(Minghui.org) Keyakinan kuno di dalam komunitas kultivasi menyatakan bahwa tubuh daging manusia adalah hal yang paling rentan karena ia adalah budak panca indera maupun beragam sistem respons emosional (kognitif) yang bekerja dengan sendirinya. Salah satu sistem respons kognitif ini adalah nafsu.

Keterikatan yang Didapat Pascakelahiran

Nafsu birahi sebagai respons kognitif cukup sederhana; organ sensorik kita menerima pesan dari lingkungan eksternal dan meneruskannya ke sistem respons yang relevan, dan kemudian kita mengenali stimulus sebagai nafsu birahi dan bereaksi sesuai dengannya. Bagi orang biasa, proses ini hampir tidak terdeteksi oleh pikiran, dan sebagai pengalaman yang instan dan otomatis.

Misalnya, orang selalu tertarik pada seni. Tetapi seni modern, termasuk musik, telah rusak, dengan berbagai pengaruh buruk atau pornografi dimasukkan ke dalamnya. Setiap kali seseorang melihat gambar-gambar ini atau mendengarkan lagu-lagu ini, organ inderanya berisiko mengubah rangsangan ini menjadi perasaan nafsu.

Dulu saya berpikir bahwa akan lebih baik jika saya bisa kembali menjadi seorang anak yang sama sekali tidak memiliki nafsu birahi. Saat itu, saya percaya bahwa sistem seperti itu dimasukkan ke proses mental manusia dan diperkuat oleh sentimentalitas (qing) untuk mengendalikan perilaku manusia. Misalnya, pria tertarik pada wanita cantik, tetapi harimau tidak merasakan apa-apa -- jadi mengapa harimau tidak terpengaruh? Tidak bisakah saya menjadi seperti harimau?

Kemudian, saya menyadari justru superimposisi inilah yang menjadikan nafsu menjadi bagian dari kondisi manusia, dan dengan demikian mustahil untuk sepenuhnya dilenyapkan sebelum mencapai kesempurnaan -- sebelum menjadi manusia super. Namun, masih mungkin membuat sentimen ini semakin melemah. Jika kita dapat sampai pada kondisi tidak lagi muncul keinginan berbuat ketika menghadapi godaan ini, saat itu akan menjadi kondisi Dewa.

Sebagai seorang kultivator Falun Dafa, kita harus selalu mengendalikan diri dari berbagai godaan ini, karena itu adalah kultivasi nyata.

Seorang praktisi pernah mengajukan pertanyaan kepada Guru di konferensi Fa A.S.:

Pengikut: Setiap melewati tahap cobaan yang menyangkut Qing, dalam hati selalu ada semacam perasaan yang amat sulit dilepas, apakah saya termasuk tipe orang yang tidak ingin mengubah hal-hal paling hakiki?

Shifu: Kalian menganggap Qing sebagai rasio diri sendiri atau sesuatu dari bagian tubuh anda, itu salah. Tetapi jika kalian secara sengaja bersikeras ingin melepaskan sesuatu yang belum dapat dicapai dalam tahap anda, berarti kalian juga berbuat secara paksa. Melalui Xiulian dan membaca buku secara terus-menerus, di dalam proses Xiulian berangsur-angsur mencapai keadaan dapat benar-benar memahami Fa di dalam basis Fa. Anda mematut diri sendiri dengan tuntutan yang lebih tinggi, berupaya mengekang pikiran buruk, anda berupaya memandang hambar dan menyingkirkan hal-hal yang menjadi keterikatan anda. Bagian anda yang dapat memenuhi kriteria itu, sekalipun hanya dalam waktu sedetik, akan segera ditetapkan. Dengan demikian tiada hentinya, tiada hentinya menerobos ke permukaan. Akhirnya semua sudah habis diterobos, ketika lapisan terakhir berhasil diterobos, anda akan menemukan pikiran dan pandangan anda sama sekali sudah bukan seperti semula, cara anda berpikir sudah tidak sama dengan semula, itu adalah anda yang sesungguhnya, watak dasar anda yang sesungguhnya. Sedangkan segala sesuatu yang tidak dapat anda lepas dan yang anda pikirkan sekarang, semuanya adalah konsep yang terbentuk pasca lahir, yang membelit diri anda.

