(Minghui.org) Saya berusia 67 tahun ini dan saya pensiunan penguji kualitas. Sejak saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996, saya telah berkultivasi selama 23 tahun dengan keyakinan yang teguh pada Dafa. Terlepas dari penganiayaan yang keras dan semua penderitaan, Guru telah melindungi saya di sepanjang jalan.

Pada kesempatan besar Hari Falun Dafa Sedunia ini, saya ingin berbagi beberapa berkah luar biasa yang diberikan kepada saya dan anggota keluarga dari berkultivasi Dafa.

Masa Kecil yang Menderita

Saya lahir di pedesaan miskin di Chongqing pada tahun 1952. Ketika saya baru berusia beberapa tahun, terjadi Kelaparan Besar di Tiongkok. Untuk bertahan hidup, kami makan semuanya, termasuk sayuran liar, akar rumput, daun, dan kulit kayu.

Suatu malam saya sangat lapar. Paman saya menyiapkan panci besar berisi sup kulit pohon loquat, dan saya makan semangkuk. Meskipun saya kenyang, saya mulai muntah di tengah malam -- saya telah keracunan. Orang tua saya yang cemas mencari obat anti racun, dan saya terselamatkan.

Setiap pagi sebelum saya pergi ke sekolah, saya harus memotong sekeranjang rumput untuk orang tua. Saya punya semangkuk sup sedikit nasi untuk sarapan dan kemudian berlari ke sekolah. Karena guru mengetahui situasi keluarga dan saya mengerjakan ujian dengan baik, dia tidak pernah menghukum saya karena terlambat.

Ketika saya di kelas lima, saya harus berjalan dua setengah mil dari jalan yang tidak beraspal untuk sampai ke sekolah. Untuk sampai di sana tepat waktu, saya bangun jam 3 pagi memasak sarapan untuk seluruh keluarga. Kami tidak mampu membeli listrik dan tidak memiliki cukup minyak tanah untuk menyalakan lampu, jadi saya sering sarapan di bawah sinar bulan. Saya kemudian bergegas ke sekolah setelah subuh.

Saya tidak bisa makan siang, jadi saya harus melewatkannya dan kemudian makan sesuatu setelah saya pulang di malam hari.

Karena kelaparan jangka panjang, kedua orang tua saya mengalami anemia dan edema yang parah.

Setelah saya mulai berlatih Dafa, saya menyadari tidak mati kelaparan karena Guru menjaga saya saat itu. Faktanya, banyak orang di desa kami meninggal karena kelaparan selama tahun-tahun itu. Ibu saya percaya pada dewa dan sangat baik, jadi kami semua dilindungi.

Meskipun saya selamat dari kelaparan, saya memiliki banyak masalah kesehatan, termasuk hepatitis B, kista ginjal, serta infeksi di ginjal, kandung kemih, saluran telinga, dan hidung. Saya tidak memiliki nafsu makan yang baik dan tidak bisa tidur nyenyak karena rasa sakit.

Setelah saya mulai bekerja, saya terkena bahan kimia yang keras, melukai mata kiri. Mata sering merah, bengkak, dan sakit. Saya sensitif terhadap cahaya dan mudah menangis. Dokter mengatakan saya menderita keratitis virus herpes dan tukak kornea di tengah pupil saya. Itu hampir seperti perforasi kornea, dan satu langkah lagi mata saya akan diangkat.

Situasi memburuk ketika saya berusia 29 tahun. Rasa sakit di mata juga menyebabkan rasa sakit di hati. Untuk menyembuhkan penyakit mata, kami mencoba setiap obat dan obat tradisional yang dapat kami temukan. Saya juga belajar beberapa latihan qigong, tetapi tidak ada yang berpengaruh.

Seiring berjalannya waktu, masalahnya terus memburuk. Terkadang mata kiri saya bengkak begitu parah sehingga tidak bisa membukanya. Saya hanya menggunakan mata kanan untuk membaca. Rasa sakit itu sangat menyiksa.

