(Minghui.org)

Salam belas kasih dan kemuliaan kepada Guru! Salam kepada rekan-rekan praktisi!

Saya mulai berlatih Falun Dafa sejak tahun 1994. Saya dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun pada 2003 karena penganiayaan, serta menjalani masa hukuman lima tahun.

Saya ingin bercerita bagaimana saya mengultivasi diri sendiri dan menyelamatkan semua kehidupan saat di dalam penjara.

Melanjutkan Kultivasi Dafa dan Menyarankan Orang-orang Mundur dari PKT di Penjara

Ketika ditangkap, saya memiliki rasa takut yang kuat, dan tidak melakukan dengan baik. Saya merasa malu pada diri sendiri dan tidak memiliki banyak pikiran lurus. Saya merasa tertekan. Namun Guru telah mengatur setiap kesempatan untuk menyadarkan saya.

Saat Tim Pelatihan sedang berbaris, hujan tiba-tiba turun. Semua orang bergegas menuju ke bawah atap untuk menghindari hujan. Praktisi A berdiri di depan saya. Dia berkata bahwa Hong Yin II telah dipublikasikan.

Guru menulis:

“Manfaatkan waktu luang mengintropeksi diri sendiri untuk menambah pikiran lurus; Bila mengetahui dengan jelas ada kekurangan, maju lagi dengan gigih.” (“Arif dan Sadar,” Hong Yin II)

Hati saya tercerahkan dan tahu bahwa Guru telah menyadarkan saya.

Suatu ketika saya bertemu dengan praktisi B saat menuju kamar kecil. Dia berkata artikel Guru yang terbaru “Lepaskan Hati Manusia, Selamatkan Manusia di Dunia” telah dipublikasikan. Kemudian, ketika saya bekerja di bengkel, praktisi C melafalkan “Bunga Mei” dari Hong Yin II. Guru sedang membangkitkan pikiran lurus saya selangkah demi selangkah.

Suatu hari, ketua tim mengajak saya menemui anggota keluarga saya. Saat sedang menaiki lantai dua, dia tiba-tiba berkata, “Jika kamu tidak mau ‘berubah’, saya tidak akan mengantar kamu menemui keluarga kamu.” Saya langsung berbalik arah. Akhirnya dia pergi sendiri menemui keluarga saya dan membawa barang-barang yang dititip untuk saya beserta surat dari saudari saya.

Puisi berjudul “Bencana” dari Hong Yin II muncul di benak saya. Saya menyadari harus kembali berlatih Dafa dengan sepenuh hati. Saat petugas penjara menanyakan apakah saya masih akan berlatih lagi, saya menjawab dengan tegas bahwa saya masih tetap berlatih Falun Dafa.

Dalam tim pelatihan, narapidana A sebelumnya pernah bekerja di Wilayah Dawu, Provinsi Hubei. Saya memberitahu dia tentang Falun Dafa. Dia berkata sudah mengetahui para praktisi adalah orang baik, namun Kongres Rakyat telah menentukan kebijakannya. Saya berkata padanya bahwa kebijakan mereka sama sekali tidak menyebut nama Falun Dafa.

Dia lalu berkata, “Terima kasih telah mengingatkan. Kamu benar. Kongres itu memang tidak menyebut nama Falun Dafa dan seharusnya negara tidak punya alasan untuk melakukan penganiayaan. Mereka seharusnya tidak memanfaatkan kebijakan untuk menganiaya para praktisi.” Saya berkata agar dia mengakui kebaikan Falun Dafa dengan sepenuh hati, maka dia akan diberkahi. Dia kemudian menyadari sesuatu yang tidak dimengerti sebelumnya: Dia pernah terkena sengatan listrik sebesar 10 ribu volt saat sedang bekerja di Dawu. Namun nyawanya tidak terancam bahaya, di mana justru mengejutkan semua orang. Dia menyadari bahwa dia pernah memiliki takdir pertemuan dengan Dafa. Saya berkata semua orang memang datang demi Dafa ini.

