(Minghui.org) Seorang warga Kota Daqing, penduduk Provinsi Heilongjiang ditangkap saat penangkapan massal terhadap praktisi Falun Gong yang dilakukan pada bulan November 2018. Dia diadili pada tanggal 12 Juni 2019 dan sekarang sedang menunggu putusan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah tradisi spiritual kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Liu Enxi seoang pria berusia 66 tahun, ditangkap di rumahnya oleh belasan petugas pada tanggal 9 November 2018. Polisi menggeledah kediamannya dan menyita buku-buku Falun Gong dan materi terkait. Pada hari yang sama penangkapan 118 praktisi lainnya terjadi di kota Harbin (ibu kota Provinsi Heilongjiang) dan kota Daqing.

Ketika istri Liu bertanya kepada polisi mengapa mereka menangkapnya, petugas mengatakan bahwa ia memiliki terlalu banyak barang di rumah.

Liu dibawa ke Kantor Polisi Longgang sebelum ditahan di Pusat Penahanan Kota Daqing, di mana dia telah ditahan sejak saat itu.

Kejaksaan Distrik Ranghulu menyetujui penangkapannya pada pertengahan bulan Desember 2018. Jaksa mendakwanya pada tanggal 29 Maret 2019 dan mengajukan kasusnya ke Pengadilan Distrik Ranghulu.

Liu hadir di pengadilan pada tanggal 12 Juni 2019. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya.

Bukti penuntutan termasuk barang-barang yang disita dari rumah Liu tidak satu pun dihadirkan saat pengadilan. Liu bersaksi bahwa petugas tidak pernah memberinya daftar penyitaan dan bahwa dia tidak dapat memverifikasi apakah semua barang yang terdaftar sebagai bukti terhadap dirinya benar-benar miliknya.

Pengacara juga membantah bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang memidana Falun Gong atau menamakannya sekte. Dia juga mengatakan bahwa jaksa menuduh kliennya “merusak penegakan hukum dengan organisasi sesat,” namun dia tidak menentukan penegakan hukum apa yang dirusak atau bagaimana itu dirusak.

Liu dan pengacaranya menuntut pembebasannya. Hakim menunda sidang tanpa menanggapi permintaan mereka.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

119 Falun Gong Practitioners Arrested in Two Heilongjiang Province Cities in One Day