Kembali Sehat setelah Belajar Dafa, Putra Saya Mengikuti

Seorang rekan mengundang saya untuk menonton ceramah Guru Li Hongzhi pada tanggal 29 Juni 1996. Ketika saya ragu-ragu, putra saya berkata, “Bu, ibu harus pergi. Mata ibu sangat buruk. Ibu mendapat dukungan penuh untuk mempelajari ini.” Dengan dorongannya, saya pergi.

Sambil menonton ceramah, mata saya sangat sakit. Dengan kualitas kesadaran yang buruk, saya berkata kepada rekan saya, “Rasa sakitnya bahkan lebih buruk setelah saya menonton video.” Dia berkata, “Guru memurnikan mata anda. Itu adalah hal yang baik.” Sebenarnya, saya mencium obat-obatan yang telah saya minum selama bertahun-tahun saat menonton ceramah.

Pada hari ketiga, setelah saya pulang dari menonton ceramah, saya berbaring di tempat tidur. Sebelum saya tertidur, tiba-tiba saya merasakan aliran hangat masuk ke mata saya -- bola mata saya basah kuyup. Saya merasa sangat nyaman dan menyadari bahwa Guru sedang membersihkan mata saya.

Tidak lama setelah itu, mata kiri saya pulih sepenuhnya. Saya sangat gembira dan berterima kasih kepada Guru.

Suatu malam, saya merasakan tangan besar memegang hati saya. Sejak saat itu, rasa sakit di hati saya hilang. Tak lama setelah itu, semua penyakit saya yang lain hilang. Setelah bertahun-tahun, saya akhirnya mengalami bagaimana rasanya menjadi bebas penyakit.

Dengan kesehatan yang baik, suasana hati saya juga membaik. Keluarga kami dipenuhi dengan kebahagiaan dan harmonis. Dari lubuk hati, saya sangat menghargai Guru karena menyelamatkan saya. Terima kasih Guru!

Guru tidak hanya memurnikan tubuh tetapi juga pikiran saya. Dia mengajarkan kami prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dan harus menahan diri dari pertarungan dalam konflik. Kami harus mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu dalam segala keadaan dan menjadi benar-benar tidak mementingkan diri sendiri.

Falun Dafa adalah Fa Buddha yang sejati! Saya sangat beruntung memiliki kesempatan untuk mempelajarinya!

Sebelum mulai berlatih, putra saya juga memiliki masalah kesehatan dan kurus. Melihat perubahan dramatis dalam diri saya setelah belajar Dafa, ia memutuskan untuk bergabung dengan saya. Suatu malam di awal Agustus 1996, ketika saya hendak pergi ke tempat belajar Fa setelah makan malam, dia berkata, "Bu, saya ikut dengan ibu."

Saya berkata, "Ibu akan belajar Fa."

"Betul. Saya juga pergi ke sana untuk belajar Fa.”

Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus duduk tegak dan tidak bisa bermain-main. Dia berjanji akan mengikuti aturan. Dia pergi bersama saya dan mendapatkan Fa malam itu.

Putra saya berperilaku sangat baik di tempat belajar Fa. Para praktisi di sana semua menyukainya. Satu minggu kemudian, kesehatannya membaik. Sejak saat itu, saya selalu membawanya bersama ketika saya pergi belajar Fa atau melakukan latihan.

Putra saya cerdas dan berhasil dalam studinya. Dia adalah salah satu siswa terbaik di sekolah menengah dan kemudian masuk ke universitas top di Tiongkok. Dia menemukan pekerjaan yang baik setelah lulus dan sekarang bekerja dengan baik.

Anggota Keluarga Terselamatkan Karena Saya Berlatih Dafa

Setelah mendapat manfaat dari Dafa begitu banyak, saya ingin berbagi latihan dengan lebih banyak orang dan berharap mereka dapat memperoleh manfaatnya juga. Pada akhir pekan dan hari libur, saya sering pergi ke pedesaan bersama praktisi lain untuk menyebarkan latihan sebelum penganiayaan dimulai.

