(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan pawai di pusat kota Yokohama pada tanggal 6 Oktober 2019 untuk mendukung 340 juta orang Tiongkok yang telah keluar dari keanggotaan mereka di Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemudanya. Mereka mengecam penganiayaan PKT, terutama pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup yang didukung oleh negara. Praktisi mengumpulkan tanda tangan untuk memprotes kekejaman itu.

Praktisi Falun Gong mengadakan pawai di pusat kota Yokohama pada tanggal 6 Oktober 2019

Praktisi meningkatkan kesadaran akan penganiayaan PKT, dan mengumpulkan tanda tangan menyerukan diakhirinya penganiayaan

Praktisi mengadakan latihan berkelompok selama dua jam di taman dekat Stasiun Sakuragicho di pagi hari. Beberapa praktisi memperkenalkan Falun Gong kepada orang-orang.

Kawasaki (laki-laki), yang bekerja di Stasiun Sakuragicho, mengatakan dia tahu bahwa Falun Gong sedang dianiaya di Tiongkok. Tetapi dia tidak tahu bahwa PKT mengambil organ praktisi yang masih hidup. Dia mengajukan pertanyaan untuk membantunya memahami situasi.

Parade dimulai dari Alun-Alun Stasiun Sakuragicho pada pukul setengah dua siang, melewati Rumah Bata Merah Yokohama yang terkenal, Pecinan, Jalan Ise Sasaki, dan kembali ke Alun-Alun Stasiun Sakuragicho setelah pukul empat sore.

Turis mengambil foto ketika barisan pawai melewati rumah bata merah yang terkenal

Tian Guo Marching Band berada di depan pawai. Anggota band mengenakan pakaian cerah. Penampilan mereka menarik perhatian penonton dan pejalan kaki.

Kelompok kedua dalam pawai adalah tim yang memegang spanduk bertulisan “Falun Dafa Baik,” “Sejati-Baik-Sabar,” “Mendukung 340 Juta Orang yang Mundur dari Partai,” “Hentikan Penganiayaan terhadap Falun Gong,” “PKT tercerai berai,” dll. Spanduknya menarik perhatian. Pejalan kaki dan wisatawan berhenti untuk menonton, dan mengambil foto. Banyak orang menandatangani petisi untuk memprotes penganiayaan.

Nomura (laki-laki), yang mengadakan pameran lukisan di Galeri Kota Yokohama, menandatangani petisi dan menyemangati para praktisi untuk melanjutkan protes damai mereka.

Seorang wanita yang bekerja di sebuah restoran mengecam pengambilan organ PKT dari praktisi Falun Gong yang masih hidup. Dia juga berkata kepada seorang praktisi Falun Gong, “Sangat luar biasa bahwa ada memohon kepada orang-orang Jepang dalam prosesi yang begitu damai ini.”