(Minghui.org) Warga Kota Laiyang, Provinsi Shandong dihukum penjara karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan jiwa-raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Gao Meiying [perempuan], 60, ditangkap pada tanggal 29 November 2018. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita komputer serta printernya.

Gao hadir di Pengadilan Kota Laiyang tanggal 4 Juni 2019. Penuntut menggunakan komputer, printer dan materi terkait Falun Gong-nya sebagai bukti tuntutan untuk menuntutnya.

Gao bersaksi dalam pembelaannya sendiri dan menekankan bahwa dia tidak menyalahi aturan apa pun dalam menegakkan keyakinannya dan memberi tahu orang-orang mengenai hal tersebut.

Hakim menjatuhkannya hukuman 1,5 tahun penjara dan mendendanya 6.000 yuan di akhir persidangan.

Gao telah dikirim ke Penjara Jinan tanggal 1 Juli untuk menjalani masa hukuman.

Penganiayaan Sebelumnya terhadap Gao dan Putrinya

Baik Gao dan putri tertuanya, Gao Xuejiao, mulai berlatih Falun Gong tahun 1998.

Setelah rezim komunis memerintahkan penganiayaan Falun Gong, Gao Xuejiao pergi ke Beijing untuk memohon secara damai bagi Falun Gong pada bulan Juni 2000. Dia melakukan aksi mogok makan selama satu bulan ketika ditahan di Pusat Penahanan Laiyang.

Beberapa hari setelah ia dibebaskan, beberapa petugas desa membawanya ke gedung pemerintahan dan memukuli serta menendangnya selama lebih dari satu jam. Wajahnya menjadi bengkak dan dia memiliki lebam di sekujur tubuhnya.

Empat bulan kemudian, putri Gao, yang saat itu baru berusia 18 tahun, juga pergi ke Beijing untuk memohon secara damai bagi Falun Gong. Setelah ia ditangkap dan dikirim kembali ke Shandong, petugas pemerintahan bergiliran memukulinya. Wajah dan tubuhnya penuh dengan lebam.

Sementara menahan remaja tersebut di pusat tahanan, polisi pergi ke rumahnya dan memerintahkan ayahnya untuk membuka pintu. Petugas menyita barang berharga mereka, termasuk TV dan sebuah sepeda motor. Perempuan muda tersebut kemudian diberikan hukuman dua tahun di Kamp Kerja Paksa Wangcun, di mana ia menjadi korban penyiksaan keji yang bertujuan untuk memaksanya melepaskan keyakinannya.