(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan Rumah Pabean di pusat kota Sydney, Australia, pada tanggal 30 September 2019, untuk membicarakan tentang preman Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Hong Kong yang menyerang seorang praktisi Falun Gong pada tanggal 24 September dan meminta pertanggungjawaban pelaku.

Seperti para praktisi di Amerika Serikat, para praktisi di Australia juga telah menyerahkan daftar pelanggar hak asasi manusia Tiongkok kepada pemerintah Australia. Mereka menyerukan pemerintah Australia untuk melarang anggota rezim Tiongkok yang telah menganiaya praktisi Falun Gong memasuki Australia.

Pada rapat umum, mereka meminta semua sektor masyarakat untuk membantu menghentikan penganiayaan PKT terhadap Falun Gong.

Insiden Hong Kong

Serangan kekerasan terhadap seorang praktisi wanita Falun Gong di Hong Kong terjadi pada sore hari tanggal 24 September, setelah Liao Qiulan dan temannya pergi ke kantor polisi mengajukan izin untuk mengadakan kegiatan pada tanggal 1 Oktober.

Tidak lama setelah mereka meninggalkan kantor, dua pria berpakaian hitam dan memakai topeng hitam pada wajahnya menyerang Liao dengan sesuatu yang tampak seperti tongkat polisi. Liao dipukuli dengan kejam setelah itu kepalanya kembali dipukul yang menyebabkan luka berdarah.

Praktisi Falun Gong memperagakan latihan di depan Rumah Pabean di pusat kota Sydney

Orang-orang yang lewat berbicara dengan praktisi Falun Gong untuk mempelajari lebih lanjut dan menandatangani petisi untuk memprotes penganiayaan

Asosiasi Falun Dafa Australia: Meminta Pemerintah Australia untuk Mengambil Tindakan

Lucy Zhao, direktur Asosiasi Falun Dafa Australia, berbicara di rapat umum

Lucy Zhao, direktur Asosiasi Falun Dafa Australia, mengatakan pada rapat umum itu, "PKT telah mengendalikan Tiongkok selama 70 tahun dengan kebohongan dan kekerasan. Kami mengenang orang-orang yang disiksa sampai mati oleh PKT.”

“Beberapa juta praktisi Falun Gong yang tidak bersalah ditahan dan dianiaya di Tiongkok. Kami mendesak pemerintah Australia untuk mengambil tindakan agar membantu menghentikan kekerasan PKT di Tiongkok.”

“Kami baru-baru ini mengumpulkan daftar pelanggaran HAM di Tiongkok. Kami telah menyerahkan daftar itu kepada pemerintah Australia dan pemerintah Barat lainnya, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.”

“Kami menyerukan kepada pemerintah Australia dan negara-negara Barat lainnya untuk menolak visa bagi para pelanggar hak asasi manusia ini dan untuk menolak mereka masuk ke negara-negara Barat ini.”

“Kami mengeluarkan peringatan keras kepada PKT dan kepada semua pejabat dan polisi PKT yang telah berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong dan tahanan nurani lainnya, atau yang telah berpartisipasi dalam pengambilan organ secara hidup-hidup: Mereka yang melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan harus dihentikan.”

“Jika tidak, (anda) akan dilarang memasuki negara Barat mana pun yang bebas. Penolakan ini akan mencakup anak-anak dan cucu-cucu anda. Anda akan dibawa ke pengadilan."

Organisasi Masyarakat Mengecam Kejahatan PKT

William He, seorang pemimpin komunitas Tiongkok, berbicara di rapat umum

William He, seorang pemimpin komunitas Tiongkok di Parramatta, mengatakan pada rapat umum, "Preman PKT menciptakan kekacauan di Hong Kong, termasuk memukuli praktisi Falun Gong dan warga setempat. Mereka adalah penjahat dan tidak memiliki kemanusiaan. Saya berharap rakyat Hong Kong akan waspada dan membela diri.”