Narapidana B berasal dari Kota Changchun. “Falun Dafa lahir di Changchun,” saya memberitahu dia. “Semua orang di sana memiliki takdir pertemuan yang besar dengan Dafa. Banyak orang dalam sejarah mengetahui bahwa Dafa akan mulai menyebar di Changchun, jadi pada abad ke-18 ada perpindahan populasi secara besar-besaran menuju Tiongkok Timur Laut, dengan Changchun sebagai pusatnya. Orang-orang datang ke sana untuk melihat “Tiga Harta,” yang dianggap sebagai ginseng, cerpelai, dan tanduk rusa. Sebenarnya yang mereka tunggu-tunggu untuk disebarkan adalah ‘Sejati-Baik-Sabar.’”

Dia bercerita bahwa salah satu temannya pernah memberinya buku Zhuan Falun ketika dia dirawat di rumah sakit tahun 1995, namun dia tidak ikut berlatih. Dia kemudian dipenjara karena menjalankan bisnis ilegal. Setelah berbincang-bincang, dia menyadari bahwa Falun Dafa adalah harta karun untuk menyelamatkan kehidupan.

Ketika saya mengklarifikasi fakta kepada narapidana C, dia bertelanjang kaki, jadi saya memberinya sandal milik saya. Dia sangat berterima kasih. Setelah mengetahui kebenaran, dia membantu saya klarifikasi fakta kepada yang lain. Dia bercerita kepada orang-orang tentang keajaiban Dafa, dan ketika saya mengklarifikasi fakta pada narapidana D, C memberitahu dia tentang sebuah cerita yang ia alami sendiri.

Dia berkata sembilan orang dalam sebuah keluarga dari tiga generasi berlatih Falun Dafa di desanya. Saat terjadi kekeringan parah selama satu tahun, tidak satu pun hujan turun di daerah itu, namun hujan terjadi sebanyak dua kali di ladang jagung milik keluarga itu. Masyarakat sekitar maupun yang jauh mengetahui kisah ini. C menyaksikan keajaiban Falun Dafa, jadi dia membantu saya mengklarifikasi fakta dari perspektifnya sendiri.

Praktisi D baru saja tiba. Dia memberitahu saya tentang para praktisi menyarankan orang-orang mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dalam skala besar pada tahun 2005. Saya kemudian menuliskan pernyataan pengunduran diri dari PKT beserta tanggalnya di atas lantai marmer dengan menggunakan sekop.

Menciptakan Lingkungan yang Layak

Saya akhirnya meninggalkan Tim Pelatihan dan dipindahkan ke sel lain. Para praktisi di sel ini berkultivasi dengan gigih dan saling membantu satu sama lain. Saya sungguh terharu.

Praktisi E menyerahkan selimut kepada saya, serta sebuah buku kecil berisi ceramah Guru versi tulisan tangan. Ceramah itu ditulis di atas kertas rokok dan sampul bukunya terbuat dari kertas tebal. Ini pertama kalinya saya melihat buku Dafa sejak masuk penjara setahun sebelumnya. Saya sangat terharu.

Praktisi G lebih tua daripada saya. Dia memanggil nama saya dan memberitahu bahwa saya seharusnya lebih banyak lagi belajar Fa. Dia menunjukkan dua artikel Guru, “Teguran” dan “Sejati Berkultivasi,” yang dia salin dengan tangan. Saya membaca dua artikel ini berulang-ulang sampai dapat menghafalnya. Saya menggunakan dua artikel Fa ini sebagai pengingat dalam kultivasi.

Praktisi H adalah seorang pemuda. Sebelum ia berlatih Falun Dafa, saudaranya menjalani operasi. Dokter menolak menerima uang pengobatan mereka. Mereka kemudian mencoba memberikan sekaleng minyak sebagai hadiah kecil pada kunjungan berikutnya. Dokter ini kemudian mengatakan bahwa ia berlatih Falun Dafa dan tidak menerima hadiah apa pun dari pasien. Praktisi H sangat terkesan dengannya. Setelah mendapatkan Fa, dia berkultivasi dengan gigih dan mampu mengingat Zhuan Falun. Saat istirahat makan siang di bengkel, praktisi F dan saya duduk bersama praktisi H sambil mendengarkan dia melafalkan Zhuan Falun.

Guru mempublikasi banyak artikel baru pada tahun-tahun itu. Hampir semua artikel ditulis dengan tangan disampaikan kepada kami. Kami menghafalnya dan diteruskan kepada praktisi lain. Kami melafalkan setiap artikel mulai dari pagi hingga malam hari. Dengan bantuan praktisi H, kami mulai menghafal Zhuan Falun sedikit demi sedikit setiap malam.

