(Minghui.org) Seorang residen Harbin diadili dengan tuduhan “menggunakan aliran sesat untuk merusak penegakan hukum,” sebuah alasan standar yang digunakan oleh rezim komunis Tiongkok untuk memenjarakan Praktisi Falun Gong dalam kampanyenya untuk membasmi latihan spiritual ini.

Zhao Haijun (pria) adalah salah satu dari 53 orang penduduk setempat yang ditangkap pada tanggal 6 Mei tahun ini karena mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin dan menuduh mantan diktaktor Tiongkok melancarkan penganiayaan Falun Gong yang mengakibatkan penangkapan mereka yang sebelumnya.

Selama sidang pada tanggal 26 Agustus, pengacara Zhao membela hak konstitusinya untuk bebas berkeyakinan dan menyangkal tuntutan hakim bahwa penuntutan Jiang “adalah sebuah kejahatan.” Jaksa merekomendasikan hukuman penjara 8-10 tahun.

Zhao menunggu keputusan di Pusat Penahanan Shuangcheng

Tuntutan yang Tidak Konsisten

Pengacara membantah bahwa tidak ada undang-undang di Tiongkok yang mengkriminalisasikan Falun Gong dan bahwa kliennya mempunyai hak untuk menjalankan keyakinannya dan mendistribusikan informasi tentang Falun Gong. Ia menantang jaksa untuk mengeluarkan dasar hukum yang menyatakan pelarangan Falun Gong; Jaksa tidak bisa mengeluarkan apa-apa.

Hakim Hu Yelin kemudian mengatakan tuntutan kepada Jiang Zemin adalah sebuah “kejahatan.” Pengacara menyangkal, “surat tuduhan kepada klien saya sangat jelas adalah tuntutan terhadap keyakinannya. Bagaimana anda tiba-tiba mengubah tuduhan menjadi pengajukan perkara terhadap Jiang?”

Hakim tidak menjawab. Pengacara terus memperdebatkan bahwa kliennya tidak melanggar hukum karena menggunakan hak konstitusinya untuk mencari keadilan terhadap Jiang Zemin yang melanggar kebebasannya berkeyakinan.

Pengacara menerangkan bahwa kekurangan kejelasan dalam tuduhan kejahatan menunjukkan otoritas hanya mengumpulkan berbagai tuduhan terhadap kliennya karena mereka tidak mempunyai bukti apa pun untuk menuduh kliennya.

Bukti yang Diragukan

Bukti penganiayaan termasuk materi informasi tentang Falun Gong dan peralatan yang disita dari rumah Zhao.

Surat tuduhan menuduh Zhao menggunakan peralatan yang disita untuk memproduksi lebih dari 500 brosur Falun Gong. Tetapi jaksa gagal menunjukkan bukti yang menerangkan berapa jumlah materi yang diduga disita.

Pengacara Diancam

Menuju akhir persidangan, pengacara memohon pengadilan menginventarisasi materi Falun Gong yang disita untuk mendapatkan jumlah yang akurat. Hakim mengancam akan mencabut izin pengacaranya

Gedung Pengadilan Dijaga Ketat

Sejak penangkapan Zhao, lebih dari 400 residen lokal telah menandatangani sebuah petisi menuntut pembebasan Zhao.

Banyak pendukung berkumpul di luar gedung pengadilan pada hari persidangan, tetapi hanya 15 orang termasuk anggota keluarga Zhao yang diizinkan masuk ke dalam gedung. Pendukung lain yang ditolak masuk ke gedung pengadilan, diganggu oleh pejabat berpakaian sipil yang berusaha mengusir mereka. Tetapi banyak yang memilih tetap bertahan sampai seluruh persidangan selesai.

Beberapa hari sebelum sidang dimulai, praktisi Falun Gong lokal memasang buletin dan spanduk di sekitar gedung pengadilan dengan pesan tentang penganiayaan Falun Gong oleh rezim komunis. Otoritas memerintahkan semua buletin dan spanduk diturunkan sebelum sidang dimulai.

Sewaktu persidangan berlangsung, kendaraan polisi berpatroli di luar, dengan minimal lima polisi berseragam di setiap kendaraan.

Latar Belakang Informasi

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.

Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 17 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan meneruskan penganiayaan brutal tersebut.

Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada tanggal 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang Zemin terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.

Konstitusi Tiongkok mengizinkan warganya untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator tersebut.

Laporan terkait:

Neither Families Nor Attorneys Allowed to Visit Ms. Liu Yanyi and Mr. Zhao Haijun
Mr. Zhao Haijun from Harbin City Arrested Along with Over 50 Other Practitioners
Over 50 Falun Gong Practitioners Arrested in One Night after Filing Criminal Complaints against Former Chinese Leader
Mr. Zhao Haijun from Harbin City Arrested Along with Over 50 Other Practitioners