Saudara laki-laki dan dua saudara perempuan saya semua belajar Dafa. Anggota keluarga lain juga mendapat manfaat darinya.

Guru Menyelamatkan Suami Saya

Suami sangat mendukung saya dan putra saya berlatih Dafa setelah melihat perubahan kami menjadi lebih baik. Dia sering memakai lambang Falun sebelum penganiayaan dimulai.

Suami saya mengoperasikan ojek. Suatu malam di bulan Oktober 1997, dua orang menyewa dan meminta mengantarkan mereka ke daerah terpencil. Salah satu dari mereka menjeratkan tali di lehernya, dan menyeretnya ke tanah. Yang lain memukul kepala dan tangannya dengan batu bulat.

Helmnya pecah, dan mereka terus memukulnya dengan batu. Dia merasa sangat pusing, seperti kepalanya akan meledak. Dia mendengar suara keras seperti petir. Para preman tidak berhenti sampai dia kehilangan kesadaran. Mereka melemparkannya ke tebing setinggi 20 kaki -- kira-kira setinggi bangunan dua lantai.

Suami saya terbangun dan mendengar salah satu dari mereka berkata, "Tunggu, mari kita pastikan dia tidak bernapas." Dia mendengar langkah mereka. Dia menahan napas ketika orang itu meletakkan jarinya di bawah hidungnya. "Dia tidak bernafas. Dia sudah mati.” Kemudian mereka pergi dengan sepeda motor.

Suami saya menunggu mereka pergi. Dia mengambil tali di lehernya dan berusaha melepaskannya, dan merasakan darah mengalir dari kepalanya.

Dengan tekad kuat untuk bertahan hidup, dia berdiri dengan susah payah. Dia hanya menggunakan satu sepatu dan tidak bisa melihat dengan jelas. Dia terus mengetuk pintu orang sampai rumah ketiga memiliki jalur telepon sehingga dia bisa membuat panggilan telepon. Pemilik yang baik hati menelepon abang suami saya. Dia memberi tahu abangnya apa yang telah terjadi dan kemudian memanggil polisi sebelum pingsan lagi. Untungnya, pemilik rumah adalah seorang dokter keluarga dan dia membungkus luka yang masih berdarah dengan kain kasa.

Ipar saya menelepon istrinya, yang kemudian memberi tahu saya apa yang telah terjadi.

Saya berpikir, "Dia dilindungi oleh Guru dan akan baik-baik saja." Saya menemui seorang dokter di ruang gawat darurat dan menunggu ipar saya datang dengan suami.

Ipar saya memanggil tiga tukang ojek untuk membantu mencari suami saya. Dia bertemu dengan para penjahat yang mengendarai sepeda motor suami saya. Dia berpura-pura menjadi petugas polisi dan meminta mereka menunjukkan SIM. Mereka berhenti, turun dari sepeda motor, dan lari. Ipar saya menitipkan sepeda motor di salah satu rumah temannya dan terus mencari suami saya.

Begitu dia sampai di rumah sakit, suami saya dibawa ke ruang operasi. Dia koma. Kepalanya bengkak. Pakaiannya basah oleh darah. Ada memar dalam di lehernya. Saya hampir tidak bisa mengenalinya.

Dokter memberi 12 jahitan di kepalanya. Pupil matanya melebar. Ibu jari kanannya patah. Daging di satu jari hancur. Dokter mengatakan dia mungkin tidak akan memiliki kuku di jari itu di masa depan. Saya berkata, "Itu akan tumbuh kembali."

Setelah operasi, dokter memberikan infus kepada suami saya. Tubuhnya dingin. Dia tidur malam itu dan bangun keesokan paginya. Dia tetap pusing karena gegar otak yang parah.

