(Minghui.org) Seorang wanita berusia 72 tahun penderita kanker yang sembuh setelah berlatih Falun Gong sekarang dipenjara karena memberi tahu orang-orang tentang kesembuhannya yang ajaib.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Wang Xiaozhi (wanita), seorang warga Kota Chaoyang, Provinsi Liaoning, sebelumnya menderita kondisi jantung yang parah dan kanker hati. Dulu kondisinya sangat lemah bahkan sampai tidak bisa mengambil mangkuk nasi saat makan. Suaminya bekerja di luar kota. Putranya yang memasuki usia dewasa muda adalah satu-satunya pengasuhnya.

Wang diperkenalkan kepada Falun Gong pada tahun 1990-an. Dia melakukan latihan dan mendisiplinkan dirinya dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar. Gejala-gejala penyakitnya segera hilang.

Dia tidak bisa menikmati hidup bahagia terlalu lama karena rezim komunis mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999. Karena tidak melepaskan keyakinannya, dia ditangkap dan ditahan dua kali sebelum penjara terakhirnya.

Wang ditangkap pada tanggal 10 Mei 2018 untuk ketiga kalinya setelah dilaporkan karena memberi tahu orang-orang tentang bagaimana Falun Gong menyembuhkan penyakit kankernya.

Polisi menggeledah rumahnya dan mengirimnya ke Pusat Penahanan Kota Chaoyang. Dia berbagi kamar seluas 645 kaki persegi dengan 35 narapidana lainnya. Dia dipaksa memakai jaket musim dingin saat musim panas. Para penjaga juga memaksanya untuk membaca aturan penjara, menonton video propaganda dan menyanyikan lagu-lagu propaganda.

Pada setiap hari libur nasional, para penjaga memeriksa kamar mereka dengan seksama dan menanggalkan pakaian mereka untuk memeriksa apakah mereka menyimpan sesuatu yang berhubungan dengan Falun Gong. Mereka juga diberi waktu terbatas untuk mandi dan menggunakan kamar kecil. Wang tidak diizinkan membersihkan dirinya sepanjang musim dingin.

Setelah hampir satu tahun penahanan, Wang dijatuhi hukuman lima tahun penjara oleh Pengadilan Longcheng. Dia telah dikirim ke Penjara Wanita Liaoning pada tanggal 18 Maret 2019.

Suaminya, yang memiliki kondisi jantung, sangat mengkhawatirkannya.