Setelah Zhuan Falun versi tulisan tangan disampaikan kepada kami, praktisi F menyalin satu ceramah di tempat tidurnya setiap malam. Keseluruhan ada sekitar 20 ribu karakter dalam 50 halaman, dengan 400 karakter pada setiap halaman. Betapa cepat ia menyalinnya! Lagipula ia tidak menulis di atas meja melainkan ditulis di kertas rokok di tempat tidur. Dia tidak pernah menulis sebanyak ini sebelumnya. Namun yang tak terlupakan, dia mampu menulis artikel berbagi pengalaman saat praktisi lain menceritakan pengalaman mereka. Ini seperti menyaksikan sebuah mukjizat Falun Dafa yang luar biasa.

Dengan peningkatan di Xinxing, kami menyadari tidaklah cukup hanya dengan belajar Fa. Kami harus menerobos semua keterbatasan dengan pikiran lurus. Kami harus menciptakan sebuah lingkungan dengan memancarkan pikiran lurus untuk berlatih Gong dengan bebas. Untuk melakukannya, kami harus menceraiberaikan unsur kejahatan di ruang dimensi lain. Setiap praktisi mulai membuktikan kebenaran Fa dengan cara masing-masing menurut pemahaman di tingkatan mereka.

Suatu malam, saya sedang duduk bermeditasi di atas tempat tidur dan kemudian memancarkan pikiran lurus. Narapidana yang melakukan tugas malam mengatakan tidak akan mengadukan kami melakukan latihan, namun dia khawatir orang lain akan melaporkannya. Saya menceritakan situasi ini kepada praktisi lain. Kami berpendapat bahwa kami harus memusnahkan unsur kejahatan di balik narapidana yang bertugas agar dia tidak mengganggu kami. Di permukaan dia masih khawatir, yang berarti kami masih belum benar-benar membantunya memahami Falun Dafa. Ini adalah masalah kami.

Kami juga menganggap semua narapidana dalam sel sebagai teman dan mengklarifikasi fakta kepada mereka pada tingkat yang lebih dalam. Kami memberitahu mereka tentang prinsip balasan karma dan bagaimana mereka mendapat berkah jika mengakui Dafa adalah baik, termasuk memperlakukan praktisi dengan baik. Kami juga memberitahu mereka bahwa para penjaga hanya menggertak, sebenarnya mereka khawatir seseorang akan terluka atau terancam bahaya. Jika terjadi masalah, mereka akan mendatangi kami secara langsung. Ini merupakan kesempatan yang berharga bagi mereka, dan mereka beruntung dapat menemukan seorang praktisi. Mereka memahami apa yang kami maksudkan dan tertawa dengan suka cita. Berkat perlindungan Guru, setiap orang meningkat di dalam Fa, dan lingkungan kultivasi menjadi semakin baik.

Memperlakukan Semua Kehidupan Sama

Penjara kami memiliki lebih dari belasan sel. Kebanyakan yang ada di sana adalah terpidana mati atau seumur hidup. Karena praktisi ditahan bersama mereka dalam waktu lama, para narapidana ini dapat mempelajari Dafa secara lebih jauh dan mendalam.

Suatu hari beberapa tahanan memukul praktisi M dengan kasar atas desakan para penjaga. M dengan suara keras berteriak, “Falun Dafa baik,” hingga seluruh sel mendengarnya. Kami berdiskusi dan menyadari banyak penjaga tidak tahu kebenaran Dafa, mereka menerima kebohongan dan didorong oleh kepentingan pribadi, karena itu mereka bersedia menganiaya praktisi. Pikiran mereka telah dimanfaatkan oleh iblis, namun mereka merupakan kehidupan yang datang demi mendapatkan Fa dan seharusnya diselamatkan. Kami sadar seharusnya memancarkan pikiran lurus untuk menceraiberaikan kejahatan yang memanipulasi mereka. Kemudian kami mengklarifikasi fakta dan mengekspos berita fitnahan PKT untuk meluruskan kesalahpahaman mereka. Kami menyadari seharusnya kami tidak meninggalkan satu pun jiwa kehidupan di belakang.

