(Minghui.org) Sekitar 5000 praktisi Falun Dafa berkumpul di Pulau Governors di New York, pada tanggal 18 Mei 2019, untuk membentuk lambang Falun raksasa dan formasi huruf Mandarin dari “Sejati-Baik-Sabar”—inti dari ajaran Falun Dafa. Acara ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan di New York untuk memperingati Hari Falun Dafa Sedunia yang ke-20—serta merayakan pengajaran Falun Dafa pertama pada bulan Mei 1992.

Falun Dafa, atau biasa dikenal sebagai Falun Gong, merupakan metode kultivasi yang terdiri dari latihan lembut dan penekanan pada karakter dengan berlandaskan pada nilai Sejati-Baik-Sabar. Sampai saat ini Falun Dafa telah dilatih lebih dari 100 juta orang di lebih 100 negara. Gambar Falun adalah lambang Falun Dafa, yang terdiri dari simbol swastika dari aliran Buddha, dan Taichi dari aliran Tao, yang dianggap sebagai miniatur alam semesta.

Formasi huruf oleh sekitar 5.000 praktisi Falun Dafa di Pulau Governors pada tanggal 18 Mei 2019. Falun, atau Roda Hukum, adalah lambang dari Falun Dafa, sementara tiga karakter Mandarin di latar depan adalah Sejati-Baik- Sabar, yang merupakan prinsip dari ajaran Falun Dafa.

Kerja Sama yang Baik

Yi Rong, koordinator umum untuk kegiatan formasi huruf, berkata bahwa praktisi bekerja sama dengan sangat baik selama kegiatan.

Kegiatan formasi huruf dijadwalkan berlangsung dari pukul 9 pagi sampai 4 sore, menurut koordinator umum Yi Rong, namun 5000 praktisi yang ikut serta mampu mengisi lambang Falun dan tiga huruf Mandarin dalam waktu dua jam. “Kami sudah memiliki gagasan membentuk lambang Falun oleh praktisi selama bertahun-tahun—Sungguh luar biasa bahwa ada sekitar 10 ribu praktisi menghadiri kegiatan selama beberapa hari, sehingga kami dapat mencapai tujuan ini dengan sukses. Dan inilah hasil kerja sama kami yang sangat baik,” jelasnya.

Yu Yuebin, seorang koordinator, berkata bahwa kesuksesan hari itu merupakan manifestasi dari praktisi yang menyelaraskan diri dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. “Tidak mungkin terjadi tanpa kerja sama dan kesabaran dari setiap orang,” tambahnya.

Jiang Wei, produser acara, berkata bahwa para praktisi harus bekerja sama untuk membentuk lambang Falun yang begitu besar. “Salah satu tantangannya adalah para praktisi memiliki berbagai macam ide, dan kita harus melepaskan ego masing-masing agar dapat saling melengkapi, dan ternyata hasilnya sangat baik.

Pan Jun, yang bertanggung jawab atas formasi lambang Falun, berkata bahwa ia dan tim perencana, telah mengunjungi pulau ini tiga kali. Pertama, sewaktu ada kesalahan pengukuran, yang menyebabkan munculnya berbagai ide dan rencana. Perjalanan kedua, semua orang dapat bekerja sama dan menghasilkan satu ide.

“Metode mana yang digunakan bukan yang terpenting,” kata Pan. “Pemahaman saya adalah sepanjang kita bekerja sama dan saling membantu, kita akan berhasil. Inilah kekuatan kerja sama sebagai satu tubuh.”

Medan Energi

Juan Pulido berkata bahwa Falun Dafa telah mengubah dirinya secara drastis.

Juan Pulido, 20 tahun, seorang mahasiswa tahun kedua di perguruan tinggi di Miami, Florida. Setelah belajar Falun Dafa selama tiga tahun, dia sangat senang bisa menjadi bagian dari kegiatan ini. “Saya bisa merasakan energi kuat yang mendorong ke arah saya, gelombang demi gelombang, dan saya dikelilingi olehnya,” tuturnya. Dia juga tahu semua orang memancarkan pikiran lurus yang kuat dan luar biasa mengesankan.

