari Falun Gong, prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Dafa akan membuatnya segera terbebaskan dari perasaan sakit dan penderitaan.

Tom Campbell (kanan), Chris (kiri), berfoto bersama dengan seorang praktisi Falun Gong

Tom Campbell (kanan), Chris (kiri), berfoto bersama dengan seorang praktisi Falun Gong

Setelah sesi latihan selesai, Campbell mengundang praktisi Falun Gong ke rumahnya. Selama perbincangan mereka, dia mengemukakan bahwa lebih banyak orang harus diinformasikan mengenai kejahatan pengambilan organ secara hidup-hidup oleh PKT. Dia terpikir untuk memposting informasi mengenai Falun Gong di halaman Facebook sekolah bela diri itu, dan memublikasikannya di majalah bela diri mereka dengan harapan semakin banyak orang akan mengetahui apa itu Falun Gong dan berupaya untuk menghentikan penganiayaan.

Chinese version click here

English version click here