Narapidana E sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan besar sebagai CEO. Praktisi F berkata pada saya tentang narapidana CEO karena mereka satu sel. Narapidana CEO datang dan berjabat tangan dengan saya, kami berkenalan. Saya memberitahunya tentang kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh praktisi, dan disiarkan melalui CCTV, dan bagaimana kebohongan itu dibuat untuk menipu rakyat Tiongkok. Seorang penjaga setuju, mengatakan bahwa pembunuh tersebut tidak pernah berlatih Falun Dafa. Penjaga berkata pada saya perihal keluarga pembunuh, pekerjaannya, dan bagaimana dia melakukan pembunuhan itu.

Narapidana E mengkonfirmasi bahwa saya benar. Ayah tersangka adalah seorang kader PKT dan dimanfaatkan oleh Kantor 610. Kantor 610 berkata mereka akan mengurangi masa hukuman anaknya jika dia mengaku berlatih Falun Dafa. Dia berkata bahwa kader ini adalah seorang kolega dari mertuanya, karena yang menceritakan adalah mertuanya sendiri.

Saya memberitahu instruktur politik di penjara tentang kasus pembunuhan ini. Dia mendengarkan dan bertanya apakah saya langsung menanyai orang itu sendiri. Saya menjawab ya, tapi tidak bisa mengungkapkan narasumber. Saya menyarankan agar inspektur berbicara pada orang yang mengenal kader tersebut jika dia tertarik. Mereka semua mengetahui kisahnya, kata saya. Dia mengerti dan terharu.

Praktisi F memberitahu kami bahwa dia membaca papan propaganda di koridor bahwa para penjaga bertanggung jawab dalam memeriksa apakah ada pasal dari undang-undang yang berlaku atau apakah ada pasal seperti itu. Saya menggunakan sebuah topik untuk mengklarifikasi fakta pada penjaga C. Saya berkata bahwa penganiayaan Falun Dafa melanggar hukum, penganiayaan ini adalah kampanye politik yang lakukan oleh Jiang Zemin dan didukung oleh kebohongan-kebohongan.

Penjaga C menjadi marah. Dia biasanya adalah orang yang tenang. Dia berteriak, “Penganiayaan itu sudah ditentukan oleh negara.” Saya berkata dia telah diperdaya; tidak ada konstitusi yang melarang Falun Dafa. Dia terkejut dan berkata akan memikirkannya sampai keesokan harinya. Saya rasa dia menjadi tidak yakin setelah saya mengungkit pertanyaan ini padanya, jadi dia pulang ke rumah untuk mencari tahu. Saya menyadari dia tidak mengatakan apa pun keesokan harinya. Ketika saya membaca Zhuan Falun, dia datang untuk melihat buku kemudian mengembalikannya kepada saya. Dia berkata, “Kamu membaca ini?” Dia tidak mengkritik saya lagi. Saya merasa dia telah memahami kebenaran.

Praktisi B ditahan di sel isolasi karena menolak mengenakan seragam penjara. Praktisi dari sel lain mendukungnya dengan berbagai cara. Kami mendiskusikan dan setuju kami harus lebih banyak klarifikasi fakta kepada para penjaga. Praktisi F membuat surat yang ditujukan kepada pimpinan penjara atas nama kami. Kami menuntut pembebasan segera praktisi B dari isolasi. Semua praktisi menandatangani surat itu. Saya meminta agar surat ini diantar ke instruktur politik, dan dia membacanya. Dia berkata bahwa kami seharusnya mengurusi urusan kami sendiri, tapi dia menambahkan setiap praktisi seharusnya menulis satu surat.

Karena praktisi B berada di sel isolasi, kami merasa ini merupakan tanggung jawab kami untuk menjaganya. Saya meminta pemimpin brigade untuk menyampaikan permintaan kami pada pihak manajemen. Saya berkata akan berbicara kepada rekan-rekan praktisi tentang saran masing-masing praktisi menulis surat sendiri. Kami tidak menyadari bahwa Guru memberi petunjuk kepada setiap praktisi untuk menulis pernyataan yang mengungkapkan tekad kami dalam berkultivasi Dafa dan menentang penganiayaan.

Ketika kami menerima artikel Guru terbaru berjudul “Memutar Roda Kepada Dunia Manusia” dan “Bukan Berpolitik,” kami mengerti makna pemunduran diri dari PKT adalah supaya tetap selamat. Para praktisi kemudian mulai meminta para narapidana untuk mundur dari PKT.

Suatu hari saya mendengar percakapan di antara dua narapidana di koridor:

“Pikiran saya menjadi lebih jernih setelah mundur dari PKT.”

