(Minghui.org) Seorang wanita di Kota Shenzhou, Provinsi Hebei dipaksa meninggalkan rumah selama dua bulan setelah dia melarikan diri dari penangkapan karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Lebih dari 20 petugas menerobos masuk ke dalam rumah Du Xiaoju pada 14 Mei 2019, dan berusaha untuk menangkapnya. Du melarikan diri saat petugas sedang menggeledah rumahnya. Polisi menahan suaminya yang sakit selama empat jam dan juga beberapa kali kembali untuk mengganggu keluarganya, membuat Du tidak bisa pulang.

Du, 60, terkenal di desanya karena menjadi seorang menantu. Suaminya adalah anak yang paling kecil dari tiga bersaudara, dan menurut adat istiadat Tiongkok, dua abangnya dan istri mereka seharusnya memikul lebih banyak tanggung jawab dalam merawat orangtua mereka yang sudah tua. Namun Du melakukan sebagian besar pekerjaan. Dia merawat mertuanya yang terbaring di ranjang dengan cermat, termasuk memandikan mereka dan sering mencuci serta mengganti seprai kotor mereka.

Ketika ibu mertuanya dirawat di rumah sakit, seorang pasien memuji Du karena menjadi seorang putri yang begitu baik. Setelah mengetahui Du adalah seorang menantu, sang pasien tidak bisa percaya seorang menantu bersikap begitu baik kepada ibu mertuanya seperti seorang putri.

Mertuanya memiliki tanah pertanian yang tidak diinginkan oleh kedua putranya yang lebih tua. Du mengambil alih dan mengelola tanah tersebut. Setelah mertuanya meninggal dunia, dua abang iparnya berubah pikiran dan meminta tanah dikembalikan. Du setuju dan memberikan tanah tersebut kepada mereka.