(Minghui.org) Pemberitahuan Minghui yang diterbitkan pada Juni 2019 menuliskan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan memperketat pemeriksaan visa para pelanggar hak asasi manusia dan pelaku yang terlibat dalam penganiayaan agama dan kepercayaan. Bahkan mereka yang sudah memiliki visa dapat ditolak masuk.

Pemberitahuan tersebut mendesak "Para pengikut Dafa di seluruh dunia agar segera mengambil tindakan untuk mengumpulkan, menyusun, dan menyerahkan informasi ke Minghui.org tentang para pelaku, anggota keluarga, dan aset mereka, sehingga dapat menemukan dan memverifikasi identitas mereka."

Laporan ini mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh Ma Baosheng, Direktur Pusat Penahanan Kota Mishan di Provinsi Heilongjiang, yang telah sangat aktif menganiaya praktisi Falun Gong selama bertahun-tahun. Beberapa praktisi kehilangan nyawa mereka karena penyiksaan yang berkelanjutan di pusat penahanan.

Berikut ini beberapa contohnya.

Liu Guiying: Meninggal Setelah Dicekok Paksa Makan

Liu Guiying adalah seorang pekerja pabrik di Kota Mishan. Petugas membawanya ke Pusat Penahanan Kota Mishan pada tahun 2002. Dia meninggal pada tanggal 24 Oktober 2002, setelah dicekok paksa makan di Rumah Sakit Mishan. Pada tanggal 26 Oktober, Ma dan Zhao Xuguang, kepala rumah sakit membuatkan akta kematian untuk menghindari tanggung jawab.

Liu Guiying

Liu berusia 43 tahun dan tubuhnya dikremasi tanpa persetujuan keluarganya.

Yang Hailing: Ditaruh di Freezer Saat Masih Hidup

Yang, seorang warga Kota Jixi, dulu bekerja di Tambang Batubara Donghai.

Yang Hailing dan putranya

Setelah mulai berlatih Falun Gong, Yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi warga negara yang lebih baik. Dia dihormati oleh rekan kerja dan tetangga. Namun, setelah penganiayaan dimulai pada Juli 1999, ia ditahan dan disiksa beberapa kali.

Setelah ditangkap di Pabrik Garmen Mishan pada tanggal 25 April 2002, dia dikirim ke Pusat Penahanan Kota Mishan. Ma memukulinya dengan keras yang menyebabkan Yang kehilangan kesadaran. Penjaga Ju Hongjun dan Liu Xiaohu menusuk kepala, lengan, dan seluruh tubuhnya dengan jarum. Ketika petugas Meng Qingqi, Du Yongshan, dan Li Gang menginterogasinya, mereka memborgol tangannya ke belakang, menusuknya dengan jarum, mengoleskan minyak mustar ke hidung dan matanya, dan menyengat dengan tongkat listrik.

Ilustrasi penyiksaan: Diborgol di belakang

Pada tanggal 12 April 2003, Ma membanting Yang dalam kondisi sangat lemah di tempat tidur dan dia langsung kehilangan kesadaran. Bukannya memberikan bantuan medis, Ma dan pejabat lainnya memindahkannya ke freezer di kamar mayat rumah sakit. Ketika anggota keluarganya tiba 10 jam kemudian, mereka menemukan Yang masih hangat setelah dibekukan selama 10 jam. Sebuah gambar menunjukkan memar di sekujur tubuhnya.

Ketika suhu tubuh Yang turun pada tanggal 13 April, keluarganya meminta otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Ma dan pejabat rumah sakit menolak permintaan itu. Kasus itu tidak berhasil diungkap meskipun banyak upaya telah dilakukan oleh keluarga. Selama proses mempekerjakan pengacara, anggota keluarga Yang diikuti dan diancam berkali-kali.

Ada memar di seluruh perut dan punggung Yang

Kasus Liu masih belum terselesaikan sampai hari ini.

Yang Xiaoguang: Dipenjara selama 16 Tahun karena Keyakinannya

Yang Xiaoguang, seorang praktisi berusia 61 tahun di Kota Mishan, telah menghabiskan 16 tahun penahanan sejak penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai 20 tahun yang lalu.