“Mengapa hal itu tidak saya alami?” tanya orang kedua.

“Kamu seharusnya tahu mengapa. Kamu hanya mundur dari Pionir Muda, tapi tidak mengundurkan diri dari Liga Muda Komunis, yang artinya kamu belum sepenuhnya keluar dari PKT. Hati kamu harus tulus. Jadi segeralah mundur dari keanggotaan Liga Pemuda!”

Ketika kami menerima Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis versi tulisan tangan, praktisi F membaca satu bab sehari selama istirahat makan siang. Saya mendengar dia membacakannya. Setelah menyelesaikan bab terakhir, para narapidana mengatakan mereka juga mendengarkan. Memang pada hari-hari itu, suasananya begitu hening saat istirahat makan siang, tak seorang pun yang berjalan atau berbicara. Buku tersebut juga telah tersebar di antara para narapidana.

Suatu hari hujan turun sebelum makan siang. Seorang pria dari sel lain berdiri di samping saya. Saya mulai mengklarifikasi fakta kepadanya. Dia tampak sangat gembira dan mengatakan telah mengetahui kebenaran sebelumnya dan mundur dari PKT. Dia adalah seorang narapidana yang mendapat vonis hukuman mati. Dia ikut berlatih Falun Dafa dan berkata pada narapidana lain bahwa dia adalah seorang praktisi Falun Dafa. Dia berkata Guru telah memberinya kehidupan kedua.

Narapidana G sering berbicara kepada praktisi. Dia mundur dari PKT dan juga ingin mempelajari Falun Dafa. Penjaga memperingatkan dia tentang hal itu. Namun, dia tidak mendengarkan mereka dan berkata kepada narapidana yang lain. “Ya, saya sangat akrab dengan mereka. Selama tinggal bersama praktisi, saya telah melihat perilaku mereka. Mereka memberitahu saya tentang banyak hal berharga dan makna mendalam dari kebudayaan tradisional. Saya tahu mereka adalah orang baik melalui perilaku mereka. Mereka adalah praktisi dengan kebajikan tinggi. Mereka membantu tahanan lain tanpa pamrih setiap hari. Kalian seharusnya tahu tentang semua ini.”

Bilamana ada narapidana baru yang kebetulan duduk di samping seorang praktisi, praktisi akan memanfaatkan kesempatan ini untuk klarifikasi fakta. Praktisi L mengetahui nama narapidana dari daftar kehadiran di papan dan mengklarifikasi fakta kepada mereka yang tidak mengundurkan diri dari PKT.

Kami terus meminta para narapidana mundur, semakin lama semakin banyak yang keluar dari PKT. Suatu hari, seorang narapidana menghentikan saya di koridor dan berkata saya tidak memandang dirinya. Saya bertanya mengapa dia merasa seperti itu. Dia berkata saya memperlakukan orang lain dengan baik kecuali dia. Saya menyadari tidak meminta dia mundur dari PKT. Dia berkata telah bergabung dengan Liga Pemuda dan Pionir Muda, tapi bukan anggota Partai. Dia kemudian memilih sebuah nama dan mundur dari kedua organisasi tersebut.

Guru yang Menentukan Segalanya

Saya menghafal Ceramah Delapan dari Zhuan Falun di bengkel pada tahun 2008. Itu adalah pertama kalinya saya menghafal seluruh ceramah tanpa henti. Tiba-tiba terjadi sesuatu dengan jantung saya, dan saya meludahkan darah. Saya menceritakan hal ini kepada praktisi F yang berada di bengkel lain. Kami berpikir ini adalah hal baik. Beberapa hari kemudian, saya merasakan sakit yang teramat sangat di dada dan jantung, serta meludahkan sesuatu berwarna merah jambu. Seseorang memberitahu penjaga. Mereka memeriksa suhu tubuh saya. Saya mengalami demam tinggi dan dikirim ke rumah sakit penjara.

Namun saya tetap berpikiran jernih dan bersemangat tinggi. Saya tidak takut. Suhu saya turun pada malam harinya dan saya dipulangkan pada keesokan harinya. Saya dihadang di gerbang rumah sakit dan dibawa ke bangsal penyakit menular untuk TBC (Tuberkulosis). Dokter memberi suntikan setiap hari tapi tidak memberitahu apa yang dilakukannya. Saya dirawat sebagai pasien TBC. Saya berkata pada dokter bahwa saya tidak menderita TBC dan tidak memiliki gejala TBC. Dokter tidak mengatakan apa pun dan pergi.

