Pihak Berwajib Mengancam Akan Mengkremasi Secara Paksa Jasad Pria Asal Heilongjiang
(Minghui.org)
Pihak berwajib di Kota Mudanjiang mengancam akan mengkremasi secara
paksa jasad Gao Yixi, pria setempat yang meninggal dunia 10 hari
setelah ditangkap karena keyakinannya.
Gao Yixi diciduk dari rumahnya pada tanggal 19 April tahun ini karena menolak melepaskan latihan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.
Gao Yixi diciduk dari rumahnya pada tanggal 19 April tahun ini karena menolak melepaskan latihan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.
Gao Yixi
Pria berusia 45 tahun ini
meninggal dunia 10 hari kemudian, dengan dada menonjol keluar dan
perut masuk ke dalam. Polisi melakukan otopsi pada hari berikutnya,
namun keluarga Gao belum juga diberikan hasil otopsinya.
Keluarga Gao meminta otopsi dilakukan ulang, tetapi ditolak berulang kali.
Pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk menangani masalah ini sendiri. Mereka menggunakan jasa seorang pengacara dan dokter swasta pada akhir Juli tahun ini, tetapi berbagai ancaman segera datang.
Tian Ruisheng, direktur dari Kantor Biro Kejaksaan Kota Mudanjiang di Pusat Penahanan Mudanjiang, menelepon pihak keluarga pada tanggal 11 Agustus. Dia memerintah mereka untuk menyerahkan semua dana yang mereka simpan untuk menutupi biaya dokter swasta pemeriksa medis mereka.
Pihak keluarga menolak untuk bekerja sama dan diancam oleh Tian keesokan harinya. Tian menyatakan bahwa jasad Gao akan dikremasi jika keluarganya tidak menyerahkan sejumlah uang yang telah ditentukan dalam beberapa hari.
Istri Gao, Sun Fengxia, juga berlatih Falun Gong. Ditangkap bersamaan suaminya, dia tidak dibebaskan sampai saat ini.
Putri remaja dari pasangan ini telah berhenti sekolah demi memperjuangkan keadilan bagi ayahnya.
Dengan adanya ancaman baru, dua wanita di keluarga Gao telah ditelantarkan, tidak pasti apa yang bisa dilakukan agar jasad Gao tidak dikremasi sebelum otopsi independen selesai dilakukan.
Laporan terkait:
Girl Quits School to Seek Justice for Father's Suspicious Death in Police Custody
Wife Held Hostage to Deter Autopsy on Husband
A Teenager's Nightmare: Mother Still Detained, Father Dies in Police Custody
Chinese version click here
English version click here
Keluarga Gao meminta otopsi dilakukan ulang, tetapi ditolak berulang kali.
Pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk menangani masalah ini sendiri. Mereka menggunakan jasa seorang pengacara dan dokter swasta pada akhir Juli tahun ini, tetapi berbagai ancaman segera datang.
Tian Ruisheng, direktur dari Kantor Biro Kejaksaan Kota Mudanjiang di Pusat Penahanan Mudanjiang, menelepon pihak keluarga pada tanggal 11 Agustus. Dia memerintah mereka untuk menyerahkan semua dana yang mereka simpan untuk menutupi biaya dokter swasta pemeriksa medis mereka.
Pihak keluarga menolak untuk bekerja sama dan diancam oleh Tian keesokan harinya. Tian menyatakan bahwa jasad Gao akan dikremasi jika keluarganya tidak menyerahkan sejumlah uang yang telah ditentukan dalam beberapa hari.
Istri Gao, Sun Fengxia, juga berlatih Falun Gong. Ditangkap bersamaan suaminya, dia tidak dibebaskan sampai saat ini.
Putri remaja dari pasangan ini telah berhenti sekolah demi memperjuangkan keadilan bagi ayahnya.
Dengan adanya ancaman baru, dua wanita di keluarga Gao telah ditelantarkan, tidak pasti apa yang bisa dilakukan agar jasad Gao tidak dikremasi sebelum otopsi independen selesai dilakukan.
Laporan terkait:
Girl Quits School to Seek Justice for Father's Suspicious Death in Police Custody
Wife Held Hostage to Deter Autopsy on Husband
A Teenager's Nightmare: Mother Still Detained, Father Dies in Police Custody
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org