Selain konsep yang dimaksud, manusia di dalam ruang dimensi ini masih terdapat sebuah lingkungan yang khusus ditetapkan yaitu Qing, di dalam Triloka semuanya terendam oleh Qing. Anda juga tidak dapat terpisah dari Qing ini, anda tepat berada di dalamnya. Sesungguhnya yang harus kalian wujudkan adalah bagaimana terpisah dari Qing ini. Walaupun saya membicarakan dengan sangat tegas, orang yang waktu Xiulian-nya pendek tentu tidak dapat mewujudkannya, praktisi lama sebelum mencapai kesempurnaan juga sulit mewujudkannya secara penuh. Di dalam Xiulian menuntut diri sendiri dengan ketat, singkirkan hal-hal yang buruk itu. Di dalam Xiulian Dafa segalanya dapat diubah. Anda tiada hentinya membaca buku, dalam sehari-hari anda juga sedapat mungkin mematut diri sendiri seperti tuntutan orang Xiulian, dengan demikian dapat membuat diri anda terjadi segala perubahan, karena Dafa sedang melebur dan menggembleng anda. (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Barat)

Jangan Mencoba Menguji Jika Anda Masih Memiliki Keterikatan

Ada sebuah cerita tentang iblis yang berubah menjadi wanita cantik untuk merayu seorang bhiksu yang telah berkultivasi sangat lama. Usahanya sia-sia walau telah berlangsung sangat lama-- tidak ada metode yang telah dia gunakan mampu mengusik bhiksu itu.

Pada akhirnya, dia berkata kepada bhiksu itu, "Jika anda membiarkan saya mendekat dan hanya duduk dalam pangkuan anda tanpa melakukan apa pun, maka itu akan membuktikan bahwa taraf kondisi Xiulian anda benar-benar mantap."

Bhiksu itu percaya karena ia telah berkultivasi begitu lama, hal itu tidak akan menjadi masalah. Jadi dia membiarkan iblis itu mendekatinya. Pada akhirnya, bhiksu itu melanggar pantangan di bawah pengaruh iblis yang menggoda.

Dari kisah bhiksu itu, saya memahami bahwa seorang kultivator seharusnya tidak mencoba untuk "menguji" seberapa banyak kita telah menyingkirkan keterikatan nafsu, karena itu hanyalah alasan lain.

Ketika saya berjuang melalui penderitaan nafsu birahi, sebuah pikiran muncul di benak saya: “Bagaimana kalau kamu melihat foto-foto itu? Adalah saatnya melepas keterikatan. Jika kamu tidak terpengaruh setelah melihatnya, itu berarti Xiulian kamu mantap.”

Saya kemudian melihat foto-foto itu, dan akhirnya gagal melewati ujian. Sebelum saya melihatnya, saya berpikir bahwa saya bisa mengendalikan diri dengan baik, tetapi begitu saya melihatnya, tubuh saya sulit dikendalikan. Pemikiran seperti ini adalah semacam jebakan yang dibuat oleh iblis untuk menipu kita. Yang disebut ujian itu sebenarnya alasan untuk mengotori, bukan ujian.

Setelah membaca ceramah Guru, “Fei Tian College Lecture on Classical Chinese Dance,” saya menyadari bahwa sebagian besar seni modern telah terkontaminasi oleh iblis dan roh jahat. Banyak film, acara TV, dan lukisan-lukisan berisi pesan-pesan nafsu. Ada yang langsung, seperti adegan ranjang. Ada yang tidak langsung, tetapi juga menggoda.

Yang penting adalah kita tidak secara pasif menerima hal-hal ini. Misalnya, saat berjalan di jalan, mungkin gambar telanjang akan ada tepat di depan anda begitu anda mengangkat kepala -- kita harus melihat ke arah lain.

Tetapi ketika kita menonton film atau acara TV yang mengandung unsur iblis, itu sama seperti bhiksu membiarkan wanita cantik duduk dalam pangkuan. Iblis kemudian akan melemparkan hal-hal kotor ke dalam dimensi anda, yang akan membangkitkan keterikatan nafsu, dan pada akhirnya kultivasi anda jatuh.

Saran saya adalah praktisi jangan coba-coba menonton film atau TV jika bukan untuk pekerjaan, terutama film atau program TV dari daratan Tiongkok.