Suatu hari, seorang dokter spesialis datang untuk memeriksa dada dan perut saya. Dia tidak mengatakan apa pun setelah melakukan pemeriksaan. Dokter penjara berkata pada saya bahwa dia sedang mempersiapkan laporan penyakit kritis milik saya. Penjaga telah memberitahu pihak keluarga saya untuk datang menjenguk. Penjaga juga meminta mereka membujuk saya agar minum obat.

Istri saya juga seorang praktisi, adik laki-laki, dan bibi saya datang menjenguk. Mereka melihat kaki saya membengkak dan menangis. Mereka menuntut agar saya dibebaskan dari penjara. Pihak berwenang berkata mereka harus mengikuti prosedur jika mereka menginginkan saya dibebaskan dengan syarat perawatan medis. Petugas berkata akan menanyakannya kepada manajemen penjara. Para praktisi yang berada di penjara semua memancarkan pikiran lurus untuk saya setiap saat.

Dokter penjara mengirim contoh urine saya untuk tes patologi. Dia berkata ginjal dan paru-paru saya berfungsi normal. Menghadapi situasi yang rumit, saya hanya percaya pada Guru dan Fa.

Praktisi M berkesempatan untuk menangani para pasien di rumah sakit. Dia menengok saya dan menyarankan agar saya bercerita pada praktisi N, yang berada di ruang sebelah. N memahami Fa sangat baik. Dia belajar Fa dengan baik dan selalu mencari ke dalam. Setelah saya bercerita kepadanya, saya memahami dua kunci permasalahan.

Dia berpikir akan lebih baik untuk mengambil bebas bersyarat medis sebagai kesempatan agar saya dapat mengklarifikasi fakta dan melakukan tiga hal di luar penjara. Dia meminta saya tidak terlalu khawatir, karena situasi ini telah diatur dari Guru.

Kemudian dia menyarankan agar kami tidak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berbagi pengalaman. Hal terpenting adalah kami sepenuhnya menolak pengaturan kekuatan lama dan mencari ke dalam atas segala kekurangan kami. Guru telah memberikan kesempatan berharga untuk mencari ke dalam dan meningkatkan diri sendiri.

Satu masalah muncul dari benak saya: bahwa saya pernah merancang sebuah dokumen proyek untuk CEO saya sebelumnya, tempat saya pernah bekerja dulu. CEO baru tidak menyetujui proyek ini dan mengkritik saya. Saya baru berlatih Falun Dafa saat itu. Saya menangani semua pihak dengan baik dan menyelesaikan masalah saya tanpa mempermalukan siapa pun.

Saya tahu Gurulah yang membantu saya. Saya mendukung CEO baru dengan sepenuh hati. Namun dalam hati sanubari, saya memiliki keluhan padanya dan menunjukkan mentalitas pamer serta mengejar kepentingan pribadi. Saya juga menunjukkan sifat iri hati. Saya tidak menyadari masalah ini sampai saya bercerita pada praktisi N. Guru menyelesaikan kerunyaman untuk saya, sementara saya menghubungkannya dengan kemampuan saya sendiri. Ini merupakan keterikatan yang sangat kuat pada diri sendiri dan tidak menghormati Guru serta Fa.

Segera setelah saya menemukan keterikatan ini, saya merasa selapis substansi buruk lenyap.

Guru menulis:

“Badan terbaring di dalam kurungan penjara janganlah merana dan sedih
Dengan adanya Fa luruskan pikiran dan perbuatan
Renungkan dengan tenang berapa banyak hal-hal keterikatan
Lenyapkan sifat hati manusia, kejahatan dengan sendirinya pasti kalah”

(“Jangan Bersedih” dari Hong Yin II)

Beberapa hari kemudian saya menyadari keluarga telah mengirimkan pakaian baru untuk pembebasan saya. Mereka menjemput saya pada pagi hari.

Berkat bantuan Guru, saya dibebaskan dua tahun lebih awal dengan bebas bersyarat medis. Saya mampu mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup dalam skala besar di luar sana.

Terima kasih atas belas kasih dan keagungan Guru! Terima kasih pada rekan-rekan praktisi!