Keesokan harinya, ia dipindahkan ke departemen ortopedi. Polisi datang, mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya, dan menutup kasus tanpa menyelidiki lebih lanjut. Kami mengetahui bahwa suami saya adalah korban ketujuh yang diserang kedua penjahat itu. Enam lainnya telah meninggal. Suami saya tidak hanya selamat tetapi juga mendapatkan kembali sepeda motornya.

Sebelas hari kemudian, dia kembali ke rumah. Dia masih pusing dan merasa seolah-olah rumah berputar. Dia tidak bisa berjalan.

Saya memutarkan ceramah Guru di Guangzhou. Dia baik-baik saja setelah mendengarkan dua kali. Kukunya juga tumbuh kembali.

Kami semua kagum dengan banyak hal ajaib terjadi padanya.

Pertama-tama, kepalanya terluka sangat parah, tetapi tengkoraknya masih utuh. Tali itu mengikat lehernya dengan erat, tetapi dia masih bisa bernapas. Dan meskipun ibu jari kanannya patah, dia masih bisa melepaskan ikatannya.

Juga tidak dapat dipercaya bahwa, meskipun dia hampir tidak sadar, dia bisa mendengar para penjahat itu berbicara dan memikirkan apa yang harus dilakukan. Juga, tanpa perawatan medis apa pun, ia benar-benar pulih dari gegar otak parah.

Mukjizat-mukjizat semacam itu tidak bisa dijelaskan oleh sains modern. Kejadian itu menunjukkan kekuatan Dafa. Adalah Guru yang Belas kasih telah menyelamatkan suami saya. Kami semua sangat berterima kasih kepada Guru!

Ipar saya kesehatannya pulih

Ipar saya sering sakit perut dan tidak nafsu makan. Dia pergi ke dokter dan diberitahu bahwa dia menderita radang usus buntu kronis. Dokter mengatur agar dia menjalani operasi pada tahun 1995. Namun, setelah membedah, dokter tidak dapat menemukan usus buntu. Mereka mengeluarkan ususnya dan meletakkan di meja operasi. Setelah sekian lama, mereka akhirnya menemukan usus buntunya dan membuangnya. Kemudian mereka mengembalikan ususnya dan menjahitnya.

Kesehatannya bahkan lebih buruk setelah operasi. Setelah dia keluar dari rumah sakit, dia tidak bisa berdiri atau berjalan. Dia mengalami sakit perut yang hebat saat berjalan. Dia tidak dapat melakukan apa pun dan benar-benar menderita. Keluarganya juga sangat menderita.

Mereka kembali ke rumah sakit dan diberi tahu bahwa dia sekarang mengalami perlengketan perut. Dokter menyarankan operasi lain, tetapi karena dia sangat lemah, kami semua khawatir apakah dia bisa selamat.

Ketika dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, saya memberinya buku Zhuan Falun dan memintanya untuk membaca sebelum membuat keputusan. Dia selesai membaca buku itu sembilan hari kemudian dan terkejut mendapati sakit perutnya hilang. Dia bisa berjalan lagi. Kondisinya teratasi.

Itu hanya keajaiban! Ipar saya juga mulai berlatih Dafa tak lama setelah itu.

Keponakan saya Terlindungi dari Narkoba

Ketika saudara perempuan saya mulai berlatih Dafa, putranya (keponakan saya) bekerja di Provinsi Guangdong. Dia mengirimi sebuah buku Zhuan Falun, dan dia membaca kapan pun dia punya waktu.

Dia bertemu seorang teman masa kecil yang mengundang ke tempatnya. Tanpa pikir panjang, keponakan saya pergi bersamanya. Teman itu memberinya sebatang rokok. Dia mengisap dan kemudian pulang. Dia merasa mengantuk di rumah dan harus tidur siang. Ketika dia bangun, dia terus membaca Zhuan Falun, dan semuanya baik-baik saja.