Juan mengaku bahwa menjadi seorang praktisi merupakan perjalanan panjang nan sulit untuknya. Setelah orang tuanya bercerai, dia tinggal bersama nenek dan pamannya, dan kehilangan minat pada kehidupan. Akibatnya ia mulai merokok dan minum minuman keras, serta obat-obatan. Seluruh keluarganya khawatir, namun tidak bisa mengubah apa yang terjadi.

“Tetapi entah bagaimana,” tambahnya, “Saya sadar bahwa saya sedang mencari sebuah jalan, meski saya tidak tahu di mana jalan itu. Saya bertemu dengan seseorang di perpustakaan Miami yang memberikan brosur Falun Dafa. Saya membacanya, dan sangat tertarik hingga mulai berlatih Dafa.”

Perubahannya sangat dramatis. Dia mulai menghargai kehidupan, dan merasa bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Dia melepaskan semua kebiasaan buruk dirinya, dan menghormati semua orang di lingkungannya. “Ibu berkata bahwa saya seperti manusia baru, dan semua orang di keluarga menjadi bangga pada saya,” lanjutnya. Kini dia bekerja di sekolah perawat, berharap dapat berkontribusi pada masyarakat, dan memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa.

Juan berkata dia merasa beruntung menjadi seorang praktisi Falun Dafa dan amat bersyukur pada Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa. “Guru menunjukkan pada saya, mana yang benar dan mana yang salah,” jelas Juan.

Hidup Diperbarui

Li Yufang, seorang praktisi Falun Dafa asal Kanada berusia 88 tahun, mengatakan dia telah mendapat manfaat yang sangat besar dari Dafa.

Li Yufang, 88 tahun, asal Kanada, merasa senang dapat ambil bagian dalam seluruh kegiatan perayaan. “Dari konferensi berbagi pengalaman kemarin sampai acara hari ini, saya merasa sangat nyaman dan dipenuhi energi,” ucapnya. Secara khusus, dia biasanya kesulitan untuk latihan meditasi selama satu jam di rumah. Tapi kali ini, ia bisa duduk bersila ganda selama satu jam penuh.

Berasal dari Provinsi Anhui, Tiongkok, Li biasa ke gereja Kristen setiap hari. Namun kesehatannya tidak pernah meningkat dan sejumlah penyakit mengganggunya, termasuk sakit jantung, sakit kepala, dan pembengkakan di wajahnya. Dia akhirnya dirawat di rumah sakit karena sakit yang dideritanya.

Seorang teman mengunjunginya pada April 1994, dan memberi tahunya tentang Falun Dafa. Karena rasa ingin tahu, Li Yufang mulai berlatih, namun dia tidak bisa melakukan meditasi karena kakinya bengkak. Dia berkata, “Ketika saya bergabung dalam kelompok latihan bersama pada hari ketiga, saya merasakan aliran energi turun dari kepala saya dan menyebar ke seluruh tubuh. Dalam satu bulan semua penyakit saya lenyap.”

Setelah mendapat manfaat dari Falun Dafa, Li sering pergi ke lokasi pariwisata di Toronto, untuk berbicara pada orang-orang tentang Falun Dafa dan meluruskan kesalahpahaman akibat propaganda yang disebarkan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Mempelajari Latihan

Kriscijanpalacek asal Pakistan, sedang dalam perjalanan bisnis ke Washington D.C., namun ia memutuskan untuk mampir ke New York. Terkesan oleh latihan bersama dan formasi huruf, dia menjadi sangat tertarik dan berbicara dengan seorang praktisi.

Setelah mendengar bahwa Falun dafa dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, dengan ajaran yang telah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa, Kriscijanpalacek sangat gembira. Dia mencatat tautan situs web Falun Dafa, dan gembira saat mendengar ajaran dan instruksi latihan tersedia secara gratis di web. “Saya pasti akan memulai latihannya,” ungkapnya.