(Minghui.org) Baru-baru ini praktisi Falun Gong di Munich mengadakan beberapa acara untuk memperkenalkan latihan kultivasi, mengecam penganiayaan, dan mengekspos pengambilan organ secara paksa yang disetujui oleh negara di Tiongkok.

Praktisi mengadakan acara “Hari Informasi” Falun Gong di Marinplatz tanggal 1 Oktober 2019. Sebuah spanduk menyerukan penghentian pengambilan organ secara paksa dapat dilihat dari kejauhan.

Pejalan kaki menandatangani petisi untuk mengecam, penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.

Marinplatz: Orang-Orang Mendukung Falun Gong

Praktisi mengadakan acara “Hari Informasi” Falun Gong di Marinplatz tanggal 1 Oktober 2019. Spanduk mencolok yang menyerukan agar pengambilan organ secara paksa dihentikan dapat dilihat dari jauh.

Gertraud berjalan langsung menuju tenda dan menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan. “Saya telah membaca beberapa materi mengenai hal ini. Bagaimana bisa pengambilan organ seperti ini terjadi di dunia?” katanya. “Orang-orang tidak bisa melakukan ini—pergi ke Tiongkok untuk menjalani transplantasi organ. Mereka mendapat keuntungan di atas penderitaan orang lain.”

Martin Stelzmann dan istrinya menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ secara paksa.

Penengah bisnis, Martin Stelzmann membawa istrinya untuk menandatangani petisi. Dia berkata dia telah menandatanganinya saat acara di luar Konsulat Tiongkok beberapa hari sebelumnya. Ketika dia mendengar tentang acara hari ini, dia membawa istrinya untuk menunjukkan dukungan mereka.

Jian [laki-laki] dari Taiwan, mengunjungi seorang teman di Munich. Dia berkata bahwa dia telah melihat banyak kegiatan praktisi di Taiwan dan percaya bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak seharusnya menganiaya Falun Gong. “Orang-orang Tiongkok baik. PKT-lah masalahnya,” jelasnya. “Semakin rezim Komunis menekan kebebasan berkeyakinan, justru hasilnya akan makin menjadi sebaliknya. Rezim tidak dapat mengendalikan pikiran dan pembicaraan orang-orang.”

Aksi Damai di Luar Konsulat Tiongkok

Praktisi bermeditasi sebagai bagian dari aksi damai mereka di luar Konsulat Tiongkok tanggal 27 September 2019.

Praktisi protes secara damai di luar konsulat Tiongkok dari siang hingga larut malam tanggal 27 September. Konsulat sedang mengadakan acara malam itu dan orang-orang yang memasuki gedung dapat melihat spanduk Falun Dafa.

Ketika seorang pria keluar dari konsulat, ia berkata kepada praktisi bahwa musik indah mereka menariknya. Dia belum pernah mendengar tentang penganiayaan sebelumnya dan terkejut mengetahui kekejaman tersebut. Dia mengambil beberapa brosur untuk teman-temannya. Dia berkata bahwa ia akan bertemu dengan seorang teman yang baru-baru ini kembali dari mengajar selama empat tahun di Shanghai. “Kami akan memiliki pembicaraan serius akan topik ini,” ujarnya.

Seorang praktisi menawarkan sebuah brosur kepada wanita yang berpakaian rapi ketika ia keluar dari konsulat. Wanita tersebut menjelaskan bahwa ia sering mengunjungi konsulat jadi dia tidak dapat mendiskusikan tentang topik tertentu seperti Falun Gong atau penganiayaan. Dia berkata bahwa dia tahu tentang penganiayaan dan kejahatan tentang pengambilan organ.

Dia bertanya, “Apa anda memiliki kegiatan di tempat lain? Tolong berikan saya satu brosur lagi dan saya akan membawa teman sebanyak-banyaknya ke acara anda.”