(Minghui.org) Sebagai praktisi Falun Dafa, kita semua tahu bahwa kita harus mencari ke dalam. Tetapi banyak dari kita mungkin tidak tahu bagaimana untuk melakukannya dengan baik.

Misalnya, ketika kepentingan pribadi seseorang tersentuh, orang tersebut menjadi marah. Kita tahu bahwa ini menunjukkan keterikatan pada kepentingan pribadi yang perlu disingkirkan. Namun, itu hanya gejala. Jika mencari lebih ke dalam, kita akan menemukan konsep manusia yang tersembunyi di baliknya: kita menjadi marah ketika kehilangan dan menjadi bahagia ketika memperoleh. Sebagai praktisi, kita harus mengubah konsep ini: kita harus bahagia ketika kehilangan dan tidak pernah mencari keuntungan pribadi.

Saya telah bertanya kepada praktisi lain apakah mereka dapat mengidentifikasi konsep manusia. Cukup banyak dari mereka yang mengatakan tidak bisa. Jika kita tidak bisa mengidentifikasi, lalu bagaimana kita bisa mengubahnya?

Konsep adalah hukum manusia, sesuatu yang disukai, cara berpikir, dan perasaan. Misalnya, orang suka dihormati, suka diperlakukan dengan baik, suka dipuji, lebih suka dengan hal-hal yang baik dan kenyamanan, serta berharap segala sesuatunya berjalan sesuai dengan keinginan mereka. Mereka akan menjadi kesal jika memperoleh hasil yang sebaliknya.

Tetapi mampu mengenali hal-hal yang tidak disukai orang adalah kesempatan untuk berkultivasi. Seperti yang Guru katakan:

"Sebagai sebuah contoh, ada seseorang ketika sampai di tempat kerja mendengar dua orang sedang mempergunjingkan dirinya;”

"Kemudian ada yang memberi tahu: Bahwa siapa-siapa menyebarkan gunjingan sangat buruk tentang anda, melapor ke pimpinan tentang keburukan anda, anda sangat didiskreditkan;" (Ceramah Empat, "Transformasi Karma," Zhuan Falun)

"Berjumpa dengan berbagai macam orang, ada yang mengejeknya, mencacinya dan memperlakukannya dengan sewenang-wenang." (Ceramah Delapan, "Siapa Berlatih Gong Dialah yang Memperoleh Gong," Zhuan Falun)

Ini adalah tentang bagaimana kita mampu melenyapkan karma dan meningkatkan tingkatan kita. Guru telah memberi tahu bahwa kita memperoleh keuntungan ketika mengalami penganiayaan. Kita harus mengubah konsep kita dan menerimanya.

Ketika kita mengalami konflik dengan orang lain, entah dengan praktisi maupun non-praktisi, sebagian dari kita cenderung berpikir bahwa pihak lain melakukan kesalahan ini dan kesalahan itu. Semakin kita berpikir seperti itu, kita akan semakin marah. Ini adalah contoh klasik dari mencari ke luar, bukan mencari ke dalam, dari mengevaluasi situasi menggunakan hukum manusia, yang persisnya harus dilalui oleh para praktisi.

Beberapa praktisi terus berpikir bahwa orang lain salah. Sebenarnya, jika mereka tidak memperlakukan kita dengan tidak adil, konsep manusia kita tidak akan terekspos untuk kita singkirkan.

Guru berkata,

"Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya." (Ceramah Satu, "Benar-benar Membawa Orang Menuju Tingkat Tinggi," Zhuan Falun)

"Bila kalian tidak mengubah prinsip manusia yang telah terbentuk mendarah daging pada manusia biasa selama ribuan tahun, maka kalian tidak dapat terlepas dari lapis tempurung permukaan manusia ini, sehingga tidak dapat mencapai kesempurnaan." ("Teguran,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

Jika kita menganggap hukum manusia sebagai hukum alam semesta, kita akan tetap pada tingkat manusia selamanya.