(Minghui.org) Cai Chunpeng telah melakukan mogok makan lebih dari 500 hari untuk memprotes penahanan terhadapnya karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Keluarganya sekarang sangat mengkhawatirkan kesehatannya.
Cai, seorang insinyur informasi berusia 39 tahun di Kota Shantou, Provinsi Guangdong, mulai melakukan mogok makan setelah ditangkap pada tanggal 3 Januari 2018 karena dilaporkan sedang membagikan informasi tentang Falun Gong.
Penjaga di Pusat Penahanan Baisha merantai tangan dan kakinya ke sebuah ranjang, kemudian memasukan selang makanan ke dalam hidungnya untuk mencekoknya dengan makanan, yang menyebabkan sakit dan luka parah.
Cai dihukum 1,5 tahun penjara dan denda 2.000 yuan pada 28 Maret 2018 oleh Pengadilan Distrik Chenghai. Ia dipukuli di Penjara Sihui pada 23 April 2018 dan terus melanjutkan mogok makannya di sana.
Saat Cai ditahan karena keyakinannya, ayahnya, Cai Qinxu, 70an tahun, jatuh sakit akibat stres setelah berkali-kali melihat anaknya dianiaya. Ia meninggal pada tanggal 17 November 2018.
Sebelum penangkapan dan hukumannya yang terakhir ini, Cai pernah dihukum kerja paksa setelah ditangkap untuk pertama kalinya pada tanggal 23 September 2011 karena memasang stiker yang berbunyi “Falun Dafa baik” di sebuah tiang telepon.
Ia menjadi korban pencucian otak yang intensif di Kamp Kerja Paksa Sanshui. Penjaga pernah melarangnya tidur selama satu bulan dan menyetrumnya dengan tongkat listrik bervoltase tinggi setelah ia menolak untuk melepaskan keyakinannya.
Setelah ia dibebaskan dari kamp kerja, polisi secara teratur mengganggunya dan tidak bersedia mengembalikan kartu identitas dan sertifikat profesionalnya, yang menyebabkan ia mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-harinya.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Senior Engineer Mr. Cai Chunpeng on Hunger Strike for 100 Days
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org