Fatimah-Abdulghafur, seorang wakil dari kelompok perempuan Uighur, berbicara pada rapat umum tersebut

Fatimah-Abdulghafur, seorang perwakilan dari kelompok wanita Uighur, berkata, "Saya berdiri di sini hari ini untuk berbicara tentang hak asasi manusia yang paling mendasar, karena keluarga saya masih ditahan di kamp kerja paksa PKT.

“Pada saat yang sama, saya juga ingin berbicara untuk Falun Gong. Selama 20 tahun terakhir, praktisi Falun Gong telah dengan berani mengungkapkan sifat jahat PKT kepada dunia. Praktisi Falun Gong melakukan semua ini untuk keyakinan mereka."

Michelle Nguyen, juru bicara Koalisi Internasional untuk Mengakhiri Penyalahgunaan Transplantasi di Tiongkok (ETAC), memberikan pengantar terperinci tentang mengapa The China Tribunal didirikan dan peran pentingnya.

Dia berkata, “The China Tribunal yang diketuai oleh Sir Geoffrey Nice QC menyelidiki bukti dari ribuan halaman, mendengar lebih dari 50 saksi, dan membuat keputusan akhir tahun ini.”

“Pengadilan menemukan bukti langsung dan tidak langsung dari pengambilan organ paksa secara hidup-hidup di Tiongkok. Itu telah dilakukan selama bertahun-tahun di Tiongkok dalam skala yang mengkhawatirkan. Praktisi Falun Gong telah dibunuh sebagai sumber utama organ.”

Nguyen meminta semua sektor masyarakat untuk menghentikan bencana hak asasi manusia yang mengerikan ini secepat mungkin.

Orang-orang Terkejut dengan Preman PKT di Hong Kong dan Pengambilan Organ Hidup oleh PKT

Manohar, wisatawan di Sydney

Manohar berasal dari India tetapi sekarang bekerja di Melbourne dan sedang berlibur di Sydney. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang Falun Gong dan terkesan melihat banyak praktisi bermeditasi bersama dengan damai.

Dia mengatakan tidak bisa mengerti mengapa mereka dianiaya dengan kejam karena meditasi yang begitu damai ini dan terkejut mendengar bahwa seorang praktisi Falun Gong dipukuli oleh preman PKT di Hong Kong. Ketika para praktisi mengatakan kepadanya bahwa pemerintah AS telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap para pelaku penganiayaan PKT terhadap Falun Gong, ia mengatakan bahwa ia berpikir itu adalah tindakan yang benar.

James dari Selandia Baru berharap para praktisi Falun Gong melanjutkan upaya mereka untuk memprotes penganiayaan. Dia kecewa mengetahui pengambilan organ hidup yang disetujui negara oleh PKT

Markeda dari Republik Ceko mengatakan Falun Gong mempromosikan budaya tradisional Tiongkok. Dia terkesan dengan duduk meditasi dan terkejut dengan pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT.

Mihar mengatakan bahwa komunitas internasional harus mengecam kekejaman PKT

Astrid dari Perancis berharap bahwa para pemimpin dari berbagai negara maju untuk membantu menghentikan penganiayaan di Tiongkok.

David Riccidiello dari Italia berharap praktisi Falun Gong di Tiongkok dapat berlatih tanpa gangguan.

Jean Bo Racine menentang pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT. Dia mengecam penganiayaan dan memuji Falun Gong.

Karla dari Kolombia mengatakan dia akan memberi tahu lebih banyak orang tentang penganiayaan.Dia berkata, "Penganiayaan PKT sepenuhnya salah. Itu membuat saya sedih.”

Daniel O'Leary berkata dia mendukung praktisi Falun Gong karena mereka adalah orang baik. Dia mengecan pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT dan berharap pemerintah Australia akan melakukan sesuatu untuk membantu menghentikan kekejaman.