(Minghui.org) Sun Yixia (wanita), praktisi Falun Gong berusia 82 tahun dari Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, telah dijatuhi hukuman penjara satu setengah tahun pada tahun 2017 karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong. Dia dibebaskan tanggal 4 April 2019 setelah menjalani hukuman penuh di Penjara Wanita Nantong. Namun, karena penyiksaan yang dideritanya di penjara, dia hampir buta, tulang punggungnya melengkung, dan punggungnya bungkuk.

Penahanan Ilegal Tanpa Proses

Pagi hari tanggal 16 November 2017 Sun pergi ke Kantor Polisi Kota Suzhou, untuk meminta pengembalian laptop yang telah disita beberapa bulan sebelumnya. Ini adalah kelima kali dia mengajukan permintaan. Direktur Kantor Polisi menolak bertemu tetapi menyuruhnya menunggu. Tidak lama setelah itu, dua petugas berpakaian sipil datang dan membawa dia masuk ke dalam kendaraan polisi. Mereka membawa Sun langsung ke pusat penahanan keempat (cabang wanita) di Huangpi, Kota Suzhou, tempat dia ditahan selama lebih dari sebulan tanpa proses hukum.

Persidangan Rahasia

Sun kemudian dibawa ke Pengadilan Taman Industri Suzhou pagi hari tanggal 26 Desember 2017, persidangan rahasia yang diatur oleh Kantor 610 dan Biro Keamanan Nasional. Pengacara maupun keluarganya tidak diberitahu tentang persidangan tersebut.

Otoritas persidangan adalah Hakim Chen Jie, juri SuYulin dan Ren Yuhua, serta pegawai Gao Junjie. Tidak ada seorang pun keluarga Sun di dalam ruangan itu. Hakim Chen membacakan vonis setelah sidang baru berlangsung lima menit.

Sun menolak untuk membayar denda. Dia dikawal ke Penjara Wanita Nantong. Beberapa bulan kemudian, Sun menerima kwitansi atas denda 2.500 yuan dan mengetahui bahwa pengadilan telah memaksa putrinya membayar denda untuknya.

Disiksa di Penjara Wanita Nantong

Tanggal 10 Januari 2018, Sun dikawal dari pusat penahanan ke Rumah Sakit Penjara Wanita Nantong untuk pemeriksaan fisik. Meskipun dia diketahui memiliki tekanan darah sangat tinggi, polisi masih membawanya ke sel 10 bangsal kedua Penjara Wanita Nantong.

Sel ke-10 memiliki total 16 tempat tidur dan 17 tahanan. Sun harus berbagi tempat tidur selebar 80 sentimeter dengan seorang narapidana. Mereka tidur menyamping selama tiga bulan agar tidak jatuh dari tempat tidur.

Semua narapidana di sel bergantian memantau Sun sepanjang waktu. Tahanan Zhu Renhong, yang menyebut dirinya "ahli transformasi," melarang Sun mengambil tabungan untuk membeli makanan di penjara. Ketika seorang tahanan lain, bernama Napu, memberi Sun beberapa makanan ringan, kepala tahanan Sun Mengyang menghentikannya dan berteriak, "Kamu bisa membuang makanan ringan itu, jangan diberikan padanya!"

Bangsal kedua adalah unit pengawasan tenaga kerja dengan kepadatan tinggi. Para tahanan bangun jam 6 pagi dan bekerja di pabrik produksi sampai jam 5:30 malam. Mereka digeledah setiap kali masuk dan meninggalkan pabrik. Sun menolak untuk melakukan kerja paksa, jadi dia dipaksa duduk di “bangku kecil” sampai jam 9:30 malam.

Pada bulan November 2018, penjara mengintensifkan kampanye untuk "mengubah" praktisi Falun Gong. Para tahanan yang ditugaskan untuk mengawasi Sun tidak diizinkan tidur sampai jam 11:00 malam. Mereka menjadi kesal dengan Sun dan menggunakan berbagai cara untuk menganiaya. Sun Mengyang memarahi Sun, "Karena kamu tidak "berubah" kami harus begadang untuk mengawasi kamu. Kamu juga tidak bisa tidur!” Di musim dingin, ketika mata Sun tertutup, para tahanan mengambil selimutnya. Penglihatan Sun memburuk selama waktu itu.

Penyiksaan Lebih Lanjut

Liu Delan dihukum karena kasus pembunuhan. Ketika tiba gilirannya untuk mengawasi Sun, dia mengutuk dan menghina Sun, mengancamnya, serta memfitnah Falun Gong. Dia juga berusaha memaksa Sun untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong, tetapi Sun menolak.

Wu Chuanlian, seorang wanita yang baru berusia 30 tahun dan instruktur politik di bangsal kedua, memikirkan cara untuk "mengubah" Sun. Wu sering mengkritik Sun secara histeris melalui pertemuan penjara.

Sun dipindahkan ke kelompok "kejam" bulan Mei 2018, yang juga dikenal sebagai "jantung sarang hitam." Tugas utamanya adalah menyiksa praktisi yang menolak untuk "diubah." Di sana, para tahanan yang terlibat dalam pelacuran dan perdagangan manusia mengintensifkan pelanggaran dan mengawasi Sun sepanjang waktu. Puluhan dari mereka bergantian menyiksa Sun dan memaksanya untuk menonton video propaganda yang memfitnah Falun Gong.

Suatu pagi di bulan Juni 2018 putrinya pergi mengunjungi Sun tetapi dia malah ditahan. Otoritas penjara menuntut agar dia berkolaborasi dengan mereka untuk "mengubah" ibunya. Dia ketakutan dan tidak punya pilihan selain bekerja sama. Ketika dia bertemu ibunya yang berusia 82 tahun, dia meratap, “Bu, jika ibu tidak 'berubah,' apa yang akan terjadi pada ibu ketika dibebaskan?” Sun menjawab dengan tegas, “Ibu yang telah berubah menjadi seperti sekarang, karena ibu memiliki Sejati-Baik-Sabar bersama ibu. Ibu akan baik-baik saja setelah dibebaskan."

Sehari sebelum pembebasannya, para penjaga masih menuntut agar dia menandatangani "pernyataan berubah," tetapi dia menolak dengan tegas.

Sun dibebaskan pagi hari tanggal 14 April 2019. Hong Mou Direktur Komunitas Desa Dong Mou dan dua pejabat lainnya dari Kantor Pengadilan Taman Industri Suzhou mengawal putri Sun saat menjemput ibunya.