Dia dihukum kerja paksa selama dua tahun pada Desember 1999. Para penjaga kamp kerja paksa memukul kepalanya dengan papan kayu yang membuatnya tak sadarkan diri berkali-kali dan telinga kanannya tuli. Bentuk-bentuk penyiksaan lain yang dia alami termasuk disiram air panas, diikat ke tempat tidur dengan empat anggota badan direntangkan, dicekok paksa dengan air asin, diborgol dan digantung tinggi, dan perut ditusuk dengan tusuk gigi. Selain penderitaannya sendiri, ibu Yang meninggal dalam kesedihan. Putranya terpaksa tinggal jauh dari rumah pada usia muda.

Ilustrasi penyiksaan: diborgol dan digantung tinggi

Pada tanggal 25 April 2002, Yang dan Yang Hailing mengambil beberapa materi Falun Gong di Kota Jixi. Saat dalam perjalanan kembali ke Mishan, mereka ditangkap oleh dua petugas dari Kantor Polisi Ketiga Mishan. Polisi menyita ponsel dan uang tunai Yang.

Setelah menahan Yang dan Yang Hailing di Departemen Kepolisian Mishan, petugas memborgol Yang dan menggantung selama satu malam, sementara seorang petugas menusuk perutnya dengan tusuk gigi. Selama interogasi keesokan paginya, petugas mengenakan helm di kepala Yang dan memukulnya dengan benda keras. Dengan mulutnya tersumbat, dia hampir mati lemas.

Ilustrasi penyiksaan: Mengenakan helm dan memukul dengan benda keras

Di Pusat Penahanan Kota Mishan, para penjaga memaksa Yang untuk berdiri tak bergerak dalam waktu lama tanpa tidur karena ia menolak melakukan kerja paksa. Suatu hari ketika Yang sedang melakukan latihan Falun Gong, wakil direktur Han Yumin melihat ini dan merantai kakinya. Dia juga memukuli Yang sampai mulut dan hidungnya berdarah. Tiga hari kemudian, Ma Baosheng meminta Yang untuk membujuk praktisi lain agar berhenti berlatih Falun Gong. Yang menolak untuk mematuhinya.

Pengadilan Mishan dan Pengadilan Jixi bersama-sama mengadili Yang pada Maret 2003 dan menghukumnya 14 tahun di Penjara Hada.

Ji Hongbo: Kegagalan Organ Setelah Dicekok Paksa Makan

Ji Hongbo dari Kabupaten Jidong telah ditahan beberapa kali karena berlatih Falun Gong. Secara khusus, dia dihukum kerja paksa dua kali meskipun kamp kerja paksa setempat menolak untuk menerimanya. Kemudian, dia juga dihukum tiga tahun penjara.

Saat dalam perjalanan untuk mengunjungi kerabat pada tanggal 10 September 2004, Ji berbicara dengan penumpang lain tentang Falun Gong dan dilaporkan ke polisi. Li Gang dan beberapa petugas dari Kantor Keamanan Domestik Mishan membawa Ji ke departemen kepolisian setempat, di mana dia diborgol dan dibelenggu. Polisi juga mengaitkan borgol dan belenggu sedemikian rupa sehingga dia tidak bisa berdiri. Ini berlangsung selama tiga hari tiga malam. Kemudian, dia dikirim ke Pusat Penahanan Kota Mishan.

Ketika Ji melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan, Ma menginstruksikan penjaga untuk mencekok paksa makan yang menyebabkan cedera pada kerongkongannya. Pemeriksaan medis menunjukkan bahwa Ji memiliki masalah jantung, hati, kantong empedu, perut, dan ginjalnya. Untuk mengelak dari tanggung jawabnya, Ma memaksa anggota keluarganya menandatangani surat pernyataan yang mengatakan bahwa ia dan pusat penahanan tidak akan bertanggung jawab seandainya Ji meninggal karena komplikasi akibat mogok makan. Dia juga memeras 300 yuan dari keluarganya.

Informasi lebih lanjut tentang Ma Baosheng:

Nama: Ma Baosheng (马宝生)

Tanggal lahir: 3 Januari 1962

Profesi dan Jabatan: Direktur Pusat Penahanan Mishan

Istri: Wang Lan

Anak: Ma Juan