(Minghui.org) Jika praktisi Falun Dafa tidak bisa menahannya, itu akan menimbulkan percekcokan dan konflik-konflik dan bahkan menciptakan jarak di antara rekan praktisi dan berakibat pada koordinasi dan kerja sama antar mereka ketika mengerjakan proyek-proyek Dafa.

Mengotorkan Lantai Bersih

Ayah saya selalu berjalan di lantai dapur yang basah dengan sepatu kotornya setelah istri saya baru saja mengepelnya.

Istri saya menjadi benci setelah itu berlangsung beberapa waktu. Istri saya dan saya berlatih Falun Dafa, jadi saya bilang, “Praktisi Dafa harus mengkultivasikan kesabaran. Kamu harus menganggapnya sebagai kesengsaraan dan berusaha mengatasinya. Lain kali ini terjadi, jangan marah dan bersihkan lagi setelahnya.”

Ia mengikuti saran saya ketika ayah berjalan lagi di atas lantai basah dengan sepatu kotornya dan ia membersihkannya lagi. Ia tetap tenang dan tidak merasa benci.

Ayah saya akhirnya menunggu hingga lantai kering sebelum berjalan lagi.

Ayah Saya Menghentikan Kebiasaan Buruknya

Ayah saya suka merokok, jadi saya membelikan asbak. Tetapi ia tidak pernah menggunakannya dan membuang abunya ke lantai. Ia juga meludah ke lantai.

Shifu berkata,

“Aliran Fa kita ini adalah langsung ditujukan pada hati manusia, di dalam kepentingan pribadi dan di dalam konflik antarmanusia, terhadap masalah ini dapatkah anda bersikap hambar dan memandang ringan, ini merupakan kunci persoalan.” (Zhuan Falun)

Saya berusaha sebaiknya untuk tetap tenang dan membersihkannya tanpa komentar. Selagi saya terus melakukan ini, ayah saya mulai menggunakan asbak dan juga berhenti meludah di lantai.

Menemukan Mentalitas Bersaing

Beberapa tahun lalu, ayah saya mulai memaki jika saya pulang. Ia melakukan ini sepanjang tahun. Saya mengekang kemarahan dan tidak pernah membalas atau mengeluh.

Suatu musim panas saya pulang dalam keadaan lelah dan haus. Ayah saya tidak bertanya apakah saya mau makan atau minum, malah ia mulai memaki. Saya pergi ke halaman untuk mengambil air dan merasa marah di dalam hati.

Shifu berkata,

“Karena saat konflik terjadi, dapat muncul tiba-tiba, namun bukan eksis secara kebetulan, itu digunakan untuk meningkatkan Xinxing anda. Asalkan anda memperlakukan diri selaku praktisi Gong, anda akan dapat mengatasinya dengan baik.” (Zhuan Falun)

Saya bertanya-tanya mengapa setelah begitu lama ayah saya masih terus memaki jika saya pulang. Ketika saya ditangkap karena keyakinan saya, ia pergi ke kantor polisi dan meminta agar saya dibebaskan. Jadi mengapa ia sekarang memaki?

Saya menyadari ini kesempatan untuk meningkatkan Xinxing. Mentalitas bersaing saya begitu kuat dan saya tidak sungguh mengkultivasikan “Sabar.” Saya hanya mengekang diri untuk tidak memaki balik. Jika saya sungguh toleran, saya tidak akan merasa marah di dalam. Shifu hendak melenyapkan keterikatan bersaing dan inginsaya meningkat.

Setelah memahami ini, saya kembali ke kamar dan mendengarkan dengan diam makian ayah saya. Saya bisa lihat ia kelelahan ketika duduk di ranjang, jadi saya duduk di sampingnya dan mendengarkan. Ia memaki cukup lama dan perlahan-lahan saya tidak lagi merasa marah. Saya tidak merasa makiannya ada hubungan dengan saya dan tetap tenang. Tiba-tiba, ia berhenti memaki.

Ayah saya tidak pernah memaki lagi sejak hari itu dan sekarang gembira bisa melihat saya. Pemahaman saya adalah Shifu membuat lingkungan harmonis karena saya telah meningkatkan Xinxing dan mengatasi cobaan itu.