Beberapa hari kemudian, teman itu mengundang keponakan saya ke tempatnya lagi. Dia memberinya sebatang rokok lagi. Kali ini keponakan saya tidur lebih dari sehari setelah kembali ke rumah. Kakak perempuannya pergi ke rumahnya dan merawat selama beberapa hari, mengira dia sakit. Dua hari kemudian, dia bangun. Dia membaca Zhuan Falun dan baik-baik saja lagi.

Temannya datang mengunjunginya. Melihat dia benar-benar baik-baik saja, dia mengaku kepadanya, “Kamu sangat aneh. Saya memasukkan begitu banyak heroin ke dalam rokok itu, tetapi kamu baik-baik saja. Orang lain akan kecanduan dan kemudian mencari saya. Tapi kamu tidak.”

Baru saat itulah keponakan saya mengerti apa yang terjadi padanya -- itu adalah narkoba yang membuatnya tidur selama dua hari. Saya berterima kasih atas perlindungan Guru. Itu akan menjadi mimpi buruk jika dia menjadi kecanduan.

Leukemia Cucu perempuan saya Hilang

Anak pertama keponakan saya adalah seorang gadis. Dia cantik dan cerdas. Namun, ketika dia berusia dua tahun, tiba-tiba dia terserang demam tinggi. Mereka membawanya ke rumah sakit, dan dia didiagnosis menderita leukemia. Itu seperti petir di siang hari. Tidak tahu harus berbuat apa, mereka pergi menemui spesialis ke Rumah Sakit anak Chongqing.

Setelah saya mendengar hal ini, saya menyiapkan MP3 player dengan ceramah Guru di Guangzhou, serta beberapa lagu yang ditulis oleh praktisi Dafa. Saya mengajari istri keponakan saya cara menggunakan pemutar MP3 dan memintanya untuk memutarkan ceramah Guru kepada putrinya. Saya juga memberikan Hong Yin versi tulisan tangan saya dan meminta membacakan puisi itu kepada putrinya. Saya mengatakan kepadanya bahwa hanya Guru dan Dafa yang bisa menyelamatkannya, dan mereka harus memiliki keyakinan yang teguh pada Guru. Saya berkata mereka bisa mengajar putri mereka untuk melafalkan, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Sebelum saya pergi, saya juga memberi mereka salinan buku Minghui, Life and Hope Renewed.

Tidak lama setelah itu, cucu perempuan saya keluar dari rumah sakit. Dia terselamatkan. Ketika dia kembali ke rumah sakit itu beberapa tahun kemudian, dokter memberi tahu mereka bahwa gadis-gadis muda lain yang menderita penyakit yang sama semuanya meninggal.

Dengan berlinang air mata, pasangan itu berkata, "Terima kasih, Guru, karena telah menyelamatkan putri kami."

Sekarang cucu perempuan saya sangat sehat. Dia berada di kelas 9 dan studinya berhasil dengan sangat baik.

Guru berkata:

"Tetapi ada satu hal, karena anda berlatih Fa ortodoks, satu orang berlatih Gong, akan membawa manfaat pada orang lain." (Ceramah 6, Zhuan Falun)

Epilog

Falun Dafa benar-benar menakjubkan! Ini sangat ampuh dan serba mampu. Saya tidak dapat menggambarkan dengan kata-kata semua yang telah dilakukan Guru untuk saya dan keluarga saya.

Di atas adalah beberapa hal yang telah terjadi yang dapat saya uraikan. Ada lebih banyak contoh ketika saya bisa merasakan belas kasih dan perlindungan Guru tetapi tidak dapat mengungkapkannya.

Dengan perayaan akbar Hari Falun Dafa Sedunia ke-20 dan peringatan 27 tahun pengenalan Dafa, saya ingin menyampaikan salam hangat kepada Guru atas nama keluarga saya. Terima kasih Guru, atas penyelamatan Anda!